Arc 35'5 : Tidak Seperti Ratu

W Author POV W





Miza yang berada di dalam kubah Chaos dimana ia bertarung menghadapi Pengacau dari Chaos Army, Batu Besar ini terlihat masih mencoba menemukan dimana letak sebenarnya dari musuhnya. Dia sudah di serang beberapa kali tapi tidak dapat memberi serangan balasan. Miasma Chaos yang berkumpul di dalam kubah itu menghalangi pandangannya dan mengurangi kekuatan.

"Aku tidak bisa berlama-lama di dalam sini. Kekuatanku terus berkurang jika diteruskan maka kesempatanku untuk menang akan hilang. Aku harus menemukannya.! " Miza kembali berjalan memeriksa daerah-daerah sekitarnya.

Miasma atau asap Chaos bergerak menutupi jalan Batu Besar ini, objek itu berubah bentuk jadi pedang berwarna hitam dan menyerang Miza diam-diam..bang, pedang hitam ini dihalau oleh pedang biru, itu berasal dari pedang hitam yang berubah warna.

Miza hanya menatap objek yang menyerang nya lalu berjalan kembali. "Dia memang menyerangku tapi bukan berarti dia ada disana. Miasma ini adalah bentuk dari Kode Nama nya.. "

"Aku pernah membaca data tentang Pengacau seperti ini. Kekuatan yang dapat membunuh siapapun termasuk Ultimatum tapi kami sedikit berbeda. Membutuhkan waktu yang lama untuk bisa melakukan itu, tetapi aku tidak akan membiarkan diriku dibunuh begitu saja.. "

...... Daar!?

Suara ledakan tiba-tiba terdengar di dalam kubah.

"Apa..itu? "

Sementara itu Enny sudah berada di hadapan Pengacau yang memerangkap Miza ke dalam kubah miasma Chaos. Seorang perempuan berambut hitam keunguan dengan gaun hitam seksi bulu melayang di hadapan Enny, miasma dan Chaos berkumpul di tempatnya.

"Kau... Kenapa bisa masuk? Dan kau juga tidak terpengaruh miasma." tatap dingin Pengacau.

"Aku sudah menyihir nya agar tidak mempengaruhiku.. "

Sihir Penangkal Tingkat IV : Aura Pelindung

"Seorang penyihir ya? "

Lucia. Pengacau dengan Kode Nama Black Sword dan Epidemic. Kekuatan keduanya berasal dari Chaos yang mana menciptakan kubah perangkap yang berisi miasma mematikan.

Black Sword Epidemic

Asap dan miasma yang ada di dekat Enny berubah jadi pedang hitam oleh Lucia, tusukan demi beberapa tusukan cepat menghampiri Perisai ini. Enny menghindar, gerakan nya seperti orang menari dicampur sedikit parkour, dibantu beberapa sihir elemen yang dapat Enny bergerak bebas dimana pun.

Sihir Api Tingkat III : Api Tembakan

Tembakan api melesat cepat melubangi miasma Lucia sehingga memaksa Pengacau itu sedikit bertahan dan menjauh.

"Kenapa serangannya tidak hilang? Bukannya Chaos dapat menetralisir apapun? Walau tidak bisa hilang tapi seharusnya kekuatan nya berkurang. Tapi tidak?! "

Lucia bergabung jadi asap dan miasma, bergerak ke samping menghindari sambaran dari tombak petir yang dilempar beberapa kali sampai menciptakan jalur terbang melengkung. Enny mendarat di ujung tombak, melihat tombaknya bersejajar dengan rapi.

Sihir Petir Tingkat IV : Lesatan Kesakitan

Bzzzt!!? Dhuar....

Enny melewati semua tombak petir yang membuat nya menghasilkan kecepatan yang gila, membuat dirinya seperti tombak itu sendiri. Enny mendaratkan tendangan nya sendiri ke tubuh Lucia yang sudah diperkuat dengan auracome.

"!!! "

Lucia mengeluarkan miasma yang sangat banyak dari badannya memukul menjauh Enny yang ingin menambahkan serangan. Pengacau Chaos Army ini memegangi perut nya habis terkena serangan.

"U-rgh. Kenapa... Kekuatan nya tidak berkurang?? "

"Tidak ada habisnya jika kau memikirkan itu. Aku sudah mengatakannya di awal, bukan? Aku sudah melakukan sihir antisipasi dengan Kode Nama mu.. "

"A-apa sihir bisa m-melalukan hal semacam ini!? "

"Chaos itu memang tidak logis tapi sihir lebih tidak logis dan menentang semua hukum alam yang kita ketahui.. "

"...... "

"? "

"Kalau Chaos ku tidak bisa membuat ku menang maka aku hanya perlu fokus ke yang satunya..! "

Black Rage

Pedang-pedang hitam bermunculan di hadapan Enny, menyerangnya tanpa ampun. Perisai itu berusaha keras untuk tidak terkena, mengandalkan elmen api dan angin bergantian, dan juga petir untuk menghalau jika terlambat.

Lucia mengandalkan Black Sword karena Epidemic telah berhasil digagalkan oleh Enny di awal pertarungan mereka.

"Tersisa sedikit lagi sampai sihir ku habis. Aku harus mengalahkan nya.. "

"Dia terburu-buru? "

Lucia menyadari ada yang aneh ketika ada tekanan kekuatan berkumpul tepat dikedua tangan Enny, dan menciptakan pusaran angin yang kuat.

"Itu... "

Sihir Angin Tingkat V : Tornado

Enny menghantamkan tornado jatuh ke depan dimana pusaran nya menghancurkan  permukaan tanah secara kasar dan meniup miasma Lucia menjauh.

...... Thurst!!

Tusukan dari pedang hitam Lucia menghentikan sihir Enny, salah satu tangan nya tertusuk pedang Lucia.

"Ukh!? "

"Lucia menggerakkan pedangnya menarik Enny lalu membanting nya ke bawah dan menyeret nya.

Chaos''ome

Miasma berputar di pukulan Lucia bersama auracome. Setelah jarak mereka sudah sangat dekat, pedang hitam Lucia kembali menusuk tangan dan kaki ditambah untuk menghentikan pergerakan musuhnya, di akhir upaya Lucia membalas tendangan yang ia terima dengan pukulan di dada.

Enny muntah darah dan terbang sejauh 3 meter di depan Lucia.

" Argh--!!? "






































Kuroyuki, tubuhmu tidak ada lagi.

Eh? Lalu kenapa aku masih hidup?

Shaga telah melakukan operasi aneh terhadapmu dimana ia menciptakan jiwa baru dari jiwa yang telah mati di tubuh lamamu itu.

Aku tidak mengerti..?

Intinya kau tidak akan mati mudah walau hampir mati secara teori, asalkan jiwamu tidak terluka maka kau tidak akan mati.

"Tetap saja ini menyakitkan.. "

"?? "

Lucia bingung melihat darah berhenti dengan sendirinya keluar lewat mulut, ada suara retakan beberapa kali di dada Enny menandakan bila tulang-tulang itu beregenerasi dengan sendiri.

"Dia... Disembuhkan? " Lucia.

Enny melihat sihir yang melindungi dirinya mulai menghilang, dan Perisai Pahlawan Rakyat ini kembali mengeluarkan darah di mulut.

"?? "

"Apa yang terjadi padanya? Katanya miasma ku sudah ia sihir. Apa itu mempunyai waktu terbatasnya?? "

"Sepertinya kau kehabisan waktu? "

"Ck! " decak kesal Enny.

"Sekarang aku harus mencari tahu bagaimana menghentikan regenerasi cepat yang tadi itu.. " kata Lucia.

"Walau aku sulit untuk mati tapi Chaos bisa menetralisir apapun. Jika jiwa ini buatan mungkin kekuatan itu bisa melenyapkan nya.. " pikir Enny.

Jarak keduanya tersisa 2 meter. Dan..

"Lama sekali aku mencarimu~~"

"!?? "

"? " Enny melihat Miza hadir dibelakang Lucia, tidak jauh dari Pengacau itu.

"Gawat!? "

Miza merentangkan tangan ke depan memunculkan tangan raksasa biru yang menangkap Lucia.

Blue Dawn

!! ---

Lucia remuk di tangkap raksasa biru kemudian meledak begitu saja.

"Blue Atribute ini dapat menjadikan kekuatan musuh jadi milikku tapi dikarenakan Chaos adalah kekuatan untuk menetralisir maka kehendak itu tertolak dan jadilah seperti ini.. " seru Miza menjelaskan.

"Haaaa. Kak Miza, kau membuatku terkejut saja.. " hela Enny nampak lega

"Benarkah? Kalau begitu maaf---? "

"!?? "

Miza berhenti ketika ada Chaos berkumpul di hadapan mereka.

"Dia masih hidup?? " kebingungan Enny.

"Enny, menjauh dari sini! " seru Miza yang melangkah duluan.

Terpaan miasma Chaos menghantam keduanya tetapi lebih berfokus menangkap Miza. Sosok Lucia terlihat di bagian paling dalam miasma, menatap sangat marah ke Batu Besar OMEGA.

"K-kekuatanku? Dia menyerap nya?! "

"Kak Miza! " Enny mencoba menolong tapi terpukul mundur.

"Dewa ku pasti bangga karena aku berhasil membunuh satu Ultimatum. Kau akan membuatku disukai oleh Dewa!!? " kegirangan Lucia.

"... Padahal aku tidak mau. "

"? "

Cahaya biru meretakkan miasma Lucia yang menangkap Miza, retakan nya semakin banyak dan memusnahkan Chaos secara keseluruhan.

Awakening Mode : Albam Skyline

"Awakening nya--?? " Miza mementalkan Lucia dari bagian dalam miasma sebelum Pengacau itu menyelesaikan kalimat nya, ada tali biru yang menarik perempuan itu kembali ke hadapan Miza hanya untuk di pentalkan lagi.

"Itu... Kak Miza?? " Enny syok melihat gaya bertarung Miza yang mendadak lebih kasar dan tajam.

"Aku tidak mau bertarung seperti ini apalagi di hadapan orang lain. Karena tidak mencerminkan sosok seorang ratu sama sekali.. " batin Miza.

Miza menghantam, melempar, menarik dan memukul lagi. Itu ia lakukan untuk memusnahkan miasma Chaos yang melindungi Lucia.

"I-ini... Terlalu! "

Blues Sparks

Lesatan biru yang sangat tebal memukul Lucia jatuh ke bawah tanah, menenggelamkan nya bersama pancaran cahaya yang terus menenggelamkan Pengacau Chaos Army ke dalam bumi.

"Kau baik saja, Enny? "

"Y-ya.. "

"Ada apa?"

"Kak Miza, siapa yang mengajarkan kakak bertarung seperti itu? " tanya Enny sangat penasaran.

"S-sudah kuduga kau bakal bertanya seperti. Mana mungkin aku bisa menjawab itu. Beginilah caraku bertarung dulu sebelum jadi ratu.. "

"S-seseorang.. " bohong Miza.

"? "

"... Kak Miza, ini saya Modi. Draco melaporkan jika menara sudah siap diledakkan.. " hubungi Modi.

"Bagaimana dengan kapal angkasa kita? "

"Saya sudah memperbaiki itu. Beserta bagian yang baru.. "

"Baiklah. Kami akan kembali juga.. "

"Ada apa, kak? "

"Enny, waktunya kita kembali. Draco dan yang lainnya sudah siap meledakkan tempat ini. Kita juga harus pergi agar tidak terkena ledakannya.. "






W SKIP POV W






Kapal luar angkasa mini size yang digunakan Tomas sudah sampai di tempat circle angkasa dimana Pedang Dunia sebagai pusat energi ke empat laser tertembak. Dua anggota OMEGA keluar dari kapal angkasa, satu Tomas dan satu nya lagi adalah Mione, seorang Grand Omega.

"T-tuan.. " tatap Mione sedikit ragu.

"Mungkin ini alasannya kenapa Shaker menyuruhmu untuk ikut aku.. " balas Tomas.

Tepat di depan mereka ada banyak rongsokan angkasa dimana ada satu sosok besar berdiri di paling atas.

"Mione, aku ingin kau membantuku dalam jarak jauh dan menengah jika bisa dekat juga. Dan berhati-hatilah yang satu ini tidaklah normal... "

"Baik! "



























































































































Preview Next Arc

A : Siang, all. Tersisa 2 bagian lagi sebelum arc kali ini selesai. Setelah itu kita akan istirahat, maksudnya tidak ada pertarungan sama sekali seperti renungan atau curhat gitu

Cry : Setelah itu baru PERANG!!!

Riza : Hoi. Jangan lupa jika perang ini gara2 kau 😑

Cry bisa: *bersiul*

A : Sampai jumpa di arc berikutnya dimana ada pertarungan Tomas. Bye

MizaMizusawa

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top