Arc 34 : Dua Hati yang Berlawanan
W Allyn & Diga POV W
Setelah lolos dari Gary Diga berusaha pergi sejauh ia bisa, akan tetapi Allyn berniat untuk melawan anggota Solcode Darkness Side satu itu. Alhasil Diga menarik Allyn paksa dan kabur bersamanya.
"Kenapa juga kita harus kabur?! Aku bisa dengan mudah mengalahkannya.."
"Apa kau tidak melihat tali Chaos yang aku gunakan untuk melilit nya? Pedangnya memotong tali itu seakan itu adalah cuma tali.. "
"Tapi itu'kan memang cuma tali.." cetus Allyn.
"Pasti ada sesuatu dibalik pedang itu. Benda itu memiliki unsur yang sama seperti Aroki..pelayan dari Pedia. Sampai itu kita harus menjaga jarak sampai tahu apa itu.. "
Diga terus berlari tanpa menyadari bila Allyn sudah tidak ada disamping nya. "Gadis itu!!? "
Sementara itu Allyn dengan senyuman sombongnya pergi jauh dari Diga. "Enak saja dia menyuruhku untuk melakukan apa. Aku melawannya bukan tidak ada rencana, karena aku yakin bila rencanaku dapat mengalahkan orang itu..! " pikir Allyn.
Gary yang tidak jauh dari tempat Allyn terlihat berjalan santai di lorong panjang tempat dimana jalur Diga kabur tadi, dipersimpangan tiba-tiba saja muncul Allyn dan berlari ke arah Gary.
"Tidak perlu untuk mengejar mereka, dia datang sendiri kepadaku.. " kata Gary menyiapkan katana nya.
Mata pedang hitam Gary mendadak terkikis jadi pasir hitam yang menyapu ke hadapan Allyn, ada ombak kegelapan yang menerjang ketua Team King itu--
Swing!?!
Gary terkejut melihat Allyn tiba-tiba saja hilang dari depannya, disaat bersamaan ia merasakan tekanan aura milik musuhnya tepat dibelakang. Di arah jarum jam 4 Gary ada Allyn yang menempel di dinding lorong bersama angka 6 di kedua kakinya.
"Apa dia baru saja teleportasi? Bukan. Allyn tidak memiliki kemampuan seperti itu, memang angka 8 dari Time dapat membuat nya berpindah tapi itu harus di tempat kan terlebih dulu TETAPI aku tidak melihat dia melemparkannya melewatiku! Jangan-jangan!!? "
"Kau menghentikan waktu?? "
Allyn menyeringai puas. "Aku menghentikan 3 detik waktumu! "
Allyn jatuh ke lantai yang sama, mendaratkan tendangan cepat yang berselimutkan listrik dari angka 4. Gary sempat melindungi dirinya dengan auracome tapi ia kembali dengan dikejutkan dengan menempel nya angka 3.
"Akan aku leburkan kau bersama ledakan itu.. " Allyn membuka telapak nya dimana ada angka 7, yang mana ia bisa melepaskan sinar laser.
Saat ledakan terjadi dan Gary melindungi dirinya dengan pasir hitam, di waktu itulah Allyn menyerang Gary, ia melempar angka 7 ke samping wajah lawannya dan laser empat arah itu terlepaskan memotong apapun yang terkena.
Allyn menghela nafasnya lelah. "Lumayan melelahkan tapi tidak sampai membuatku menggunakan Awakening. Solcode Darkness memiliki rata-rata kekuatan seperti kakakku, kurasa aku sudah sekuat kakak.. "
Tap!
"? " Allyn tidak bergerak sesaat mendengar ada suara kaki di depannya, dimana seharusnya Gary ada.
"Kau mengejutkanku, gadis muda. Adik Azaela memang tidak bisa dianggap remeh.. "
"! "
Sekujur badan Gary dibungkus oleh pasir hitam yang perlahan berpisah dengan orang nya. Tidak terdapat luka sama sekali padahal Allyn sudah menyerang nya banyak.
"Mustahil. Kau tidak terluka?? Ini tidak masuk akal, laser itu dapat memotong tajam bahkan pasir besi?! " terkejut Allyn bukan main.
"Pasir besi? Oh. Ini memang mirip pasir tapi ini bukan! "
"A-pa? "
"No Face adalah Senjata Kode Nama berbentuk partikel. Aku merubah nya jadi pedang supaya lawanku terkecoh.. "
Allyn meneguk saliva nya dan mundur secara pelan.
"Biar ku beritahu kenapa lasermu tidak bisa memotong benda hitamku, itu karena benda hitam ini adalah kegelapan. Dan kegelapan itu akan menelan segalanya dan menutup nya hingga tak terlihat.! " Gary mengangkat katana hitamnya, mengendalikan ombak hitam yang ada dibelakang, beberapa bagian dari ombak itu sudah jadi dinding yang membuat Allyn tak bisa kabur.
Crash!?
Allyn terhenyak ke dinding. Walau sudah mengaktifkan pelindung dari angka 1 ia tetap tak bisa menahan daya serangan, pelindung Allyn retak dan semakin besar retakan yang muncul.
"A-ku harus menggunakan Awakening. Tapi waktunya tidak cukup..! "
"Kau bisa saja menghentikan 3 - 5 detik, tapi tidak ada jalanmu untuk keluar. Kau juga tidak bisa menyerangku karena tubuhku sudah aku lapisi sendiri dengan auracome.. "
"Coba saja serang. Aku akan langsung menghabisimu dengan mengabaikan rasa sakit itu! "
"Ugh! Orang ini kuat. Walau aku menghancurkan kepalanya, ada jeda 1 sampai 3 detik dimana seseorang masih bisa menggerakkan badan mereka terlebih seorang Pengguna Kekuatan!"
"Sial!? Untuk satu ini saja aku menerima serangan dari musuh, setelah itu akan aku kalahkan dia dengan cepat.. "
"....... "
Di akhir keputusan Allyn, ia hanya bisa menunggu serta menahan rasa sakit nantinya. Tepat disaat itu, tercipta lubang seukuran manusia di kanannya.
"Sini!" panggil Diga yang baru saja menempelkan Kode Nama Hole ke dinding hitam Gary.
"Diga!? " kaget Gary. Secepat kilat Gary menebaskan pedangnya ke arah lubang, Allyn berhasil melompat ke lubang itu disusul tebasan hitam Gary yang memotong disana.
"Ugh! "
Cruak..!
Tangan kiri Diga yang mengulurkan tadi terpotong di pergelangan. Banyak darah keluar dari sana. Dengan tangan buntung itu Diga menciptakan beberapa lubang yang menembus banyak ruangan.
"Allyn, lempar angka 8 mu! " seru Diga.
Slash!
Gary kembali menebaskan pedangnya ke tempat mereka berdua tapi keduanya sudah pergi dari sana, dan lubang yang dibuat oleh Diga menghilang dengan cepat.
"Mereka kabur lagi.. "
W SKIP POV W
"Hah, hah. Hah.. "
"Kenapa kau datang? " tanya Allyn dengan ekpresi bersalah.
"Aku tidak mau dimarahi oleh Aza karena adik kecil nya terluka hanya karena aku tidak mau membantumu.. "
"Huh. Aku tidak butuh bantuanmu. Lihat. Tanganmu hilang karena itu.. "
"Ya! Aku bodoh karena telah membantumu.. " jengkel Diga membalut tangannya. "? " Diga berhenti membalut ketika Allyn menempelkan angka 12 disana, efek dari angka itu adalah 'mengembalikan'. Pergelangan kiri Diga yang terpotong tadi perlahan muncul dengan sendirinya.
"Aku tidak mau berhutang denganmu.. " kata Allyn cepat.
"Allyn, jika kau tidak beruntung kau pasti mati disana tadi.. "
"........ "
"Shaker lebih kuat dari orang itu. Kau cuma beruntung ketika bertarung dengannya ketika dia kekurangan. Tidak ada yang perlu disombongkan ketika kau mengalahkan nya. Kau memang menang tapi Shaker tidak berhenti. Lalu jika hari dimana kau bertarung dengan nya lagi dan dalam kondisi terbaiknya bisa ku katakan. Kau akan kalah di saat itu juga.. "
"Aku yakin kau memilih pemikiran seorang Pengguna Kekuatan yang tidak bisa dikalahkan oleh Aza maka mustahil untuk kau kalahkan juga. Aku mendengar nya dari orang nya sendiri.. "
"Lalu? Itu tidak ada hubungannya dengan saat ini.. "
Diga lelah dengan sikap keras kepala dan tak tahu diri dari adik temannya ini. Walaupun begitu ia juga sadar diri. Dia memilih kabur ketimbang melawan. Jika Allyn orang yang bodoh tapi berani, maka Diga adalah seorang pengecut yang memikirkan rencananya.
Dari awal memang mustahil menyatukan dua unsur berbeda ini, hanya kebetulan saja ada unsur ketiga yang mempertemukan mereka yaitu Azalea. Zona netral bagi keduanya. Dari pandangan mana pun akan sangat sulit buat Allyn serta Diga dalam bekerja sama karena filosofi pikiran keduanya sangatlah berbeda.
Allyn adalah tipe yang menyelesaikan masalah dengan kekuatannya, sedangkan Diga tipe menyelesaikan masalah dengan menyadarkan pihak lawan atau bersekutu dengan lawannya. Walau tidak sekeras Allyn dalam julukan keras kepala, Diga sudah cukup untuk mendapatkan julukan satu itu. Ia menyimpan dalam kata-kata dari ayah nya, jika keadilan tanpa kekuatan adalah hampa, tapi kekuatan tanpa keadilan hanyalah berupa kekerasan.
Itu yang diajarkan kepada Diga ketika ia diberi tanggungjawab untuk meneruskan warisan dari keluarga sebelum dua orang tuanya meninggal. Mereka berdua ini bisa saja melawan OMEGA namun ego besar dari mereka yang membuat kerjasama adalah kata mustahil.
"" Aku benar-benar tidak menyukainya/dia?!!! "" batin Allyn dan Diga.
Hidup itu sederhana, hanya manusia sendiri yang membuatnya sulit.
"Kak Aza memintaku untuk akur dengan Diga agar kami bisa kerjasama, tapi kurasa itu mustahil. Dia saja tidak menyukaiku ada di dekatnya, aku dapat merasakan itu bila dia tidak menyukaiku. Di matanya mungkin aku hanyalah seorang penjahat tanpa keadilan.. "
"Kebeneran? Itu tidak akan cukup. Terkadang ada seseorang yang membalikkan pandangan nya dari kebenaran dan menerima delusi kebohongan. Terlebih orang seperti Shaker, orang itu sudah sejauh ini mana mungkin dia mundur dengan kata 'kebenaran' yang kau bawa! Kata itu tidak sebanding dengan nyawa-nyawa yang melayang akibat setiap keputusan yang dibuat! Logika menaklukkan kekuatan?"
"Kekuatan juga bisa mengalahkan logika! "
"Allyn.. "
"Diga..! "
""?? ""
"... Aku punya rencana. " ungkap Diga. "Tapi aku ingin kau melakukan semua yang aku katakan! "
"Heh! Apa kau mau bertarung setelah tanganmu dipotong? Hahaha.. "
"Aku tidak mempunyai pilihan selain bertarung.. "
"Aaaah! Kau adalah salah satu tipe yang sangat tidak aku suka. Menyesal lalu bertindak.. "
"........ "
"Orang sepertimu inilah yang cepat mati! "
"Lihat siapa yang bicara? Seseorang yang hampir menjadi mayat? "
"...! "
"Aku tahu kau tidak menyukaiku dan aku juga, tapi saat ini bukan saatnya.. "
"Huh.. " Allyn membuang wajahnya ke arah lain.
"Pemikiran kita memang berbeda tapi tujuan kita sama. Aku sudah tahu cara untuk menghentikan kegelapan nya.. "
"Boleh aku bertanya sesuatu? "
"Hmm? " Diga menjadi bingung ketika Allyn bertanya.
"Apa yang membuatmu yakin jika Shaker akan 'mendengarkan'mu. Maksudku itu mustahil~~"
"Ikatan masa lalu? Tidak ada yang mengharapkan hal itu ketika kau melihat masa depan tepat di depan matamu. Jujur aku tidak peduli dengan keadaan Wattpad Pararel, bagiku menyadari jika kakak masih hidup dan masih menganggapku sebagai adiknya saja sudah cukup bagiku... "
"Tujuan? Masa depan yang cerah? Kehidupan yang damai? Semua orang hidup terikat dan bergantung pada pengetahuan atau persepsinya sendiri, itu disebut kenyataan. Tetapi pengetahuan atau persepsi itu sesuatu yang samar. Bisa saja kenyataan itu hanya ilusi, dan semua orang hidup dalam asumsi serta kebohongan. Lalu dimana dibutuhkan nya kebenaran jika itu membuat semua orang dapat menjalankan hidup mereka tanpa masalah.."
"Kebeneran dan keadilan ini terkadang lebih menyakitkan dari kebohongan itu sendiri.. ----"
"---Itulah kehidupan! " potong Diga tenang. "Kehidupan adalah 10 persen apa yang terjadi padamu dan 90 persen adalah bagaimana dirimu meresponnya, "
"Saat ini aku tidak ingin berdebat denganmu. Aku melakukan itu karena aku ingin mewujudkannya. Karena siapapun yang menang di akhir maka DIALAH yang benar.. "
"........... "
".......... "
"Disana kalian ternyata.. " Gary memasuki satu ruangan dimana dibalik dinding nya ada Allyn dan Diga yang sedang bersama. Gary menggunakan auracome untuk mencari keberadaan mereka.
Faceless
Tusukan dari balik dinding itu mengejutkan kedua orang itu, mereka refleks menjaga jarak sedangkan dinding yang ditusuk Gary dilahap oleh kegelapan yang menyebar lewat mata pedangnya.
Kegelapan yang keluar dari pedang Gary menutup jalan keluar dan menahan badan keduanya. "Kali ini aku tidak akan membiarkan kalian kabur kemana pun. Tenggelam lah ke dalam kegelapan! "
Dark Tsunami
Seperti tenggelam ke dalam pasir hisap, Ally maupun Diga tertarik ke bawah kegelapan.
"Allyn?!" teriak Diga.
"Sial! "
Allyn membuka telapak tangannya, begitu juga dengan Diga. Ada angka 8 terbang ke Diga.
"Aku tidak tahu apa rencana kalian tapi sudah terlambat.! Haaaaaa!! "
DUASH!!!?
Tsunami hitam Gary menelan Allyn dan Diga. Lantai jadi rata penuh dengan warna hitam dari No Face. "Hmm.?? " Gary melihat ada angka 5 di bekas Diga berada.
"Mereka masih hidup?? "
Bersamaan dengan itu... Syuuuuut, cahaya berbentuk lubang muncul di angka 5 itu walau kecil daya hisap yang dilihatkan lubang cahaya itu sangat kuat hingga menyeret Gary.
Suara pasir di gerakan paksa terdengar ketika Allyn dan Diga keluar dari ke tenggelam nya mereka.
"A-apa maksudnya ini?? " tanya Gary.
"Membuatmu menggunakan semua kegelapan itu. Atribut cahaya memiliki keunggulan terhadap kegelapan, aku menggunakan Kode Nama Hole dan Light lalu kuaktifkan Combine untuk mencampur dua Kode Nama itu jadi satu. Angka 8 tadi bukan tertempel kepadaku melainkan kegelapanmu..! "
"Apa!? "
"Kegelapanmu memiliki bentuk jadi aku bisa menempel nya.. " jelaskan Allyn yang sedikit berdecih di akhir.
"Kemudian Kode Nama Light Hole diperkuat angka dari 5 yang mana efeknya adalah buff/debuff..."
"Ugh!! " Gary semakin terseret ke dalam lubang yang menghisap kegelapan nya. "Berani nya kalian menjebak ku! Akan kuseret kalian bersamaku! "
Awakening No Face : Grayed of Darkness
Kegelapan Gary mendadak hancur, Senjata Kode Nama ini bergerak layaknya tinta menargetkan Allyn serta Diga.
"Allyn, tembakanku tidak bakal mampu menembus zirah auracome miliknya. Bisakah kau?"
"Aaaahhh~! Inilah yang tidak aku suka. Diperintah oleh orang yang lebih lemah dariku.! "
"Kau serius mau berdebat sekarang? "
Allyn menggaruk rambutnya tak tiba-tiba gatal. "Apa boleh buat.. "
Angka 1 sampai 12 berkumpul mengelilingi Pengguna Kekuatan Kode Nama Time ini, mereka bersinar dengan Allyn berada di tengahnya.
"Awakening the Combination ya? Memang itu akan memperkuat 2x lebih besar karena dua Kode Nama yang digabungkan. Jika tidak salah Kode Nama kedua Allyn adalah Cutter.. "
Tidak peduli betapa kuatnya dirimu, jangan pernah mengatasi semuanya sendirian.
"Aku selamat karena aku mau bekerjasama dengan Diga. Aku mungkin bisa menciptakan lubang cahaya dengan efek angka tapi itu akan memakan waktu, musuhku akan menghabisi ku sebelum lubang cahaya itu selesai tetapi Diga bisa membuat lubang itu. Dan dia memberikan tugas kepadaku untuk menguatkan nya agar memastikan kegelapan musuh benar-benar terhisap. Kakak, kau salah. Aku belum benar-benar menjadi kuat.. " batin Allyn.
"Tapi bukan berarti aku harus kalah disini! "
Awakening Form : Cutting Diread
"Ugh!?! "
"....... "
"Namamu Gary ya? Masih sangat lama untukmu berhadapan dengan kakakku?! "
Waktu Digerakkan. Utara Memotong.
Tebasan Dimensi
Jam ungu yang ada di kanan Allyn mengarah ke angka 3, pedang hadir di salah satu tangan Allyn dan mengikuti suara detakan jam yang ada disana, ketika jarum yang bergerak berhenti di angka 3 tubuh Gary dalam sekejap sudah jadi potongan daging.
Aaaa arghh!!!?
Gary terhisap masuk ke lubang cahaya dan menghilang bersama kegelapan yang ia bawa.
"Diga. Aku akan pergi ke tempat kakak dan membantunya. Kau tidak akan menghentikanku'kan? "
Diga melihat hpnya terlebih dulu sebelum membalas pertanyaan Allyn. "Tidak. Apalagi saat ini ada Top Agent yang membantu Aza.. "
"Top Agent? Siapa?"
"Lima orang terkuat yang aku punya. Dan Azalea termasuk ke dalamnya.. "
"Jadi mereka sekuat kakakku? Tetap saja aku khawatir..! "
"Haaaah. Adik dan kakak sama saja.. "
"......... "
"Hmmm? Apa yang kau tunggu? "
"T-t-.. "
"Te..? "
"T-terima..kasih."
"Heh? "
Waktu Digerakkan. Penghilang Atas.
Langkah Teleportasi
Allyn lenyap dari hadapan Diga sesaat jam emas yang ada di kirinya mengarah ke angka 12. Sementara itu Diga masih terdiam, ia merasa salah dengar karena Allyn tiba-tiba mengucapkan hal aneh kepada nya.
"Apa kegelapan tadi membuatku sedikit tuli? Si Allyn itu memang susah di atur.. "
Diga melanjutkan rencana kaburnya, ia mengambil beberapa dokumen yang diperlukan sebelum melupakan bagian itu.
"Benar juga..? Aku mesti mengirim pesan kepada mereka bertiga. Top Agent tidak akan lengkap tanpa adanya kelima yang ada.. "
Preview Next Arc
A : Good evening, good night. Bye 👋
Allyn : Ooooh! Akhirnya aku dpt pict Awakening setelah lama gk dpt 🤭
Diga : Kau cuma beruntung karena A dpt foto yg sesuai
Allyn : Kak Diga, apa kau iri? Kau pasti iri karena kekuatanmu sangat sulit untuk dijadikan Awakening, huhu~~~
Diga : *merasa kesal*
Riza : Ok. Untuk arc selanjutnya, akn menjadi bagian terakhir dari arc 34 ini.
Azalea : What!? Bentar lagi dong aku mati
Riza : 😑
A : 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top