Arc 26 : Ultima
W Author POV W
Sekelebat bayang berjalan sendirian di bawah rembulan malam, walau suasana kota nampak ramai tapi pria satu ini memiliki masalah besar yaitu di hatinya. Dia baru saja kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya.
"L-lepaskan?! "
"Hahaha... "
Pria berambut hijau sayur itu hanya melewati kelompok laki-laki yang memaksa seorang perempuan, tapi ia meninggalkan sesuatu disana setelah salah satu pedangnya ia tangkup.
Kelompok laki-laki itu tertebas tanpa tahu siapa pelakunya.
Hahahaha...!
"? "
Pria itu terhenti saat seorang gadis bersurai orange keluar dari satu kedai bersama kedua gadis yang lainnya.
"Nona Mimi, anda membuat Rusma jadi mabuk sekarang.. " tegur gadis yang mengenakan seragam sekolah.
"Umm.~~" gadis kecil dengan tudung itu nampak bahagia (dia mabuk).
"Santai-santai~kau cuma tidak suka kau alkohol'kan, Tenshi-chan? "
"Ya itu benar. Dan jangan panggil aku chan!? "
"Hmm.? " Tenshi menyadari kehadiran pria rambut hijau sayur itu. "Dia bukannya? "
Diikuti Mimi yang mengenal pria itu. "Tenshi-chan, kau bawa Rusma-chan kembali ke kantor aku ada urusan mendadak. Besok saja kita beli pakaian untuknya.. "
"Siapa juga yang mau beli sekarang. Bisa-bisa kita diusir dari toko. Aaah.!? Ini buang-buang waktuku saja.. " Tenshi berjalan pergi membawa satu loli yang tengah mabuk.
Mimi dan pria itu---Rychy duduk bersama di dalam kedai sembari memesan alkohol atau bir?
"Kau suka sake, ya? Maaf tidak ada.. " ucap Mimi.
"Apa maumu? " tanya Rychy nampak malas membalas.
"Aku dengar kau kehilangan rekan? Itu sangat disayangkan apalagi untukmu yang seorang Ultimatum---" Rychy segera bangkit dari duduknya sebelum Mimi selesai.
"Jika tidak ada urusan aku mau pergi..! "
"Santai dulu. Biar kutebak kau pasti tengah mencari Pengguna Kekuatan dengan Kode Nama Chaos? Kebetulan sekali aku juga sama, dan kami mengetahui markas organisasi tersebut.. "
"Beritahukan kepadaku.! " tuntut Rychy.
"Sudah aku bilang, santai dulu. Apa kau mau pergi ke sana sendirian? Jujur saja bagi Ultimatum menyerang sendirian ke sana agak susah.. "
"..... "
"Bagaimana kalau kita bekerjasama, Rychy? Aku membantumu balas dendam dan kau membantuku untuk meruntuhkan Chaos Army? Tidak buruk'kan~? " Mimi mengedipkan matanya.
Rychy cukup lama untuk menerima tawaran Mimi, pria itu duduk kembali dan mengambil sebotol alkohol melihat itu Mimi tersenyum.
"Ini mengingatkanku pertama kali kita jadi Ultimatum. Sulit dipercaya jika dua dari kita sudah tiada.. " Mimi menemani Rychy minum bersama.
"Apa rencanamu? "
"Rencanaku? Hehe, pertama kita harus bergabung dengan pemberontakan.. " senyuman dari gadis satu ini memberi kesan yang dalam dan juga misterius.
W HELL POV W
HELL mengalami kerusakan parah karena serangan deklarasikan yang Tomas berikan, beberapa bangunan penting termasuk pintu masuk mesti diperbaiki. Dan yang terpenting banyak tahanan keluar dari sana, sekitaran 30% Pengguna Kekuatan yang ada.
Di kantor presiden HELL ada GAIN yang sibuk menandatangani surat izin pembangunan kembali, pencarian para tahanan dan lainnya. Diga yang ada di HELL mengambil sedikit informasi tentang tahanan yang berhasil melarikan diri.
"Bukankah ini gawat.? Ada dua Bencana yang keluar dari Penjara Neraka.. " gumam Diga.
Azalea yang duduk sambil makan wafer tango ditambah rebahan di atas sofa menyahut seperti ini. "Itu baik, bukan? Mereka bisa reunian? "
Diga menatapnya datar, Azalea hanya melakukan peach dikedua tangannya. Kelompok Azalea bersama mantan tombak lainnya sekarang tengah bersama Diga, dibawah perintah dari laki-laki tersebut.
"Tuan GAIN, anda tidak keberatan jika aku yang mengurus soal para tahanan yang kabur ini, bukan? "
"Aku malah sangat tertolong, Diga. Tolong lakukan sesukamu jika bisa eksekusi langsung ditempat.. "
"Kejahatan memerlukan keadilan. Jika mereka pantas mendapatkannya maka akan aku lakukan.. "
"Kau terlalu rajin, tuan kompeten 😒~" sorak Azalea.
"Kau diam saja siscon level rendah.. "
"Level rendab!? Kasih sayangku kepada adikku itu besar, tahu.! "
"Jadi kau memilih Allyn ketimbang dunia..? "
"Tentu... Aku bakal memilih dunia karena itu penting. Aku tahu adikku tidak selemah itu, hehe."
"..... " Diga tidak membahasnya lagi.
Diga mengirimkan pesan lewat akun wattpad ke akun teman yang dia ikuti kemudian membawa Azalea keluar.
"Mana yang lainnya? "
"Cari wifi.. " jawab Azalea.
"Aku serius.. "
"Aku juga. Kau tidak lihat keadaan HELL saat ini? Banyak bangunan yang rusak mengakibatkan jaringan juga rusak.. "
"Benarkah? "
"Aku cuma sedikit berkisah.. "
"...... " Diga melancarkan tinjunya tapi dihindari Azalea. "Mereka sedang melakukan apa yang mereka bisa sebelum penyerangan ke OMEGA. "
"Anifa adalah anggota eksekutif Keluarga Rizani, kita bisa mempercayainya. Kau diberi nomor olehnya'kan? "
"Ya. Dia juga memberikan nomor eksekutif yang lainnya.. " Azalea mengirim pesan WA ke HP Diga.
Diga terkejut saat melihat pesan yang Azalea kirim.
"Mengejutkan, bukan? Aku hampir tak percaya dengan perempuan itu andai dia tidak menyertakan Kode Nama miliknya dan anggo eksekutif yang lain.. "
"Itu menandakan mereka sangat percaya dengan kekuatan yang mereka miliki. Mereka semua monster.?! "
Di luar kantor presiden keduanya bertemu Luna yang ditemani oleh Chresy.
"Ketua, bos..! " panggil Luna.
"Bos..? " pikir Diga lalu melirik Azalea.
"Ada apa, Luna? " tanya Azalea menghampiri.
"Kami tidak bisa menemukan kak Raka dimana pun.?! " sahut Chresy.
"Raka?? Tuh anak kemana sih? " gatal Azalea.
Diga hanya diam. "Siapa yang mereka panggil bos tadi? "
Sementara itu sosok Raka terlihat saat cahaya putih kebiruan lenyap, Raka tidak sendiri karena dia bersama Akira di ruangan air tapi tidak basah.
"Kau bukannya Tombak Kemenangan OMEGA? "
"Tidak lagi. Dan kau ada orang yang waktu itu..Kebajikan."
"Ngomong-ngomong ini dimana?" cetus Akira mengamati ruangan.
"Jangan tanya aku. Aku juga tidak tahu. Kenapa aku ada disini? Seingatku aku lagi latihan Stand Form.. "
Lalu tepat di tengah mereka muncul benda yang mirip sekali dengan Chaos tetapi memiliki warna biru dan hitam.
Selamat datang, orang baru.
""!? ""
"B-benda itu bersuara? " terkejut Raka.
"Siapa kau? "
Aku adalah yang memilih mereka. Aku yang menentukan siapa yang jadi terkuat. Aku dasar kekuatan dari yang terhebat.
Akulah... Ultima!
"Ultima? Apa itu berhubungan dengan Ultimatum? " penasaran Raka.
"Aku pernah dengar cerita jika para Ultimatum 'di pilih'. Apa itu kau, Ultima? " tanya Akira.
Benar sekali. Dan sebentar lagi kalian akan jadi salah satu dari mereka---kalian akan jadi Ultimatum.
Tapi berbeda.
"Hm? A-apa maksudnya itu? " bingung Raka.
Untuk menjadi Ultimatum membutuhkan kekuatan yang besar sehingga dapat menampung auracome yang besar juga, namun tahun ini tidak ada Pengguna Kekuatan sehebat itu. Tapi saat aku mencari lagi aku menemukan kalian. Kekuatan kalian berdua dapat menjadikan kalian sebagai Pemenang Kursi ke-22.
Raka menggaruk rambutnya yang gatal. Dia tambah kebingungan.
"Dengan kata lain, jika kekuatan kami berdua digabungkan maka kami setara dengan Pemenang Kursi ke-22. Itu maksudmu? " terka Akira.
Kau benar. Selama itu kalian berdua akan di tempatkan di posisi yang sama sampai Kode Nama serta auracome milik kalian berkembang sehingga dapat memiliki kursi sendiri.
"Hoo~~" ber oh ria Raka.
"Tunggu sebentar.. ? Kenapa kau memilih kami? "
"Dia benar. Kenapa? " Akira maupun Raka memberikan pertanyaan yang sama.
Karena kalian memiliki hubungan dengan The Owns A, Riza.
"" Riza??! ""
Pada dasarnya seorang Pengguna Kekuatan yang akan menjadi Ultimatum akan bertemu denganku---Ultima. Tetapi Riza tidak. Dia mendapatkan kursi ke-1 atas kemampuannya sendiri, entah dia sadar atau tidak. Itu bagian yang membuatku berpikir.
Sudah 100 tahun lebih Wattpad Pararel diciptakan dan semua Pengguna Kekuatan telah bertemu denganku, tapi Riza tidak. Kenapa?
"Ultima memilih kami karena kami memiliki sedikit hubungan dengan Riza, begitu..? "
"S-sebenarnya cuma Diga yang memiliki hubungan secara langsung, aku cuma ikut nama saja.. " beritahu Raka.
Itu tidak merubah fakta jika kalian berada di kubu yang sama dengan Riza. Akira, Raka, bertambah kuatlah. Aku merasakan hal buruk sebentar lagi terjadi.
"Aku sih terserah tapi jika bisa jadi Ultimatum bukankah itu keren.." seru Raka menerima.
"Hm. Aku ingin bertemu Riza dan membicarakan tentang Pembimbing Cryvirus bersamanya.. " ucap Akira.
Aku Ultima Sang Penentuan menunjuk Raka the Crown Mage, dan Akira the Soulmate sebagai Pemenang Kursi ke-22.
"........ "
"..... "
Semoga kekuatan auracome yang kalian terima dapat kalian manfaatkan sepenuhnya.
Ultima menghilang jadi pecahan kristal, disaat bersamaan Akira serta Raka kembali ke tempat mereka masing-masing.
W Another POV W
Beranda lantai atas di istana dunia bawah Underworld duduk seorang gadis berambut abu-abu twintail di atas pagar beranda langsung, menatap ke atas dimana ada bulan merah kebiruan khas dunia tersebut. Tidak berselang lama ia merasakan sesuatu.
"Tahun ini banyak yang pergi dan juga datang. Orang baru... 2 saja? Aneh saat cuma satu kursi yang kosong. " katanya bicara sendiri.
Pada saat bersamaan Entitas dan Shizu kembali ke istana, dan kebetulan berada di lantai yang sama.
"Di situ kau, Winnie~" panggil Entitas.
"Pangeran, raja iblis mencari anda.. " ingatkan Shizu namun Entitas tidak memperdulikan, Entitas berjalan mendekati Pengguna Kekuatan yang diketahui sebagai Ketua Elit Ent. Form, mempunyai 12 Kata Sifat Buruk 'Merendahkan'... Sekaligus Pemenang Kursi ke-3 Ultimatum Member's Code [ A Diliting ] Winnie.
"Pangeran.. " sambut Winnie.
"Hei Winnie, tadi aku bertemu dengan calon suamimu tapi aku tidak sempat berbicara dengannya.. "
"Saya tidak perduli.."
"Dingin sekali. Aku yakin aku seimbang dengan Riza karena dia cuma bisa mengendalikan setengah kekuatan dari Author.. "
"Itu kedengarannya bagus. Anda tidak mengatakan yang tidak-tidak selama disana'kan? "
"Aku mencoba mengajak Riza bergabung bersama kita---? "
DRT!
Entitas menerima nafsu membunuh dari Winnie.
"Pangeran, itu tindakan bodoh. Anda tahu kenapa saya rela jadi bagian disini.? Saya tidak suka saat hidup saya ditentukan oleh seseorang. Hidup ini hanya milik saya seorang.. "
"Aku mengerti.. " Entitas mengangkat kedua tangan tanda menyerah.
"Tapi bagaimana caramu menghadapi kedua orangtuamu itu? Membunuh mereka? "
"Saya tidak sekejam itu. Serendah nya keinginan mereka untuk hidup enak, mereka tetaplah orangtua yang membesarkan saya.. "
"Lalu apa? "
Winnie berpikir. "Mungkin..? "
"Hmm.? "
"Saya bisa menghancurkan Pedia's Soul.. "
Sudut pandang di antara keduanya menjauh meninggalkan senyum misterius yang tertinggal pada ekspresi Entitas.
Roda takdir terus berputar sampai dunia berakhir semestinya, namun sebelum itu ada beberapa event yang terjadi. Di kubu Pasukan Pemberontak Riza melakukan perubahan besar-besaran dan atas persetujuan dari komandan besar Era, kini Riza yang memimpin organisasi tersebut.
Ambisi Riza untuk melakukan pemberontakan kepada OMEGA telah dimulai.
Preview Next Arc
A : Selamat berbuka puasa, all. Moga kalian sehat selalu :^
A : Kita bakal memasuki Arc baru dimana bakal berfokus ke Pasukan Pemberontak... Karena cuma dibagian situ yg banyak sdh daftar, haha 😂
A : Dimulai dari Divisi 0
Riza : Sampai jumpa di minggu depan.
A : Bye :^
MimiTachikawa4, RychyAlhuda, allynscarleta, RakaTrafagar, Akira_Eldes, LarasGruimore
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top