Final Arc : Komandan & Wakil

W Division 3 POV W





Formasi Divisi 3 kembali seperti semula, dengan kehadiran Ashley membuat kontribusi mereka untuk membantu pasukan menurun sangat rendah. Untuk saat sekarang Harazuo telah memerintah ke beberapa rekannya untuk maju ke garis depan sedangkan ia dan sisa Divisi 3 yang lain tinggal di belakang melawan Ashley yang sudah dibantu Lii.

"Yesa mana? "

"Katanya ada di tengah.. " lihat Lii ke ombak debu, yaitu medan pertempuran dimana Divisi 4 sedang mengamukkan kekuatan mereka.

Door!

Kathy menembak tanpa memberitahu, Lii yang dapat bergerak lincah dengan mudah menghindari. "? "

"Wakil Komandan, biar aku dan brother yang menghadapi prajurit itu.. " seru Kathy habis menembak.

Holly maju bersama sniper yang ia arahkan ke Lii, kemudian menembak sambil berjalan dan mendekat. Lii menyelimuti diri dengan energi listrik, ia berpisah dengan Ashley yang di serang oleh kupu-kupu Saga.

"Lii, fokus saja ke pertarunganmu. Aku bisa... Mengatasi disini?! " Ashley berbalik dan menangkap tembakan diam-diam dari Rana.

Tit. Tit..

Ashley melihat benda pendeteksi di dekat pinggang nya memberikan respon, bertanda bila ada seseorang yang mendekat. Dan itu itu dari OMEGA.

Pasir menerjang semua orang ketika perempuan bertelinga elf ini mendarat tiba-tiba disana, pedang hijau yang terbuat dari partikel-partikel dimensi warna hijau tersebar ke segala arah menyerang Divisi 3.

"S-siapa!? " pekik Viona setengah berteriak.

"Dia adalah Pedang.. " gumam Harazuo. Ia sempat menghindari satu pecahan partikel.

"Anggraini ya.. "

"Kakek Orange menyuruhku membantu anda, Wakil Komandan Ashley.. "
"Saya juga membawa seseorang.. "
"? "

"Kyaaa!? " jerit Akemi setelah dihempaskan angin yang kencang. Akakou menangkap gadis surai salju itu sebelum jatuh di tanah.

"Maaf saya lambat.. " katanya. Salah satu prajurit di Barisan Utama Pasukan Synthoria dimana Baron memimpin---Yesa, pengguna helberd tombak mata ganda.

"Harazuo, mereka bertambah.. "

"Aku juga lihat.. " mulai panik Harazuo juga.





W Baron vs Rey POV W





Tap. Tap. Run..!

"" Haaa Aaaaa! ""

Tring..! Trang, Trang?!

Duel di mulai dengan tebasan disaat yang sama, ketika keduanya saling melewati dua tebasan langsung mengarah ke badan masing-masing. Baron yang terayun tinggi ke atas dan Rey yang sangat jauh ke bawah.

Tebasan vertikal ke bawah Baron digesek oleh Rey, ia berputar ke sisi kiri dari Baron lalu menebas ke punggung namun gagal terlaksanakan berkat Baron yang nekat mundur dan menusuk ke belakang. Komandan Divisi 4 ini melompat mundur refleks atau ia kehilangan satu matanya.

Mode Pedang Api : Nafas Naga

Katana besi Rey berubah jadi pedang berduri di bagian atas mata tumpul nya, bagian yang tajam menyemburkan api panas ke depan.

Baron menghentikan semburan itu hanya dengan tekanan auranya saja. Ia lalu mencari keberadaan Rey dari balik bakaran api, ia menemukan nya ketika mendengar suara gesekan. Baron mundur beberapa langkah ke belakang sebelum menusuk mendadak ke jarum jam 8 nya.

Sssrrtttt..?!!

Dua mata pedang saling bergesekan, Rey melenceng ke samping sambil menyelesaikan ayunan nya yang mengarah ke atas itu.

Gaya Pedang Rey : Matahari Terbenam

Tebasan Rey tidak berhasil menjangkau Baron namun bakaran nya melukai samping muka Komandan Utama ini. Dia sontak saja tertahan ke belakang merasakan pedih di wajah, Rey terus maju dan mengganti elemen pedang jadi air.

Mode Pedang Air : Garis Air

Tanah Perjuangan Indo : Hentakan Bumi

Daaar?!?

Ledakan air dicampur tanah memisahkan kedua komandan ini dari dinding-dinding tanah yang muncul.

"Uughh.. "

Rey mengganti lagi pedang elemen nya ke petir, yaitu sebuah rapier bergerigi.

"? "

Dinding tanah di depan Baron hancur tiba-tiba bersama sambaran petir yang tiba-tiba, pecahan nya mengenai kasar muka Baron, disana Rey mengambil kesempatan untuk mendaratkan tebasan ke Baron dan berhasil.

Darah berguguran di atas tanah dari Baron, sebelah mukanya hangus terbakar bisa dilihat dari kumpulan rambut yang rontok.

"Kau lebih brutal dari yang aku dengar.. " ucap Baron kesusahan.

"Mungkin saja. Pasalnya aku mantan anggota ROAR.. "

"Heh.. "

Awakening Mode : Knight of Twholder

Armor dan jubah Baron kembali berubah jadi merah dan putih, yang mengejutkan Rey adalah luka yang komandan itu berikan sembuh begitu saja.

"Sembuh begitu saja? Sekarang aku tahu rahasia kenapa semua orang kesusahan mengalahkanmu.. "

"........ " Baron menghunuskan pedang nya ke depan padahal jarak mereka berdua lumayan jauh---JRUAK??!

Kumpulan pasak tanah tiba-tiba hadir dari bawah Rey.

"Cepat nya!?? "

Tanah Perjuangan Indo : Paksaan Pasak

Rey menghancurkan pasak-pasak yang berhasil melukai nya itu tadi, lalu bergerak menghindari kemunculan serangan pasak yang lain. Hal ini membuat jarak keduanya bertambah lebih jauh.

Takdir : Tekad Indoflag : Khidmat Cahaya

Baron melepaskan pancaran cahaya tinggi ke langit, cahaya ini lalu jatuh jadi kembang api mematikan yang mengincar Rey.

Komandan Divisi 4 ini nampak kesusahan setiap kali menghindar karena pada saat kembang api jatuh, mereka meledak.

"Diga tidak main-main ketika memberitahukan soal Kode Nama komandan ini.. "

Itu adalah kekuatan yang besar.

Rey berdecak sebal karena sempat meremehkan teknik berpedang Baron di awal tadi. Namun sekarang pria itu tidak menggunakannya lagi karena lebih bergantung kepada Kode Nama nya.

Rapier berganti jadi katana. Rey memastikan keberadaan Baron untuk memastikan serangannya mengarah ke sana.

".......... "

Mode Pedang Dimensi : Gunung Hitam

!!

Tss...... Cruak!!

Tebasan dimensi itu berhenti di depan Baron mengangkat pedang nya sebagai senjata. Kejutan yang menakutkan datang ketika jari-jari Baron terpotong sekali semua, komandan ini hampir melepaskan pedang nya andai tidak sadar. Awakening Baron terhenti tiba-tiba. Dan akhirnya Rey dapat berhenti untuk terus menghindar.

"Kh..! "

Baron menggeram sakit ketika jari-jari pada tangan tumbuh sendiri dan itu semuanya.

"........ " Rey yang melihat itu tidak habis pikir. "Dia menggunakan Awakening luka yang ia terima sembuh, Awakening nya berhenti lukanya juga hilang. Kalau pun aku membuatnya kritis ada kemungkinan Kode Nama nya aktif dan Awakening kembali. Satu-satunya caraku menang adalah... Memegal kepalanya. Tapi Riza melarang kami untuk membunuhmu OMEGA. "

"Sialan kau, Riza.. "

"Ini Akakou. Divisi 3 meminta bantuan. Aku ulangi Divisi 3 meminta bantuan! "

"Divisi 3? Apa yang terjadi disana? "

"H-haha."

"? " Rey kaget mendengar Baron tiba-tiba saja tertawa sendiri.

"Jadi kau sudah ada di sana... Ashley? " gumam Baron.

"Apa yang kalian rencanakan? "

"Tidak ada. Hanya saja strategi untuk buat OMEGA untung dan menang. Kalau kami tidak bisa menemukan Riza dan yang lainnya. Cuma perlu mengalahkan kelompok yang memiliki peran penting. Contohnya, kelompok jarak jauh... "

".......... "

"Kami juga memiliki kelompok semacam itu tapi nampaknya mereka kesusahan karena ditahan Solcode Classer.. "

"Jangan remehkan Divisi 3, Komandan Synthoria..! "

"Aku tidak meremehkan kalian. Hanya saja disana ada wakilku yang buatku yakin jika pemberontakan disana akan segera selesai.. "

"?? "

"Aku adalah Komandan Utama Pasukan Synthoria. Aku memimpin keempat Kapten Kompas dan seluruh prajurit Pasukan Synthoria. Aku akan mengalahkanmu walau harus mati di sini.. "

"Kau dengar, Riza? Bukan salahku jika dia mati.. " seringai Rey mulai serius, ia masuk ke tingkat Ultimatum bertarung.





W Back POV W





Di Divisi 3 ada pertarungan Holly-Kathy dan Lii. Anggraini dilawan Rugayah, Viona dibantu Akemi, Aeera, AZ, Rana dan satu perempuan berambut merah menghadapi Yesa yang seorang diri. Dan ada Harazuo yang bekerjasama dengan Saga melawan Ashley.

Oh ya, Akakou ketinggalan.

Air Impact

"Uuhhaargh!? "

Karena ia baru saja dipentalkan oleh hempasan angin Ashley.

"Akakou-san?! "

"Saga, fokus ke dirimu sendiri.. " seru Harazuo.
"! "

Vacuum Striker

Gelombang angin sekuat tabrakan truck menghantam daratan. Harazuo tertimbun oleh pasir begitu juga dengan Saga.

Ashley berjalan tanpa takut sekali di serang mendadak. Di jarum jam 3 nya menyala api, Ashley mengacukan jari ke sana dan api dibelah oleh tekanan air yang kuat.

"Hah, ha.. "

"Sepertinya kau mau yang pertama dikalahkan.. "

"Wakil Komandan Ashley.. " tatap Akakou.

"Aku sangat kasihan terhadapmu, Akakou. Begitu juga dengan Riel serta Taiki. Kumohon jangan salahkan komandan. Beliau tidak dapat menyangkal perintah yang mulia.. "

"H-haha. Itu juga saya tahu tapi bukankah kita ini teman dulu, Ashley-dono?! "

"Sekarang tidak.. " Ashley membuka telapak nya ke Akakou.

Red Hawk

Akakou menembakkan anak panah burung phoenix cepat, bersamaan dengan Ashley.

Materialize Air-full : Vacuum Room

Dhuar!

Tekanan gravitasi dengan elemen angin menghantam Akakou hingga terbenam di dalam tanah. Tembakannya padam sebelum sampai ke tempat Ashley.

"Sekutu kalian sudah tumbang, kenapa kalian tidak keluar? "

Dari tempat Harazuo tertembak gelombang kejut yang meratakan tanah, Ashley menghindar ke sisi berbeda dimana sudah menunggu kupu-kupu Saga.

Blue Explosion Butterfly

Ashley meniup kupu-kupu itu sebelum meledak di tempatnya. Harazuo keluar dari bersembunyi nya menyerang Ashley namun selalu meleset karena Wakil Komandan ini menggunakan angin sebagai asisten nya dalam bergerak.

Wind Pillar

Jalur topan yang rapi menghantam di depan keduanya, mereka kelimpahan pasir hampir tertimbun dan tak bisa bergerak.

Ditempat Holly-Kathy, mereka lumayan kesusahan dengan pergerakan kilat dari Lii ditambah medan pertarungan yang menguntungkan Lii dapat menghindar ke mana saja.

Smarts Bullet : Electric Trick

Gravity Ball

Ruqayah maupun Viona mengepung Anggraini lewat tembakan Senjata Kode Nama, partikel kaca berwarna hijau yang mengelilingi Pedang Keadilan Raja ini berubah bentuk jadi perisai. Kedua benda sama-sama rusak ketika bertabrakan. Itu ketiga nya terus lakukan sampai ada kesempatan untuk serangan telak.

Sementara itu... Akemi bergerak tanpa ada yang tahu. Kode Nama Destructive Memory adalah kekuatan penghilang ingatan, kekuatan ini telah berkembang sampai ke tahap jiwa dan kesadaran. Yaitu ketika orang yang diinginkan Akemi tidak bisa melihat dirinya, penjelasan mudahnya seperti di mata Anggraini Akemi saat ini tidak ada tapi di mata Viona gadis itu ada.

Step..!

"...? "

Akemi mengeluarkan pistol pemberian Azalea, dan di arahkan nya ke kening Anggraini.

Self-defense Greencloak

Partikel hijau Anggraini yang berfungsi sebagai pertahanan aktif, benda itu menjadi tombak dan menusuk Akemi yang tak dilihat dari mata Anggraini. Akemi yang terluka sontak saja menonaktifkan Kode Nama karena terkejut juga.

"Akh!?? "

"Akemi-chan..! "

"A-aku ceroboh.. "

Ruqayah menembakkan peluru nya ke belakang Akemi, tembakan nya menarik Akemi menjauh dari partikel Anggraini yang mengejarnya.

Drrrt! Drrrt!! Drrrt!!!

Di pertarungan ke empat ada Yesa yang hampir menangkis tembakan dari ketiga orang berbeda kecuali Rana yang kekuatan nya dapat mengendalikan jalur tembakan. Teknik tombak ganda Yesa menghentikan serangan seakan ia menari-nari di tengah anggota Divisi 3 itu.

AZ mengganti TMP jadi Granat Launcher. Lelaki ini tidak mengira bila Yesa bisa mementahkan granat nya hanya dengan ayunan tombak.

"AZ! "

AZ di dorong oleh seseorang ketika Yesa melemparkan tombak, anggota Divisi 3 ini menembaki tombak Yesa tanpa berhenti sampai dirinya terjatuh. Beruntung lemparan Yesa berubah arah berkat tembakan nya.

"Mila!? "

"A-aku baik. Cuma sedikit kemasukan pasir.. " sahut wanita berambut scarlet itu.

"Mila, menjauh dari sana! " teriak Rana.

Aeera melepaskan beberapa kali anak panah nya agar Yesa berhenti berlari dibantu AZ, namun percuma saja karena elemen angin Yesa mengacaukan jalur tembakan.

"Gara-gara itu aku tidak berguna disini... " gerah Rana.

Tombak yang tertancap di tanah terangkat oleh angin, Mila menjauh dari benda itu sebelum terseret paksa. Ia mulai kembali menembak tetapi bukan ke Yesa melainkan tombak ganda prajurit itu. Ada satu tembakan yang terpantul dari mata tajam tapi Yesa mengetahui itu dan dapat menghindarinya tanpa kesusahan.

Ekpresi datar Yesa menunjukkan seolah tidak ada apa-apa sama sekali.

"Dia terlalu cepat. Dan juga ada pelindung angin yang selalu membuat tembakan kita meleset.. "

"Aku... Adalah lawan terburuk kalian semua! " seru Yesa membuat mereka agak pesimis.



















































"Apa ini? Wakil Komandan Ashley dan yang lainnya nampak bisa saja mengatasi situasi disini. Tidak ada yang membutuhkan bantuanku disini.. "

""!?? "" semua anggota Divisi 3 refleks menatap ke atas langit dimana ada Mione yang terbang di atas langit bersama burung merak.

"B-bertam..bah? " suara Akakou kesakitan.

"Mione ya? "

"Bagaimana ini? Keadaan semakin buruk. Aku harus melindungi semuanya. Tapi melindungi diri saja sudah susah, bagaimana caraku untuk bisa!? "

"Harazuo! "

"? "

Vacuum Striker

Wakil Komandan Divisi 3 terkena telak serangan Ashley karena salahnya sendiri kurang fokus. Lekaki ini terkapar di sana sambil batuk darah, hantaman angin dari Ashley lebih kuat dari yang ia kira.

"Harazuo... " Ashley menjatuhkan jalur angin topan ke depan Saga, menghentikan gadis itu untuk mendekat ke Harazuo.

Tidak ada yang bisa membantu Harazuo saat ini, mereka disibukkan oleh lawan masing-masing.

"Setidaknya aku bisa bantu Wakil Komandan.. " ucap Rana memilih pergi.

Edge Winged Knight

Slash.!!

Tebasan kilat ditambah kecepatan angin menghampiri Rana. Yesa menusuk anggota Divisi 3 itu begitu saja.

"K-kenapa b-baru... Sekarang? "

Bruk!?

Rana jatuh juga menyusul Harazuo. Gadis itu nampak sangat kesal karena di awal pertarungan mereka melawan Yesa, prajurit Synthoria ini sama sekali tidak mengincar nya sama sekali.

Thrust...

"A-aaaaaaah!? "

Yesa menusuk kaki Rana agar ia tidak bisa pergi.

"Rana! Kau!? " kesal AZ.

"AZ, tenangkan dirimu... "pinta Mila.

"Temanku dalam bahaya dan kau memintaku untuk tenang? Jangan bercanda! "

Bats!!!?

""????""

Semuanya terkejut melihat ada banyak senjata menyerang tempat Rana berada. Yesa melompat jauh di waktu yang tepat sebelum ia terkena juga.

"......... " Harazuo bisa melihat kini ada 2 orang tengah ada di langit-langit.





W Past POV W





"Kalau boleh tahu... Kenapa kau menempatkanku di garis depan? "

Riza yang mendengar pertanyaan itu sempat berhenti seperti jam rusak. "Kau mau jawab? Walau sudah tahu jawaban nya...? "

Pria ini hanya menyinggung senyuman nya.

"Well. Aku cuma khawatir. Apalagi dengan Divisi 3 yang tidak memiliki Komandan. Jujur aku tidak mengira bila Nanaisme tidak dapat ikut dalam pertempuran Pasukan Pemberontak. Walau begitu aku menghormati keinginan terakhir Cry yaitu untuk tidak melibatkan Nanaisme di peperangan nanti.."

"Harazuo yang menggantikannya pasti merasakan tanggungjawab yang sangat besar di pundaknya ini, terlebih ini yang menentukan keberhasilan pemberontakan. Aku tahu bagaimana rasanya menanggung suatu kekuatan yang besar. Aku memilihmu yang tinggal di garis depan karena aku tahu kau bisa merubah keadaan.. "

"Kenapa begitu, Riza? "

"Karena kau terlalu sempurna. Tidak seperti manusia atau orang yang pernah aku temui walaupun begitu ada ketika kesempurnaanmu itulah yang buat seseorang berubah.. "

"Kau mau aku... Menyemangati mereka? Hahaha.. "

"Intinya sama. Manusia itu sama dengan Pedang! Kalau tak diasah maka dia akan tumpul.. "
"Hanya kau yang dapat membangkitkan semangat mereka di waktu yang tepat.. "

"Kenapa kau bisa percaya diri begitu, Riza? Bukannya aku menolak keputusanmu, ini sedikit menyenangkan.. "

"Hanya perasaanku saja.. "





W Author POV W





Aisran melayang tepat di atas Mione seraya menggendong Rana yang tak sadarkan diri.

"Riza, dasar kau pembohong~~" seringai Aisran.

"Apa yang?? " kaget Mione.

"Hei, kau menghalangi pandanganku.. "

DOOM!

Mione dijatuhkan begitu saja oleh Aisran. Padahal mereka berdua cuma bertatap muka.

Babylonia the Call

Padang pasir terguncang hebat, pasir terhisap ke bawah dan ada yang terangkat ke atas, semua orang terkejut melihat ada bangunan asing di setiap sudut padang. Sebuah barrack besar berdiameter 100 muncul di bawah kaki Aisran, tempat itu dikelilingi meriam canggih walau ada beberapa bagian yang sengaja di kosongkan karena disana tempat persenjataan yang Riza inginkan seharusnya berada.

"Semangat tiap orang akan terlihat ketika mereka putus asa atau kehabisan pilihan. Untuk bangkit lagi orang-orang ini perlu panutan---orang yang bisa melakukan yang tidak bisa mereka lakuin seperti mengalahkan musuh. Lalu disana akan muncul percikan api semangat yang akan terbakar kemudian berubah jadi semangat perjuangan.. "
"Agar Pasukan Pemberontak tidak dikalahkan cepat aku mesti menjaga mereka serta membuat medan pertarungan yang menguntungkan pihakku.. "

Ketika garis depan dan tengah berhasil dihembus, maka bukan lagi garis pertempuran namanya. Aisran, jika itu kau. Kau pasti tahu apa yang harus dilakukan. Tidak peduli dimana tempatmu sebelumnya yang harus kau pikirkan bagaimana cara untuk menang.

Dan oh ya, jangan bunuh siapapun.

"Pada akhirnya aku bergerak sesuai keinginan Riza. Waktunya menggunakan persenjataannya.. " Aisran mengambil kertas putih yang dititipkan Riza ke dia.

Harazuo yang melihat itu kini darah mempertahankan kesadaran nya. "I-itu adalah..."

Authority Ability : Summons

"Pasukan Pemberontak, saatnya kita untuk benar-benar memberontak sekarang! "








































































































































Preview Final Arc

A : Malam" . Good malam :^

A : Untuk final arc ke depan nya bakaln fokus ke Divisi 3 sebelum balik ke Divisi 4,lalu 2 dan 6

Anka : Divisi 5 mana?

A : Nanti aja

Riza : Divisi 1 ?

A : Sekalian

Aisran : A, apa kau benar-benar menulis cerita ini?

A : Ya iya!

Aisran : 🤔

A : 🤕

Yesa : Sampai jumpa di final arc selanjutnya, minna-san 👋

sirokami_saga, RanRanaa12, MioneEinstein, codetwenty, AeeraStyle2, Akemi_Akutagawa
Nothingts(yg menjadi oc pilihan. Maaf asal pilih ane xD 👍)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top