Arc 27 : Hentikan Meriam itu..!?
W Author POV W
Alexa berdiri di depan peta hologram medan pertempuran Divisi 0 yang mereka lakukan, seluruh strategi telah ia arahkan dengan sedikit bantuan dari AI. Tapi kondisi saat ini tidaklah menguntungkan untuk mereka.
"Markas ini bisa saja bertahan tapi bagaimana dengan Pasukan Pemberontak? Jika kami gagal mencegah meriam itu maka sudah dipastikan markas itu akan rusak parah dan mengakibatkan korban berjatuhan. Apa ada cara agar meriam itu tidak ditembakkan... Atau mengubah arah tembakannya? "
"........ "
"....... "
"Naruchan, apa kau juga bisa membuat pelindung sebanding dengan tembakan meriam ini? "
"Aku belum pernah mencobanya tapi kuyakin bisa.. " sahut pemuda berambut coklat dengan surai cream, ia mengenakan seragam putih berjaket hitam panjang, celana jeans biru dan sebuah syal di leher berwarna merah.
Naruchan adalah anggota Pedia's Soul yang ikut bergabung bersama Alexa, Aroki serta Aoyuki.
"Nona sekretaris tenang saja. Aku juga bisa melakukan hal seperti itu dengan kekuatan yang ada.. " tambah gadis bersurai putih panjang mengenakan dress hitam---Lisya. Dia ikut bersama Ikram, mereka berdua adalah satu set yang dikirim Ayaka untuk membantu pekerjaan Riza dari Solcode Orsnil.
"Baiklah kalau begitu.. " Alexa mengaktifkan Message dalam jangkauan besar. "Disini Alexa Sekertaris Ketiga Divisi 0, untuk semua anggota dengarkan aku?! "
Riza dan semua anggota Divisi 0 mendengar suara Alexa yang terdengar jelas, jauh ada dibelakang mereka.
"Saat ini OMEGA sedang menyiapkan seragan besar, jauh di 200km di depan ada meriam raksasa yang tengah mengisi daya untuk ditembakkan ke markas Pasukan Pemberontak. Disaat bersamaan mereka juga menyiapkan 100 Pengguna Kekuatan--juga bisa lebih dan satu Grand Omega ada disana. Yang saat ini dihadapi oleh Sky. Aku ada perintah untuk kalian.! "
"Untuk kelompok Sky sebelumnya bantu Sky menghadapi 100 prajurit OMEGA itu. Arfandi, Harry, Leonheart, kalian akan bertinggal dan pastikan hancurkan camp yang tersisa bala bantuan akan datang segera."
"Riza, kirim dua Rei untuk secepatnya pergi ke tempat meriam berada... Hancurkan benda itu. Kau tidak membutuhkan banyak anggota untuk membuat 'pembatas' nanti, bukan? "
"Laksanakan dengan cepat karena waktu kita tidak banyak.. " tutup Alexa mengakhiri pesannya.
Perempuan itu menghela nafasnya dan langsung meminum segelas air yang diberikan Naruchan.
"Itu ide yang bagus, tapi berisiko besar. Bagaimana jika mereka mengetahui letak kita... Atau? "
"Aku juga tahu itu. Jika ada seseorang yang dikirim ke sini dan mengabaikan pertarungan yang ada, itu bisa gawat. Tapi jika meriam itu dirubah arahnya menuju ke tempat ini maka itu lebih gawat namun itu adalah yang terbaik.. "
"Alexa.. "
"Aku sudah belajar banyak dari Eksekutif Zeke, aku belajar untuk jadi yang terbaik bagi Pedia dan orang disekitar kita walau itu harus mengorbankan beberapa tapi saat ini aku berada di Divisi 0 dan tugasku mendukung komandan Divisi 0. Pasukan Pemberontak akan terus ada selama Divisi 0 berdiri disini.. "
Meriam berganti arah menargetkan rumah baja buatan AI ini.
"Nona Sekertaris sepertinya rencanamu berjalan lancar.. "
"Eh. Saatnya membuat pelindung. Naruchan.!! "
Pemuda rambut coklat itu mengangguk mengerti dan berjalan keluar rumah untuk membuat pelindung.
Jauh di atas langit ada sesosok wanita dengan kedua sayap hitam merah keunguannya memantau.
"Disana~~" senyumnya.
W SKIP POV W
Riza terus bergerak ke perbatasan paling luar Pasukan Pemberontak untuk membuat 'pagar' ini. Itu adalah semacam segel besar yang melarang kelompok asing untuk sembarang masuk. Dua Rei berpindah tugas menghancurkan meriam atas permintaan Riza serta... Altair dan Sister yang kembali ke maksd setelah Ultimatum satu itu merasakan kedatangan hawa keberadaan yang tidak asing.
"......... " sekarang cuma tersisa Riza di kelompok nya. "Sendiri lagi, " kata orangnya.
"Hahaaaa! "
Cahaya hijau terpancar dari telapak Grand Omega itu, cahaya nya menyerang Sky yang sibuk bertarung menghadapi beberapa Pengguna Kekuatan prajurit OMEGA yang berjumlah 100 ini. Kerjasama kelompok musuh terlihat mereka memojokkan Sky agar serangan dari Grand Omega berhasil... Mengenai Sky.
"Argh?! " Sky terpental mundur dan jatuh.
"Sial. Mereka ada banyak sekali, ditambah mengepung. Soul Card membutuhkan jeda 10 detik agar bisa digunakan lagi, aku tidak seperti AI yang sulit lelah, tahu? " gerutu Sky berbicara seorang diri.
Haaaaa...!
Sky melihat pergerakan disana, ia menggunakan dua kartu sekaligus menciptakan tebasan yang membakar dan juga membeku ke musuh. Sky dapat melakukan itu sebagai bayaran nya Sky akan lebih cepat lelah.
Aiming Starlight
"Hah, hah--" Sky dipaksa menghindari serangan dari cahaya hijau Grand Omega satu ini, serangan itu berupa bola cahaya yang bergerak bebas meningalkan bekas aura. Yang mana saat tujuan bola cahaya itu sampai maka akak meledak.
Blaaarrr?!
Sky sekali lagi jatuh akibat menghindari dengan nekat.
"Hah, hah.. "
"Hahahaaaa! Divisi mu bodoh sekali karena hanya mengirim satu anggota saja. Kau pikir bisa apa cuma sendirian disini, hah? Seperti anak ayam yang tersesat saja.. " ejeknya.
Fanta anggota Grand Omega dengan julukan [ Star Nails ].
"S-sialan kau?! "
"Aku sudah cukup bosan bermain denganmu. Mari kita selesaikan sekarang juga?! "
Aiming Starlight
Grand Omega itu melempar bola cahaya ke Sky dalam kecepatan gila---
Crush!?!
"!? "
Rendra tiba-tiba hadir dari balik bayangan Sky, tiga bayangannya menebas ke serangan lawan dan menghancurkan.
"Halo Sky.. "
Supernatural Titan Soul : Charge the Destruction
Dua tangan raksasa yang terbuat dari energi jatuh dari atas menghantam tanah menciptakan gelombang kejut yang memukul mundur prajurit OMEGA. Tidak sampai disitu Rendra mengaktifkan Kode Nama barunya yaitu Shadow Bringer untuk membuat pasukan bayangan dengan cara menghisap sedikit kekuatan musuh.
Shadow Army : Copy Allright
Bayangan-bayangan yang mengikat beberapa musuh tadi tiba-tiba terpisah dan keluar dari dalam tanah menyerupai orang yang dia ikat tadi.
"Hadapilah ketakutan yang kalian miliki!? "
Shadow Despair
Semua bayangan itu yang awalnya menyerupai bentuk awal musuh kini jadi berbagai macam bentuk ke monster dan lainnya, berhubungan dengan titik takut yang dimiliki setiap prajurit. Startegi Rendra berjalan lancar dan juga tidak karena beberapa dari mereka berhasil menaklukkan ketakutan mereka.
"Bala bantuan, ya? Tetap saja kalian bukan tandinganku.! "
Aiming Starlight
Ia kembali menyerang menggunakan jurus yang sama, katana Rendra menyala terang, matanya berubah dan disaat bersamaan Rendra terbagi jadi tiga. Menyerang bola cahaya itu bergantian sampai hancur.
"Kau menggunakan serangan yang sama, apa tidak ada yang lain lagi? "
" ...! "
"Dan juga kami tidak sendiri... "
"Apa--?? "
Crink!?!
Dibelakang Grand Omega ini tercipta bekuan es yang memblokir bagian belakang, disusul tusukan pasak hitam yang muncul tiba-tiba disana.
"Maaf kami terlambat, Sky-san.. " panggil Aoyuki.
"Bala bantuan lagi!? " Fanta menyerang Rendra secara tiba-tiba namun serangannya berubah arah dan malah mengenai prajurit OMEGA sendiri.
Metal Rainmpact
Daar!
"Urgh?! "
Beberapa logam tajam Charlotte lempar beterbangan melewati bagian belakang Sky mengenai Fanta yang terkejut. Orangnya hanya diam dan menatap dingin seperti biasa.
"Kami datang untuk membantu maka dari itu berdirilah! Kau pasti kesal dengan orang ini.. "
Sky mendengus sebal saat yang dikatakan Rendra ada benarnya. Pria bangkit dari terjatuh, menggunakan kartu jiwa yang dapat menyembuhkan luka dan siap untuk bertarung lagi. Rendra berjalan membelakangi rekan satu divisi nya ini.
"Serahkan kumpulan prajurit ini kepadaku.. "
"Itu sangat menenangkan.. " seringai Sky lalu berdiri tidak jauh di depan Fanta.
"Kau siap untuk round 2, OMEGA? "
"K-kalian!? "
Bara api menyala dibawah kaki Sky dan ada satu kartu yang nampak berbeda dari yang lain kini Sky pegangi.
"Waktumu, rekan.. "
"Hahahaha! Akhirnya kau menggunakanku juga. Keluarkan aku, Sky!? "
Code Nama Creatures : Hadesre
Tanah terbelah oleh nyala api memunculkan sosok tinggi penuh batu hitam yang panas dan memiliki jari-jari sepanas lava gunung berapi.
"Raaerghhhh!? Rasanya enak sekali saat dikeluarkan..! "
"Oh benar juga..? Aku tidak melihat Oshima disini?? " pikir Sky.
Oshima mendapat tugas berbeda, ia menuju ke tempat meriam berada atas perintah Riza langsung. Oshima sempat melirik kertas yang Riza berikan padanya.
Riza, ini apa?
Benda yang dapat memaksimalkan kedua Kode Nama milikmu.
"Akan aku buktikan padamu, Riza. Aku juga bisa bertambah kuat?! "
Preview Next Arc
A : Siang dan sore, semuanya. Bertemu lagi dgn ane dan.... Ya, ane sengaja buat nunda pertarungan Hikari untuk sekali kali ini lag---
Hikari : AAAA AAAAA! *mengamuk*
Riza : Orangnya ngamuk -_-
A : Untuk Arc depan bakal berfokus ke penghancur meriam sebelum berpindah ke Hikari
Hikari : YANG BENAR SAJA. AAAAA!?
Mizu : Hikari-nii 😒
Oshima : Sampai jumpa di arc depan. Bye^^
Hikari : AA AAAA AAAAA
All : 😑
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top