Arc 29'5 : Pertemuan
W Underworld W
Istana Underworld kedatangan penyusup yang tak dikenal. Berbagai tentara iblis keluar dari gerbang istana lalu mengepung orang asing tersebut, sedangkan si penyusup... Menjatuhkan keringat dengan ekspresi kebingungan.
"Ini... Dimana? "
Beberapa saat kemudian seorang anggota Elit Ent Form ikut ke gerbang istana bertanya perihal kejadian.
"Apa yang terjadi? " tanya perempuan berambut twintail abu-abu dress hitam ini.
"Nona, kita kedatangan penyusup! "
"Penyusup? "
"S-saya tidak tahu detailnya. Informasi yang saya terima mengatakan orang ini tiba-tiba saja muncul di depan gerbang.. "
"Apa yang kalian lakukan? "
"Saat ini para tentara sedang bertarung dengan penyusup ini.. "
"Kalian menyerangnya terlebih dulu? "
"Kata pangeran kami bisa melakukan apapun sebelum kontrak terjalin. J-jadi salah satu Dark Soldier menyerang nya tapi dia kalah lalu tentara yang lainnya ikut bertarung atas perintah Dark Soldier itu.. "
"Bodoh ada batasnya.. " perempuan ini segera berjalan ke luar gerbang, ia mendorong beberapa tentara yang menghalangi jalan.
"S-sepertinya mereka lagi asik.. "
"Prilly? " panggilnya ke gadis muda bersurai pirang panjang dengan kemeja putih dan celemek kaos coklat. Gadis itu merona merah melihat pertarungan di depan gerbang.
"Irfan, sudah berapa lama pertarungan ini berlangsung? " tanyanya ke lelaki berambut hitam jabrik yang mengenakan kacamata hitam.
"Hm. 20 menit lebih..?"
"Berapa korban dari kita? "
"Tidak ada.. " jawab Prilly.
".... "
"Penyusup ini tidak membunuh satupun. Apa yang harus kita lakukan, ketua? "
"Jika selama ini kenapa kalian tidak menghentikan pertarungan nya? "
"Kalau aku maju bisa mati nanti penyusup ini.. " jawab Irfan.
"Tangkap dia!" perintah nya.
"Akan aku usahakan.. " anggota Elit Ent Form ini mengambil langkah keluar dari istana.
Ada benda hitam yang perlahan keluar dari sela baju dan celananya. Itu serangga. Irfan terbang cepat dengan telapak tangan terbuka mengeluarkan serangga.
"! " penyusup itu mengambil kuda-kuda di kaki kiri menekan tanah berbatu sampai tergeser.
Amazing Fighty Style : Crescent Void Kick
Spin!!
Tendangan sabit kaki kiri ke arah kanan itu diakhiri dengan tendangan lurus di kaki kanan yang menerbangkan serangga-serangga Irfan ke belakang.
"! " sontak saja itu membuat Irfan sedikit terkejut.
"Eeeeh~~! Kau bisa menangkis serangan Irfan~" seru Prilly yang tiba-tiba saja sudah hadir di dekat. Padahal beberapa saat lalu ada di dekat gerbang istana.
Pedang berwarna cokelat atau terbukt dari coklat ia cabut dari belakang pinggang lalu ia tebaskan ke depan depan cepat. Serangan pertama dihindari tanpa kendala akan tetapi pergerakan Prilly mendadak jadi tambah agresif dan cepat, dari menebas berubah ke menusuk.
"........ "
Menyadari orang yang ingin dia serang menghilang dihadapan nya, refleks Prilly mengangkat pedangnya ke belakang kepala sebagai perisai. Di waktu bersamaan ada tendangan yang mengincar lehernya.
"Sial.. "
"Ehehe. Tadi aku lihat kau melakukan hal ini beberapa kali bersama tentara.. " cengegesan Prilly.
"Siapa kau sebenarnya? " tanya Irfan dalam posisi mengepung.
Orang itu mengingat 20 menit lalu. Sebelum dia terdampar disini. Saat dia memberontak karena dibawa paksa menggunakan kristal teleportasi, ketika berhasil lolos dia malah terhisap ke lubang hitam kecil dan berakhir di depan gerbang istana Underworld.
"Apa ini hari sialku?" bisik Riza ke dirinya sendiri.
Mata Riza memperhatikan serangga Irfan dan pedang coklat Prilly yang sudah siap menghentikan pergerakannya. Mungkin merasa tidak ada memiliki banyak pilihan Riza mendekatkan tangannya ke belakang pinggang sebelah kanan dimana ada Senjata Kode Nama.
Set...
"Jika aku jadi kau maka aku akan diam.. "
"!? " Riza terkejut merasakan ada orang tepat ada dibelakangnya.
Ada kuku iblis yang berwarna hitam yang mengancam lehernya.
"Hawa keberadaan nya seperti angin saja.. " pikir Riza.
"Katakan. Siapa kau sebenarnya? Aku akan membunuhmu langsung bila tahu kau adalah musuh Underworld.. " Riza di ancam oleh iblis pria berambut putih yang mengenakan zirah hitam tanpa lengan ini.
Riza tidak panik karena tangannya sudah menyentuh Senjata Kode Nama.
Amazing Exchange
Krk!
"??! "
Dalam kedipan mata Riza sudah berpindah ke belakang iblis itu dan Pedang Penetapan mengancam lehernya. Sekarang keadaan mereka terbalik.
"Sekarang giliranku bertanya. Apa kau orang penting disini? " tanya Riza bergantian.
"Sejak kapan? Apa kekuatanmu menghentikan waktu? Tidak. Bukan itu.. "
"Yah. Sepertinya bakal lama bila aku menjelaskan perbedaan waktu dengan batas garis padamu.. "
"Batas garis?? " kebingungan iblis satu ini.
Semua iblis yang ada disana hanya bisa diam melihat ketegangan di depan mereka termasuk dua anggota Elit Ent Form, walau dengan ekspresi sangat berbeda. Lalu ada iblis lainnya yang tiba-tiba saja juga hadir dibelakang Riza.
"Bisa kita hentikan pertarungan sia-sia ini? " pintanya. Seorang iblis pria berambut emas.
"Black Lord Marclove!? " panggil Prilly.
"Tuan Marclove, kenapa anda tidak membunuhnya sesaat ada kesempatan!? " marah iblis yang diancam Riza.
"Aku tidak bisa, Wraprate. Badanku langsung tidak bisa digerakkan sesaat ada dibelakang nya. Anak muda, siapa kau sebenarnya? " kata Marclove.
"Aku mau berhenti asal kalian berhenti jug---"
Irfan dan Prilly tiba-tiba menerjang Riza melihat nya kehilangan kewaspadaan walau sebentar.
Tap! Set!
Sebuah tongkat menunjuk ke muka Prilly dan sentuhan ramah menghentikan Irfan yang sudah siap melukai Riza.
"Kita bisa hentikan ini... "
"... Asal kalian tidak mencari masalah terlebih dulu! "
""!! "" para Iblis dikejutkan dengan kemunculan dua anggota Eksekutif Pedia yang tiba-tiba saja ada.
"Kalian berdua.. "
"Tuan Marclove, bisa perintahkan kedua anggota anda untuk mundur? " pintapinta Kaizan.
"Kalian berdua... Mundur! " seru Marclove, dua Elit Ent Form ini pun mundur.
"Tuan muda, anda tidak terluka'kan? "
"Kurasa aku baik.. " balas Riza.
Pertanyaan Kaizan membuat beberapa orang jadi bingung, kecuali Marclove yang sudah mengerti dengan alasan dua Eksekutif Pedia melindungi Riza. Pedang Penetapan menjauh dari leher Wraprate beralih menatap tak suka dua Eksekutif Pedia yang membawanya secara paksa tadi.
"Jangan bermuka seperti itu, tuan. Ayo kita hadiri rapat bersama pemimpin.. " ajak Eksekutif Pedia. Ia meminta untuk semua iblis yang menghadang di depan gerbang untuk memberikan jalan.
"Nyonya Kaizan, jadi itu dia? " tanya Marclove.
"Hm. Beliau memang tidak suka tapi kekuatan yang dimiliki beliau bukan main. Saya permisi dulu.. " pergi Kaizan.
Ketua Elit Ent Form dan kedua anggota nya mendekat ke Marclove setelah situasi mulai kembali seperti biasa.
"Ketua Elit Ent Form, kenapa kau tidak menyapa anak muda itu saja? "
"Anak muda? Dia sama seperti saya, tuan.. "
"Benar juga... "
"Ada apa? "
"Tidak ada. Kita harus berkumpul ke ruang pertemuan. Pewaris Pedia sudah datang.. "
Ketua Elit Ent Form seketika menjatuhkan keringat. "Jangan bilang.. "
Marclove meninggal Ketua Elit Ent Form----Winnie bersama Irfan dan Prilly.
Selama di jalan Riza diam mengikuti kedua anak buah ayahnya membawa dirinya ke ruang pertemuan yang dijanjikan. Karena merasa tidak betah Riza bertanya.
"Apa kalian tidak khawatir meninggalkan pemimpin kalian seorang diri ditempat seperti ini? Aku ingat kalian semua datang untuk menjemputku kecualikecuali Anifa.." tanya Riza.
"Pemimpin cukup kuat untuk menghadapi Raja Iblis. Tentu kami khawatir.. "
"Lalu kenapa kalian meninggalkan nya? "
"Sekali pemimpin berucap maka dia akan melakukannya.." jawab Kaizan.
"Egois sekali.. "
"Ya. Sama seperti anda, tuan.. "
"A-aku tidak se egois itu.. "
"Anda akan bertingkah seperti itu bila sudah sekuat pemimpin.. "
"Aku tidak yakin.. " batin Riza.
"Kita belum mengenal satu sama lain, bukan? Nama saya Sad'dam dan wanita cantik ini bernama Kak Kaizan.. " ucap pria berambut abu-abu gelap yang memakai jaket china dan blazer.
"Senang bertemu dengan anda, tuan muda. " sambung Kaizan.
"Ngomong-ngomong di atas Eksekutif dan dibawah pemimpin ada Ketua Eksekutif.. "
"Heh? "
Scene berpindah ke pintu terbuka yang menampilkan banyak muka-muka orang penting. Riza memasuki ruang pertemuan dan semua sorot mata langsung tertuju kepadanya. Walau ini adalah pertama kalinya mereka bertemu tapi Riza bisa langsung tahu orang yang merupakan ayah kandungnya.
Pria tua dengan rambut putih dan berkacamata adalah orang pertama yang melihat Riza. Mungkin ini yang disebut ikatan batin anak dan orang tua.
"Riza... "
"........ "
Preview Next Arc
A : Selamat malam, R. Disini ane mau mengumumkan untuk mempercepat pergerakan alur dan mungkin saja ada beberapa arc yg berubah. Ane juga tidak tahu apa penyebab tpi ane merasa harus menyelesaikan Buku ke-4 ini dgn cepat.
A : Ok. Tinggal beberapa bagian lagi untuk Arc satu ini selesai, dimulai dari Divisi 5 dan Three Kingdom.
Riza : Jadi jgn heran bila ada bagian cerita yg panjangnya bukan main. A ingin mau meringkus semua pertarungan ke dalam satu bagian. Kata A.
Silver : Kenapa kau tidak mempertemukan Riza dan Winnie, A?
A : I-itu...
Winnie : ........
Riza : Aku harap tidak terjadi apa2.
A : S-sampai jumpa di Arc berikutnya. Bye~~~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top