Final Arc : Singa Melawan Naga
W Before POV W
"Haaaah. Aku pikir aku bisa berbicara dengan Raka sebelum perang, ternyata tidak.. " keluh resah Leonheart.
Anka menyambut kedatangan anggota baru untuk Divisi 5 nya. Ada Altair, Aisran, Hazly, Ikram, Lisya dan terakhir Leonheart. "Aku senang Riza menambahkan bantuan seperti kalian semua.. "
"Aku dengar Riza sangat terbantu akan kedatangan kalian, kuharap kalian bisa memaksimalkan kemampuan kalian di sini.. "
"Memaksimalkan? " heran Hazly.
"Tujuan Riza bukan hanya mengirim kita ke garis depan tetapi juga buat memperkuat kemampuan Kode Nama yang kita punya.. " cetus Aisran memberitahu. "Divisi 0 adalah divisi yang bergerak secara diam-diam dengan kata lain kita semua tidak dapat menggunakan seluruh kemampuan yang dipunya, kecuali saat membuat pelindung pemberontakan waktu itu.. "
"Di sini dan garis depan kita dapat mengerahkan seluruh kemampuan yang kita punya. Pikirkan saja, sia-sia kita mempunyai kekuatan yang besar tapi disembunyikan.. "
"Jaket putih benar.. "
"Jaket putih? " Aisran.
"Apalagi Kode Kalian sangat cocok berada di Divisi 5.."
W Normal POV W
Alvino bangkit sambil tersenyum kecil, ia menikmati pukulan yang diberikan Leonheart beberapa saat lalu. Sudah lama ia tidak merasakan perasaan semangat yang ia alami saat ini.
"Kau lumayan juga. Siapa namamu? "
"Leonheart.. "
"Aku Alvino. Seorang Grand Omega.. "
"Benarkah? Kalau begitu aku juga senang mendapatkan lawan yang kuat sepertimu, Alvino.. "
Api biru membara di salah satu tangan Alvino.
Hantaman Api : Lautan Biru
Bakaran api sejauh 5 meter mendatangi Leonheart dari arah depan. Ia mengandalkan fisik kuatnya untuk berlari ke samping, memutari jangkauan api yang diciptakan lawan. Leonheart maju menghadapi Alvino dengan tangan kosong. Pertarungan mereka berpindah tempat yang mana Albino terus menangkis sambil melangkah mundur, pertarungan tangan kosong berhenti ketika Alvino mengarahkan tendangan berputar yang berselimutkan api biru. Leonheart sontak saja melompat mundur ke belakang.
Lion Smash
Aura jingga dan emas membentuk elemen api di tinju kiri Leonheart, ia maju menyerang blak-blakan Alvino dari depan.
"Hahah! Aku suka caramu bertarung! "
Hantaman Api Super : Kuasa Batu Biru
PUNCH!!
Tinju kanan dan kiri beradu kuat. Ledakan terjadi di siku Alvino membuat pukulan nya bertambah kuat, Leonheart refleks melindungi bagian yang kena pukul dengan auracome. Tinju kanan Alvino menghajar dada Leonheart dan mementalkan nya ke belakang.
Terpental nya Leonheart mengenai para prajurit dan anggota pemberontakan yang tidak sengaja berada di sana.
"H-ampir saja aku terluka parah.. "
"Hebat. Kau hebat, Leonheart. Teruslah bertarung. Hibur aku sampai puas.! "
"Aku tidak mau menghiburmu. Aku akan mengalahkanmu!"
"Itu bagus! " tekanan kekuatan Alvino mendadak bertambah, ada dua bola api berdiri disamping nya ia cambukkan ke depan menciptakan garis biru yang memerangkap lawan. Leonheart yang tidak mempunyai pilihan harus maju ke depan meladeni Alvino dari depan lagi.
"Kekuatan nya jadi kuat bila aku menyentuh nya secara langsung. Maka aku akan..! "
Langkah Leonheart bertambah cepat pada saat ia berfokus ke kakinya dan Alvino semakin tambah semangat.
Alvino membakar ke hadapan nya sendiri menciptakan dinding api yang besar.
"Baiklah, Leonheart. Kemana kau akan pergi? Kanan atau kiri? "
"....... "
Step!
"Kanan!? " Alvino refleks menyemburkan api biru dari telapak nya ke kanan, dan membakar aura emas milik Leonheart.
"Aura??! "
"! " Leonheart hadir dari samping kiri Alvino.
"Itu hanya umpan.. "
Aura emas berkumpul di tinju Leonheart yang ada kepala singa nya itu.
Leon Strike
Alvino terhantam oleh pukulan berkepala singa. Ia tergeser ke samping dan menghantam tanah sampai- sampai tempat itu terbakar oleh api biru.
Sosok Alvino terlihat dari balik dinding api sembari menyeringai.
Blue Dragon Form : Legend Breath
Api biru Alvino membentuk sosok naga yang melingkari nya dengan ujung kepala berada di tangan kanan.
Disaat bersamaan Leonheart mengaktifkan Kode Nama Lion Heart yang ia terima dari Riza ketika membuat pelindung pemberontakan. Aura jingga dan emas membungkus orang nya dari dalam seekor kepala singa raksasa.
Leonheart Strike
Keduanya saling menerjang ke tempat masing-masing.
"Kuucapkan terimakasih karena telah membuat pertarungan ini jadi menyenangkan, Leonheart.. "
"Tidak perlu. Aku hanya bertarung untuk menang.. "
"Begitu juga aku! "
BLAST!!
Banjir api biru yang disusul hantaman aura emas meratakan tempat bertarung mereka. Prajurit dan pemberontak yang ada disekitar ikut terkena dampak pertarungan keduanya, dan itu menciptakan kawah tanah sebesar 15dm.
Tidak ada yang tersisa dari keduanya, pakaian mereka hangus akibat serangan masing-masing dan mereka telanjang dada saat ini.
"Hah, ha, hah.. "
"Kh. H-hehe.. " tawa Alvino.
"Grand Omega kuat seperti yang aku dengar.. "
"Kau harusnya lebih percaya diri, Leonheart. Aku agak berbeda dari anggota yang lain. Bisa dibilang aku yang terkuat setelah Ao mungkin.. "
"Apapun itu aku harus mengalahkan nya secepat mungkin atau aku yang kalah.. " pikir Leonheart.
"Aku tahu apa yang kau pikirkan, Leonheart.. "
"?! "
"Tugas kita memang beda, mungkin kau lebih berat ketimbang aku. Tapi aku ingin kau menikmati pertarungan kita saat ini dan lupakan hal lainnya.. "
"Hah. Maunya begitu tapi tidak bisa.. "
"Sayang sekali.. "
"..kalau begitu biar aku yang mengakhiri pertarungan kita! "
"!? "
Api biru mengelilingi kawah menjadikan nya arena bertarung khusus keduanya.
"Aku memanggilmu lewat api ini, Blues.. "
Awakening Cremation : Field of Fire
...... ROOOOARRR!!!
Api yang sengaja di pusatkan Alvino di atas kepala mereka berganti jadi sosok naga biru setinggi 50 meteran bernama Blues.
"Reahahaha. Kali ini kau benar-benar memanggilku ke medan perang.. " senang Blues. "Hmmm? Siapa Pengguna Kekuatan ini?"
"Blues, pinjamkan aku seluruh kekuatanmu. Aku sangat ingin mengalahkan dia...! " teriak Alvino seraya menyeringai.
"Reahahaha! Sepertinya kau dalam mood yang sangat bagus. Baiklah~~" Blues berubah jadi armor dalam bentuk api, sekarang penampilan Alvino layaknya naga dengan kedua sayap api, ekor panjang dan kedua tangan besar naganya.
"A-ku belum boleh mati disini. Aku juga harus mulai serius..! " Leonheart meningkatkan tekanan auranya ke batas tertinggi.
Armor emas bermuka singa hadir sebagai penampilan Leonheart, surai jingga dari bulu seekor singa muncul tepat dibelakang punggung Leonheart.
Awakening Form : King ROOOOAAR
Leonheart mengambil kuda-kuda, kedua tinjunya tertahan disamping perut dua sekaligus. Api emas berkobar di sana menandakan semangat bertarung pria ini belum menyerah.
Kedua sayap dan tangan naga Alvino mengarah ke depan dimana jari-jari tangannya membentuk segitiga, kalau dilihat dari atas. Bola api yang sangat menyilaukan ia buat sebagai serangan penghabisan.
"Jangan mudah mati, LEONHEART!! "
Blue Dragon Form : Disaster Town
Alvino melempar bola api itu, yang menyeret armor naga nya bersama serangan itu. Bola biru Alvino bertambah besar, cukup untuk menyaingi gerbang.
Salah satu kaki Leonheart menekan tanah sampai hancur, dalam kilatan cahaya ia melesat sangat cepat ke depan. Pukulan pertama dari tinju kiri menghentikan bola api Alvino.
"!? "
"Alvino... Itu seharusnya kalimatku! "
Leon Crusher : Big Gold
Blast...!
Tinju kedua di tangan kanan merubah bola api Alvino jadi jalur emas yang menghantam sampai ke gerbang masuk Synthoria. Benda itu retak akibat serangan Leonheart.
"Apa-apaan itu tadi!? " pekik Gehenna yang berhasil menghindari serangan Leonheart di dekat gerbang.
Nami3 dan Sanji3 tentu dapat menghindar juga, walau sempat terkejut tadinya.
"....ha, hah, ha. " Leonheart kembali ke bentuk awalnya. "Maafkan aku, teman-teman. Bila ada yang mengenai kalian.. "
Sementara itu Alvino terkapar di atas tanah dalam keadaan terluka, tetapi ia malah tertawa.
"H-haha.. "
"Apa..aku kalah? "
"... "
"Leonheart. Kau hebat juga.. " puji Alvino. "Tapi pertarunganmu belum selesai, denganku tentunya, "
Penciptaan Mayat Api : Golem Batu
Api biru Alvino yang pecah ke segala arah merasuki bebatuan yang ada di sekitar mereka, berkumpul jadi satu membentuk golem batu yang memiliki nyala api di dalam tubuh mereka.
"M-maaf saja, Leonheart. Aku ini benci kalah. K-kau harus melawan orang-orangku juga, haha.! "
"Sialan..kau."
W Other POV W
"........ "
"... Ha? Kau pasti bercanda!? " emosi Gehenna mendengar informasi yang ia terima lewat speaker di telinga nya.
"........ "
Nami3 menurunkan Sanji3 ke tanah, keduanya menghindari lesatan serangan Leonheart beberapa detik lalu dengan terbang menggunakan sayap malaikat yang Nami3 munculkan di punggung nya tadi.
"Terimakasih.. " kata Sanji3.
"........ "
"Haaaaah! " hela kasar Gehenna. "Great. Sekarang kami harus apa?? "
"Kak, menurutmu dia tengah kenapa? " Sanji3.
"Tidak tahu. Tapi dilihat dari ekspresi nya ketebak kalau itu bukan berita baik untuk pihak musuh.. "
"Apa kita dapat menjadikan ini kesempatan? Walau tidak tahu juga.? "
"Ya. Hanya itu yang bisa lakukan saat ini.. " keduanya dalam keadaan siap tempur.
"Gerbang tidak bisa digunakan lagi. Kalau dipaksakan maka akan hancur. Apa Shaker melihat ini di pandangan masa depan nya, makanya dia mengirimku ke baris depan agar melindungi gerbang ini.. "
Gehenna melihat saudara dan saudari di depan nya siap untuk menyerang. "Entah kenapa aku tidak suka berada disini..! "
Preview Final Arc
A : Pagi2 penghuni kamar, ane A, Author cerita ini yg memiliki semua hak di dalamnya..
Riza : *menatap datar A*
Riza : Lagi kenapa kau?
A : Nothing~~. Hanya aja bentar lagi gajihan terus jalan2 😃
Riza : 😶
A : Ok. Untuk Arc beriku--
Sanji3 : Ada kami!!
Nami3 : Tunggu aja pertarungan nya di minggu depan
Gehenna : Ya. Walau kalian pada kalah nanti 😌
Sanji3 : NANI!???
Nami3 : 😤😕
Gehenna : Sampai jumpa di arc berik--
Leonheart : Bye 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top