Arc 28 : Dimension Lyla
W Division 2 POV W
Seorang perempuan berambut coklat agak ikal berdiri disamping robot besar yang kedua tangannya berbentuk cannon, kacamata dia kenakan untuk melihat serangan yang datang.
"Ini dia...! Tahan! "
Dyaaar!?
Satu tangan robot itu menangkis tebasan kegelapan yang berasal dari kibasan tangan Curses.
"Hoo~~benda itu kuat sekali.. " kagum Curses.
"Curses, yang serius..! " tegur Pures.
"Iya-iya, dasar bocil.. "
Kembali ke anggota Fault OMEGA tadi. "Nabrina, ada yang datang dari arah 11 3 detik lagi.. " beritahunya yang melihat kedatangan musuh lewat kacamata.
Swing!?
Gadis bersurai abu-abu agak ungu itu mencabut pedang mekaniknya dan diarahkannya ke Lyla yang muncul tiba-tiba.
"Bagaimana bisa?? " batin Lyla lumayan terkejut.
Tusukan dari pedang mekanik milik gadis bernama Nabrina itu menembus badan Lyla tanpa kendala.
"D-dia Lyla mantan Baru Besar?! " pekik perempuan rambut ikal itu terkejut.
Dimenpoct
Dalam sekejap tubuh Lyla mendadak jadi buram dan serangan Nabrina tidak jadi membunuhnya. Lyla jadi tembus pandang. Anggota Divisi 2 satu ini menggesekkan kakinya kasar ke bawah, akar mendadak mencuat dari dalam tanah mengekor dibelakang lengan. Lyla membuat posisi siap memukul Nabrina disaat bersamaan akar yang mengekor tadi berubah bentuk jadi bor tanaman.
Thorn Spear Strike
Hanya dengan membuat gerakan kecil atau isyarat tombak tanaman tadi menusuk ke Nabrina sampai tanah berlubang dan retak.
"Nabrina, kita mulai rencananya..! " pekik Fault rambut ikal.
"Hati-hati, Siska.. " balas Nabrina pendek.
Robot yang membawa Fault rambut ikal bergerak menuju Alfharizy berada sedangkan Nabrina diam ditempat menghadapi Lyla.
"Kalian nekat juga untuk Fault.. "
Nabrina cuma diam.
"Mari kita lihat seberapa kuat Fault selama aku berhenti disini.! "
Lyla hilang dalam sekejap setelah jarinya menjentik. Nabrina berputar mencari kemunculan Lyla sampai pedang mekaniknya mengeluarkan cahaya. Dari atas Lyla muncul, turun meluncurkan tendangan kuat yang diperkuat auracome, pedang Nabrina menyala terang dan menebas ke atas seakan tertarik ke sana. Lyla menggunakan teknik yang sama dimana dirinya dapat jadi tembus pandang, Nabrina meringis mengetahui jika Lyla jatuh ke bawah maka ia otomatis terpental. Nabrina merubah ayunannya ke samping sehingga orangnya nampak melayang saat pedangnya selesai menembus badan Lyla, disaat bersamaan Lyla berhenti tembus pandang. Nabrina melihat celah kecil kemudian melakukan tendangan ke perut namun Lyla hilang setelah terdengar suara jentikan jari.
"Mana dia!? "
Ctik.!
Lyla muncul tepat dibelakang samping pedang Nabrina. Tendangan cepat mengarah ke wajahnya dan Nabrina menggunakan pedang sebagai perisai dadakan dengan cara menariknya ke samping sehingga jika kena tendangan Lyla otomatis terhenyak.
Dimenpoct
Wush...!
"! "
Kaki Lyla jadi tembus pandang dan hadir tepat di hadapan muka, Nabrina yang panik membelokkan kepalanya secara paksa sampai terdengar suara 'patah' disana. Hasilnya tendangan Lyla dapat dihindari.
".... *smirk*" Lyla tersenyum.
Lyla yang memiliki tubuh yang ramping dengan mudah memutar badannya ke belakang kemudian punggung kakinya mengait leher Nabrina. Hanya butuh dorongan kecil namun kuat Nabrina terbanting ke bawah setelah Lyla memaksanya.
Akar-akar mendadak muncul dan mengunci pergerakan Nabrina.
Darah menetes ke tanah, terlihat ada goresan kecil di paha Lyla sehingga roknya robek.
"Kau tahu cara kerja Kode Nama ku? " tanya Lyla.
"Ya. Kami diberitahukan seluruh kemampuan yang dimiliki kalian setelah berkhianat.. "
"Berkhianat, ya? Terdengar tidak adil bagiku.. " ucap Lyla.
"Kode Nama Dimension adalah kemampuan yang dapat membuatku menciptakan dimensi milikku sendiri. Kode Nama ini dapat menembus apapun kecuali makhluk hidup. Aku bisa saja menembus seseorang tapi pertama aku mesti menyentuh objek terlebih dulu lalu dapat menembus orang-orang selama 10 detik. Dan gadis ini mengetahui cara kerjanya, sesaat aku menembus pedang dan menjatuhkannya disaat itu juga dia menyerangku karena yang aku sentuh terakhir adalah dia.. "
"Kau memiliki kemampuan yang hebat tapi aku lebih tertarik dengan pedangmu. Kenapa kau tahu jika aku ada di atas saat itu.? "
"...... Itu karena ini adalah Aprasail Detection. "
"? "
"Senjata Kode Nama yang dapat mendeteksi dan memberitahukan serangan apa yang digunakan lawanku.. "
SLASH!
Akar yang mengunci pergerakan Nabrina tadi ditebas dari dalam, Nabrina hanya membutuhkan sedikit kekuatan karena mata pedangnya cukup tajam.
"Dia lebih kuat dari penampilannya---!? "
SLASH!
Lyla ditebas di hadapan dan pakaian bagian atasnya sedikit robek.
"Dan cepat...? "
Lyla terus melangkah mundur selama Nabrina menyerangnya secara acak namun sangat cepat dan beberapa kali mengincar tangan.
"Aku dengar syarat Kode Nama mu adalah jentikan jari.. "
"Jadi kau berasumsi untuk memutuskannya.? "
"Aku juga dengar anda lumayan lambat.. "
"Urgh!? " Lyla tertebas pedang Nabrina namun sempat mengaktifkan auracome. Lyla dipaksakan terus menggunakan auracome sampai dirinya bisa menjentikkan jari, akan tetapi Nabrina selalu berhasil mengagalkan niat itu dan terus menebas cepat ke tangan.
Lyla semakin terdesak hingga di satu momen ia mempertaruhkan semuanya akan tetapi Nabrina lebih cepat menyerang... THRUST, tusukan pedang mekanik itu merobek tanpa ampun.
Sebagian badan Lyla berlubang... Hanya pakaiannya saja.
"!? "
Lyla tersenyum penuh kemenangan. "Jika kau bertanya, ini hanya keberuntungan.. "
Ctik.!
Lyla hilang dari hadapan Nabrina setelah suara jentikan jari terdengar.
"Dimension adakah Kode Nama yang dapat membuat Pengguna Kekuatan menciptakan dimensi mereka dan juga bisa digunakan untuk jadi tembus pandang---dengan memindahkan raga ke dimensi berbeda sehingga itu terlihat tembus pandang. Kode Nama ini juga dapat membuat seseorang berpindah tempat cara kerjanya dengan menembus setiap objek yang dilihat lalu menarik Pengguna Kekuatan ke sana seakan berteleportasi.. "
"Tapi ada satu teknik yang membuat Kode Nama ini berbahaya.. "
Nabrina yang tidak menyadari kehadiran Lyla dibelakangnya hanya bisa terkejut.
"Kode Nama ini juga bisa membuat seseorang menghilang..! "
"Hm---"
Crash!??!
Awakening Dimension : Dimension Outwork
Pakaian Nabrina hancur berkeping-keping disusul sosoknya yang hilang.
"Ini aku. Aku mengalahkan satu dan sepertinya aku tidak bisa membantu.. " Lyla melihat pakaiannya yang robek sampai ke dalam.
"Begitukah? Apa boleh buat. Kau membunuh lawanmu? "
"Tidak. Aku cuma menelanjanginya lalu aku pindah ke semacam tempat yang tak harus kau tahu.. "
"Aku keluar.. "
Lyla mematikan komunikasi kemudian berpindah ke tempat tidak ada seseorang dapat melihatnya namun dia masih bisa memantau Divisi 2.
Beralih ke depan kantor Louis, di dalam Alfharizy masih mencari data yang menyimpan 'senjata rahasia' sedangkan diluar tengah terjadi pertarungan besar-besaran di mana Curses bekerjasama dengan Rusma melawan Siska dan robot besar berwarna coklat.
Sabit Kematian Dewa Kegelapan
Curses mengibaskan lengannya melepaskan tebasan kegelapan yang ditahan oleh robot coklat tadi.
"Serangan lemah seperti itu tidak akan bisa menembus pertahanan Zod the Aier.. "
"Tentu saja tidak akan tembus, seranganku hanya berefek pada makhluk yang hidup saja.. " kekeh Curses. "Tapi itu cukup untuk mengalihkan perhatian, " lanjutnya.
Rusma terbang tepat disamping Zod menembakkan rantai listrik yang menarik Siska jatuh dari pundak robot itu.
"Aaaaa aa ---!? " Siska merusak rantai itu dengan kekuatan fisik, bau gosong tercium dari Siska.
"Hah, ah, ah. Untung aku bisa auracome, heheh.. "
Sihir Halilintar : Tombak Petir III
Buku grimore Rusma mengeluarkan percikan halilintar biru kemudian menyatu menyambar ke Siska, Fault itu menangkisnya dengan pukulan ke samping.
"Mudah-mudah. Seranganmu tak akan mempan selama aku mengenakan Senjata Kode Nama ini. Zod, serang anak kecil ini! " seru Siska.
Zod mengarahkan cannon ke Rusma, Rusma ingin menjaga jarak tapi dilarang Curses. Entitas Kode Nama itu meminta Rusma untuk terus menyerang Siska dan menyerahkan Zod ke ia. Curses berlari ke arah kaki tangan kanan mengeluarkan kegelapan yang kuat menciptakan sabit besar. Curses menebas kaki Zod sehingga robot itu ingin jatuh, Siska yang ada di bagian lengan kiri hampir terjatuh juga itu dimanfaatkan Rusma untuk menyerangnya. Siska cepat bertindak, ia mengantisipasi serangan Rusma dan menghenyakkan gadis kecil itu saat terbang ke belakangnya.
"Google Glasses akan selalu tahu apa yang kau lakukan, nona kecil.. " tunjuk Siska ke kacamata.
"Diam banyak bicara.. " gumam Rusma lumayan kesal hingga dia tak sadar mengeluarkan aura chaos.
Purse yang melihat itu meneriakinya. "Rusma! "
Rusma langsung tersadar.
Aku cuma menyegel Chaos milikmu. Kekuatan itu akan aktif jika ada sesuatu yang memicunya untuk aktif, misalnya alasan kenapa kau bergabung dengan Chaos Army
Segel itu akan selalu ada sampai aku mati.
B-bagaimana aku tiba-tiba hilang kendali?
Jika saat itu datang maka aku akan ada disampingmu.!
Mimi tersenyum entah kenapa sambil menatap langit.
"Ada apa? " tanya Wakil Komandan OMEGA.
"Tidak. Aku hanya mengingat sesuatu.. "
Sementara itu Alfharizy sudah menemukan data tentang 'senjata rahasia' yang dimaksud.
"I-ini sangat hebat.. " kagum Alfharizy.
Alfharizy melakukan apa yang diminta Riza kepadanya yaitu menyalin data itu... Kemudian menghancurkannya.
Crash!!?
Preview Next Arc
A : Sore semua, ane up SPW nih
Riza : Hari ini up, besok?
A : Jika masih semangat ya up lagi. Itu jika masih
Riza : Kau ini -_+
A : Di bagian ini tadi ane memperlihatkan pertarungan Lyla melawan satu Fault serta serangan Siska dan Rusma hampir hilang kendali, untuk ingat janji tuh anak 😙
A : Untuk Arc berikutnya ane akan memperlihatkan Dusker yang ketahuan oleh OMEGA serta pertarungan dua LOLI yg dibantu Haruka untuk mengalahkan Louis. Grand Omega yang bertanggungjawab disana dan tentu saja orangnya kuat
Lyla : Gk kerasa udah mau selesai saja Arc satu ini
Mimi : Eh? Beneran? Shit, aku cuma jadi umpan
A : Sabar2 nanti kebagian kok di Perang nanti. Oke, karena ane malas spoiler sampai jumpa di minggu depan
Pures : 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top