Arc 28'5 : Anggota Eksekutif
W Author POV W
Perang antara Dragon Kingdom dan Underworld masih berlanjut walau terdengar kabar jika saat ini pihak dunia bawah itu sedang melakukan kerjasama dengan Pedia akan tetapi penyerangan tetap dilanjutkan. Kenapa?
Ghufron yang sebagai raja sekaligus seorang rekan yang pernah membantu Riza 2 tahun yang lalu di Dimensi Kenyataan menjadi bingung atas serangan ini. Dengan terpaksa ia memerintahkan kepada semua prajurit yang ada untuk melawan baik. Serangan Underworld tidak hanya membekas pada Dragon Kingdom tapi menyebar ke sekitar sehingga mereka menciptakan musuh baru. Dan kini ada 3 kerajaan yang sedang berperang di medan pertempuran menghadapi Underworld.
Mari kita ke masalah utama kenapa Underworld masih melakukan penyerangan. Terdengar suara teriakan di ruangan khusus Divisi 0 berada, lebih tepatnya suara Riza.
"Aku... Tidak... Mau... Pergi! " teriak Riza di hadapan Silverio.
"Jangan seperti itu, tuan muda. Semuanya menunggu anda di pertemuan ini. Jika anda tidak mau datang Underworld bakal membatalkan aliansinya dengan Pedia dan menghancurkan Dragon Kingdom tempat rekan anda berada.. " kata Silverio mencoba membujuk Riza yang keras kepala.
Alasan Riza tidak mau pergi karena dia harus bertemu dengan ayah kandungnya secara langsung.
"Kalau begitu aku yang akan menghentikan Underworld! Dari awal kenapa harus bekerjasama dengan mereka? "
"Anda membutuhkan pasukan untuk menghadapi OMEGA, bukan?"
"Urgh?! " Riza meringis.
"Pemimpin yang memohon permintaan ini. Beliau berkorban untuk anda agar dapat memenangkan perang ini dengan membuang harga diri beliau. Pemimpin sangat memperhatikan anda, tuan muda.. "
"Riza. Pergi saja. Aku tahu kau tidak menyukai ini tapi ayahmu melakukannya untukmu... Untuk kita semua?! " seru Anggita.
"Tapi aku tidak mau bertemu dengannya. Tidak sekarang.." kata Riza.
Silverio jadi bingung harus membujuk dengan cara apalagi. Ia menelpon Zeke untuk memberitahukan situasi saat ini.
"Silverio bilang Riza tidak mau pergi, Ixran.. " beritahu Zeke.
Ixran hanya diam menatap ke depan.
"Ini bisa gawat. Anakmu sangat egois dari yang kau kira, pemimpin Pedia.. "
"Raja iblis.. " tatap Ixran.
"Kau tahu kenapa aku setuju dengan kerjasama ini? Itu karena aku takut dengan kekuatan Shaker. Shizu sudah mengatakan jika dia memiliki kekuatan yang dapat menghancurkan dunia bawah ini. Aku mungkin bisa selamat tapi rumah kami tidak. Apapun caranya aku akan melindungi rumahku walau harus membuang harga diri para tetua iblis yang menolaknya.. "
"Walaupun begitu semuanya tergantung kepada anakmu, Ixran. Jika dia tidak setuju maka aku terpaksa menyerang Pedia dan mengambil semua harta yang ada di Pedia agar dapat menang dari OMEGA.. "
"Kau terlalu cepat memberi ancaman, Dei.. "
"Huhuhu... " tawa raja iblis.
Ixran menatap keempat bayangan yang bersembunyi di belakang punggung Zeke. "Kalian berempat ke sini.. " panggil Zeke. "Aku ingin kalian membawa Riza ke sini dengan cara apapun. Jangan remehkan dia walau hanya bocah karena Buku Kosong dan Pedang Penetapan sudah berada di tangannya, "
"Zeke, kau ikut bersama mereka agar cepat.. "
"Tapi Ixran.. "
"Aku baik saja walau sendiri... "
"...... Baiklah. Kami tidak akan lama. Kalian berempat ayo kita pergi! "
Tap, tap, tap, tap...
Zeke dan keempat bayangan itu keluar dari ruangan meninggalkan Ixran bersama Raja Iblis dan semua penjaga dari Underworld. Ixran masih tenang duduk di sana tanpa rasa takut.
"Apa maksudnya ini? Apa kau tidak takut jika aku tiba-tiba membunuhmu? " tanya Raja Iblis keheranan.
"Yah... Apapun yang terjadi aku akan tetap untung. "
"?? "
"Seandainya aku mati disini, Riza akan jadi penerus Pedia. Dan juga seandainya Riza datang dia juga akan tetap jadi penerus Pedia. Aku tidak rugi. Semua yang aku lakukan hanya untuknya. "
"Aku tidak mengerti, Ixran." Raja Iblis memilih diam dan tak melakukan apa-apa.
"Aku sudah banyak berbuat hal buruk dan berimbas ke kehidupan Riza saat ini. Aku bahkan mengecewakan keinginan istriku sendiri maka dari itu aku rela melakukan apapun. Hanya Riza yang aku miliki.. "
"Ternyata kau egois juga.. " kekeh Raja Iblis.
"Menderita agar anaknya bisa hidup lebih baik adalah tugas seorang ayah.. "
Kembali ke Pasukan Pemberontak.
Terjadi distorsi ruang dan waktu di dalam ruangan Divisi 0, Riza terkejut merasakan banyak tekanan kuat dari balik distorsi tersebut dan tidak lama kemudian Zeke dan keempat orang lainnya keluar dari sana.
"Paman Zeke!? " terkejut Silverio. Karena biasanya Zeke tidak pernah meninggalkan sisi Ixran.
"Disana kau, bocah keras kepala..! "
"Siapa pria ini?! " batin Riza ditatap Zeke.
"Kau harus ikut dengan kami, bocah. Saat ini nyawa pemimpin kami dalam bahaya walau harus menggunakan kekerasan.. "
"Ini untuk kebaikanmu dan pasukan ini..! "
"K-kenapa harus sekarang? "
"Aku anggap kau menolak ajakanku! "
"SETIDAKNYA cobalah berbicara lebih banyak lagi!? " batin Riza menjerit.
Zeke merubah salah satu tangannya mirip monster tanah berduri, ia bergerak sangat cepat muncul dihadapan Riza. Dan pada saat ingin menghajar Riza Zeke hanya mengenai angin dan Riza tiba-tiba saja sudah ada dibelakang Zeke.
""!? ""
Mata kanan Riza menyala tanda Kode Nama Access aktif.
"Kau ingin melukaiku tadi'kan? "
"Kode Nama apa itu? " pikir Zeke bingung.
"Jika kalian benar-benar mau membawaku itu artinya dalam keadaan bagus, dan tak terluka. Tapi barusan seranganmu bakal melukaiku lebih dari cedera.. "
"Anda tenang saja, tuan Riza. Dalam eksekutif ada yang dapat memulihkan luka dalam sekejap.. "
"Heh? " Riza berbalik menatap keempat orang yang tersisa.
"Mereka semua... Seorang eksekutif!? " Riza terkejut bukan main.
"Mohon ikut kami dengan tenang, tuan muda.. " kata wanita bersurai salju.
Bzzz!!?!
"I-itu!? " kaget Anggita melihat kekuatan eksekutif satu ini.
Aura Chaos keluar dari tubuh wanita itu tapi dengan campuran hitam.
"Kaizan, jangan melukai tuan Riza dengan kekuatanmu.. " ingatkan Zeke.
"Tentu, tuan Zeke..!"
Wanita itu menyerang Riza menggunakan rantai hitam yang memiliki mata besar berbentuk bintang.
"Kenapa ada pemilik Chaos disini!? " seru Riza mencabut Pedang Penetapan, saat Riza mau menggunakan kemampuan pedang itu Silverio tiba-tiba datang merebut tangan Riza untuk membuatnya susah.
"Lepaskan..! "
"Maafkan saya, tuan muda Riza.. "
"Kena?! "
"! "
Rantai itu terbelah jadi banyak membentuk telapak tangan yang mana ada mata di sana. Kode Nama Access kembali Riza aktifkan, sebelum terkena telapak tangan itu posisi Riza dan Silverio tertukar. Alhasil Silverio yang dicengkram tangan itu ketika Riza memutuskan untuk menjauh.
"Heh? Huwaaaa!??? "
"Hm, maafkan aku Silverio.. " kekeh Kaiza.
Pergerakan Riza dalam sekejap dihentikan dua eksekutif Pedia yang memanfaatkan keadaan yang ada, perempuan berambut merah darah menahan tubuh Riza dan pria rambut abu-abu dengan setelan hitam mempengaruhi pikiran Riza.
"Hah?......... Apa? Aku... Apa yang aku?"
"A-apa yang kau l-lakukan? " kata Riza menatap pria itu, kini kedua Kode Nama yang ada dimata Riza aktif.
"Pikiran anda kuat, tuan.. " kagumnya.
"Tahan tuan Riza, kalian berdua. Chimout, giliranmu.. "
"B-baik. Saya mohon maaf membuat anda kesulitan, tuan muda.. " kata anggota eksekutif terakhir, dia seorang perawat berambut biru seragam warna pink.
"K- kalian tidak bakal melukai Riza'kan? " tanya Anggita.
"Anggita... "
"Tidak kok. Tadi itu cuma gertakan dari Zeke. Dia terbiasa seperti itu.. " jawab pria rambut abu-abu.
"Tapi aku beneran tadi.. " batin Zeke.
"A-apa yang akan kau lakukan? " tanya Riza sedikit takut saat gadis dengan serangam perawat mendekat.
"S-saya tidak akan membuat anda terluka karena kekuatan saya ada untuk menyembuhkan. Tapi ini sedikit sakit nanti.. "
"Heh? "
DRT!!
Otak Riza waktu itu menerima sesuatu yang sangat asing sampai menguncang kesadarannya.
"T-tuan muda masih sadarkan diri tapi nampaknya tuan melemah.. "
"Bagus, Chimout. Saatnya kita pergi.. "
Riza di jaga oleh kedua anggota eksekutif yang menahan pergerakannya tadi sampai distorsi ruang dan waktu tercipta kembali.
"A-aku a-kan kembali... Tunggu..saja." kata Riza berbisik.
Riza dibawa ke-enam anggota Eksekutif ke Underworld.
Preview Next Arc
A : Selamat malam, semua. Di atas ane cuma memperkenalkan semua anggota eksekutif walau masih misteri dan juga memperjelas masalah kenapa Underworld masih menyerang. Itu karena Riza tidak mau menghadiri rapat dan juga karena Entitas.
A : Oh ya. Saya memilih Poccuchimouse
Sebagai salah satu eksekutif Pedia. Ane harap ente gk bermasalah karena ane sering juga memilih orang secara acak.
A : Oke. Untuk hari rabu ini SPW beneran bakal masuk ke Arc 29 membahas soal aliansi tiga kerajaan untuk menghadapi serangan Underworld yang di pimpin Entitas. Walau kita tahu endingnya bakal gimana. Tapi tetap saja bakal ane perlihatkan.
A : Di Arc 29 juga ane akan memperkenalkan beberapa oc penting yg tersisa sebelum perang benar-benar terjadi.
A : Ini saja yg bisa ane up pada bagian kali ini. Ane harap ente suka-suka aja
A : Fix. Di Arc 29 yg bakal muncul adalah Dragon Kingdom, Entitas & Underworld. Bagi yg daftar disana Siap-siap untuk senang dan juga kcewa. Bisa saja tidak sesuai harapan, hehe
Riza : 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top