Arc 35 : Melintasi Sampai tidak bisa dilihat

W Past POV W






Coba lihat dia.

Aneh.

Buat malu saja. Apa dia sudah gila?

Ssst. Nanti orangtuanya mendengar kita.

Para orang dewasa menjauhi anak muda laki-laki dengan seragam seorang ilmuwan yang tengah sibuk dengan 'pekerjaan'nya. Mereka menjauhi nya karena pekerjaan yang dilakukan anak muda ini.

Seorang wanita dengan rambut abu-abu mendekati anak muda itu. Zodi.

Hmm?

Boleh ibu bertanya sesuatu?

...

Kenapa kau memilih ruang dimensi sebagai pekerjaanmu? Maksud ibu kau ini anak yang pintar, kau pasti bisa belajar hal yang lain. Bukannya ruang dimensi ini... Tidak masuk akal.?

Tapi, bu. Itu nyata dan ada buktinya.

Hm?

Contohnya saja lubang hitam yang ada diluar sana. Atau bagaimana planet ini bergerak sangat lambat. Kenapa hitungan  waktu menjadi pilihan utama kita? Dan masih banyak lagi.

Seseorang tidak mau melakukan penelitian ini karena diawal mereka sudah menyerah. Aku tidak, bu! Kita manusia terlalu mengabaikan hal yang tidak kita tahu, nanti suatu hari nanti bisa saja ada hal yang tak dimengerti ini mengancam kehidupan di planet.

Zodi.






W Author POV W






Groop!?!

Seutas tangan membungkam mulut seorang penjaga kapal lalu menghantamkan kepala penjaga itu ke dinding. Ia memiliki emblem Synthoria dan kapal ini adalah kapal induk mereka.

Seorang gadis muda bersurai hitam kebiruan dengan pakaian adat Jepang berwarna merah muda dan kain hitam yang lumayan besar buat badannya, ia mempunyai pupil pink dan manik merah muda. Gadis ini adalah penyusup yang dimaksud oleh Lucas.

"Aku tidak mendapat pesan apapun dari bocah itu. Apa dia dikalahkan? Jika ya itu bagus.. "

Kazyla. Salah satu penduduk Underworld yang terpaksa bekerja sama dengan Chaos Army dikarenakan terjebak di Riel untuk suatu alasan. Awalnya dia mendapatkan rencana untuk menghancurkan kapal induk Synthoria ini tetapi dikarenakan ada pihak rekan(sementara) yang mati, otomatis rencana Kazyla berubah. Ia akan merebut kapal induk ini kemudian pergi dari Riel.

Tuu..

"? " Kazyla berhenti bergerak.

"... Perasaanku saja ya---? "

Di persimpangan Kazyla yang menuju hangar kapal, sosok Zodi tiba-tiba muncul dari kumpulan cahaya. "! " Grand Omega satu itu melesatkan tendangan ke wajah Kazyla... Namun meleset.

"Apa?? " pikir Zodi agak terkejut juga.

Kazyla dan Zodi saat ini saling berada di satu tempat yang sama. Kazyla melihat pintu menuju ke hangar sudah dikunci, kemungkinan Zodi menguncinya tadi.

"Mata tadi itu? Jika tidak salah aku pernah melihat nya tapi aku lupa dimana.. " gumam Zodi sedikit melihat mata Kazyla.

"*smirk*" Kazyla tersenyum tipis.

"! Mata itu!? "

Kau melihat nya!

M..ove??

"B-badanku tidak bisa aku kendalikan.!? " batin Zodi. "Seharusnya aku tidak lupa. Mata itu dan garis tajam di dalamnya. Kau Kazyla { Lost less }.! "

"Aku tidak mau berlama-lama disini. Takutnya nanti aku bertemu dengan Chaos Army yang lainnya.. "

"Kau bukan sekutu mereka? "

"Tidak lagi.. " Kazyla membuka telapaknya ke depan Zodi, lingkaran rune sihir tercipta disana.

Sihir Darah Iblis : Peluru Kesakitan

Peluru merah darah tertembak dari lingkaran rune itu.


































Kehadiran Zodi entah kenapa ada di samping kiri 2meter Kazyla kemudian berteleport tepat ke belakang gadis muda ini, tendangan yang dialiri auracome menghujam cepat.

STARE!!

"Sial! Aku melihat matanya lagi?! "

Tendangan cepat Zodi itu meleset lagi dan berdiri ke tempat awalnya berdiri.

"Bagaimana kau bisa bergerak? " tanya Kazyla tak tahu. "Mata ini dapat mengendalikan apapun yang melihat nya, "

"Aku hanya mendengar rumor tentang Kode Nama mu itu. Bila matamu itu mempunyai kelemahan.. "

"Kelemahan? "

"Ya. Aku dengar kau tidak sepenuhnya dari ras iblis tapi kau tinggal di Istana Raja Iblis. Itu agak aneh melihatmu ada disini, itulah kenapa aku tidak terlalu siaga ketika bertemun denganmu.. "

"Apa kelemahanku!? "

"Kedipan. Kau berkedip maka kekuatan dari mata itu sedikit menurun aku memanfaatkan itu untuk bisa bergerak.. "

"Tapi itu mustahil. Aku pasti 'melihat' kamu melakukan itu! "

"Aku... Adalah salah satu kelemahan mu yang dimasudkan. Kode Nama ku memiliki kekuatan untuk memasuki ruang dimensi sedangkan matamu hanya bisa melihat apa yang ada di tempat ini tapi tidak ditempat berbeda. Bahkan walau kau menggunakan kekuatan penuh dari mata itu tetap saja kau tidak bisa melihatku karena aku berada di dimensi berbeda. Aku melintasi dunia yang beda denganmu, bencana... "

Awakening Mode : Dimensia Walker

Cahaya ungu abu-abu menyelimuti Zodi dan menyebar ke sekitar membuat auranya dapat dilihat jelas.

Eternal Space

Zodi jadi pecahan cahaya yang melesat layaknya senter yang dinyalakan, ia jadi tak terlihat ke tempat Kazyla. Bencana itu menendang ke depan namun Zodi sudah berteleport tepat ke belakang lagi.

"Instingmu lumayan tajam tapi kurang cepat!? " Zodi meledakkan cahaya di kaki kanannya, badannya miring ke kiri dan kakinya menendang ke belakang leher.

Kick!!

Tendangan itu menghantam kasar belakang leher Kazyla.

Sihir Darah Iblis : Sakitnya Pasak Merah

"!? "

Pasak darah menembus ke paha Zodi. Orang nya sontak saja menjauh dari tusukan bertubi-tubi dari pasak merah yang keluar dari badan lawan. Zodi mengirim beberapa bagian badannya ke dimensi beda agar ketika terkena serangan maka ia tak terluka.

"Ugh---?! " Kazyla jatuh bersujud, hidung nya mimisan.

"Dia sengaja menerima serangan ku agar dia bisa menyerang juga.? Ternyata bencana ini orang yang nekat... Sama sepertiku! "

Awakening Mode Zodi berhenti. Merasa tidak baik jika berlama-lama ketika melawan Bencana, Zodi memutuskan untuk secepatnya mengakhiri pertarungan mereka berdua. Ia sudah mendengar rumor tentang Para Bencana Pararel ini, mereka adalah kelompok Pengguna Kekuatan yang mana tingkat kekuatan nya hampir mencapai ke Ultimatum. Dan siapapun tahu, melawan mereka sama saja dengan mencari kematian.

Awakening Mode : Dimensia of Bomber

Duuuussshh!!!

Tidak seperti sebelumnya, kali ini aura yang ada di sekitar Zodi yang tertarik ke badannya, udara seakan terhisap ke lubang angin dimana Zodi berdiri disana. Ini adalah bentuk kedua Awakening Mode milik Zodi. Sama seperti milik Riza yang sudah meningkat, bedanya Zodi mempunyai dua dan tidak ia tingkatkan lagi.

"Persentase yang aku miliki cuma 10%. Akan sulit untuk menyerang ketika tidak harus melihat matanya. Menutup mata akan membuat lebih sulit tapi aku sudah bisa menggunakan auracome. Seranganku pasti mencapai bencana ini?! "





















Mata Iblis Ketakutan : Patung Kematian

DEG???!

"Heh? Aku... Tidak bisa bergerak?"

Kazyla perlahan bangkit dan kedua maniknya menyala pink cerah, tangan nya mengusap hidung yang berdarah. "Kode Nama Demon Eyve juga bisa melakukan ini, tahu.. " tunjuk Kazyla ke bagian mata yang muncul di sela surai rambutnya. "Saya dijuluki sebagai { Lost less } tidak karena tidak ada alasannya. Tapi karena saya juga dapat menghilangkan setiap situasi yang tidak menguntungkan seperti sekarang, "

"B-berkediplah, bencana! "

Kazyla menutup satu matanya, lalu mengganti nya secara bergantian agar ia tidak berkedip di waktu yang sama. Gadis bencana ini menciptakan lingkaran rune sihir tepat dibawah kaki Zodi dan memunculkan dinding darah yang menenggelamkan Grand Omega itu.

Sihir Darah Iblis : Mandi Darah



































Tidak ada yang... Terkesima?

Zodi jadi patung dihadapan Ao setelah mendengar kenyataan. Beberapa saat lalu Zodi bertanya apa yang terjadi jika ia bisa menujukkan hasil penelitian nya dengan kekuatan Kode Nama, namun Ao menjawab nya dengan santai.

Ya. Tidak ada yang terkejut malah. Kita hidup di dunia dimana semua yang tidak mungkin terjadi. Walau kau bisa membuktikan itu ke hadapan yang lain, mereka hanya menganggap itu adalah hal yang normal.

Begitu.

Ao yang merasa tidak enak mencoba mencari kata agar perasaan Zodi membaik.

Tapi..

Tapi..apa?

Jika kau bisa membuktikan lintasan ruang dan waktu tanpa kekuatan Kode Nama mungkin yang lainnya akan terkejut. Bukankah itu pekerjaanmu di Dimensi Kenyataan, Zodi?

Kau hanya perlu mencobanya. Jika gagal coba lagi dan lagi. Gagal cuma syarat pertama dari keberhasilan. Dan ketika berhasil maka kau mengerjakan rumus nya dengan benar. Yang ingin kukatakan adalah tidak masalah jika kau gagal. Kau harus bangga karena gagal, karena tidak banyak yang berani untuk gagal agar berhasil.






















Awakening Dimension Track : Extra Dimensia

SLASH!

Hentakan dari gelombang cahaya memindahkan Kazyla maupun Zodi ke tempat dimensi yang berbeda. Kazyla bisa melihat sihir darahnya tidak mengenai siapapun dari tempat ia berdiri.

"Apa ini ruang dimensi? " Kazyla melihat sekitar. Perumpamaan nya seperti ruangan hitam tapi masih bisa dikatakan 'terang', Zodi memang berada di tempat nya tapi sihir Kazyla tidak dapat menyentuhnya sama sekali.

Zodi memanfaatkan kelengahan Kazyla buat menyerang... Tetapi tidak jadi. Zodi terkejut melihat mata dan ekpresi Kazyla yang seakan kagum dengan ruang hitam ini.

"Kau... Menyukai tempat ini? " tanya Zodi.

"Ah! T-tidak kok.. "

"...? Kau tahu kenapa tempat ini berwarna hitam? Dan cahaya yang menyinari nya berwarna putih? "

"....... " Kazyla hanya diam mendengarkan.

"Mau tahu? "

"Kenapa juga aku tahu harus tahu? Saat ini kita sedang bertarung. Mungkin saja kau sengaja membuatku lengah.. "

"Kalau begitu.. "

"? "

"Aku tidak akan menyerang, kau juga. Dengan syarat kau mendengarkan aku menjelaskan. Bagaimana? Aku lihat kau lumayan penasaran dengan ruang dimensi ini.. "

"Aku bilang t-tidak. Buat apa aku penasaran dengan kekuatan musuh. Hmp! "

Zodi tersenyum tipis. Grand Omega ini menurunkan kewaspadaan nya sampai tak terasa lagi oleh Kazyla sehingga ia bisa mendekat. Kazyla juga membiarkan nya begitu saja, mungkin karena perasaan manusia yang dimilikinya membuat hal itu terjadi.

Zodi tahu betul kekuatan nya belum cukup untuk mengalahkan Kazyla tapi bukan berarti ia dikalahkan. Ia bisa menenangkan Kazyla. Apapun caranya, tugas utama Zodi adalah agar kapal induk Synthoria tidak hancur. Apalagi dia bisa membahas tema pelajaran yang sangat ia sukai.

Dengan itu pertarungan antara keduanya berhenti.






W One Group POV W






Kapal mini size yang digunakan Kelompok One melesat sangat cepat memasuki atmosfer planet hitam yang ada dihadapan mereka. Beberapa kapal ruang angkasa menembaki mereka dari belakang namun tidak kena hingga mereka menyerah karena kapal itu sudah berada di dalam planet. Masuk sambil menyerang akan merusak akan menciptakan kerusakan parah di kapal.

Satu kapal besar menghadang kedatangan mereka di planet itu, One yang ada di dalam kapal mini size itu tersenyum puas.

"Hyu, ternyata kau benar.. "

"Saya cuma menebak, fufu.. " senyum Hyu merasa dipuji.

"Haha. Jika salah mungkin aku bakal menghajarmu.. "

"Ara~? Itu kasar.. "

"Aku ini penghancur genre..! "

"Yang benar gender.. " celetuk Reru.

"Kalau begitu saya akan mulai bekerja.. "

"Pastikan kau berhasil, Hyu.. "

Keduanya mematikan speaker mereka diwaktu bersamaan. Alice dan Hyu yang berada di luar atmosfer dan kelompok One yang masuk ke dalam planet. Rencana mereka adalah merebut planet tersebut dan menghancurkan pusat energi yang menembakkan laser.

Di dalam kapal besar yang berada di luar atmosfer, Alice dan Hyu berhasil menyusup masuk ke lorong kapal, mengacaukan peralatan terbang di hangar milik musuh.

"Tenaga nya sudah aku matikan seperti yang dikatakan kelompok Listia.. " ucap Alice yang melakukan nya.

"Bakal gawat jika kita tidak bisa pergi dari sini. Kita beruntung bila kelompok Listia yang mengalami hal buruk itu.. " sebagai jaga-jaga keduanya memakan pil yang sama dengan kelompok Listia.

"Itu penyusup nya! "

"Beraninya kalian OMEGA meremehkan kami! Takutlah akan kekuatan Dewa Kekacauan?! "

Chaos Army menyerang keduanya dari pintu masuk hangar.

Grunes Zimmer : der Lichtspeer des Ritters

Partikel cahaya berwarna hijau membentuk tombak raksasa di ujung pedang Alice, tanpa banyak bicara Pedang Keadilan Raja itu menusuk ke depan, memecahkan barisan Chaos Army dari depan hingga ke belakang. Kini ia berada dibalik pintu hangar menunggu Hyu.

"Hyu, ayo. Lebih cepat lebih baik.. " panggil Alice.

"Tunggu sebentar.. "

Hyu berhenti tepat ditengah barisan musuh yang terkapar. "Mereka terluka tapi masih sadar.. "

"Buang-buang tenaga saja untuk membuat mereka tak sadar kan diri. Jika mau gunakan saja kekuatanmu.. "

"Memang itu yang akan kulakukan! "

Suhu dibawah kaki Hyu mendadak sedingin es sehingga tercipta embun beku disana, warna aura putih berubah jadi gelap dengan sedikit kemerahan.

Sleeping Subjects

Aura Hyu menenggelamkan semua Chaos Army itu ke tsunami embun dan membuat semuanya tak sadarkan diri. Atau tertidur.

"Alice-chan, biar aku yang ada di garis depan~"
















































































































































Preview Next Arc

A : Malam, all. Ane bakal up SPW setiap hari rabu, sabtu dan minggu. Bila bisa 🤣

A : Karena ada sedikit kerjaan di RL(tau sendiri) jadi SPW 4 ini akan sedikit lama lagi tamat nya, apalagi Arc 35 masih lama.

Tomas : Kecuali aku muncul

A : Jgn spoiler, woi?!

Kazyla : *menatap*

Zodi : *sibuk mengerjakan rumus*

Hyu : Oke, semuanya. Sampai jumpa di Arc 35 selanjutnya. Kelompok One yg bakal jadi pusat perhatian di chapter berikutnya. So good to see you guys again.

Alice : Bye

A : 👋

ZodiKhan, nazlachan & 121_hyu

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top