Arc 35 : Rumah Api

W Author POV W








Anggota OMEGA yang berada di kapal induk Synthoria tengah berada di luar. Mereka bertarung melawan makhluk hidup yang mana hampir seluruh badannya dibungkus atribut Chaos. Ash yang sudah selesai mencari informasi dan data tentang monster milik Chaos Army membagikan apa yang ia dapat.

"Mereka diberi nama Rehaos. Entitas individual yang memiliki atribut Chaos. Mungkin karena mereka hidup disini.. "

"Kekuatan Supernatural tidak akan banyak berdampak dengan mereka. Gunakan Senjata Kode atau auracome, itu dapat melukai mereka.." beritahu Ash memperjelas.

Baron yang sedari tadi berhubungan dengan Grand Omega satu itu langsung saja menjelaskan situasi. Sebenarnya Baron pernah berhadapan dengan monster-monster ini, hanya saja ia tidak tahu apa namanya.

"Yang memiliki Senjata Kode kalian mulai sekarang berada di garis depan, bagi mereka yang tidak mohon untuk membantu. Gunakan auracome karena cuma itu yang dapat melukai monster dengan atribut Chaos ini..! " seru Baron memberikan komandonya.

Baron mendapatkan tugas untuk menjaga kapal induk dari serangan Chaos Army sampai masalah mereka terselesaikan. Akan tetapi itu nampak nya sangat sulit dikarenakan jumlah monster yang lebih banyak. Anggota-anggota OMEGA itu terpukul mundur hingga mengelilingi kapal.

"K-komandan! Kita terkepung?! "

"Jangan panik! Tugas kita adalah melindungi kapal induk. Jika hancur maka kita tidak bisa kembali dan terjebak disini. Kuatkan tekad kalian! "

"" B..aik!!?! ""

"Jumlah musuh terlalu banyak. Sial! "

Hmmm~~? Sepertinya menyenangkan??!

BURN!!!?

"! "

Kapal induk Synthoria tiba-tiba saja dikelilingi api biru yang sangat panas, elemen itu menyambar Rehaos yang berani mendekat, membakar mereka hingga menjadi abu.

"Api biru ini??! " Baron sontak menatap ke gerbang hangar kapal, seorang laki-laki berambut hitam abu dengan manik biru gelap dan nampak hampa berjalan keluar dari hangar sambil menyeringai.

"Kenapa tidak ada yang membangunkanku ketika kita sudah sampai? " tanyanya agak bercanda dan serius.

"Alvino.. "

"Hei, komandan. Anda jahat sekali meninggalkanku di dalam.. " cengegesan ia.

Baron mencoba untuk menghiraukan namun tetap menjelaskan atau menyahut. "Aku tidak bisa mengambil resiko dengan Kode Nama mu itu. Bagaimana jika ada di kapal? Kau bisa membakar tranportasi kita semua.. "

"Hehehe. Aku tidak sebodoh itu, komandan.. " Alvino perlahan menjauh dari hangar.

Roar!

Satu Rehaos berbentuk beruang dan petradon bergabung jadi satu melahirkan monster satu ini, mirip naga tapi gemuk. Alvino yang melihat itu langsung menjadikannya abu, sentuhan panas dari tangan Alvino membakar Rehaos hingga tak tersisa.

Kode Nama Cremation. Kekuatan api biru yang berada di tingkat paling atas, berdasarkan namanya, fungsi Kode Nama satu ini sama dengan arti dari katanya. Api biru ini akan membakar objek dan subjek apapun yang tersentuh hingga tak tersisa. Tapi bukan itu yang membuat Alvino ditakuti, melainkan fungsi kedua dari Kode Nama nya.

Penciptaan Mayat Api : Raga yang Dibakar

Rehaos yang dimusnahkan Alvino tadi mendadak beregenerasi bersama api birunya. Kali ini bukan Rehaos karena api biru yang membungkus monster satu ini.

"Bentuknya memang mirip naga tapi masih kurang besar. Blues tidak akan bisa aku panggil bila tidak sama.. " gumam Alvino bicara sendirian.

"Alvino! Jaga jarak dengan kapal. Awas jika kau membakar nya nanti?! " tegur Baron untuk pertama kali.

"Iya-iya. Tahu kok. Huh. Kesal aku dengar nya.. " decih Alvino.

Tap!?

Fokus berpindah ke langkah dari kaki kecil seorang bocah yang memasuki medan tempur. Ia berdiri seorang diri disana sedangkan banyak Rehaos melewatinya begitu saja.

"Hihihi. Banyak juga orang yang bertarung. Saatnya bergerak! " bocah ini berhentak kaki, awalnya tidak terasa apa-apa sampai terasa getaran gempa.

Drttttttt....

"Gempa? Di Riel?? " kaget Baron.

Beberapa detik ke depan nya muncul pilar-pilar batu ke langit, memisahkan para anggota OMEGA dari satu dengan yang lain, bagian atas semua orang tertutup oleh batu yang menyebar ke bentuk horizontal sementara dibawah kaki mereka ada tanah yang bergerak dan bergelombang.

Dungeon Maker

Kapal induk dan seluruh anggota OMEGA yang ada disana terjebak di dalam gua buatan atau dungeon milik bocah tadi. Ia mengambil speaker kecil dari sakunya.

"Ini aku. Kapal nya juga aku perangkap di dalam, kau bisa masuk lewat jalur yang sudah aku sediakan.. "

"Dimengerti.. "

Lucas. Pengacau Tingkat 15, Kode Nama Dungeon dan Chaos Monster Productions.

"Kalau begitu aku juga akan masuk ke dalam.. "






W SKIP POV W






"Hei! Hei. Apa ada yang bisa mendengarku? " panggil Baron lewat alat komunikasi. Tapi tidak ada sahutan sama sekali. "Damn it! Where am i? " yang Baron di sekelilingnya hanya lah dinding batu mirip berada di dalam gua, jalur jalan di dalam lumayan luas yaitu 3 meteran. Cukup buat Rehaos berukuran normal.

Rehaos bentuk ular mengigit Baron di saat ia mau lewat persimpangan. Mantel jubah merah yang zirah Baron kenakan menyala merah, ketika Rehaos itu mengigit pundak Baron sontak saja itu mengaktifkan pertahanan otomatis nya. Rehaos ular ini terbakar oleh api kemudian ditebas kepalanya oleh Baron.

"Rehaos ada juga di dalam sini. Apa ini perangkap? "

"......... Itu benar sekali!?! " suara Lucas menggema di dungeon itu, bocah dengan rambut jabrik violet muda ini berucap. "Ini adalah strategi untuk melenyapkan kalian semua karena Rehaos yang ada disini lebih kuat dari kalian luar di luar sana. Dengan ini jumlah pasukan dari OMEGA akan berkurang drastis. Ditambah Chaos Army juga akan mendapatkan kalian. Hihihihihihi! "

"Kami benar-benar terperangkap. Tidak itu saja, Rehaos yang ada berada di tingkat berbeda. Aku jadi mengkhawatirkan yang lain. Spekulasi terburuk nya adalah dimana Alvino membakar tempat ini bersama kami. Dan juga pihak musuh menghancurkan kapal induk. Seseorang harus pergi ke kapal.. "

Baron padahal yang ingin melakukan itu , kembali ke kapal dan melindunginya. Tetapi arah yang mengarah ke kapal tertutup oleh dinding batu Kode Nama Dungeon Lucas.

"Satu-satunya orang yang bisa bergerak bisa ditempat seperti ini adalah--!? "

"Komandan Baron! "

"--Zodi! " panggil Baron ke pemuda rambut abu-abu dengan seragam bangsawan yang rapi.

"Komandan, apa kau mendengar yang barusan? "

Baron mengangguk sebagai jawaban. "Zodi, aku ingin kau kembali ke kapal induk. Lindungi kapal sampai aku dapat sampai ke sana! "

"Baik..! "

Zodi berlari ke arah dinding batu kemudian lenyap.

"Sekarang kapal bisa dikatakan aman, Zodi sudah cukup sebagai kompensasi. Tinggal Alvino.. " Baron membuat ekspresi rumit ketika memikirkan Pengguna Kekuatan satu ini. "Semoga saja dia tidak membunuh kita semua, "






















Sementara itu Alvino yang berada di sisi berbeda dungeon, berdiri dengan tenang ditengah-tengah tumpukan abu.

"Lebih kuat? Masih LEMAH! Keluarkan yang lebih kuat! Kau bilang mereka kuat. Hei!! " teriak Alvino.

Lucas yang sekarang terfokuskan ke Alvino, mengirim lebih banyak lagi Rehaos ke sana. Pengacau ini duduk dengan santai sembari melihat keadaan menggunakan mata yang ada di dinding.

"Biasanya orang akan panik dan sulit berpikir ketika terjebak, ditambah diserang tanpa henti. Tapi laki-laki ini tidak. Dia... Kesenangan? Hiih. Aku tidak tahu lagi harus memikirkan apa. Mungkin saja dia sudah gila. Baiklah. Sesuai keinginanmu, aku akan mengirim satu yang paling kuat?! "

Langit-langit gua bergetar menjatuhkan debu, Baron yang merasa ditempat berbeda merasakan ada tekanan aura yang lumayan besar tapi tidak mengarah ke dia. Sedangkan Alvino yang menjadi target pertama Lucas, orang nya nampak sangat senang. Puluhan Rehaos menyerbu ke tempat Grand Omega ini, cahaya api yang dihasilkan oleh Alvino bahkan dapat dilihat dan hawa panas yang ada di dalam gua bertambah tinggi.

Alvino mengamuk---lebih tepatnya berpesta membakar banyak Rehaos jadi abu mayat.

Alvino melompat ke udara, kedua lengannya menciptakan akar api biru yang membakar lantai.

Hantaman Api : Lautan Biru

Spin!!?

Alvino berputar dua kali ke depan dengan tajam dan mendaratkan dirinya ke bawah, kedua tangannya terayun ke samping menghanguskan para Rehaos yang malang.

"Hahahaha! Ini menyenangkan sekali! Aku tidak peduli jika itu menghancurkan tempat ini! Hahahaha!!! " tawa Alvino.

"Dia gila.. " pikir Lucas. Bocah Pengacau ini mulai merasakan hawa panas sudah ke tempat nya.

"P-panasnya. Dia pasti orang gila. Rekan-rekannya masih ada di dalam sana dan ia menggunakan api nya tanpa peduli sedikit pun.. "

Bruak!?

?

Getaran dan langkah berat yang ada ditempat Alvino membuat laki-laki ini berhenti. Sosok naga tanah dengan atribut Chaos

"Akhirnya sampai juga. Cepat musnahkan OMEGA itu! Aku tidak tahan lagi dengan panas ini! " titah Lucas.

"Roooarr! " naga tanah meraung dihadapan Alvino. Grand Omega ini menyeringai lebar.

"Dengan mayat dari naga tanah ini aku bisa memanggil Blues ke sini.. " Alvino.

"Hmm? Siapa?? " Lucas.

Burn...!

Api biru terkobar ditinju Alvino, langkah kakinya meninggalkan api yang tertinggal dan matanya seakan bergerak layaknya api.

Hantaman Api Super : Gelombang Udara

Roooo------DHUUUUAR!!!

Dari celah tempat Alvino terhempas naga tanah sehingga badannya langsung jadi abu. Tidak berakhir begitu saja, lintasan api biru tercipta di segala lorong gua hingga sampai ke tempat Baron dan lainnya. Mereka terpaksa untuk melindungi diri sendiri secara mendadak.

"Aaaaaaaaaaaaa!!? " teriak kaget Lucas yang mana api Alvino sampai ke tempat nya bersembunyi, Pengacau ini membuat jalur kabur sehingga dirinya selamat.

"H-hampir..!"

"Sentuhan terakhir.. "

"Heh? K-kau bilang apa?? " pekik Lucas kaget.

"Hooo~~? Apa kau mendengarkanku? " sekarang keduanya dapat berkomunikasi dengan izin dari Lucas(tanpa sengaja).

"Seperti yang aku bilang tadi, ini sentuhan terakhir dariku.. "

"A-apa kau sudah g-gila!? R-rekan-rekanmu masih ada disini dan kau mau membakar mereka juga??! "

"Tapi bagaimana aku bisa tahu apakah seseorang/sesuatu di sisi lain ini ada atau tidak? Rekanku atau monstermu? Bunuh mereka semua dan biarkan Tuhan yang mengetahuinya.. "

"Inilah caraku bertarung. Jika kau bertanya, kurasa..ya? "

"Dasar gila! "

"Hahahahaha. Terserah kau saja. Asal api ku mengenaimu itu sudah cukup! "

Lucas memutuskan komunikasi dengan Alvino. "D-dia benar-benar O-orang gila. Aku harus pergi dari sini.. " sementara Lucas tengah sibuk membuat jalan kaburnya, Alvino... Nampaknya sudah selesai.

"Aku harus kabur dari tempat ini. Dari laki-laki itu!?! "

"Keluarlah dalam api biru ini, Blues! "

Awakening Cremation : House of Fire








































Lucas berhasil keluar dari dungeon yang dia buat sendiri. Bocah ini berkeringat banyak karena dipacu rasa takut dan lelahnya. Tapi ia rasa sudah dapat lega.

Tapi sebenarnya tidak.

Dungeon itu retak dari dalam, celahnya mengeluarkan cahaya biru beserta api warna beberapa saat kemudian Kode Nama Dungeon Lucas hancur oleh kemunculan sesosok naga setinggi 15meter dari dalam dungeon.

"Reahahahha! Aku senang kau memanggilku. Tapi ditempat sempit ini. Alvino? " Blues.

"Tidak usah banyak kritik. Aku membawakan event yang menyenangkan, kau tahu.? "

"Reahahahha! Mana aku tahu. Bukankah kita ada di Riel? Kalian benar-benar pergi ke tempat mengerikan ini, reahaha.. "

"D-dia memanggil naga sebesar itu dengan mengorbankan rekannya sendir---!? " Lucas berhenti berkata, matanya terbelalak tak percaya.

Di sisa runtuhab dungeon keluar satu persatu anggota OMEGA.

"BAGAIMANA BISA!? Haaa!! " Lucas tiba-tiba ingat ketika ia melakukan komunikasi dengan Alvino. "Jangan-jangan saat itu aku juga membuat anggota OMEGA yang lainnya ikut mendengar? Jika ya maka mereka bakal tahu bahwa orang gila ini akan membakar gua?! "

Baron menatap malas ke Alvino yang berada di pundak Blues.

"Alvino.. "

"Hmmm? "

"Jangan terlalu berlebihan sampai menghancurkan kapal.. "

"Ok, komandan.. " Baron tahu tidak ada gunanya untuk menahan Alvino lebih lanjut lagi karena ia sudah memunculkan naga sebesar itu.

Blues mulai melangkah, kakinya meremukkan beberapa Rehaos yang memiliki ukuran sebesar kakinya, nafas api nya menghanguskan daratan disana hingga jadi hitam lalu kembali berhenti dihadapan Lucas yang menangis karena takut. Ia bahkan sampai buang air kecil di celana nya sendiri.

"Kau mungkin seorang anak kecil tapi dimataku kau sama kecilnya dengan Rehaos yang aku injak tadi. Jadi kurasa tidak ada bedanya, reahahaha..." Blues mengangkat kakinya ke atas Lucas terduduk takut.

"Ma---"

Blues menginjak badan kecil Lucas hingga remuk kemudian membakarnya hingga jadi abu. "Reahahahaha!! "

"Untuk kali ini saja. Membawa Alvino merupakan keputusan yang tepat. Tapi tetap saja menyusahkan harus mengurus nya..! "

Baron mengkomandoi para OMEGA untuk mengikuti Alvino, sisanya berjaga di dekat kapal induk dan melindunginya. Mereka bahkan sampai lupa bila ada seseorang kata Lucas tadi yang pergi masuk ke dalam kapal.



































































































A : S dan M, para R. Ane up SPW setelah lama malas up nya 😅...

Riza : 🙄

A : Untuk chapter kali ini sdh ada AlvinoKeith

Baron : Untuk selanjutnya giliran ZodiKhan yang melawan salah satu Bencana yg ada di Chaos Army

A : Hoi, jgn baca skirpsi ane 😰

Alvino : Dah-dah. Cukup sekian dan thnks you. Byebye

A : 😰

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top