Arc 35'5 : Scathach, Ekka
W Fault POV W
Ketua semua Fault OMEGA, Draco, sedang bertarung dengan salah satu Pengacau Chaos Army bernama Rin Yuki'kun'. Pertarungan keduanya berada di awal retakan dinding tanah tercipta yang memisahkan semua kelompok Modi, Draco memutuskan sendiri yang menghadapi Pengacau satu ini.
Lintasan Dingin Selancar Cahaya
Tendangan kaki kanan yang diputar dari depan melingkar ke kanan dari Draco hampir saja menyentuh Rin'Yuki'kun yang menghindari sabetan kaki berniat menyenggol kaki. Efek lanjutan dari serangan Draco tadi berakibat ke dinding tanah yang meledak karena tekanan aura.
"Aku tidak tahu kenapa Kode Nama yang seperti itu dapat menjadikanmu seorang Ultimatum.."
"Hei, bocah. Kau harus sopan sedikit kepada yang tua. Dan juga kekuatan bukanlah segalanya untuk menjadi yang terkuat. Contohnya saja Raja Shaker, walau memiliki segala kekuatan Kode Nama tapi tetap tidak bisa mendekati Author... " ucap Draco tiba-tiba.
Rin'Yuki'kun hanya diam memperhatikan gerakan yang bakal Draco lakukan selanjutnya.
"He. Kau salah satu hal tentang kekuatanku, bocah.. "
"? "
"Bukan Kode Nama ini yang menjadikanku Ultimatum..! "
Draco maju ke hadapan Rin'Yuki'kun, kedua tangan dari Draco meninggalkan jejak aurora merah darah sedikit putih. Sentakan ringan dari telapak tangan kanan Draco terasa seperti hantaman mobil ketika Rin'Yuki'kun menahan nya. Pertarungan jarak dekat tak dapat dihindari, keduanya saling berbalas tinju dan pukulan terlihat seimbang akan tetapi Rin'Yuki'kun nampak terus terdorong ke belakang.
"Apa ini? Pukulannya semakin kuat saja padahal gerakannya sama saja, tidak ada tekanan aura yang ia tambahkan.! "
Bugh! Bagk! Hush!
Draco menggunakan teknik pukulan gelombang kejut yang mementalkan tanpa melukai, lalu rencana Draco dimulai. Auracome ia kumpulkan di tinju kanan yang membentuk tombak mata pedang, aura darah kehitaman berkumpul di sana.
"Bahaya jika menerima itu. Aku tahu!? " Rin'Yuki'kun mengumpulkan Chaos untuk mengelilingi badan, seakan ada api yang membakar badannya saat itu.
Draco melesat maju dengan tangan kanannya membelah seperti pedang dan Rin'Yuki'kun melawan dengan tinju aura yang meledak-ledak.
Aether Shock
Wave!!!
Crash!??
Dua aura saling beradu di kehampaan udara, bola energi yang di tengah-tengah mereka pecah dan menyerang Rin'Yuki'kun serta melukainya.
"Kenapa? Cuma aku??! " Rin'Yuki'kun terpukul mundur.
Hah, hah, ha...
Rin'Yuki'kun terdiam di hadapan Draco yang saat ini diselimuti aura merah, ada aurora berwarna putih salju tepat di atasnya. Aurora itu jatuh ke tempat Draco dan meledak bersama tekanan aura.
Awakening Aurora Winter :
Krasnaya Luna pod snegom
Tusukan dari aura tercipta menyerang Rin'Yuki'kun, Pengacau itu terpental sangat jauh melubangi dinding tanah sampai ke tempat Ekka dan Miza bertarung.
"Dia tiba-tiba saja ada. Hm. Bukankah dia yang menyerang kami tad---! "
Foxai memanfaatkan kelengahan Tombak OMEGA ini untuk menyerang, bisa ditebak dimana Ekka melakukan counter cepat dengan mengandalkan refleks supernya. Akan tetapi serangan itu meleset dari target dan Foxai berhasil mendaratkan tebasan luka ke Ekka.
"Ekka. Kau baik saja? " khawatir Miza.
"Saya baik saja, nyonya. Ini cuma luka gores biasa.. "
"Gores?? " bingung Foxai, saat dilihat luka tebasan yang ia ciptakan mengecil. "?? "
"Hati-hati, Ekka.. " pesan Miza, sebelum benar-benar tidak dapat berbicara lagi dengan tombak itu. Batu Besar ini memasuki pelapis miasma musuh berniat bertarung di dalamnya.
"Aku terlalu berfokus ke lain. Aku tidak percaya ditunjuk sebagai salah satu kekuatan utama OMEGA dengan kebiasaan buruk ini. Berpikir nya nanti saja.. "
Foxai menghilang dari tempat sebelum nya, gadis rubah pedang itu hadir di belakang Ekka dan melukai punggung tombak OMEGA ini. Ekka mencoba menyerang setelah diserang namun nihil. Serangannya selalu saja berubah arah karena Kode Nama lawan.
"Seranganku selalu saja melesat ini pasti berasal dari Kode Nama yang dapat merubah arah serangan. "
"Kahaha! Ini sangat menyenangkan. Kau lumayan dapat bertahan lebih lama dari yang aku kira, mungkin karena Kode Nama yang dapat menyembuhkan darimu.. "
"... Ini bukan Kode Nama seperti itu. "
"Hoo? Bukan? Lalu apa?? "
"Kau tidak harus tahu.. " Ekka menciptakan sabit dengan pegangan tombak.
Blood Magicraft Weapon
"? Apa yang mau kau lakukan dengan senjata it---"
Throw!!?
Ekka mendadak melempar sabitnya, pegangan senjata ini telah dibuat Ekka agar dapat memanjang seperti rantai serta dapat dikendalikan dengan mudah. Foxai sontak saja menghindari sabetan sabit yang mau mengenai lehernya.
"Sudah kuduga. Kode Nama mu tidak dapat merubah arah terhadap apa yang 'dilempar'.. "
Ekka menarik pegangan sabit rantai itu, menarik kembali mata tajam sabit ke punggung Foxai yang tidak ada perlindungan sama sekali.
Second Turn
Crressssss??!
"!" mata tajam sabit Ekka tergesek bersamaan setelah menyentuh punggung Foxai, Pengacau ini berlari maju dengan sangat cepat menyerang Ekka. Tombak OMEGA ini mau tidak mau harus melepaskan sabit nya dan beralih ke pedang yang ia buat dari darah.
Turn On
Slash..?
Tebasan cepat dari Ekka kembali berubah arah berkat Kode Nama Foxai.
Jacking Thurst
Tusukan kasar dari pedang jarum jam Foxai melukai bahu Ekka. Tombak OMEGA ini terjatuh ke tanah dan berguling-guling agar dapat menjaga jarak.
"Urgh!? " Ekka baru merasakan efek serangan Foxai setelah nya, bahu Ekka perlahan hancur karena Chaos yang ada di sana. Itu seperti daging dalam yang remuk terus menerus.
"Kenapa kau jika serangan tadi itu bisa ditangkis? "
"Mudah saja, karena kau menarik nya. Wrong Side Chaos milikku seperti yang kau katakan, tidak berguna jika ada seseorang menyerangku dengan cara melempar. Cuma itu kelemahan nya. Menghunuskan pedang dan melempar pisau itu sangat berbeda, pedang kau melakukan nya secara langsung sedangkan pisau itu cuma keadaan tak langsung.. "
"Kau sudah tamat. Tinggal menunggu waktu saja sampai Chaos menghancurkan badanmu it----"
Jdaaar!!
Petir tiba-tiba menyambar Foxai, Pengacau ini terhenyak ke samping dengan menerima luka bakar.
"!? "
"Siapa!? " marah Foxai berteriak.
"....... "
Seorang gadis berambut hitam pendek yang memakai kemeja merah tua dan jaket purple terlihat berdiri di atas dinding tanah. Matanya memperhatikan dengan menarik ke lawan maupun Ekka.
"Nona Enny?? Kenapa anda ada disini? "
Gadis itu meluncur turun ke bawah menggunakan dinding sebagai tangga nya. "Aku bosan berjaga di kapal. Tidak ada apapun yang bisa dilakukan disana.. "
"..beraninya kau! " tatap marah Foxai.
"Ekka, aku yang ambil alih disini.. "
"Tidak, nona. Biar saya saja.. " Ekka memaksakan dirinya untuk bangkit. Sungguh aneh dengan keadaan Ekka sekarang dia masih bisa tenang walau Chaos telah masuk ke dalam tubuhnya, ia tetap tenang seakan itu bukan masalah besar. "Saya masih sanggup, "
"........ "
"Bisakah saya pinta sesuatu? "
"Apa? "
"Nyonya Miza sepertinya butuh bantuan ketimbang saya, kenapa anda tidak membantu beliau.? "
"... Baiklah jika kau mau begitu~"
"Hei... Kau mau pergi setelah melukaiku? Itu tidak akan terjadi! "
".... "
Slash!
Foxai bergerak dalam kecepatan kilat nya, pedang jarum jam ia arahkan ke depan dengan tusukan telak ke jantung.
Second Turn
Kode Nama nya aktif untuk menangkis serangan lawannya.
"Aku sudah membaca data tentangmu di markas, dan juga kelemahanmu. Kau tahu? Aku ini seorang penyihir.. "
"?! "
Sihir Tanah Tingkat II : Ranjau Batu
Tap!!
Salah satu kaki Foxai menginjak lingkaran sihir yang ternyata jebakan sihir Enny. Disaat bersamaan itu juga tanah meledak dan menerbangkan Foxai ke udara, petir kembali menyambar Pengacau ini, petir Enny membentuk kepala naga yang mengigit dan menyetrum, naga petir ini mengakhiri serangannya dengan membanting Foxai ke atas tanah.
"Kode Nama mu itu hanya berfungsi pada fisik, tetapi tidak dengan sihir.. "
"Nona Enny, memang nya kita ada data itu? " tanya Ekka tak percaya.
"Tentu. Kau tidak membacanya? "
"Saya membacanya tapi mereka ada banyak jadi saya tidak tahu.. "
"Kau ini... " hela Enny.
"U-urgh... "
Foxai bangkit dengan sekujur badan terluka parah.
"Aku pergi dulu.. "
Enny membuat lingkaran sihir yang mana ia masuk ke dalam sana agar dapat berada di tempat yang sama dengan Miza.
"Wanita i-itu. Aku pasti akan membalasnya! " murka Foxai dapat dilihat.
Ekka melihat luka di bahu nya, ia merasa tidak memiliki banyak waktu lagi. Tombak OMEGA ini memutuskan untuk mengakhiri pertarungan di sini.
"Kau tidak akan bertemu lagi dengan nona.. "
"Ha?? "
"Kau akan aku kalahkan disini?! "
Ekka menciptakan tombak darah kecil di depan tangan, energi spritual yang ada disana menghisap Chaos masuk ke dalam.
Awakening Mode : Scathach Spirit's
Tombak kecil menjadi besar, seragam blazer yang Ekka kenakan tertutupi oleh dress suit violet yang seksi, ada tambahan kerudung di belakangnya.
"Pernahkah kau membaca cerita tentang Pahlawan wanita bernama Scathach. Di cerita itu lukanya lebih menyakitkan dari apapun membuat segala luka dapat dinetralisir kecuali luka dari sang pahlawan.. "
"Ini adalah sebuah perjudian. Aku sebenarnya tidak tahu bila Kode Nama ini dapat digunakan mengantisipasi Chaos tapi sekarang aku tahu.! "
Foxai melihat ke atas dimana sudah ada banyak menunggu tembakan api dan jarum-jarum darah dari segala arah.
Blood Airamy Weapos
Thuuuuurrassttt!!!!
"!! "
Turn On
"...... -----"
Banjir darah menenggelamkan Foxai seutuhnya. Kode Nama nya tidak dapat merubah arah semua serangan Ekka, yang mana berakibat serangan itu berbenturan satu sama lain sampai ke tempat Foxai.
Ekka kemudian menancapkan dua kali tombak darahnya untuk mengurung Foxai dan juga Rin'Yuki'kun yang telah dikalahkan Draco.
Sementara itu Kane dan Yasyaa sudah sampai di menara, keduanya masuk ke dalam bangunan itu untuk menghentikan tembakan laser yang mengarah ke luar planet hitam.
Dark Forest in Night Red Moon
Pandangan dalam menara mendadak berubah jadi hutang dengan bulan merah pekat di atas langit-langit, miasma Chaos tersebar lewat lentera yang ada di dekat kaki Chaos Army penjaga menara disini.
Heal Effection
Yasyaa merapalkan mantera pelindung suci untuk menahan miasma Chaos merusak tubuh mereka.
"Haaaah~~~kali ini lawanku adalah seorang perempuan. Dua lagi.." keluh lelaki rambut abu-abu bertopi pembawa sekop.
"Dia pasti penjaga menara ini. Tuan Reru telah memberitahukan kita jika ada yang menjaga di sana.. "
"Uuh~~"
"Ada apa? " bingung Kane melihat tingkah Yasyaa yang aneh.
"Aku tidak suka bertarung, terlebih di garis depan. Kenapa Komandan Baron membawaku ke tempat seperti ini? Aku tidak cocok untuk berada disini.. "
Sahut Kane. "Kau memang. Tapi Kode Nama mu cocok..! "
"Uh~~! "
Dead Spirits
Dari lentera, cahaya nya berubah jadi biru lalu muncul arwah-arwah orang yang telah mati yang dijadikan sebagai petarung oleh Pengacau satu ini.
"H-hantu??! " pekik Yasyaa.
Thrust!
Tembakan jarum angin Kane melubangi kepala arwah, tetapi langsung sembuh dalam hitungan detik.
"Mereka biasa beregenerasi. Ini bakalan sulit.. "
"Uuh~~"
Preview Next Arc
A : Halo2 ane up SPW, yo~
A : Tinggal dua bagian lagi untuk kelompok Modi selesai, yo~
Draco : Dan aku pun belum selesai disini.!
A : Jgn spoiler, yo~
Riza : Ada apa dgn kau? 😑
A : Aku baik saja, yo~. Cuma malas aja nulis dengan ciri yang sama2 aja, yo~~
Riza : 😰
A : Sampai ketemu di Arc selanjutnya, yo~~. Bye, yo~~~ 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top