Arc 35 : 20 Menit Ledakan

W Author POV W






Ultraviolet Light Out

Senjata Radia mendadak menyala merah keunguan, mengelilingi bagian mata pedangnya hingga sampai ke bagian belakang, bahkan jangkaun serang dari robot satu ini bertambah lebih luas. Listia yang menyadari itu tentu saja harus menjaga jarak, berbeda dengan Zaki..yang tak tahu menahu.

Lelaki berambut abu-abu ini melesat maju, berlari menghadap Radia. Ai memintanya untuk berhenti tapi sudah terlambat. Listia mengisyaratkan kepada Ai untuk membantu Zaki dari belakang selama lelaki itu bertarung nanti.

"Soal Zaki kita tidak bisa melakukan apa-apa, tapi bukan berarti dia lemah. Zaki sama sepertiku. Dia bodoh tapi kuat! "

"Kita mulai dari ronde satu. Haaaa...! " Zaki melempar bola api yang ditebas oleh aura Chaos dari pedang milik Radia, serangan Zaki terlihat percuma.

Akan tetapi sistem pelindung Radia tiba-tiba aktif, tas besi yang dibawa robot ini keluar dan membentuk perisai yang melindungi dari sambaran api. Terlihat api Zaki terbelah jadi dua, setelah itu api nya nampak berhenti di udara kemudian menyerang secara tiba-tiba.

Kode Nama Fire Frozen. Sama seperti namanya api ini dapat membekukan atau membeku. Dengan cara Zaki menggunakan nya, ia berhasil sampai ke tingkat perisai. Merasa api sudah hilang, pelindung Radia mendadak menerima serangan lain, Zaki menghajar pelindung besi itu dengan tinju nya, ia gesekkkan kaki ke lantai dan mendorong Radia ke belakang, efek lanjutan tercipta gelombang kejut di tinjuan itu membuat Radia terhenyak mundur. Disamping kirinya ada Listia yang hadir setelah memutari bagian samping ruang kemudi, gadis kecil ini menyebarkan batu dalam jumlah sangat banyak di udara dan mengendalikannya membentuk tangan. Tangan batu besar itu menghajar pelindung di bagian samping Radia hingga bengkok, memperlihatkan celah.

Berkat hantaman tangan batu tadi Radia terputar, Ai tiba-tiba datang dan menendang muka Radia hingga ada retak disana, Pengacau ini tidak diam saja ia mencoba membalas serangan tapi Ai lebih cepat. Alhasil serangan Radia membuat tebasan lubang di jendela depan kapal luar angkasa ini.

Zaki yang menghirup miasma Chaos tanpa sengaja merasakan sakit dari dalam hingga mau batuk. Lelaki ini dengan cepat menutup tebasan lubang itu dengan api yang ia bekukan disana, dibantu Listia yang menyelimuti lubang bersama kumpulan batu.

"Zaki, kau tidak apa? " cemas Listia.

"C-cuma sedikit..aku menghirup nya. "

"Sial. Padahal cuma sebentar saja tapi Zaki sudah terluka karena miasma ini. Bukan itu saja jika aku perhatikan miasma ini juga menghancurkan alat-alat yang terbuang.."

"Zaki, gunakan pil itu.. " titah Zaki.

"B-aik.. "

"? "

Zaki mengambil kapsul kecil yang ia simpan di saku celana, disana ada kapsul putih perak. Zaki memakannya terlebih dulu sebelum memberikannya ke Ai dan juga Listia.

"Apa in!? " tanya Ai penasaran.

"Pil Amnesty. Ini membuat kita dapat bernafas di dalam miasma itu selama 30menit.." jelaskan Listia.

"Aku tidak sempat memberikan nya ke yang lain karena kita dikejar waktu tadi.. " beritahu Zaki.

"Semoga saja yang lain tidak mengapa..krauk! "

"Krauk!"

Tahap Ekstrim

Slllllessshh!

Cahaya saber beraura Chaos yang menyelimuti senjata Radia mendadak tambah terang, dan juga mata kanannya menyala merah.

"Ai! Zaki?! "

""? ""

Slash!!

Tebasan gelombang yang memotong segalanya itu berhasil dihindari, bentuknya melingkar sehingga menghancurkan apapun yang ada di dalam ruang kemudi kapal. Bahkan Zaki kembali dipaksa untuk bekerja keras, ia membungkus jendela disana dengan apinya dibantu Listia.

Radia menyerang mereka berdua tetapi Ai mencoba mengalihkan perhatian. Grand Omega dengan surai pink ini hanya bisa menghindar karena cahaya gamma yang sejauh 50cm itu dapat melenyapkan apapun, jadi Ai memilih untuk tidak terlalu mendekat. Jika menyerang maka Ai akan menyerang sisi kiri dan bawah saja karena sisi kanan dari tubuh Radia terlihat sangat mustahil bila di serang karena ada senjatanya itu.

Keduanya sudah selesai menutupi jendela dengan batu. Kenapa mereka melakukan nya? Itu agar yang lain tidak menghirup miasma pada saat ketemuan nanti. Ada kemungkinan juga miasma sudah menyebar di dalam kapal ini, dan mereka berpikir untuk tidak membiarkan nya lebih banyak lagi.

"Zaki, apa kau melihat tombol yang ada di dekat pintu pada saat kita di jembatan yang menghubungkan kita dengan kapal ini? "

"Tidak.. "

"Itu adalah tombol pengaman untuk membuat besi darurat bila ada bagian yang hancur.. "

"L-lalu? Aku tidak tahu.. "

"Kenapa mereka membutuhkan sistem itu jika mereka dapat bernafas di wilayah ini.? "

"?? " Zaki seperti biasa berpikir dulu sebelum menjawab 'tidak tahu'.

"Aku juga tidak tahu.. " cetus Listia.

"Lah? Jadi untuk apa tadi?? " bingung Zaki.

Pikir Listia. "Ada kemungkinan mereka memiliki batas agar bisa bernafas di tempat seperti ini. Aku paham kenapa mereka membutuhkan transportasi untuk keluar ke dunia luar, tapi kenapa mereka masih membutuhkan nya ketika dapat bernafas di dalamnya. Itu yang tidak aku mengerti. Pasti ada alasannya.. "

"H-ei---?! " panggil Ai sembari meladeni Radia.

"Maaf~~! " sahut Zaki.

Kini fokus Zaki tertuju pada Radia seorang, Zaki melesat maju tanpa takut dan berhasil menghajar muka robot Radia.

"Tuan Z-Zaki, a-anda!? " terkejut Ai melihat Zaki dengan nekat mendekati Radia. Zaki terkenal dengan sifat bodoh dan ceroboh nya di Perisai Pahlawan Rakyat, akan tetapi Kode Nama lelaki ini kuat.

Ai melihat api Zaki membekukan cahaya gamma yang sepanjang 50cm itu. Bukan itu saja Zaki menyerang Radia seraya tangannya diselimuti api.

... Shine!

Mata kiri dari Radia menyala. Kapal mendadak berguncang hebat sehingga Zaki terpaksa mundur untuk menjaga keseimbangannya.

Sistem penghancur diri, diaktifkan.

Kapal akan meledak dalam 3 menit.

""??! ""

"Heh?" Zaki.

"Kapal... Dihancurkan? Apa yang dilakukan nya?? " batin Listia tak bisa tenang.

"A-apa maksudnya ini? " kata Ai mulai sedikit hilang fokus.

"Kapalnya bergoyang.? " Zaki.

Listia merasa ada yang aneh, ia mendekat ke jendela, menyingkirkan beberapa batu yang ja letakan tadi. Perisai ini terkejut. Ia melihat kapal menjauh dari planet hitam yang menembakkan laser.

"Dia mau meledakkan kapal agar planet itu tidak kena juga? " Listia.

"Zaki! Cari Hae. Minta dia untuk menemukan pusat sistem yang ada di kapal ini lalu kalian hentikan ledakannya! " teriak Listia memerintah. "Dengan Fire Frozen mu pasti bisa! "

"B-bagaimana dengan kalian?? "

"Chaos Army satu ini pasti tidak akan membiarkan siapapun untuk menghentikan nya. Ada yang harus menahannya sampai bom dihentikan! "

"Kau yakin? "

"PERGILAH, bodoh!"

Zaki berlari ke arah pintu. Radia mendeteksi pergerakan dari lawannya, ia mengubah senjata ke busur dan anak panah. Lalu membidik Zaki yang berusaha pergi.

Listia melempar kumpulan batu ke belakang Zaki yang mana membentuk dinding yang hancur melindungi Zaki untuk bisa pergi dari ruang kemudi ini.

"Ai. Mulai sekarang hanya kita yang dapat berhadapan dengan nya. Pastikan kau siap.. " jelas Listia.

"Apa aku boleh menghancurkan nya, nona Listia? "

"Kalau hancur pun kapal ini tidak akan berhenti untuk meledak.. "

"Itu artinya aku boleh ya~~? " seringai Ai.
























Ha. Ha. Hah.

"Seenaknya memanggilku bodoh. Aku ini juga sama tingkat nya dengan mu, Listia.. " gerutu Zaki agak curhat sedikit. Zaki sedikit kesal dengan sahabat nya itu tapi ia tidak membenci nya, ia sudah tahu seperti apa Listia itu orang nya.

Sejak keduanya bertemu. Saat itu Zaki ingin bunuh diri tapi Listia menghentikannya karena itu cuma perbuatan yang bodoh dan juga tak berguna. Memang kehidupan Zaki sebelum nya memang tidak baik tapi bunuh diri itu adalah pilihan terakhir. Tapi Zaki 'masih' memiliki pilihan, yaitu percaya.

Percaya bila ada sesuatu yang lain, selain bunuh diri. Dan Listia memberikan nya tujuan hidup untuk percaya ini. Berdua nya berkenalan untuk mencari seseorang, hingga kedua nya menjadi anggota OMEGA sampai sekarang.

Kehidupan seringkali kejam, tetapi mendewasakan. Kata Listia. Itu yang menyadarkan pandangan Zaki. Walau tidak adil, walau tidak benar bukan berarti semua nya berakhir. Tiap orang memiliki pilihan untuk mencoba. Zaki memilih untuk percaya dan mencoba sehingga ia menjadi dirinya yang sekarang. Orang-orang bisa saja menyebut Zaki ceroboh atau bodoh, namun ada seseorang yang tahu betul seperti apa dirinya yang sebenarnya. Bagi Zaki itu saja sudah cukup, dan tidak membutuhkan hal yang lainnya.

"Tapi jika aku berhasil bertemu dengan Hae apa dia bisa menemukan pusat sistem kapal ya.. "

Beberapa detik kemudian mereka bertemu.






W SKIP POV W






Listia menutupi kedua tangan nya dengan kumpulan batu yang sangat banyak lalu menahan tembakkan laser yang mengarah ke dia. Listia dapat menahan dorongan dari tembakan Radia walau badannya pendek.

Soft System On

Mrrrsssshh!

"?? " Listia menyadari bila dirinya terdorong sedikit, dan perlahan bertambah terasa hingga ada rasa panas di kedua tangan walau sudah dilindungi oleh batu.

Cahaya laser Radia berubah warna jadi ungu violet, tekstur nya mendadak tebal dan berat. Itu yang membuat Listia seakan tertekan.

Set?!! Bang!

Ai hadir tiba-tiba, tendangan kakinya ditahan oleh senjata Radia yang dikelilingi gamma violet ungu muda itu. Cahaya nya memukul Ai menjauh dan merobek stocking sisi kanan bawah kakinya.

"Rasanya aku seperti menendang gelembung.. " bisik Ai.

Listia memisahkan tembakan laser Radia kemana-mana dengan memaksakan kedua tangan nya. "Dia pasti sengaja melakukan ini agar kami berlama-lama. Pilihan terakhir untuk kami adalah kabur dari kapal ini sambil dikejar olehnya sebelum ledakan.. " pikir Listia.

"Nona Listia, aku ada rencana tapi beresiko.."

"....... " Listia memberi isyarat untuk meneruskan perkataan.

"Aku akan melakukan Awaken Attack. Bila berhasil Pengacau ini akan kalah tetapi.. "

"Tetapi?? "

"A-aku membutuhkan 1 menit terakhir untuk bisa mengaktifkan nya. Dan itu hampir mendekati waktu ledakan.. "

"Mendekati? "

"Tepat pada saat kita semua menginjakkan kaki ke dalam kapal ini aku sudah mengaktifkan Kode Nama Twenty. Kekuatan pada saat aku menghitung hingga angka 20, aku dapat melakukan apapun dan secepat apapun serta kekuatan nya bertambah kuat ketika di menit terakhir dari 20 menit semuanya.. "

"Waktu 1 menit terakhir dari Kode Nama ini adalah 2 menit sebelum ledakan.. " jelaskan Ai.

2 menit sebelum ledakan kapal. Dimohon untuk seluruh awak segeranya pergi dari kapal.

"... Lakukan! " perintah Listia.

"Baik! "

Slessssssh!!

Cahaya laser Radia berubah warna jadi scarlet, panas dan nampak sangat tajam. Sementara itu Ai mengumpulkan semua kekuatan pada kedua kaki, tatapan nya berubah jadi dingin dengan seringaian. Background mendadak jadi putih semua bagi Ai, matanya menyala merah bersama seringaian sadis. Kebiasaan.

Awakening Twenty : Luring Numbers

DASH!!!

SLASH!

Radia menebas vertikal cepat ke depan kemudian melakukan teknik menusuk, gelombang gamma sebesar 1 meter menyebar ke sekitar menghancurkan apapun yang tersentuh olehnya. Ai maju tanpa rasa takut, malahan ia senang terbukti dari senyuman di bibir nya.

Ai terluka parah, kulitnya melepuh seperti terbakar... Tapi ia berhasil menendang Radia.

Listia menyingkirkan batu yang menutupi jendela sehingga mirip lubang, Radia terpental ke sana dan keluar dari kapal. Jauh. Jauh sekali robot itu terlempar nya.

"Ai!? " Listia menahan tubuh Ai yang penuh luka bakar, orang nya bahkan tak siuman lagi tapi tersenyum senang.

"Menyeramkankan.. " sindir Listia sediki terkekeh ke Ai.

...... Dumb..!

"?"

Listia secara insting berpaling ke belakang, matanya bertemu dengan mata mesin dari Radia, walau jarak mereka sangatlah jauh tetapi Listia merasa bila mereka bertatapan satu sama lain. "Apa yang--? "

Awakening Electromagnetic
                    Chaos Light On : Gamma Pillar

Senjata dan badan robot Radia menyala dan mati seperti detakan jantung. Listia merasa itu bukan lah yang baik.

"LISTIA! " panggil Zaki yang kembali.

"Zaki?? " kaget Listia.

"Ayo kembali. Pengacau itu akan meledakkan dirinya sendiri..! "

"A-PA? Darimana kau tah--" kata-kata Listia terhenti ketika melihat ada Hae bersama Zaki.

"Aku yang melihatnya. Pengacau ini ia menggunakan tubuhnya sendiri sebagai ledakan ditambah kapal ini yang akan meledak nantinya.. "

"Tetapi Zaki memaksa diri untuk kembali ke tempat mu padahal sudah ku beritahu kalau kau akan baik-baik saja. Karena itu yang aku lihat di masa depan nantinya.. "

"Tapi tetap saja aku khawatir. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya'kan..! "

"Hm. Ada kemungkinan juga sih.. "

Listia tersenyum melihat Zaki. "Ini yang aku suka dari sifat mu itu, Zaki.. "

"Listia, cepat. Sini biar aku yang gendong Ai?! "

"Iya-iya. Sabar.. "

1 menit sebelum ledakan kap---

"" Heh?? ""

"Seharusnya aku sudah di kapal tadi. Apa gara-gara ini masa depan sedikit berubah? " gumam Hae polos.

Listia dan Zaki menjatuhkan keringat dengan banyak.

"" AAAAAAAAAAAAA ARGHHH!!!? ""

Kelompok Listia kembali ke kapal ruang angkasa mereka dan pergi sejauh mungkin. 1 menit kemudian ledakan yang seperti nuklir terjadi, gelombang kejut nya bahkan sampai merusak sistem komunikasi kapal mereka... Lagi.

Di dalam kapal Ai mendapat pertolongan pertama, ia diperban dibeberapa bagian Ai dan Rin harus menunggu sampai misi kali ini selesai agar bisa disembuhkan kecuali mereka bertemu orang yang dapat menyembuhkan seperti Shaker, Miza serta Modi.

"Nona Listia, lihat apa yang aku temukan.. " seru Siwon di kemudi. Yang lainnya mendekat menatap ke lingkaran benda yang mirip seperti satelit namun menembakkan laser.

"Benda ini cuma sebagai penyalur, energi tembakan berasal dari planet. Jadi saya usulkan untuk menghancurkan benda mirip satelit ini ketimbang mematikan sumber energi. Ada kemungkinan sumber ini adalah Pengacau Chaos Army. Di pertempuran barusan kita sudah kehilangan dua rekan, kuantitas kita juga bakal bertarung bila memilih untuk bertarung lagi nantinya.. " kata Siwon.

"Aku setuju dengan usulan mu itu.. " terima Listia.

"Semoga saja tidak ada musuh disana.. " cetus Zaki, membuat yang lain sweatdrop.

Ada perihal kata untuk definisi seperti ini. Di dalam cerita menyebutnya sebagai 'bendera'.

"Tapi yah aku tidak terlalu kurang energi juga. Kurasa melawan satu sampai dua tidak masalah.. " Zaki.

"" Bodoh!!! "" kita bisa mendengar suara batin mereka menjerit.





































































































































































































Preview Next Arc

A : Halo, all. Selamat tengah malam ⏰

A : Ane up spw lagi setelah ada kesibukan di rl. Jgn tanya apa, karena kalian juga tahu atau pernah. Ok, untuk chapter selanjutnya bakal menyorot ke oc baru yang melindungi kapal induk dari Pengacau

Draco : Setelah itu bagian ku 👍

Reru : Aku juga ada ⭐⭐⭐⭐

A : Ok2. Kalian masih lama satu chapter lagi. Hush...

Draco&Reru : *diusir*

Listia : Sekian untuk Arc satu ini. Terimakasih sdh mau membaca

Ai : Apa aku sudah keren tadi? Atau... 🤔

Zaki : Bye 👋

Listia : 😶

KannaAi20, ListiaNar22, Zaki_Maulana, LeeSiwon_Donghae & MacaronRin

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top