ARC 35

W Author POV W






Angin terhempas ketika Reru muncul di depan muka Pengacau yang menjaga menara. Chaos Army ini bernama Racle

Tebasan cepat yang dapat menyeret angin dari Reru itu berhasil dihindari Racle di detik-detik akhir, itu memperlihatkan seberapa cepat gerakan badan dan reflek yang dimiliki Racle. Reru semakin dekat dengan jarak keduanya seakan tidak mau memberikan waktu maupun kesempatan untuk musuhnya. Racle terlihat beberapa kali menangkis sabetan pedang Reru menggunakan suling yang sudah dilapisi auracome.

Pergerakan Waktu : Bayangan yang Semu

Lingkaran waktu muncul dibawah kedua kaki mereka, cahaya yang keluar menghantam dari sana melenyapkan keberadaan Reru yang tadi melawan Racle.

Tombak OMEGA itu mendadak ada di 3 meter sebelah kanan Racle, pedangnya menusuk jauh dari luar lingkaran waktu.

Lingkaran Waktu : Tombak Penambahan

Tembakan cahaya berbentuk tombak menghantam Racle. Sosoknya berpindah sedikit ke samping berhasil menghindar. Disaat bersamaan suling ia dekatkan ke mulut.

Peti Mati

Jr aaaak...!

Lingkaran waktu Reru dilahap oleh Chaos yang tiba-tiba muncul dibawah kaki, miasma yang mematikan menyebar dari sana dan juga banyak tangan orang-orang mati merangkak keluar dari dalam tanah.

Reru memotong tangan-tangan itu agar tidak menahan nya karena jika tertahan miasma Chaos yang ada di sana bakal merusak badan nya. Reru berhasil keluar dari lingkaran miasma yang sebesar 4 meter, lebih besar dari lingkaran waktunya.

"Permainan pedang yang hebat. Tidak banyak orang yang bisa memotong tangan-tangan ini dalam waktu singkat. Apalagi jumlahnya.. " puji Racle.

".......... " Reru diam menatap. Ia memikirkan cara agar dapat mengalahkan Racle tanpa harus membuang banyak energi karena pertempuran masih jauh dikatakan mencapai 'titik akhir'.

"Biar kutebak. Kau pasti tengah menahan diri. Maksudku yang benar saja, kau tidak serius ketika melawan Chaos.? "

"... Kau benar. Mungkin sebentar saja. "

"?? "

[ Auracome Enchantress : Weapon Trial ]

Mata pedang Reru bersinar emas dengan bagian tajam samping bawah berwarna biru, kuning di tengah dan putih di atas, ditambah ada sarung tangan mekanik berasal dari auracome Reru.

"Dia mau melakukan sesuatu.. " Racle.

Nada Kematian : Peti Mati Ratusan Dosa

Racle memainkan suling nya nyaring, suara bising dari itu memunculkan lebih banyak tangan orang mati dari dalam tanah, miasma Chaos bertambah tebal dan ada pohon kematian yang jadi background Racle.

"Huuuuuu...! "

Auracome mendadak membentuk masker dimulut sampai hidung Reru. Tombak OMEGA ini tiba-tiba saja berlari masuk ke dalam lingkaran miasma Racle.

"Dia maju!? " kaget Racle sempat. Ia menggerakkan ratusan tangan mayat untuk menghentikan Reru namun nampaknya percuma, Reru terus memotong nya dan jarak mereka semakin dekat. Beberapa detik kemudian masker Reru lenyap.

"..........? "

Awakening Dividing Times : Time Jumpeing

"Ini---??! "

SLASH!!!

Reru bergerak dalam kedipan mata, menebas ke dada kiri Racle hingga merobek badannya ke belakang. Reru berhenti tepat dibelakang Racle dengan mata pedangnya dibasahi darah jantung Racle.

"K-kekuatanmu... A-adalah waktu? " Racle.

"Lebih tepatnya mempercepat tempo waktu. Dividing Times adalah kemampuan dimana aku bisa melompati waktu, namun syaratnya harus sesuai tempo yang di atur. Jika aku bergerak selama 5 detik maka waktu yang bisa aku lompati juga harus 5 detik... "

5 detik Reru bergerak sama dengan 2 meter dan itu sambil memotong tangan-tangan mayat, ketika ia menggunakan Dividing Time maka jarak 4 meter akan ditempuh oleh Tombak OMEGA ini.

Lingkaran miasma perlahan mengecil hingga sebesar 2 meter saja. Darah keluar dari mulut Racle... Akan tetapi Pengacau ini menyeringai senang.

Nada Mati : Kuburan Merah

Dinding astral dengan atribut Chaos mengurung Racle dan Reru.

"Kurung----arrgh!? " Reru muntah darah.

"Hah-hah. H-ahaha. Aku tidak akan mati sendirian.. " kata Racle senang.

"K-kenapa kau masih hidup? "

"Chaos itu dapat menetralisir apapun termasuk waktu dimana aku mati. Aku belum boleh mati sebelum kau yang mati, OMEGA! "

"Kurgh! S-ial. Aku tidak tahu Chaos juga bisa digunakan seperti ini.. "

"H-hahahah! Seharusnya kau tahu karena kekuatan inilah yang terus menjaga Dewa Kekacauan untuk tetap hidup..! "

"Kesadaranku... Memuda---"

Bruk!

Reru jatuh tersungkur di belakang Racle.






W Back POV W






Mundur beberapa saat lalu ketika Gehenna dan One melompat dari kapal luar angkasa mereka. Dibawah mereka ada kapal besar yang tepat dibawah kaki mereka itu adalah yang mengawasi planet hitam satu ini, pasangan ini tidak tahu itu. Rencana mereka cuma merebut kapal besar itu untuk digunakan pergi keluar planet setelah tembakan laser dihentikan. Atau menara dihancurkan.

"Menyingkirlah sedikit dariku... "

"Baik, sayang~~" Gehenna.

[ Auracome Enchantress - Literati ]

Tinju One dilapisi auracome yang merubah nya jadi mekanik. Di penglihatan orang mungkin tidak ada tapi di mata One ia bisa melihat bagian mana yang harus ia serang. Itu karena Kode Nama nya, Save List. Kemampuan yang dapat menunjukkan pilihan-pilihan menyerang untuk One, bukan itu saja Kode Nama ini juga bisa memperlambat waktu ketika One hampir terkena serangan musuh, ditambah One bisa melihat masa depan 2 detik ketika musuh menyerang.

One memilih bagian satelit pesawat yang mana terdapat jaringan penglihatan untuk semua saluran di kapal. One seperti tertarik ke bagian itu setelah menentukan pilihan, jatuhnya One membuat ketinggian pesawat sedikit turun ke bawah. Di susul Gehenna yang mengubur Chaos Army yang mencoba menyerang One setelah tahu jika ada penyusup.

"Sayang~~. Kau hebat seperti biasa.. " kagum Gehenna.

"Cukup bercanda nya. Gehenna, ini waktunya bekerja.. " tegur One yang dalam mode serius. "Kita salah sedikit saja OMEGA bisa kalah. "

"Iya deh. Aku kan cuma mau menikmati waktu kita berdua aja.. "

Drap, drap!

Sekumpulan kelompok Chaos Army ditugaskan ke bagian atas kapal untuk menghentikan Gehenna dan One di pimpin Pengacau bernama Syachan.






W Normal POV W






Gehenna menciptakan beberapa gandum-gandum cair untuk menghentikan pergerakan beberapa Chaos Army, sembari menghajar beberapa dari mereka sampai pingsan. Gehenna sudah hampir sampai ke depan Syachan hingga ada satu Chaos Army yang menghentikannya.

"Ugh. Hei! " teriaknya memanggil.

"Hmm? "

"Berhenti berlindung dibelakang orang-orang lemah disini. Maju kau, wanita jal**g! " hardik Gehenna yang marah.

"Hiks..! "

"Eh? "

"Aku jadi sedih karena kata-kata kasar yang keluar dari mulutmu, dasar bit**.. "

"Haaah?? Sadar diri dong!! " marah Gehenna.

One meninggalkan Gehenna beberapa saat lalu karena Syachan menghentikan pergerakannya bersama Chaos Army yang seharusnya dilawan keduanya.

"Gara-garamu sayangku pergi duluan.. "

"Hahahha! Dia cuma tidak mencintaimu. Aku bahkan ragu jika dia memiliki rasa sayang terhadap wanita sepertimu.. "

"Wanita ini!? Memang nya kau tahu apa soal itu??" geram Gehenna.

"Aku tahu. Karena tipe Chaos yang diberikan kepadaku adalah cinta, Love of Chaos. Itulah kemampuan yang bisa merasakan cinta, mengontrol nya dan menjadikan milik sendiri..! "

"!? "

Gehenna melihat beberapa Chaos Army yang ia kalahkan tadi sudah bangkit kembali namun ada tato berbentuk hati di sekujur mereka.

"Seharusnya mereka sudah tak sadar dan juga ada beberapa yang patah tulang nya. Jadi ini kemampuan Chaos nya.. " Gehenna.

"Cinta dapat menguasai segalanya. Cinta itu nafsu. Cinta itu keegoisan. Tak ada yang dapat mengalahkannya.. "

"...... Hahahaha! "

"? " Syachan bingung melihat Gehenna tiba-tiba saja tertawa.

"Tidak ada yang dapat mengalahkannya? Faktanya di dunia mana pun uang lebih menguasai ketimbang perasaan.. "

"....? "

"Dan aku membenci orang yang menyalahkan sesuatu dengan alasan cinta. Kau juga salah. Tidak ada kekuatan yang bisa melihat cinta. Karena rumus cinta itu cuma dapat dirasakan, tidak dilihat.. "

"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Kataku tidak ada yang bisa mengalahkan cinta!? " Syachan memerintahkan Chaos Army yang terpengaruh dengan Kode Nama nya untuk menyerang Gehenna disaat itu juga.

"Hidupmu terlalu sempit jika hanya mengenal rasa kasih itu... "

"?? "

Terminación de Líquido Oscuro

Gehenna menyebarkan cairan gelapung dan gula yang disatukan, kedua bahan ini menyatu jadi lengket serta kokoh. Kelompok Chaos Army yang menyerang nya dari segala arah tenggelam ke dalam manisnya gelapung Gehenna.

"K-kekuatan apa itu? Makanan?? "

Step!!

Gehenna melompat ke depan Syachan, meninju mukanya keras dan memasukkan Pengacau itu ke dalam gumpalan coklat panas dicampur pisang.

Crema de Chocolate y Plátano
Escultura Humana Fallida

Gumpalan itu berputar seperti tornado meremukkan badan Syachan hingga lemek jadi bahan itu sendiri.

"Kau terlalu polos untuk dunia ini maka aku memasakmu, gadis muda. Kau tahu? Ketika kita mencintai seseorang pastikan bahwa kita benar-benar siap untuk patah hati karenanya... " cetus Gehenna.

One hanya diam di dekat pintu atas kapal, ia sudah mengalahkan semua musuh yang ada di dalam kapal dan merebut nya.

"Disini sudah selesai? " tanya One menanyai Gehenna.

"Sayang? Kau kembali? Kau khawatir kepadaku ya? Oh!"

"Tidak. Sama sekali.. "

"Ayolah~~. Jangan begitu... " peluk Gehenna cepat.

"Lepaskan, bodoh.. "

"Tidak mau~~"

Pertarungan di planet ini sudah selesai dengan kelompok One berhasil merebut kapal milik musuh.

"?? "

Reru berdiri diluar dinding Chaos yang mengurungnya tadi. "Hah, hah. Diluar lebih baik.. "

"B-bagaimana kau bisa?? " kaget Racle.

"Kau tidak melihatku merangkak selama 10 detik tadi? "

"Jangan-jangan kau menggunakan Kode Nama mu!? "

"Karenamu aku terpaksa harus menggunakannya. Kuharap bukan aku saja di antara tombak, perisai dan pedang yang melakukan nya.. "

"........ " Racle menunggu dengan penuh siaga.

"Aku sempat tak sadarkan diri tadi. Aku bermimpi dimana semua tombak berkumpul dan ketua Alif melakukan pidato. Pidatonya terlalu membosankan tapi terdapat banyak kutipan bagus. Seperti ini.. " Reru.

[ Ultimate Form : TimeS Striker ]

Angin warna emas mengelilingi pakaian dan armor milik Reru, pedangnya jadi setengah putih dan ada syal susu yang melindungi bagian pundak dan belakang punggung. Serta kobaran api emas tua.

"Prestasi tidak bisa diraih dengan instan, satu detik penampilan adalah hasil tahun demi tahun latihan. Satu tahun pencapaian adalah hasil detik demi detik perjuangan. Kalian harus melakukan sesuatu yang kalian pikir tak akan bisa kalian lakukan. Itu yang ketua katakan. Walau penampilannya macam badut tapi mulutnya seperti menteri.." ledek Reru setengah memuji.

Reru menunjuk Racle menggunakan jarinya seketika kurungan itu hancur karena Reru mempercepat tempo disana. Tombak OMEGA satu ini mendekati Racle dengan santai, pedang sudah ia siapkan untuk menebas Racle.

"Apa kau pernah dengar teori reinkarnasi? Itu yang akan aku lakukan padamu tapi ini versi membunuh nya. Jiwaku tidak akan sanggup menahan rasa sakit selama beberapa tahun, puluhan, dan ratusan ketika kau dihidupkan kembali. Dibutuhkan waktu untuk menciptakan jiwa walau itu satu detik saja.. "

"Tapi bagaimana jika kau hidup di waktu yang tidak ditentukan karena aku mempercepat nya? Kau harus menunggu nya karena tidak ada pilihan lain, bukan? Mau itu ratusan tahun atau puluhan abad.."

"H-hentikan.. " Racle tidak bisa berbuat apa-apa, ia bahkan tidak bisa memohon ampun. Yang ia harapkan saat ini adalah ia lebih cepat mati sebelum pedang Reru menebasnya.

[Dividing Times] - Sword of Lived

HENTIKA----

"............ "

"..." pedang Reru berhenti tepat di hadapan wajah Racle. Kehidupan sudah pergi dari raga itu.

"Sepertinya dia sudah mati sebelum aku menebaskan pedang. Lain kali jadilah orang yang benar di kehidupan mu selanjutnya.. "

Reru mengaktifkan bom yang ia miliki, dilempar nya ke dalam menara dan kembali ke kelompok Ichi dan Zelca yang menunggu di kapal mini size.

"Reru, sisa berapa waktunya sebelum meledak? " tanya One di kapal yang berbeda.

"2 menit saya rasa.. "

"Hei Hyu, apa kau mendengarku? Hancurkan kapal yang kalian ambil itu. Aku tidak ingin kedua kapal ini bertabrakan satu sama lain.. "

"Dimengerti, One-chan.. "

1 menit kemudian kelompok One berhasil keluar dari planet hitam, mereka pergi sejauh mungkin agar tidak terkena ledakan. Di sudut berbeda mereka bisa melihat tembakan laser dari arah kelompok Listia berhenti.

"Tersisa 10 detik lagi.. " beritahu Reru menghitung.

"9, 8,7.."

"5, 4,3.."

"......... "

""......... ""

Bom meledak.


















































































































Preview Next Arc

A : Selamat malam, all. Ane up SPW. Huhu~~entah knp belakangan ini ane lagi sibuk2 nya. So kalian tahu aja~~

Riza : Itu cuma alsan. Jgn percaya

A : Woi

Zelca : Ok, semuanya. Untuk arc 35 berikutnya akan ada part 2 yang mana akan memperlihatkan titik terakhir dari pertempuran Chaos Army vs OMEGA

Hyu : Sementara itu Pasukan Pemberontak diam2 bergerak

One : Hush. Jgn spoiler

A : Itu kalimat ane 😶

A : Ok. Sampai jumpa di arc selanjutnya. Bye 👋

reruwu

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top