Arc 33 : Ketegangan akan Kematian
W Riza vs Tomas POV W
"Aku lebih menyayangi Anggita sebagai orang yang mencintainya, melebihi kau yang cintanya sendiri.! "
Suara getaran hebat memukul ruangan putih dimana Riza membawa Modi, komandan divisi 0 ini terpental jauh ke belakang. Setiap pukulan yang ditahan oleh Riza entah kenapa kekuatan yang dipunya lawannya bertambah kuat.
"K-kau tidak ada untuk marah kepadaku, bodoh?! " kesal Riza karena harus mendengarkan curhatan hati sang lawan.
"Aku akan mengatakan nya beberapa kali pun sampai aku bisa benar-benar mengalahkanmu! "
Kau tidak akan bisa membunuh Author kecuali di 'rumah'nya.
"Walaupun itu mustahil..! "
Ultimate Kill : Macross
Hempasan formasi angin yang menyilang X berhasil ditahan oleh Riza dengan Pedang Penetapan. Mengabaikan rasa sakit karena pedang itu Tomas menambah serangannya, tujuan selanjutnya ada di HOPE yang tergantung tidak jauh disamping mereka, buku itu terbanting keras ke lantai setelah Tomas memukulnya tanpa pamrih.
"Gawat!? " gugup Riza.
"Buku itu'kan yang membawa Modi ke sini? "
"Ugh.. "
"Jadi kurasa buku itu juga yang dapat mengembalikan kita ke tempat awal.. "
Ruangan serba putih ini tiba-tiba penuh dengan garis hitam dan terseret sangat cepat. Background kemudian berpindah di depan halaman luas istana Sythoria--tempat pertama kali keduanya bertemu.
"Kekuatan HOPE sebenarnya belum boleh aku gunakan, aku harus mengamankan buku itu. Tetapi sebelum itu.... "
"Dengan ini kau kalah, Riza--!? "
Crash!!
Tomas yang mengangkat tinjunya tinggi itu menerima luka tebasan di dekat bagian bahunya, nampak mata tajam di Pedang Penetapan basah akan darah Tomas.
Setting One. Sword of Determination :
Entouch
"Aku terluka!?? " batin Tomas kaget bukan main.
Riza dengan cepat memberi ancaman menusukkan pedang nya itu refleks membuat Omega Five satu ini lompat ke belakang karena waspada.
"Tubuhmu terlalu keras jadi aku terpaksa menggunakan Pedang Penetapan.. "
"J-jadi itu kemampuan dari Pedang Dunia ya? " Tomas segera menyembuhkan diri menggunakan Kode Nama nya yang padahal digunakan untuk bertarung saja.
"Pedang Penetapan adalah pedang yang dapat memunculkan realita baru kemudian menjadikannya nyata selama pertarungan terjadi. Tadi aku baru saja menyetel ulang tetapan dari awal setelah pasukan kalian menyerang markas Pasukan Pemberontak beberapa hari yang lalu.. "
"Apa yang kau tetapkan? "
"... Tembus... Walau keras! "
"H-ahaha. Memaksa sekali.. "
"Tomas, aku bingung terhadapmu. Kenapa kau sangat menginginkan Anggita? Maksudku bukanlah impian Shaker lebih penting bagimu?"
"....... "
"Aku tahu melupakan seseorang yang kau sayangi sangatlah sulit. Aku bahkan... Tidak menyangka bila Rena dan Yuki telah tiada. Tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa dengan itu. Aku tidak mau menyelamatkan mereka dengan mengorbankan mereka yang ada di dimensi berbeda. Itu sama saja dengan aku yang membunuh mereka! "
"Maka dari itu aku akan menerima kenyataan pahit ini dan terus hidup dengan kematian keduanya.. "
"... Riza. Hatiku tidak sekuat dirimu. Sebelum bertemu Shaker, Anggita adalah segalanya bagiku. Untuk dia bahagia pun aku akan melakukan apapun tapi aku tidak terima jika kebahagiaan itu bersamamu! "
"Kau harus sadar, Riza. Jika kau mati Anggita akan sedih, aku tidak mau memiliki Anggita yang seperti itu. Dia adalah perempuan baik hati dan optimistis yang aku tahu. Mungkin dengan membunuhmu dengan tanganku sendiri maka Anggita cuma akan membenciku bukan Shaker ataupun OMEGA. Karena kita berdua tahu kalau aku sangat mencintai perempuan itu.! "
Krrrssss..!
Riza menancapkan Pedang Penetapan dan menjauh dari Senjata Kode Nama itu.
"? "
"Anggita akan sedih ya? Kalau begitu aku hanya perlu tidak mati.. "
"Apa yang kau lakukan dengan menjauh dari pedang itu? "
"Mengalahkanmu. Dengan Kode Nama ku sendiri sebagai tanda hormat dariku, Tomas. Aku akan mengalahkanmu dengan Author..! "
Smirk..
Tomas tersenyum entah kenapa. "Kau serius akhirnya? Aku kira kau akan kabur untuk menyimpan kartu As mu dalam menghadapi Shaker.. "
"Shaker tidak akan melawanku saja, dia akan melawan Pasukan Pemberontak.. "
"Dan kalian tidak hanya melawan Shaker karena ada kami---OMEGA ada untuk menghentikan itu! "
Awakening Mode : Massacre of God
Tato hijau dalam bentuk pohon menyebar di kedua lengan Tomas sampai ke mata dimana wajahnya tertutup oleh tato hijau yang menyala kekuningan. Sedangkan Riza mengeluarkan banyak huruf dan angka serta tanda dari badannya, ada tato hitam yang meluncur keluar dari dada kiri komandan divisi 0 ini menutupi bagian kiri sepenuhnya dengan warna hitam yang menyala biru.
Awakening Mode : The Preator
Huruf-huruf bersejajar di depan Riza, melapisi satu demi satu hingga ke seberang. Tomas membuka segel tato yang melilit satu tangannya aura kuning yang begitu kuat tersebar ditangan itu.
Greatkill : All's Nothing
"..!!? " Barisan huruf itu hancur layaknya kaca setelah terkena tinju imajinasi dari aura Tomas, serangan itu terus berlanjut sampai ke huruf terakhir yang dibungkus kotak yang terbuat dari tanda garis. Ada kata 'tembak' di dalam sana.
Word Ahard : Reality Lunch
Shoot..!
Tembakan berat memukul Tomas mundur, ia bisa melihat ada banyak kata-kata kecil yang menempel di badannya. Ada diam, beku, sakit, dan pusing.
"Kalimat kecil ini tidak akan... Menghentikanku!? " raung Tomas menghancurkan kata Riza dengan ledakan aura.
Riza langsung saja menulis kata 'kuat' dan 'cepat' pada tangan kiri serta kedua kakinya, sedetik ke depan Tomas menerjang ke tempat membawa tinju kematian. Riza yang sudah mempersiapkan itu berani beradu pukulan dengan Tomas. Ledakan angin memukul di sekitar mereka, suara tinju terdengar walau dapat membuat siapapun meringis karena suara itu. Di akhir pukulan mereka sama-sama memukul dengan tangan kiri.
"Aku dengar kau jadi komandan di Pasukan Pemberontak. Tapi sayang sekali seorang komandan tidak AKAN bisa mengalahkanku!!? " seru Tomas menyelimuti tinju nya dengan auracome emas bersinar hijau.
"Ugh!? " Riza terdorong mundur. "M-ungkin. Tapi aku adalah Komandan Divisi 0! Itu artinya... Aku tidak lemah!!! " auracome yang sangat gelap menutupi warna hitam dengan warna hitam lainnya, dengan sinar biru tua disana.
"" HAAAA AAAAA!!!! "" tekanan aura mengacau di halaman depan istana, dan itu membuat nyala lampu disana mati beberapa kali dan kaca-kaca hancur.
"... Uhuk?? " Riza tiba-tiba batuk darah
"? "
Merasa ada keringanan disana Tomas menenangkan adu tinju itu.
Seulas senyuman menyinari seseorang di bawah cahaya bulan. "Annyeonghaseyo, Jagganim~~! Hahaha.. "
W Kyuhyun Tan POV W
Awalnya aku cuma mau menonton pertarungan mereka, tapi tidak bisa karena mereka tidak ada dimana-mana. Mungkin ada di dimensi berbeda dan hanya Author dan orang-orang yang ia bawa saja bisa ke sana. Hu~~.
Set..!
Akan tetapi acara itu berlanjut ketika aku bisa melihat pertarungan Author dengan salah satu Omega Five. Mereka tiba-tiba saja muncul dari ketiadaan. Pertarungan mereka sangat menghibur, sangat disayangkan aku tidak membawa makanan saat ini.
Krrssss...
"? " sama sepertiku, nampak Omega Five itu bingung kenapa Author tiba-tiba menjauh dari pedangnya padahal dengan itu pertarungan ini akan cepat selesai.
Kemudian ide itu muncul. Ide dimana aku mau bereksperimen dengan menggunakan Kode Nama ku yaitu Death Note. Aku pernah melakukannya dengan Raja Iblis sebelum nya dan dia mati tapi karena nama nya yang sangat ditakuti aku juga menerima efek belakangan dimana aku merasa takut. Mungkin butuh beberapa waktu sampai aku bisa menaklukkan rasa takut yang dirasakan orang lain ketika mendengar nama Raja Iblis terdahulu ini.
Seperti yang aku tahu Senjata Kode Nama Death Note ini sama seperti HOPE milik Author, namun buku ini membuat seseorang mati. Ada dua kelas kematian bagi seorang Pengguna Kekuatan ketika namanya aku tulis disini. Pertama, nama yang sering ia gunakan itu akan menciptakan luka dalam sehingga kerusakan nya mendekati sekarat. Kedua dan terakhir ada nama penuh atau sebenarnya, Pengguna Kekuatan yang nama Id atau penuh nya aku tulis disini maka mereka akan mati.
Berbeda dengan Kelas Pertama, Kelas Kedua akan membuatku menerima efek belakangan. Aku akan menulis nama Author disini walau aku tidak tahu apa efek belakangan nya nanti.
Joeui Son. Ileum 'Riza' jug-igi.
Tangan Dosa. Bunuh Nama 'Riza'.
Death Note aku setel dalam empat bahasa, Indo, English, Korea dan Cina. So~~? Buku ini bisa membunuh empat negara.
Bukankah itu hebat? Berapa banyak uang yang bisa aku dapatkan dengan membunuh penjahat di empat negara tersebut? Tapi aku tidak butuh uang, yang aku butuhkan adalah tujuan hidup.
Uhuk??
W Back POV W
"Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi..! "
Fist!!!
Tomas menghajar Riza sampai komandan divisi 0 ini menabrak gerbang istana dan membuat gerbang itu bengkok. Disaat bersamaan Awakening keduanya berhenti aktif.
Gerbang istana perlahan jatuh ke belakang dan lepas dari tempatnya karena tinju Tomas saking kuatnya, sementara itu Riza masih batuk di atas gerbang itu sembari memikirkan apa yang terjadi.
"Apa tadi itu? Tiba-tiba saja badanku jadi sakit dan aku kena tinju dari Shaker.. "
"....... Apa aku kalah? Disini?? "
Riza bangkit sempoyongan. Penglihatan nya menjadi buram dan sangat berat untuk dipertahankan, ia mulai terkepung oleh penjaga istana dan beberapa anggota OMEGA yang kerja lembur malam ini.
"A-aku... Tidak boleh tertangkap. Jika aku tertangkap maka rencana nya akan sia-sia. Aku... Tidak boleh berhenti disini---"
Drap. Tap...
"Aku sempat terkejut mendengar suara barusan. Aku kira apa yang terjadi.. " ucap seseorang.
"Suara ini? Kuharap bukan dia--" Riza berbalik secara perlahan, kemudian matanya menatap dengan kecewa.
"K-kau juga..? "
"Yo, Riza~. Sepertinya kau dalam keadaan buruk. Apa yang membuatmu ke sini? " sapa Riisycho.
Prajurit OMEGA berbaris mengepung Komandan Divisi 0 ini, ada beberapa muka yang Riza kenal tapi sulit ia lihat. Riisycho mendekat kemudian memegangi Riza agar tidak jatuh, bisa kita tebak apa niat Batu Besar satu ini. Yaitu membantu Riza untuk 'tidur'.
"Kau ngantuk, kawan? Boleh aku bantu~~? " tanyanya dengan senyuman jahil.
"K-kalau bisa a-ku i---? "
BUAGH!!
Tangan kanan Riisycho terbakar oleh api dan melubangi dada kiri Riza tepat di jantung nya. Bisa dilihat Riisycho berhasil melepaskan jantung Riza dari tempatnya.
"Jangan dihancurkan..!? " seru Tomas tiba-tiba.
"Aku tahu, kak. Bakal gawat bila jantung ini hancur, bukan? Aku pernah mengalami nya ketika kami berdua pertama kali bertemu.. "
"Rii.. " Fanny hanya diam saja bersama prajurit OMEGA. Mereka terpana melihat Riza yang masih bernafas walau tidak memiliki jantung lagi.
"Sial! " sementara itu batin Anifa memaki dengan kesalnya. Ia juga ada di kerumunan OMEGA.
"Aku tahu tuan tidak akan mati dengan begini saja tapi tetap saja ini menyakitkan bagiku. Jika aku menyelamatkan nya maka identitasku ketahuan dan rencana tuan ada kemungkinan terbongkar. Maafkan saya, tuanku.. "
Anifa hanya menunduk tidak mau melihat, Nororik yang ada di dekatnya hanya berfokus ke Riza dengan tatapan kagum. "Dia manusia'kan? "
Sementara penyebab Riza kalah mencoba memelankan suara tawanya sekuat tenaga, jika tidak mau ketahuan. Bagi nya ini adalah hiburan melihat salah satu Pengguna Kekuatan Terkuat yang ada di Wattpad Pararel dikalahkan dan direndahkan seperti Riza.
"Ini sangat menghibur. Hahahaha! Semoga saja ini bukan pertanda untuk---"
"---Kau... Sangat menikmatinya, ya~~? "
DEG??!
Kepala sesosok naga besi muncul di kanan Kyuhyun Tan, cuma kepala nya saja. Walaupun begitu Bencana satu ini dapat merasakan intimidasi yang sama seperti yang selalu ia rasakan ketika Tomas menyalurkan kekuatan Kode Nama nya.
"S-siapa kau? " tanya Kyuhyun Tan siaga.
Naga itu menyeringai jahat. "Aku ingin membunuhmu tapi... Terimakasih. "
"?? "
"Berkatmu partner ku sudah bangkit sepenuhnya.. " tatapnya ke Riza.
"A-uthor? "
"Kau mungkin tidak tahu tetapi Ultima telah memberikan masing-masing Ultimatum Entitas Kode Nama. Tinggal menunggu waktu saja sampai mereka dapat membangkitkan kekuatan sejati dari Kode Nama Ultimatum mereka. Dan yang barusan kau lakukan telah membangkitkan Kode Nama Author.. "
Aku tidak sabar untuk bertemu dengan partner ku dan kau secara langsung... Bencana!
Naga besi itu menghilang bagaikan imajinasi dipikiran. Kyuhyun baru sadar bila tadi itu ada efek belakangan yang terjadi apabila pemilik nama Author yang dia tulis disitu. Lalu apa penjelasan lebih jelas dari efek belakangan ini? Yaitu pandangan semua orang ketika mendengar kekuatan Author dan melihat keajaiban Kode Nama itu secara langsung. Seperti yang dilakukan prajurit OMEGA ini, mereka terpana dengan keajaiban milik Kode Nama itu dan mereka sempat berpikir jika kekuatan itu bisa melakukan apapun yang ditulis.
Dan benar saja. Semuanya baru saja tertulis tadi.
"Rii! " panggil Tomas agak keras. "Sudah kubilang jangan dihancurkan! " marah Tomas.
"A-aku tidak. Jantungnya---? "
Cruak!!?
Jantung Riza hancur dengan sendirinya..tap, sentuhan tenang di tangan Riisycho membuat orang nya terkejut karena Riza yang melakukannya sendiri.
""........... ---""
Crash!!?
Dua tangan Riisycho tiba-tiba hancur jadi cat hitam dan berubah jadi kumpulan kata. Tentu orang nya terkejut, ditambah Riza menendangnya sampai keluar dari wilayah depan istana.
"Dasar, Rii.. " kesal Tomas. Omega Five ini menyerang dengan cepat dari belakang, Amazing aktif di mata kiri Riza membuat nya bisa menghindari Tomas tanpa harus melihat.
"Maaf... Ini akan sakit. " bisik Riza.
"Ap---"
Kick!!?
Riza menendang lurus ke depan perut Tomas dan mementalkan nya sama seperti Riisycho, keluar dari wilayah depan istana. Para prajurit OMEGA sontak saja ketakutan karena kedua kekuatan besar mereka dikalahkan dengan mudahnya.
Mereka tambah takut ketika Pedang Penetapan terbang dengan sendirinya ke tangan kiri Riza.
"Maaf, semuanya. Tapi aku tidak mau masalah bertambah dari ini maka dari itu aku akan membuat kalian lumpuh sampai kami berhasil kabur.. "
Sementara itu pertarungan Eraser melawan Shaker berpindah ke aula singgasana yang gelap tanpa lampu, hanya ada cahaya bulan yang menembus lewat kaca jendela. Eraser berdiri di hadapan Shaker yang nampak tak bergerak, Komandan Besar Pasukan Pemberontak ini merobek kain putih yang merupakan Senjata Kode Nama.
"Shaker. Kau terlalu percaya diri sehingga tak mengetahui ini. Senjata Kode Nama ku bukanlah sembarangan, Cry yang memberikannya sebagai salah satu kartu As untuk menghadapimu karena perban putih ini merupakan lawan terberat dari Kode Nama Almighty yang kau banggakan itu.. " kata Eraser yang berbicara dengan patung Shaker yang berwarna putih semua.
"Almighty memang dapat melakukan segalanya tapi apa yang terjadi bila dari awal Almighty itu tidak punya apa-apa? Sepolos kertas putih. Itu sama saja dengan tidak dapat melakukan apapun.."
Pertarungan dimenangkan oleh Eraser.
Preview Next Arc
A : Halo2, good night. Semoga tidurnya nyenyak malam ini. Dan ane juga mau istirahat setelah Arc 33 ini selesai.
A : Ok, tersisa 2 bagian lagi sebelum berakhir. Selanjutnya bakal ada Eraser vs Shaker.... Round 2 🤣
Eraser : Sudah kuduga
A : Kayaknya ane belum menjelaskan lebih jelas sebenarnya apa itu Ultimatum ya? Ok. Mereka bukan hanya mendapatkan Kode Nama yg OP tapi juga segalanya. Cuma untuk 10 Besar Kursi saja yg mendapat segalanya dari Ultima sebagai simbol yg terkuat.
A : Itu karena 10 besar ini tidak pernah tergantikan selama 50 tahun kecuali Author yg berganti Pengguna Kekuatan nya.
A : Bila masih ada yg bingung tanya saja disini. Ok?
A : Oke. Sampai jumpa di Arc selanjutnya. 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top