Arc 33 : Penghilang Kehidupan

W Eraser vs Shaker POV W






Beranda istana yang biasanya sunyi setiap malamnya mendadak ribut akan pertarungan kedua pemimpin organisasi besar ini. Eraser mencoba mengikat Shaker dengan kain putihnya tapi Raja Synthoria ini tiba-tiba jadi transparan karena kekuatan Kode Nama Transparant juga. Tebasan balik dari pedang Shaker berhasil ditangkis oleh Eraser sesuai perkiraannya.

Komandan Besar itu menarik kain putih nya membuat Senjata Kode Nama itu melebar menutupi pandangan, tanpa menunggu ia mengikat cepat Shaker yang tepat ditengah-tengah. Kode Nama Transparant kembali aktif, Shaker tembus macam hantu mengangkat pedangnya menusuk cepat jantung Eraser.

... Sss!?

Ujung mata pedang Shaker tertahan oleh sesuatu. "? "

Depress Untouchable

Kode Nama Erased milik Eraser baru saja 'menghapus' tusukan pedang itu.

Eraser sekali lagi mengepung Shaker dengan kumpulan kainnya. Raja Synthoria ini merasakan ada yang aneh memutuskan untuk menjauh dari Eraser setelah menggunakan Teleport.

Almighty Force

Serang Shaker dengan gelombang kejutnya. Seperti biasa Eraser hanya perlu menghapus serangan itu.

"Apa yang kau rencanakan, Eraser?" tanya Shaker bertujuan mencari tahu.

"Aku tidak mengerti.. " sahut Eraser nampak tidak ingin serius bicara.

"Lupakan. Apapun rencanamu semuanya tidak akan berguna di hadapan Almighty ini..! "

"Kayak biasa kau terlalu percaya diri, Shaker.. "

""........ ""

White Threathing : Roughs Flux

Kain putih milik Eraser bergerak layaknya seekor ular, menerjang dan memberikan kerusakan ke sekitar. Shaker tidak ada usaha dalam menghindar itu karena tubuhnya dapat jadi tembus pandang berkat Transparant, membuat Raja Synthoria ini leluasa dalam bergerak.

God Sword Art : Slaying Man

Doom!

Ledakan asap menghantam tempat Eraser, Pedang Penghilang Kehidupan yang dipegang Shaker ditahan oleh perisai kain putih yang menjadi keras.

"......... " Eraser melihat dari balik celah kainnya.

"Sudah berapa kali kainmu tersentuh pedangku? Lima? "

"? "

Push..!

Perisai kain Eraser mendadak jadi lunak atau melemah, Shaker menguatkan dorongan nya sampai benar-benar dekat. Walaupun niat asli Shaker adalah mementalkan Eraser dengan gelombang kejut nya, rencana itu tak berjalan mulus karena Eraser berhasil menebaknya. Komandan Besar Pasukan Pemberontak ini melompat masuk ke aula singgasana kerajaan.

Eraser menyempatkan memeriksa kain nya, mengapa bisa melunak secara tiba-tiba.

"Kau bingung? Walau Riza memiliki salah satu Pedang Dunia tapi dia tidak mengetahui kemampuan yang dimiliki pedang-pedang yang lain. Termasuk Pedang Penghilang Kehidupan ini.. " tunjuk Shaker ke pedang dengan mata biru bergaris emas di sisi tajamnya. "Aku beruntung karena pedang ini yang tidak diambil karena cocok dengan kekuatan dan visi yang kupunya, "

Eraser hanya diam mendengarkan seraya menyusun rencana milik nya.

"Pedang Penghilang Kehidupan di kenal juga dengan Pedang Penghukum, setiap yang terkena tebasan olehnya maka eksistensi nya akan lenyap dari dunia dan terlupakan. Yang ingin aku katakan Senjata Kode Nama mu semakin menjauh dari fungsi utamanya, semakin lama aku menebasnya maka senjata itu hanya akan menjadi kain putih biasa. Tidak peduli itu objek atau subjek, pedang ini akan tetap menghilangkan arti terciptanya sesuatu..! "

"Macam senjata membunuh saja.. "

"Ini memang pedang untuk 'membunuh' namun lebih kejam dari itu.. "

"Aku mulai mengerti rencana aslimu, Shaker. Dengan menggunakan Pedang Dunia kau ingin merubah Wattpad Pararel.. "

"Ya. Sayangnya Buku Kosong telah dicuri dariku dan Pedang Dunia terpecah jadi lima. Sekarang aku harus mengumpulkan semuanya kembali dari awal lagi.. "

"Itulah kenapa kau membutuhkan Kode Nama Author agar Buku Kosong benar-benar menjadi milikimu sepenuhnya. Tapi buku itu telah menjadi milik Riza, dan kau tidak akan bisa mengambilnya.!"

"Memang. Tapi beda ceritanya bila Author jadi milikku.. "

"............ "

"......... Aku akan merebut Author selagi ada kesempatan. Riza bersamamu datang ke sini'kan? Aku bisa merasakan tekanan auranya diluar walau lemah. "

Pedang Penghilang Kehidupan dibungkus dengan auracome membuat nya jadi pedang mekanik yang canggih. Tekanan aura yang sangat besar berkumpul di pedang itu.

"Aku akan membuatmu bertemu dengan Cry disana, Eraser.. "

"........... " kain Eraser sudah kembali jadi keras, ia menyebarkan ke sekitar dan melayang di udara seperti tertarik angin.

Pedang Penghilang Kehidupan : Inti Kehilangan

Slash...!

Kain putih yang sudah di sebar oleh Eraser sebagai perisai itu tadi, tidak bisa menahan sedikitpun tebasan dari Pedang Penghilang Kehidupan. Luka emas berbekas di tubuh Eraser.

"Kau akan hilang dan dilupakan agar pemberontakan jadi kacau dan aku dapat menghancurkan mereka dengan mudah.. "

"S-shaker---"







































... Kau bodoh.

"!? "

Degenerate White Threat : All's White

Seeeeet!!

Pedang Penghilang Kehidupan terlilit oleh kain putih yang sangat tebal, bukan senjata saja namun kaki, tangan dan badan Shaker perlahan dibungkus oleh kain putih Eraser yang tersebar di sekitar mereka. Shaker memotong kain itu akan membuat jumlahnya bertambah.

Lilitan tebal berwarna putih itu berakhir ketika seluruh tubuh Shaker menjadi putih semuanya, membuatnya terlihat seperti patung hidup.

Luka emas yang ada di tubuh Eraser tadi perlahan menghilang karena Pedang Penghilang Kehidupan tidak aktif lagi kemampuan nya.

"Kau bisa mendengarku, Shaker? Kau pasti bisa. Kain ini hanya membuatmu tidak dapat melakukan apa-apa. Aku berpikir sekuat apa Kode Nama Almighty ini, jadi aku membayangkan itu adalah dunia itu sendiri. Senjata Kode Nama ku berfungsi untuk 'merusak' dan 'mengembalikan'.. "

".......... "

"Jadi aku menggunakan Awaken Weapon untuk mengembalikan 'dunia' ke keadaan putih dimana tidak ada apa-apa disana. Yang ingin aku katakan, kau tidak dapat melakukan apa-apa karena tidak ada apapun di 'dunia' Almighty mu.. "

"Mengejutkan. Ternyata ada Senjata Kode Nama yang menjadi musuh alami dari Kode Nama mu. Cry yang memberiku ini mungkin dia sudah tahu bakal jadi seperti ini akhirnya. Oh ya kau bisa lepas hanya dengan kekuatan Pengguna Kekuatan yang setara denganmu, karena membebaskan orang sekuat dirimu itu tidaklah banyak. Sayangnya kau tidak mempunyai rekan yang sekuat sepertimu disini.. "

Eraser berjalan ke arah jendela yang pecah akibat gelombang kejut yang tercipta dari pertarungan Riza dan Tomas. "Aku harus membantu Riza nampaknya.. " gumamnya.

"Aku tidak punya banyak waktu lagi. Aku akan kembali beberapa hari lagi untuk memastikan kau tidak dibebaska---"

Tap, tap....

"........ " Eraser seketika terdiam.

Sekelebat bayangan lebih kecil dari Shaker hadir tepat dibelakangnya, seorang maid berdiri di sana.

"Siapa? "

Maid itu menyentuh Shaker, seketika kain yang menghentikan Shaker tergerai ke bawah lantai.

"M-mustahil?! Ada syarat khusus untuk dapat membebaskan orang yang terperangkap di dalam White Threat. Mereka harus setara atau lebih kuat...! "

"..Eraser. Eraser... Seharusnya kau menggunakan ini kepada Riza karena dia akan lebih berbahaya ketimbang aku. Bila dia jadi jahat. " kata Shaker, sementara itu Eraser menatap dingin.

"Kenapa kau bisa lepas? " tanya Eraser serius.

"Aku benar-benar terkejut olehmu, Eraser. Aku tidak bisa bergerak tadi. Aku harus berterimakasih kepadamu, Debeta.. "

"Senang dapat melayani anda, raja.. " kata... LOLI maid itu.

"Biar aku perkenalkan kepadamu Debeta pelayan pribadiku dan juga... Entitas Kode Nama Wish! "

"Entitas Kode Nama? " kebingungan Eraser.

"Kau mungkin tidak tahu. Di Ultimatum kami mendapatkan partner bagi mereka yang terpilih saja. Ultima memberi kami Senjata dan Entitas Kode Nama. Setiap dari mereka memiliki setengah kekuatan dari masing-masing partner Ultimatum. Kurasa itu cukup dapat membebaskanku dari kain putihmu.."

Eraser langsung saja mengaktifkan Erased dan menghapus segalanya yang mencoba mengancam dirinya. Prioritas utama Komandan Besar Pasukan Pemberontak satu ini adalah keluar dari sini. Ia juga bisa melihat Riza dalam masalah. Walau dia tidak tahu apa rencananya berjalan sesuai atau tidak.

Shaker bisa melihat Eraser sekarang sedang sekuat tenaga nya mencoba menunda kemampuan Pedang Penghilang Kehidupan yang aktif kembali, Komandan Besar ini mengucurkan banyak keringat.

"Kau harus tahu kapan harus menyerah. Kau tidak akan bisa menahan kemampuan pedang itu selamanya. Sadari batasanmu sendiri! "





































DRT!!!

Riza yang ada diluar dan prajurit OMEGA dikejutkan dengan hancur nya lantai atas istana Synthoria. Riza bisa melihat Eraser terbang di udara dengan darah keluar dari tubuhnya.

"Kembalikan anggota Pasukan Pemberontak yang tidak bisa bergerak lagi di Synthoria ke markas pemberontakan"

Setting Two. Sword of Determination :
                                               Stop Step

Riza menancapkan Pedang Penetapan ke tanah membuat gelombang perisai ke segala arah, sementara itu ia berlari menangkap Eraser yang jatuh.

"Komandan!? "

"R-iza. M-mun-dur. "

"Baiklah.. " Riza mengeluarkan kristal teleportasi nya, sebelum pergi ia sempat bertatapan mata dengan Shaker.

Keduanya diam dalam sepi. Itu seakan hanya ada mereka saja disana. Beberapa detik kemudian Riza mengaktifkan kristal teleportasi dan pergi dari Synthoria.

Nororik yang masih ada disana langsung saja memberikan perintah untuk memeriksa sekitar bila ada pemberontak yang tertinggal atau bersembunyi. Kelompok Ride juga sudah tidak ada setelah Riza mengirim pesan lewat alat komunikasi mereka. Anifa mencoba mengamankan Pedang Penetapan yang ditinggal Riza tertancap begitu saja di depan gerbang istana, akan tetapi langkah Batu Besar ini terhenti 1 meter di depan pedang.

"Aku... Tidak bisa bergerak lebih maju lagi? " pikirnya.






W Rebellion Army POV W






Kelompok Riza beserta Divisi 1 yang ikut dalam rencana malam ini telah kembali, mereka segera membawa Eraser ke ruang operasi. Lukanya memang tidak terlalu parah cuma patah tulang akan  tetapi..

"M-maafkan aku, R-iza. A-aku terkena tebasan pedang itu.. " kata Eraser lemah. Badan Komandan Besar Pasukan Pemberontak ini perlahan bersinar emas di bekas tebasan Pedang Penghilang Kehidupan.

"Anda tidak perlu minta maaf. Anda tidak salah! "

"H-ahaha. Lucu sekali a-aku tidak bisa menghindari satu tebasan i-itu.. " terkekeh ia.

"Apa yang terjadi di dalam sana? " tanya Riza.

Ruang operasi mulia dipenuhi para anggota, Komandan Divisi 2, 4 dan 5 serta Divisi 1.

"A-aku kira bisa menyelesaikan semuanya dengan mengalahkan Shaker saat ini j-uga, tapi... Aku terlalu naif. Aku tidak mengira ada orang sekuat Shaker disana! "

"Sekuat Shaker? " Riza.

"S-Shaker menyebut maid itu Entitas Kode Nama Wish.. "

"Wish!? " bereaksi Alfharizy.

"Kau tahu? " tanya Rey. "Sudah lama aku tidak mendengar nama maid itu. Aku kira dia tidur selama pertarungan Shaker dan John, siapa sangka dia sudah bangun. Wish sama seperti Curses dan Pures, mereka adalah Entitas Kode Nama yang diberikan sosok misterius yang menyebut dirinya Ultima." jelaskan Alfharizy.

"Ultima.? " pikir Riza.

"Riza! " Eraser menarik baju Riza. "K-kau pasti punya alasan dengan meninggalkan pedangmu di sana, bukan? "

"..... "

"Apa..aku..bisa... Percaya denganmu? "

"..Ya." jawab Riza atas pertanyaan Eraser.

"Bagus.. " Eraser tersenyum senang.

Warna emas perlahan menyinari badan Eraser dan sosoknya mendadak jadi transparan.

"A-aku ada pesan terakhir untuk kalian, anak-anak muda yang bodoh.. "

Riza berdiri dari berlutut nya, berbaris sejajar dengan para Komandan Divisi.

"A-aku mau mengumumkan bila Divisi 0 dengan resmi... Dibubarkan! "

""!!?"" Riza dan semuanya terkejut.

"Tujuan Divisi 0 telah tercapai, kalian sudah melindungi Riza.. " tatap Shaker ke Riza. "Riza."

"Ya, Komandan Besar Eraser..! "

"Dengan ini aku menunjukmu sebagai Komandan Besar dari Divisi 1. Perkuat pasukan kita dan kalahkan OMEGA. Tunjukkan kepada Shaker sekuat apa kita bisa memberontak.. "

"Baik! Saya akan melaksanakan tugas terakhir yang anda berikan, Komandan Eraser... " jawab Riza tegas.

"H-ahaha. Aku sungguh sial harus... Mengasuh orang-orang ceroboh... Seperti kalian semua ini-"

"Cry memang tak bertanggungjawab.. " batin Eraser.

"..... "

"...... "

"...... "

"....... "

Semuanya menunduk sedih. Anggota Divisi 1 menangis mau itu laki-laki atau perempuan, walau mereka tidak bisa mengingat siapa nama yang mereka tangis kan tetapi rasa sakit yang ada di hati mereka tidak bisa ditahan. Malam itu menjadi malam yang sangat menyedihkan bagi untuk Pasukan Pemberontak, Komandan Besar mereka yang memimpin dari awal peperangan melawan OMEGA pergi terlebih dulu sebelum berhasil mencapai tujuan mereka semua.

Suara langkah Riza ke dekat ranjang operasi membuat semua anggota Pasukan Pemberontak menatap ke tempatnya. Komandan Besar baru ini mengusap matanya yang sedikit basah.

"Aku tidak akan mengulangi ucapan Komandan karena kalian sudah tahu, tapi biarkan aku mengatakan satu ini. Kalian boleh membenciku sekarang, kalian bisa membunuhku setelah perang berakhir. Semua orang meragukan Pasukan Pemberontak, bahkan kita sendiri ragu dengan hal itu..! "

"".......... "" Pasukan Pemberontak terdiam.

"Tapi. Tapi Komandan Eraser tidak pernah meragukan kita sedikitpun. Dia percaya jika Pasukan Pemberontak dapat melakukan nya, DAN ITU YANG akan kita lakukan beberapa hari ke depan nanti! "

"Ini perintah pertamaku sebagai Komandan Besar Pasukan Pemberontak, persiapkan diri kalian untuk pertempuran terakhir kita. Buang keraguan itu agar kita tidak mempermalukan komandan. Jika keajaiban tidak berpihak kepada kita, maka kita sendiri yang akan membuat keajaiban itu!"

"Kita adalah pemberontak, maka.. "

""MEMBERONTAKLAH""





















































































































































































Preview Next Arc

A : Good evening, guys. Nice to meet you in this story~~

Riza : Tumben pake England

A : Hoho~~

Alfharizy : Al da~~!

Riza : 😑

A : Dgn ini ane mengumumkan bila Arc 33 udah done. Yuhuuu!!! Akhirnya masuk ke arc baru.

Allyn : Akhrinya giliranku juga

Dicky : Kita dpt bagian juga disini?

Lette : Tapi rasanya beda deh gak ada Marina. Dia pulkam ke Underworld

Shiina : Bukannya di culik? °•°

Karoko : Hei A, apa kami mendapat versi baru juga? Aku mau berhenti jadi LoLe

A : Tapi ente kn memang Lol---

Karoko : *bunuh A *

A : *mati sebentar*

Azalea : Oke, untuk Arc 34 ane yg giliran dpt dead flag

Allyn : Eh?

Diga : Eh?

Riza : Nyasar dia 😑

Azalea : Sampai ketemu di Arc 34 , semuanya 👋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top