Arc 26 : Tempatnya Ultimatum
W Riza POV W
Untuk menjadi salah satu yang terkuat atau sebutannya di Wattpad Pararel adalah Ultimatum Member's Code, Kode Nama seorang Pengguna Kekuatan harus diterima oleh 'kekuatan' yang kami tidak tahu bisa dikatakan hal yang menciptakan kekuatan supernatural ini. Dan kekuatan ini berbentuk kursi.
Kenapa kursi? Aku juga tidak tahu. Dan jumlahnya ada 25, aku pun tidak tahu kenapa. Cerita yang aku dengar bahwa angka itu memiliki rahasia terbesar yang menciptakan dunia ini.
Aku kagum dengan murid didikku di dunia lain, yaitu Adriana dapat menciptakan dunia selain dimensi kenyataan yang ia tinggali. Itu artinya di dimensi berbeda Kode Nama berada di Dimensi Kenyataan, begitu?
Aku harus menyelesaikan kesalahpahaman yang ada karena ada seseorang dibalik semua ini. Ini terasa seperti aku dan semua orang menari di atas telapak tangannya. Untuk itu... Aku harus menyelesaikan urusanku terlebih dulu dengan Shaker.
Hush....!!!!
Ngomong-ngomong aku mengenakan pakaian yang dibuat oleh Anggita, Aoyu dan Mizu bersamaan padahal aku suka jaket saja. Kemeja hitam ini diberikan Aoyu sebagai tanda pewaris Pedia's Soul(aku kena tipu), Mizu menyerahkan kain batik bermotif bunga dan ranting di tangan kananku disana juga ada pelindung alumunium dan kalian bisa menebak blazer biru ini adalah hasil buatan Anggita.
Aku yakin itu buatannya karena aku merasa di dalam kulkas sekarang. Haha, blazer ini memiliki fungsi untuk mengatur suhu panas dan dingin. Aku menggunakannya tadi karena aku terjepit oleh Al dan Rey di satu tempat.
Kami berada di dalam bola cahaya.
"Masih lama? " tanyaku sudah lama menunggu.
"Tunggu saja. Perjalanan ini hanya menghabiskan waktu 30 menit.. " jawab Al.
"Seberapa jauh itu!?! "
Aku menghela nafas. Saat ini kami bertiga sedang menuju ke tempat biasanya Ultimatum berkumpul. Ya di atas langit, tinggi lagi. Hanya yang terkuat dapat masuk ke dalam bola cahaya ini yang dapat menghisap kekuatan ini, cara kerjanya aku mengerti. Alat transportasi ini akan menghisap kekuatan sampai ke tempat jika kekuatanmu kurang atau habis maka bola cahaya akan hilang, kemudian kau jatuh.
Dalam kasusku aku cuma membuatnya 'tidak' menghisap kekuatanku dan aku memerintahnya untuk mengantarkan sampai tujuan. Licik tapi cerdas, itulah kekuatanku. Untuk Rey memiliki banyak teknik berpedang kurasa tidak masalah, dan Al, hmmm dia memiliki dua elemen. Apa mencampurkan keduanya membuat bola cahaya bingung harus menghisap yang mana dulu?
Al itu bisa baik dan jahat disaat bersamaan. Al mengenakan pakaian serba putih, katanya itu seragam barunya yang ia ambil dari tempat bernama Everester, suatu tempat yang dingin. Alfharizy adalah Pemenang Kursi ke-17 setelah mengalahkan Makhluk Kode Nama yang memiliki dua elemen yang sama seperti Al. Bukan itu saja dia juga mengambil nama makhluk itu, jika tidak salah julukan Al di Ultimatum adalah [ The God Two Worlds ].
Itu keren sobat.
Dan Rey hampir mengenakan pakaian yang sama tapi punyanya ada tiga lapisan setelah kemeja putih ada jaket dan mantel jubah abu-abu bersama pedang mode dimensi kesukaannya. Aku dengar jika Rey telah mengalahkan banyak pendekar pedang sebelum bergabung ke Pasukan Pemberontak, julukannya adalah [ Master ] Rey. Dan dia Pemenang Kursi ke-20.
Oowh. Dia seperti guru besar saja padahal umurnya lebih muda dariku.
"....... "
Untukku jika tidak salah [ The Owns A ]. Itu pemberian Divisi 0.
W SKIP POV W
Bola cahaya yang tadi melaju sangat cepat kini menurunkan kecepatannya setelah kuil yang nampak terbang di atas langit terlihat kedua mata ini.
"Itu tempatnya? " tanyaku mencoba untuk tak terkejut.
"Kau pasti terkejut. Awalnya aku seperti itu.. "
"Rey, itu bukan hal untuk di sombongkan.. " tegur Al facepalm.
Bola cahaya menipis saat menyentuh lantai anak tangga, terlebih di anak tangga paling dibawah setelahnya langit menunggu.
"Jika Shaker mencoba menyerangmu kami ada untuk melindungimu, kawan. Apalagi kau belum bisa menguasai Buku Kosong'kan? " cetus Al.
"Kau bisa mengandalkan kami berdua.. " tambah Rey.
"Terimakasih, kalian berdua.. "
Tap, tap...
Saat di anak tangga terakhir kami disambut.
"Aku sempat mendengar pembicaraan kalian. Benar, jika bocah Shaker itu mencoba melakukan hal mencurigakan kami akan yang jadi perisai.. "
"Hmm? "
""........ ""
Seorang bocah berambut putih dengan pakaian formal kerajaan menunggu kami di aula pintu masuk, aksen biru dan putih serta mahkota kecil di kepalanya menandakan jika dia adalah... Raja?
"Anak kecil.?"
W Author POV W
".... Pfftt!? "
"? "
"Hahaha. Anak kecil katanya, hahaha! " tawa loli berambut lemon yang ada di samping Sota, disamping Sota lagi ada Pemenang Kursi ke-9.
"Bukankah ini sudah biasa, Canidi? " heran Sota.
"Tetap saja kak, hihihi. Anak kecil katanya, hihihih...! "
"Hmm? " Riza dan kedua temannya nampak kebingungan.
"Kak Riza, walau kak Sota terlihat seperti ini dia sudah berumur 50 tahun lebih. Jadi shota abadi, hihihi..! "
"Puaskah kau mengejek kakakmu sendiri? " sweatdrop Sota.
"Y-ya.. "
"Senang bertemu denganmu secara langsung, maaf tidak bisa bertemu saat masih berada di HELL.. "
"K-kau ada disana waktu itu? "
"Ya. Kau mungkin tidak tahu tapi aku bekerja sama dengan Anifa dan dia untuk menjagamu dari OMEGA sebelum dirimu jadi Ultimatum. Aku terkejut kau jadi Ultimatum cuma 2 bulan saja saat menjadi Pengguna Kekuatan. Mungkin karena kau memiliki Kode Nama yang sama dengan Adriana.. "
"Kau kenal juga dengan Adriana!? " syok Riza.
"Hm. Dia yang mengajarkanku menggunakan Kode Nama. Dulu aku hidup sebagai dewa di dimensi berbeda di dunia berbeda juga. Di dunia ku itu dewa bisa mati lalu aku dihidupkan kembali di Wattpad Pararel sebagai anak keturunan dewa dalam cerita. Aku bertemu dengan Adriana satu tahun sebelum dia wafat karena penyakit. Sekarang aku adalah Pemenang Kursi ke-10 Ultimatum, aku menjadi yang terkuat setelah banyak menaklukkan 'masalah' selama diriku berkeliling dimensi ini.. "
"Kak Sota dikenal sebagai [ World Taker ] yang sangat ditakuti itu.. "
"Kalian mengenal Sota? " lihat Riza ke kedua temannya. "Kami kenal tapi tidak terlalu akrab. " jawab Alfharizy.
"Jujur aku terkejut saat mengetahui bila anda juga penjaga Riza.. " gumam Rey.
Sota tersenyum. "Yang di sebelahku ada orang yang sudah aku anggap sebagai adik sendiri.. "
"Kalimat macam apa itu, kak Sota!? " marah Canidi.
"Salam kenal, kak Riza. Panggil saja aku Canidi, Canidi Pemenang Kursi ke-8 lo.. "
"Jangan palingkan pandangan kalian darinya, bisa saja dia sudah mengambil nyawa kalian semua. Itu karena sebutannya adalah [ Cute Murdereros ].. " ingatkan Sota.
"Manis tapi membunuh.. " kata kursi ke-9.
Canidi adalah seorang gadis kecil dengan buah lemon dikepala, mengenakan gaun kecil kuning cerah berdalaman putih.
"Dan kau jika tidak salah anggota baru itu.. " tatap Rey ke kursi ke-9. "Namamu siapa ya? "
"Dia---!?" Kode Nama Access yang ada di mata kanan Riza tiba-tiba aktif saat melihat kursi ke-9. "Dia adalah!? "
"Kau baik saja?" mendekat kursi ke-9.
"R... Rei? " kata Riza.
"" Heh?? "" pekik Alfharizy serta Rey.
"Riza--maksudku komandan Riza. " katanya.
"Bagaimana? Bukankah Rei ada di markas Pasukan Pemberontak? Dan penampilan ini? " tanya Riza.
"Ceritanya panjang.. " sahut kursi ke-9. "Di dimensi ini aku dikenal sebagai Rei [ The Future Holder ]. Aku memiliki Senjata Kode Nama yang menjadikan aku satu Ultimatum Member's Code. "
"Rei? Dari Divisi 0 Riza memimpin?? " Alfharizy serta Rey segera memeriksa Rei 'ini' dari atas sampai bawah kaki.
"Tidak bisa dipercaya... "
"Pahanya besar.. " cetus Alfharizy.
"Ya---bukan itu, woi!? " gelagapan Rey.
"Apa yang kalian bicarakan sih? " facepalm Riza.
"Aku akan menjelaskan semuanya nanti tetapi izinkan aku bergabung dengan Divisi 0 dan bertemu dengan diriku yang satunya.. "
"Kurasa itu pilihan yang tersisa..? Baiklah. " terima Riza.
"Kita sudah saling kenal. Kenapa tidak masuk ke dalam? Kurasa yang lainnya telah menunggu.. " seru Sota memimpin jalan, Riza dan yang lainnya cuma mengikuti.
Kuil Langit atau Ultima Heaven ini berada di atas langit yang tinggi, seperti kerajaan langit yang begitu luasnya, kuil ini juga memiliki banyak spot seperti taman, tempat duduk, kolam ikan, danau, hutan dan banyak yang lain. Dan untuk ruang pertemuan diadakan di ruangan terbuka berada ditengah-tengah kuil disana para anggota dapat melihat semua yang ada. Bahkan Or, [ King of Titan ] sudah nampak terlihat disana.
Riza sempat terkejut dilirik oleh Or . Akhirnya Riza bertemu dengan sisa anggota Ultimatum Member's Code. Di sisi barat ada kubu dari OMEGA yang berisi Shaker, Miza, One, Riisycho serta Draco sedangkan yang lain duduk di kursi masing-masing. Walau mereka memiliki kursi tapi tidak ada meja besar disana melainkan mereka mendapatkan masing-masing satu, dan sisanya di tengah hanya ada kosong.
"Aku sempat hilang ingatan dan tidak mengenalinya. Tapi Shaker.. " mata Riza dan Shaker saling bertemu.
"Riza... "
"Kikiki! Apanya yang berkumpul? Kita kurang enam disini... " kekeh paman-paman yang memiliki aura hijau-ungu.
"Tapi ini sudah cukup untuk dikatakan sebagai rapat.. " kata laki-laki berambut pink senang sampai menghancurkan kacamata. "Kita kedatangan tamu penting. "
"K-kenapa aku merasa ditatap.. " pikir Riza.
Laki-laki itu berlari pelan sampai ke hadapan Riza, Sota membiarkannya karena tidak merasa bahaya.
"Senang bertemu kau, Riza. Aku Em Pemenang Kursi ke-11. Aku adalah penggemarmu.."
"B-benarkah? "
"Tentu saja tidak. Aku membencimu dan kedua pendahulumu.! "
"Aneh saat kau mengatakannya sambil tersenyum.. "
"Karena aku senang saat ini! "
"Oh? "
"Jangan terlalu dekat dengannya atau dia memiliki kekuatanmu. Dia dapat mempelajari apapun yang ada disekitarnya, sebutannya [ High Learn ].." peringat Rei.
"Oh Rei, ada apa? Kau cemburu karena tidak diperhatikan? "
"Benarkah? Bukannya itu kau yang mencoba memiliki kekuatan kami 10 atas. Sayang kau tidak bisa karena cuma di kursi ke-11... "
"Rei!?! " Em terpancing emosinya.
"Jangan lagi.. " dengus Sota geli. Pengguna Kekuatan satu ini dapat merasakan tekanan kekuatan keduanya yang mulai beradu.
Dan Riza yang ada di tengah mereka berkeringat banyak. "Aku m-mohon jangan bertengkar di depanku.. " pinta Riza lemah.
"... Riza benar! "
"!? "
"! "
Em seketika merinding mendengar suara seorang laki-laki tepat di telinganya. Tanpa Em sadari sudah ada sebuah pita lucu belang-belang di rambutnya.
"Hm. Kau terlihat cocok dengan itu, junior Em. Kenapa kau tidak jadi perempuan saja.? " tawarnya.
"T-terimakasih banyak, senior. T-tapi tidak.. " sahut Em gelagapan.
"Bagaimana denganmu, Rei? Jadi laki-laki tidak seburuk kau kira.? " kali ini Rei yang mendapat tawaran.
"Tidak.. " jawab Rei singkat.
"Sayang sekali... " ekspresi datar yang ia miliki tidak sesuai dengan sifat liarnya, bahkan sekarang Riza sudah menjadi korban selanjutnya.
"Oh!? Cocok sekali..! "
"APANYA!? " batin Riza menjerit.
Ada satu pita yang sama di rambut Riza seperti Em.
"Sudah cukup, Reito. Kau terlalu berlebihan terhadap orang baru.. " tegur Sota.
"Ayolah, Sota. Kenapa kau tidak ikut juga, hm? "
"Tidak. Riza, kuperkenalkan padamu Reito. Dia aneh tapi luarbiasa kuatnya. Si aneh dengan julukan [ Double Realm ]..! "
"A-aku tidak mengerti... "
"Hei Riza?! " teriak Riisycho.
""......... ""
Lelaki berambut pirang itu mendekati ke Riza sambil memasang tampang kesal. "Aku senang dapat bertemu lagi denganmu, kawan.. " seringainya seram.
"Aku tidak!"
"Apa? " marah Riisycho saat Reito tersenyum singkat ke arahnya.
"Tidak-tidak. Hanya membayangkan sesuatu.. "
Riza dan beberapa laki-laki yang ada disana entah kenapa mereka jadi merinding karena menebak bayangannya Reito.
"Pergi. Aku tidak ada urusan denganmu..! "
Reito memilih pergi karena di usir. Beralih ke Riisycho yang kini, membersihkan debu di pakaian Riza.
"Apa maksudnya itu? " tanya Rey berbisik ke Alfharizy.
"Jangan tanya aku.. "
"Seandainya saja kita diluar aku pasti sudah meledakkanmu, Riza.. "
"S-syukurlah kita di dalam, ya? H-ahaha.. " tawa Riza yang dipaksakan.
"Tidak perlu setegang itu.. " Miza datang menghampiri juga. "Disini kita semua netral, kecuali ada yang menyulut api, "
"Aku baru tahu Riisycho jadi Ultimatum. Kenapa bisa begitu? " tanya Rey.
"Hei Rey, lama tak jumpa.. " sapa orangnya.
"Adik Riisycho mendapatkan kekuatan baru yang membuatnya sulit untuk mati, ditambah sifat keras kepala dan suka meledakkan. Kekuatan ini menjawab tekadnya itu sekarang dia jadi salah satu yang terkuat anggota Ultimatum Member's Code Pemenang Kursi ke-18, [ Bastard X ]..! "
"Namaku Miza. Jika kau tahu Kerajaan Roh Otamay berarti kau tahu sebutan [ Blue Queen ] itu adalah aku.. "
"Senang bertemu denganmu.... Kak Miza. " Miza tersenyum mendengar kata-kata Riza.
"Kau manis sekali. Ngomong-ngomong Shaker mau berbicara denganmu... Berdua saja! "
""....! ""
"Shaker..? "
"Kalian pikir kami percaya begitu saja? " tanya Sota sedikit serius.
"Senior, tenang saja. Raja kami tidak pernah melakukan semacam hal licik.." seru One datang.
"Kau'kan..? "
One menjawab saat dilihat Riza. "Pemenang Kursi ke-13 [ Saves ] One..! "
Riza berpikir lumayan lama sebelum menyetujui keinginan OMEGA.
"Riza! " panggil Alfharizy.
"Aku tahu. Bisa saja ini hanyalah jebakan tapi ini juga bisa dijadikan kesempatan..! " balas Riza cepat.
"Riza... "
"Kami mengerti. Tapi dengan satu syarat, salah satu dari kami harus ikut bersama kalian sebagai 'Jaga-jaga'.." ucap Sota.
"Tentu~" terima Miza kemudian diliriknya ke tempat Shaker.
"Draco, kau ikut aku..! "
"B-baik.. " Draco yang terkejut mengikuti Shaker turun dari ruang rapat terbuka itu.
"Kenapa kakak mengajak Draco? " terkejut Riisycho.
"Itu karena dia lebih cepat darimu.." beritahu One.
"Riza, bawa Rei bersamamu. Jika terjadi apa-apa Rei ahli dalam hal melarikan diri.. " pinta Sota.
"Baiklah.. "
Riza menyusul bersama Rei ke tempat Shaker membawa mereka untuk bicara.
Tap, tap, tap...
"Sayang aku tidak memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Author kita.. " katanya.
Pasukan Pemberontak, Sota maupun OMEGA langsung saja mewaspadai kehadiran orang itu. Dia adalah pewaris selanjutnya keturunan langsung dari Underworld Pemenang Kursi ke-15 [ Rebellion a Prince ] Entitas. Penampilan berubah drastis setelah memukul Ghufron sehingga kembali ke kerajaan, walau dengan selamat.
"Padahal tadi aku ingin membicarakan kursi ke-3 dengan Author kita. Sayangnya.? Dia sudah pergi.."
"Cukup basa-basi nya. Apa maumu? " tanya Rey tak bersahabat.
"Aku ingin mengajak Riza bergabung dengan pasukanku.."
"Aku suka bercanda, tapi aku tidak suka candaanmu itu.. " potong Alfharizy dingin.
"Aku serius.. "
"Apa untungnya kak Riza bergabung denganmu, paman? " tanya Canidi.
"Untungnya? Tentu saja Riza dapat bertemu calon istrinya nanti.."
"........ "
""...... HAH!?! ""
"Kalian tidak tahu? Saat ini Pedia' Soul tengah melakukan kerjasama dengan kami--Underworld. Sebagai buktinya pemimpin disana ingin salah satu bagian terpenting dari Underworld jadi milik Pedia. Jadi aku menyarankan anak buah tersayangku Winnie yang merupakan ketua dari Elit Ent. Form---sekaligus Pemenang Kursi ke-3 Ultimatum Member's Code, [ A Diliting ] Winnie."
"Sayang dia tidak bisa hadir karena suatu urusan saat ini.. "
"Kau pasti bercanda?! "
"Tahan, Al. Kita beruntung Riza tidak memilih Pedia saat itu, aku tidak menyangka akan jadi seperti ini.. " ucap Rey yang baru saja menahan Alfharizy agar tidak menghajar Entitas.
"Dia memiliki anak buah yang lebih kuat darinya? Itu aneh atau wajar? " pikir Sota.
Sementara kehadiran Entitas membuat perasaan kedua komandan ini kesal, berbeda dengan Riza yang saat ini..
"Riza, aku ingin kau bergabung dengan OMEGA.. "
"Heh? "
Riza di undang langsung oleh Shaker.
"Aku ingin kau menggunakan Kode Nama Author dibawah keinginanku. Bersama-sama kita akan merubah dunia.. "
"Bersama- sama..? "
"Ya. Dunia dimana tidak ada kejahatan, dunia absolut untuk orang-orang baik seperti kita. Dengan kekuatanmu kita dapat mela--memaksa semuanya.?! "
"Shaker... Itu tidak mungkin. Dunia itu tidak mungkin ada. "
"Apa salahnya membuat dunia seperti itu!? Setiap hari nyawa melayang dan pengorbanan banyak orang jadi sia-sia. Apa kau tidak merasa kasihan terhadap mereka yang tak dapat melakukan apa-apa? Jika OMEGA berhadapan dengan kalian saat ini maka banyak korban yang akan berjatuhan. Aku tidak mau hal itu terjadi tapi jika itu terpaksa aku tak bisa berbuat apa-apa selain menerimanya. "
"Shaker, kau tidak bisa memaksa seseorang untuk berbuat baik walau itu untuk kehidupan yang lebih baik. Itu sama saja dengan membohongi diri dan berpaling dari kenyataan yang ada!"
"Jika kau ingin merubah dunia dengan paksa maka aku ada untuk menghentikan itu. Yang namanya dunia itu harus berjalan sesuai yang diatur. Kita hanyalah makhluk hidup, kita bukanlah yang mengatur dunia.! "
"Riza.." Shaker menghela nafasnya. "Aku kira kita sama ternyata kau berbeda dari yang aku kira."
"Itu juga sama, Shaker.! Ceritamu bukanlah ceritaku.. " seru Riza.
"Cukup sampai disana, kalian berdua.! " seru pria berambut putih panjang yang memakai pakaian adat negara Cina, dia duduk di tempat duduk yang ada dilorong taman menghadap kolam ikan.
"Senior World.. " bisik Shaker.
"Shaker, apa kau masih ingin mewujudkan mimpimu itu? Dunia ini memang rusak tapi jika melihat dari sudut berbeda kau dapat melihat kedamaian disana.. "
"Dunia damai? Saat ini?? " Shaker tertawa sendiri.
"Karena aku tidak bisa membujukmu, aku tidak memiliki pilihan lain selain merebut kekuatan itu. Aku akan memberitahumu kelemahan dari Kode Nama Author.. "
"Kenapa Shaker?? "
"Karena kita sebentar lagi akan bertarung satu sama lain..! "
"! " kewaspadaan Riza meningkat.
"...... Itu yang ingin aku lakukan tapi tidak jadi. " sambung Shaker habis memperhatikan World, sedangkan pria Cina itu baru saja meletakkan pedangnya.
"Untuk seseorang disebut sebagai [ All in Power ] kau lumayan segan juga.. " senyum World.
"Aku tidak mau berurusan dengan Pengguna Kekuatan yang memiliki julukan [ Overnext Time ]. Setidaknya jangan disini.. "
Shaker melanjutkan pembicaraannya dengan Riza. "Aku tidak terlalu yakin tapi ini disampaikan langsung oleh nyonya Rosanti. Konsekuensi Kode Nama Author itu ada, tapi tidak buruk melainkan hanya ada 'ketidaknyamanan'...! "
"Ketidaknyamanan?? " bingung Riza.
"Misalnya, andai kau ingin menghidupkan kembali kedua anggota tim Virus yang telah tiada maka mereka akan hidup, tapi mereka yang hidup di dimensi berbeda akan mati.. "
"...! "
"Apa kau menyadari itu? Kode Nama Author memiliki hubungan dengan pemiliknya di dimensi-dimensi berbeda. Dengan kata lain kau yang ada di dimensi berbeda menghidupkan mereka tapi mereka yang ada di dimensi ini mati. Riza, kau yang lainlah yang telah membunuh mereka... "
"! "
"Konsekuensi Kode Nama ini memang tidak buruk, tapi tidak baik juga. Setiap kali kata yang kau tulis itu jadi nyata maka unsur yang sama di dimensi berbeda akan hilang. Kode Nama Author adalah kekuatan menciptakan realita baru dengan mengorbankan kenyataan lain di dimensi berbeda. Itulah rahasia dari Kode Nama itu! "
Shaker berjalan memukul pundak Riza lemah. "Jadi pikirkan baik-baik setiap kata yang kau gunakan... " pesan Shaker sebelum pergi dari taman.
Riza menatap ke bawah dengan kedua tangan menggengam kuat. "Kekuatan apa yang telah aku dapatkan!? " batin Riza kesal.
Tap, tap...
Seorang gadis priest atau sister gereja tiba-tiba saja berjongkok dihadapan Riza, yang membuat lelaki satu ini terkaget.
"Dengan tuan Riza? "
"Y-ya.."
"Syukurlah benar.. " leganya.
"M-maaf. Kau siapa? " tanya Riza penasaran.
"Ah maaf atas kelancaran saya. "
"Saya? "
"Perkenalkan tuan nama saya adalah Sister.. ".
"Nama? Bukannya profesi..? "
"Itu nama Id yang saya gunakan di Wattpad Paralel.. "
"Oh.. "
"Biar saya lanjutkan. Saya Pemenang Kursi ke-21 menggantikan senior Gabriela yang gugur saat pertempuran. Kode Nama yang saya miliki adalah Amnesty Glaire, saya juga sudah mendapat julukan yaitu [ Claireheal ].. "
"Itu bagu---apa hubungannya denganku? Tunggu, Amnesty? Itu bukannya penjaga Menara Kebenaran?? "
"Beliau sebenarnya adalah Entitas Kode Nama yang memiliki kecerdasan seperti tuan Or.. ".
" Makhluk itu ternyata Entitas Kode Nama. Aku baru tahu Amnesty juga sama begitu. Jadi Sister, ada urusan apa? "
"Saya dikirim sebagai perwakilan dari Amnesty Group untuk mengawasi setiap kata yang anda gunakan pada kekuatan Author serta menjaga anda dari Chaos Army.. "
"Sekarang aku tidak bisa menulis asal-asalan. Menjaga dari Chaos Army.? "
"Amnesty adalah seperti saudaranya Chaos.. "
"Argh!? " kaget Riza saat World tiba-tiba saja sudah ada di dekatnya.
"Biar aku jelaskan. Dunia ini tercipta atas kedamaian kemudian muncul kekacauan yang merusaknya lalu muncul lagi unsur yang dapat menetralisir kerusakan ini yaitu disebut 'penghindaran' atau kata terkenalnya adalah Amnesty. Jika Chaos diciptakan untuk merusak dunia maka Amnesty diciptakan untuk menghindari kerusakan tersebut.."
"Kayak baik dan jahat saja.. " mengerti Riza.
"Aku pernah mendengar sebuah kisah jika suatu hari kekacauan melebihi batasnya maka akan muncul unsur penghindaran yang dapat melawannya. Yaitu kalian para anak didik Amnesty. Aku benar.? "
"Tuan World benar.. " senyum Sister.
"Tuan Riza, izinkan saya dan Amnesty Group untuk menjaga anda karena Kode Nama Author bukan hanya kekuatan untuk menciptakan tapi juga memberikan.. "
"Kalian mau bergabung dengan pemberontakan? "
"Jika itu untuk dunia lebih baik dari kekacauan. Ya.."
Riza termenung. "Aku tidak bisa menjamin jika dunia itu akan tercipta. Aku hanya bisa memberikan secerah sebuah harapan, tapi aku akan berusaha. Dunia dimana setiap orang dapat bahagia, aku akan menjaganya.! "
"Saya sudah mendengarnya.. " Sister memberikan tanda hormatnya.
"Senior World, terimakasih atas bantuannya tadi. Aku sangat terbantu.."
"Anggap saja aku memiliki hutang kepada Adriana. Tidak ada yang dapat mengatur waktu, begitu juga dengan dunia. Aku memang memiliki kekuatan dapat memanipulasi waktu tapi saat aku menghentikannya waktu kembali seperti semula. Seperti apapun kita sekarang tetap di akhir kita akan mati juga, hargai waktu seperti kau menghargai hidupmu.. "
"Itu kata-kata yang baik, senior.. "
Riza kembali ke ruang rapat bersama Sister dan Rei yang mengamati dari jauh. Dia harus menjelaskan apa saja yang ia bicarakan dengan Shaker.
"Aku harus menghentikan niat Shaker tapi Pasukan Pemberontak memiliki banyak masalah. Pertama, aku harus menyelesaikan semua masalah yang organisasi ini miliki---"
Trang!!?
Baru saja Riza kembali ke ruang rapat, melihat Rey bertarung dengan Pemenang Kursi ke-6 membantu kepala Riza terisi kembali dengan puluhan kata. Disisi lain ada Alfharizy yang berkelahi dengan Em serta Entitas dibantu Sota.
"APA YANG TERJADI SELAMA AKU TIDAK ADA??! "
"Ah, ada kak Riza..!? " celutuk Canidi. Sontak saja pertarungan terhenti.
"Kembali juga.. " senyum Entitas kepada Riza. Alfharizy menghalangi jalannya saat pria berambut abu-abu sedikit ungu itu mau menghampiri.
"Tidak ada yang mesti dibicarakan.. " kata Alfharizy dingin.
"Jangan seperti itu~~"
"Apa yang terjadi? "
"Aku juga gak tahu, kak. Tapi mereka pertarungannya asik.. "
"Seharusnya kau menghentikan mereka. Tempat ini bukan medan tempur.. "
"Riza benar.. " Em berhenti.
"Kikiki, aku cuma ikutan.. " kata paman-paman yang mengeluarkan aura hijau-ungu, ada banyak tangan buatan dibelakangnya.
"Halo Riza, aku John, kikiki. Tempat duduk kita sedikit berjauhan tapi tetap dekat. Kau bisa memanggilku John atau..? [ Self Destruction ]."
"Paman disana adalah Pemenang Kursi ke-6.. "
"Orang ini lebih kuat dari Shaker..? "
"Aku memang kuat, kikiki.. "
"Rizani, kau sudah selesai bicara dengan Shaker? " Rey mendekat. "Ya." jawabnya.
Kubu OMEGA telah tidak ada lagi di ruangan itu.
"Pangeran, raja iblis meminta anda untuk kembali. Anda sudah menyelesaikan urusan disini, bukan.? "
"Hm. Itu bisa ditunda.. " balasnya seraya menatap Riza.
Perempuan dari ras iblis yang bersama Entitas bertugas untuk mengawasi, dia juga salah satu Ultimatum Member's Code Pemenang Kursi ke-14---- [ Last Poe ] Shizu. Perempuan iblis itu membawa Entitas pergi dari sana.
"Kurasa aku juga akan pergi. Urusanku sudah selesai disini.. " kata John menatap Riza.
Satu persatu anggota Ultimatum meninggalkan tempat. Riza menggaruk rambutnya yang mendadak gatal. "Memang diadakannya rapat kali ini untuk apa sih? " heran Riza.
"Untuk melihatmu.. " jawab Sota.
"Heh? "
Preview Next Arc
A : Malam semuanya, ane harap ane sempat untuk update hari ini 😌
A : Dan entah gk kerasa udah masuk bulan puasa aja jadi ada kemungkinan ane bakal HIATUS beberapa cerita, dan tidak menutup kemungkinan SPW salah satunya
A : Di Arc awal ini ane cuma bakal memperkenalkan anggota Ultimatum dan untuk Arc selanjutnya akan membahas soal ke-enam anggota Ultimatum yg absen.
A : Berarti yg hadir di arc ini cuman 19 aja? Itu udah banyak.
Cry : Bye 😶
A : Belum woi!?
MAlfharizy, codenine, HeyRainShakers, MizawaRei16, katsumi_rei, ReitoKishi, RiiSycho, LarasGruimore
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top