Arc 39'5 : Genre Menguasai
W Aerin & Anna POV W
Tanah yang hancur itu beterbangan tepat di depan muka kedua anggota Divisi 2/6 mereka melindungi mata dari terpaan debu yang dapat menyakiti. Di sela kesempatan satu itu musuh memutuskan untuk menyerang, gadis oni(iblis Jepang) dengan rambut biru hadir di samping kanan dari Anna yang terlalu fokus ke depan kuku tajam dari oni itu tertuju ke tenggorokan. Dan pada saat tangannya mencekik leher dari Anna tiba-tiba saja darah yang keluar digantikan cat hitam yang lentur.
Genre Chase's : Black Art
Ternyata Aerin yang terlebih dulu menggunakan Kode Nama nya untuk menciptakan ilusi Anna agar musuh menyerang ke sana.
Anna yang asli keluar berlari dari sisi belakang Aerin, badannya kecil jadi bisa bersembunyi dengan mudah. Anna meniru kuku dari oni yang ingin membunuhnya itu dan menerjang ke depan lawan. "? "
Tring..!
Percikan api tercipta ketika kuku iblis dari Anna tertahan oleh mata pedang dari seorang oni yang lainnya. Gadis oni ini memiliki rambut yang berwarna biru dan satu tanduk di kening kanan, berbeda sama rekannya yang punya dua buah tanduk.
"Netala, anda terlalu bersemangat.. " tegur oni rambut hijau.
"Iya aku tahu. Sekarang aku sudah mempelajarinya. Hal seperti ini tidak akan terjadi lagi. Arigatou Joly.." cetus oni rambut biru--Netala.
Anna mundur bergabung bersama Aerin, kukunya berhenti jadi iblis kembali ke bentuk manusia biasa.
"Anna, kita masih belum tahu Kode Nama apa yang mereka miliki. Tetap waspada.. " berbisik Aerin.
"Hmm..! "
"Kali ini biar aku yang memimpin.. " seru Joly. Aura Chaos berkumpul di mata pedangnya, ia tebaskan ke depan menciptakan dua jalur asap merah yang dapat membelah jalanan.
Aerin serta Anna menghindar dengan melompat ke tempat yang sama mereka tidak mau mengulangi kesalahan seperti di awal ketika keduanya berpisah, musuh langsung menargetkan salah satu dari mereka. Anna memberikan sebuah pedang kepada Aerin setelah meniru punya Joly, satu untuknya juga walau terlalu besar untuk badan sekecil itu. Anggota Divisi itu memakai Kode Nama nya agar bisa memiliki kemampuan pedang layaknya seorang ahli, Genre membuat Aerin mampu menggunakan kekuatan supernatural berdasarkan genre cerita yang dipilihnya. Dan action membuat kemampuan bertarung Aerin menjadi pro.
"Anna! Bagaimana latihanmu bersama Hika-san? "
"Aku mendapat kemajuan. Tapi cuma beberapa saat saja bisa menggunakan kekuatan mereka.. "
"Baiklah, mari kita coba.. "
"! " kuku-kuku tangan Netala mendadak memanjang semua seperti kucing tetapi lebih besar ada aura merah darah berkumpul disana.
Cakaran Merah
10 tebasan horizontal miring ke depan itu memotong apapun yang ada di depannya. Tanah terpotong beberapa kali bersama bangunan yang ada di dekat. Aerin memunculkan tiang tanah ditempat mereka agar mereka bisa melompat tinggi menghindari cakaran Netala. Anna melompat ke Joly sedangkan Netala di serang Aerin.
Tebasan pedangnya dihindari Netala yang melangkah ke samping dan hanya memotong beberapa helai rambut, Aerin kemudian mengejar gadis oni sampai memisahkan ia dengan rekannya. Sementara itu Anna yang mempunyai senjata kebesaran bertarung dengan Joly tanpa kekurangan sama sekali, malahan itu membuat serangan Anna tambah cepat dengan menempatkan berat badan di setiap serangan berputar badan itu.
Joly nampak kesal karena tebasan yang ditangkisnya menciptakan percikan api yang mempananskan mukanya, dan ayunan pedang Anna selalu mengincar ke bagian atas badan.
"Sudah cukup!? " Joly menghentikan paksa kombo serangan dari Anna, padahal cuma serangan berputar saja. Oni itu mencekik Anna dengan sangat cepatnya lalu membantingnya ke 3 meter ke depan, awan hitam dan merah berkumpul di atas kepala Joly dan pedang ia ayunkan kuat ke depan. Hujan asap langsung diterima Anna dan menggetarkan titik di sana.
"Anna!? " kaget Aerin. Ketidak fokus annya Aerin dimanfaatkan Netala untuk menyerang, tangan kiri iblisnya menusuk cepat ke muka dan halauan pedang dari Aerin hanya menyelamatkan mukanya tidak dengan pipi kanannya yang tergores luka.
Aerin sontak saja mundur menjaga jarak dari musuh. Netala tiba-tiba saja menyeringai melihat pemberontak itu berdiri di tempat kehancuran bekas serangan oni ini.
"Akhirnya kau berdiri disana juga..! " ucap Netala mengangkat tangan kiri yang mencengkeram angin.
"?? "
Medan Kemerahan : De javu
... Slash! SLASH.
"!?? "
Aerin tiba-tiba saja terkena serangan seperti cakaran dan jumlahnya ada 10 buah.
"Kode Nama ku disebut Red Trail aku bisa memutar waktu dan mengembalikan serangan yang sama ditempat yang sama pula.. "
"Aaah! " Aerin tidak kuat menahan dirinya tetap berdiri setelah menerima serangan sebanyak itu.
Sementara itu Joly datang ke tempat mereka seraya menyeret Anna yang terluka parah, gaun cantik yang dipakai gadis muda itu robek dan ada beberapa luka yang mematahkan tulangnya.
"Anna..."
"Ternyata Pasukan Pemberontak cuma sekuat ini? Aku lumayan kecewa terhadap kalian.. " seru Netala.
"..... " Aerin meratapi kesalahannya membuat rencana yang mana mengakibatkan terluka parahnya Anna.
Setidaknya itu 6 bulan lalu bila mereka tidak berlatih dengan keras.
"Ya... Aku juga kecewa dengan diri sendiri. Membiarkan musuh berkuasa seenak mereka, melukai orang-orang tak bersalah. Tapi INI sudah 6 bulan telah berlalu?! "
"??---"
"---Netala!? " panggil Joly cepat, ia menunjuk ke Anna yang mendadak kabur seperti asap rokok begitu juga Aerin yang tersenyum di akhir sebelum dirinya lenyap.
Awakening Genre :
Chase One; Unreality
Thrust..!?
Sebuah pedang menusuk tubuh Netala dari depan, Joly memekik kaget dikarenakan hal itu ia ingin menolong rekannya ini tapi sepasang rantai besi menghentikan kaki serta tangan gadis oni satu ini. Dibelakangnya ada Anna yang tiba-tiba saja sudah, tanpa terluka sama sekali.
Aerin juga tiba-tiba hadir di depan Netala layaknya asap.
"A-apa yang... Sebenarnya terjadi? "
"Yang kalian serang adalah kenyataan palsu yang aku buat menggunakan Genre. Itu terlihat sangat nyata karena fanfiction, hm~"
"Urgh--!? "
"Netala!?! "
Tekanan aura dari Joly menciptakan awan merah darah yang bercampur kegelapan, kumpulan awan itu jatuh cepat ke tempat mereka semua dan menghancurkan segalanya yang ada disana.
... Teleport!?
Aerin berteleport menghindar jauh dari kejatuhan awan Joly. Anna tertinggal di dalam sana atau memang begitulah rencananya.
Joly menghampiri Netala yang mengeluarkan banyak darah, memegangi tubuh yang lemah itu.
"J-Joly.? "
"Kau tidak apa. Aku akan menyelamatkanmu.. "
"Maaf, tapi ku tidak bisa membiarkannya! " suara Anna.
"!! "
"B-bagaimana kau bisa? Di dalam sini semuanya adalah Chaos?!"
"Kau lupa apa kekuatanku? Aku bisa meniru apapun! "
"!?! "
Awan merah dihisap oleh Anna dan menjadikan aura Chaos yang lebih kuat dan mampu menyakiti Joly yang merupakan Chaos Army atau kebal terhadap kekuatanmya sendiri.
Awakening Imitator : Imitating Chaos
Aaaaa aaaa argh!!
Terpaan Chaos dari Anna menyakiti dirinya sendiri karena belum terlalu mahir mengendalikan kekuatan satu ini, tetapi ia berhasil membuat Joly dan Netala jadi sekarat.
"Ha, ah, ah.. "
Aerin kembali ke tempat bertarung mreka untuk menjemput Anna yang kehabisan tenaga karena memaksakan memakai Chaos yang belum bisa ia kendalikan. Sama seperti Hikari dulu.
"A-Aerin. Aku..lelah." ngantuk gadis muda bersurai salju ini.
"Baiklah. Kalau begitu mari aku antar kau kembali ke Pedia Wross.. "
"M-maaf..merepotkan..mu." terlelap ia.
Aerin hanya bisa tersenyum melihat Anna yang seperti adik perempuannya sendiri. Lalu kemudian pemberontak ini seketika lenyap dari sana atau berteleport ke dalam Pedia Wross.
"...... " Haruka yang sempat memperhatikan keduanya terlihat lega dan juga senang karena hubungan keduanya semakin dekat.
"..kalian memang dekat sekali ya? Aku jadi iri~" kata Solcode Darkside yang setengah berlutut di atas puing-puing bangunan tepat di hhadapan Haruka saat ini.
"Ya. Kami memang dekat.. "
Lanjut Solcode. "Kau tahu? Aku lumayan penasaran bila aku membunuhmu disini lalu membawa mayatmu ke salah satu dari keduanya. Kira-kira siapa yang bakal menangis terlebih dulu? "
"Cuma itu? Kau ingin membunuhku hanya ingin... Melihat Aerin dan Anna menangis? " terkejut Haruka sampai tidak bisa berpikir lebih. Pemberontak ini menghela nafasnya lelah dan Solcode itu nampak tak suka. "Palingan Hikari yang membunuhmu terlebih dulu sebelum semua itu terjadi, "
"Kekekeh. Kalau begitu mari kita cari tahu~! "
Awakening Form : Atlantic Air
"Aku tidak suka berlomba, kau harus tahu itu?! "
Preview Next Arc
A : Goood....... Morniiiing, every one! 🎊🎊🎊🎊
A : Ane kembali up SPW lagi kali ini di jam istirahat kerja
Riza : 😑
Hikari : A pasti bercanda
A : Dia tidak
A : Yah, karena ane telah berada di posisi yg lebih tinggi ketimbang di awal kerja so ane bisa sedikit enjoy di tempat kerja
Riza : kuharap tidak ada anak muda yang melihat sifat aslimu disini A 😑😶
Mizu : 😶
A : Oke. Untuk arc berikutnya ad---
Haruka : ---ADA SAYA! Walau tidak sendirian nantinya tapi tetap dapat kebagian action
Anna : A, apa belakangan ini tiap chapter pada pendek2 semua?
A : Cuma perasaanmu saja, hush
Aerin : H-ush? 🙃
A : Sampai ketemu di arc berikutnya, bye👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top