Arc 29'5 : Invasi Berakhir

W Meikss & Keiko POV W




Ratu Alam ini berjalan pelan mendekat ke tempat batu ranjang dimana Keiko duduk dengan seksi disana, ia mulai menembakkan peluru energi lewat tongkat sihirnya tapi ditangkis oleh Keiko.

"Kau menyerangku? Beraninya.. "

"Seharusnya saya yang marah. Sifat dan pakaianmu itu tidak sopan di hadapan seorang ratu.. "

"Bukan urusanku. Hidupku ini adalah aku yang menentukan.. "

"Kalau begitu, tentukan 'ini'..! " Meikss mengarahkan tongkat, menumbuhkan akar pohon dengan cepat dan ingin mencengkram Keiko.

Krk!?

Akan tetapi akar itu tiba-tiba berhenti bergerak. Dan perlahan mati. Meikss yang melihat itu sontak saja kebingungan.

"Jangan harap benda kotor seperti itu bisa menyentuh kulitku yang cantik ini.. " cetus Keiko.

"Benda? Itu adalah kehidupan.. "

"Hooh~? Kenapa kau marah? Padahal aku tidak mengejekmu? " provokasi Keiko.

"Di dunia ini, kau termasuk salah satu tipe orang yang saya benci. Manusia yang tidak bisa menghargai apapun! "

"Hahaha. Yang aku hargai cumalah hidupku dan badanku. Selain itu semuanya tidak berharga.. "

"Kau sombong juga. Apa kau termasuk dari Pemegang Dosa? "

"Akhirnya ada yang sadar. Sayangnya aku bukan Pride~! "

"Dia bukan Pride? Aneh. Padahal dia sombong sekali.. "

"Sudah cukup basa-basi nya. Ratu bodoh, aku akan membunuh... " tunjuk Keiko.

"Hanya Raja Beast yang berani mengejekku seperti itu... "

"Kau marah ya~"

"......... "

"........ "

Dalam hitungan terjadi pertarungan aura nya yang menggetarkan ruang bawah tanah itu. Akar-akar pohon menjarak cepat ke tempat Keiko ingin mencengkeram nya, akan tetapi nihil, semuanya itu langsung mati sesaat mau menyentuh. Dilema oleh kesenangan membuat Keiko sedikit lengah, Meikss menyerangnya dengan melepaskan tebasan angin cepat yang memotong beberapa helai rambut Keiko.

Meikss menyimpan tongkat nya. "Sepertinya aku meleset.. " ucap Meikss berbohong dengan sengaja nya.

Keiko yang melihat surai rambut nya berjatuhan, seketika itu juga menjadi marah besar. Tekanan aura yang sangat besar nampak sangat jelas mengelilingi badannya, mengancam Meikss dengan sekuat tenaga.

"Beraninya kau merusak rambutku yang indah! Tidak bisa dimaafkan.. "

"Bukankah sudah saya katakan, itu tidak disengaja.. "

"Diam! "

Meikss mundur selangkah merasakan ada yang datang akan tetapi dia tidak dapat melihat apapun. Beberapa saat kemudian Meikss mendadak merasakan rasa sakit hebat di dalam dirinya.

"A-apa ini?? " tanya Meikss menahan.

"Itu adalah hukuman karena sudah berani menyerangku! "

"Padahal dia cuma diam disana. Kapan dia menyerangku? Apa... Kekuatannya?"

Meikss mungkin tidak bisa melihat nya karena saat itu juga Keiko menggunakan Kode Nama nya. Kekuatan Pemegang Dosa ini tidak dapat dilihat, namun bisa dirasakan. Itu seolah ada tangan kasat mata yang meremukkan tubuh Meikss dari dalam.






W Other POV W






Radit dan Yatsuki terjebak oleh dinding emas bergaris biru milik Lisa. Untuk saat ini keduanya berlindung dibalik pilar reruntuhan, tempat paling aman dari aurora emas yang ada menguasai ruangan bawah tanah itu.

"Bagaimana ini? Padahal kita cuma melawan satu Pemilik Kebajikan. Apa kita segitu lemahnya. Hei Radit?! "

"Jangan tanya aku. Aku saja belum bisa menguasai kekuatan dari Dosa Iri. Sial. Aku ingin sekali bisa menang.. "

"Radit~~~"

"Aku dengar kok!? "

Radit memeriksa kekuatan Lisa lagi. Apapun yang wanita itu sentuh akan menjadi emas, dan memiliki garis biru untuk benda yang diciptakan atau dimunculkan. Sungguh susah untuk musuh Lisa untuk tahu Kode Nama apa yang dimiliki oleh

Radit menatap heran ke Yuu yang cuma diam dibelakang Lisa. Seperti dia sedang berlindung atau dilindungi.

"Mencurigakan.. " gumam Radit.

"Apanya? "

"Dengar. Mungkin gadis satunya cuma penduduk sipil yang terjebak bersama kita di dungeon ini.. "

"Terus? "

"Kita manfaatkan dia. Serangan kita tujukan ke arahnya, walau itu terdengar jahat.. "

"Bukankah kita... Orang jahat? " Yatsuki.

"......... " Radit terdiam.

"Lalu ketika Pemilik Kebajikan itu melindungi nya... "

"Bagaimana kau tahu dia akan melindungi gadis itu? "

"Orang baik harus begitu.. "

"Dia orang baik, ya? " tanya Yatsuki.

"........ " Radit diam.

"Kita akan menyerang mereka disaat bersamaan.. "

"Oke. Aku mengerti.. "

























"Apa yang mereka bicarakan sih? " pikir Lisa. "Yuu, apakah belum? "

"S-sudah kok.. "

"Bagus. Gunakan kekuatanmu sesaa----!? " perkataan Lisa terhenti untuk menghancurkan tembakan kristal menargetkan Yuu. Ada asap racun saat kristal Radit dihancurkan.

"Kau tidak apa, Yuu? "

"Y-ya. Kalau cuma segini racunnya mempan.. "

"Syukurlah.. " lega Lisa. Karena asap racun itu seperti menyiram muka Yuu secara telak.

Lisa yang masih cemas mencoba membersihkan muka gadis kacamata itu. Disaat bersamaan Radit dan Yatsuki memanfaatkan keadaan untuk memberikan serangan pengalihan, ombak api dan es mengepung Lisa serta Yuu dari samping. Ada tombak besar kristal yang diciptakan Radit untuk menusuk mereka berdua.

"Mereka tidak belajar. Ya. Namanya juga pemula. Yuu, perkuat seranganku.. "

"Baik.. " Yuu menyelimuti pedang emas bergaris biru milik Lisa yang kini berubah bentuk jadi odachi---sebuah katana pedang panjang dan juga besar.

"B-besarnya?! "

"B-bodoh. Bersembunyi! " panik Radit.

"Hmp.. " Lisa hanya menujukkan senyuman pendek lalu mengayunkan odachi itu.

Efek tebasan memotong seisi ruangan sampai ke tempat Pemilik Kebajikan dan Pemegang Dosa yang lainnya. Sementara itu ditempat Keiko, batu ranjang yang ada di dekat nya hancur.

"A-apa!? " syok Keiko tak percaya.

"S-saya sempat berpikir bila kau penyuka batu. Hahaha. Ternyata k-kau melindungi batu itu karena benda itu adalah alat pembuat dungeon ini.. "

"Sialan! "

Aksi Keiko ingin menyerang Meikss terhenti bersamaan dengan panggilan dari Shizu untuk mundur.

"Sudah waktunya ya? Padahal tinggal sedikit kerajaan ini jadi milik Pangeran.. " Keiko mengaktfikan kristal teleportasi untuk pergi dari sana.

"Sebenarnya... Apa yang kalian inginkan dari Dragon Kingdom? "

Meikss jatuh pingsan setelah nya.






W SKIP POV W






Pengumuman dari Shizu membuat prajurit Underworld mundur dan berhenti menyerang Dragon Kingdom. Entitas dan Or pun berhenti bertarung.

Dragon Kingdom menerima dampak kehancuran paling parah ketimbang pihak musuh. Tempat tinggal mereka nampak seperti reruntuhan dari depan, dan hanya tersisa lingkungan istana. Itu pun sudah hancur di bagian depan gerbang. Sedangkan penduduk yang melakukan evakuasi di tempat aman di dalam istana keluar satu persatu, mereka berduka akan kehilangan rumah dan juga orang yang mereka kenal.

Ghufron terlihat sangat menyalahkan dirinya karena ketidakmampuan nya untuk melindungi rakyatnya sendiri, Sira mencoba menghibur walau percuma. Mereka beruntung pasukan Underworld mundur di waktu genting, jika tidak mereka pasti kehilangan segalanya. Kelompok Pemilik Kebajikan menyambut Akira yang menerima luka saat pertarungan nya dengan Lev, lebih buruk dari itu mereka kehilangan teman mereka.

"Apa yang membuatmu lama seperti ini... Riza!!? " kesal Ghufron.

"Seharusnya kau bersyukur kerajaan ini masih utuh.. " seru Shuro.

"Shuro, kemana saja kau? " penasaran Sira.

"Mengurus penyusup. Dia ingin mengambil Harta Kerajaan.. "

"!? " Raja dan Ratu ini terkejut.

"Mungkin dia memanfaatkan keadaan kita untuk mencurinya.. "

"Karin!? "

"Hai, Sira. Aku kebetulan berpapasan dengan Shuro-san tadi dan membantunya mengurus penyusup.. "

Zahra nampak bersembunyi dibelakang Karin. Matanya dengan takut melihat ke arah para Pemilik Kebajikan. Akira yang menyadari itu bertanya.

"Ada yang ingin kau sampaikan? "

Dengan takut Zahra memberanikan dirinya. "I-Ica berhasil ditangkap oleh musuh.. "

""! ""

"Ica-san.. " cemas Yuu.

"Pantas saja dia tidak kelihatan.. " Lisa.

"Dari awal juga mustahil kita dapat melawan semua dosa. Ketua dan Pemilik Kasih Sayang tidak ada. Kita berempat saja susah dan itu membuat Alicia---" Akira tidak bisa melanjutkan kata-kata, ia mencoba menerima fakta kematian rekannya itu.

"Untuk sekarang kita harus memulihkan diri dan menunggu ketua kembali.. "

"A-aku akan membantu Dragon Kingdom.. " Lisa hanya bisa tersenyum lagi melihat Yuu pergi ke rombongan orang yang diobati.

Shuro ke tempat Raja dan Ratu Dragon Kingdom lalu menyerahkan 'harta' kerajaan.

"Kali ini Entitas benar-benar nekat. Ya. Orang sepertinya susah juga untuk mati tapi kali ini dia serius untuk menghancurkan kerajaan kalian... Ghufron, Sira. Apa aku boleh bertanya? "

"........... "

"Apa benar harta itu dapat membunuh nya? "

"Ya. Kau bisa melihat sendiri kehancuran ini'kan? "

"Keh. Hahahahahaha! Ternyata dia juga bisa takut. Itu lucu...! "

Ditengah kesedihan, cuma Shuro yang sanggup tertawa. Dan dia tidak memperdulikan nya.

Pertemuan penting di Underworld mengakhiri invasi yang dilakukan oleh Entitas ke Dragon Kingdom, dan Pemenang Kursi ke-15 itu akan dijatuhi hukuman oleh Pedia atas tindakan nya.

Satu hal penting lainnya yang terjadi di akhir pertemuan adalah Pedia memiliki Pewaris nya. Yaitu Riza.


































































































































































































Preview Next Arc

A : Good night, all. Akhirnya Arc 29 selesai, dan akan memasuki Arc baru... Yaitu 30.

Riza : Kami juga tahu itu -_+

Shuro : Di Arc itu akan bahas apa, A?

A : Hehehe. Ane akan bahas hal yang membingungkan dan tentu berhubungan dgn Pasukan Pemberontak. Lebih tepatnya Divisi 6.

Mizu : Divisi 6? •=•

A : Nantikan saja Arc 30 hari Rabu nanti. Bila up, hehe

All : 😑😑😑😑😑😑😑

RakaTrafagar, RaditHnur, Asakawa_Yatsuki, Mlankghufron, ZenShuro

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top