Final Arc : Chaos Army dan Pemimpin Mereka

W Author POV W

Tidak ada yang mendekat saat kedua Pengguna Kekuatan itu saling memberi serangan atau mereka saja yang 'tidak' bisa mendekati. Si kubu pemberontak ada Hikari yang diselimuti armor biru laut dengan beberapa tentakel gurita terbuat dari air murni auranya sendiri, sedangkan dari kubu OMEGA ada Riisycho bersama Pedang Penghuni Kehidupan yang memiliki kemampuan dapat menghilang apapun bentuk kekuatan supernatural, termasuk yang dikeluarkan oleh Kode Nama Author.

"Haaaa... "

"Haaa! "

Dua serangan bertabrakan seimbang, tebasan aura dari Holife beradu imbang dengan tentakel-tentakel air.

Rantai Air Penguasa Lautan : Kekacauan Biru

Kedelapan tentakel air itu terayun sangat cepat sehingga tak dapat dilihat dengan jelas dan hanya menyisakan siluet bayangan saja. Riisycho mengayunkan senjatanya menciptakan gelombang hampa yang menghilangkan.

"Haha, percuma!? Seranganmu tidak akan pernah bi--??! "

Tss!!?

Satu tentakel air armor Hikaru menancap disamping kiri Riisycho.

"Dia menembus pelindung Holife!? " batin Riisycho terkejut.

"Jangan sombong dulu. Pedangmu memang hebat tapi bukan yang terhebat.! "

Hikari menyambungkan dirinya dengan tentakel sehingga membuat nya terbang ke depan Riisycho dalam kecepatan gila. Riisycho mengangkat Pedang Penghuni Kehidupan dalam posisi bertahan tetapi terdorong bersama orangnya setelah semua tentakel air menghantam disaat bersamaan.

Tcpas!?!

Satu tentakel menahan tangan Riisycho.

"Gawat--?! "

Riisycho dipukul oleh dua hambatan tentakel air Hikari, dia terpental dengan tangan masih terperangkap, Hikari menariknya paksa ke bawah sehingga menjatuhkan Riisycho ke tanah.

"R-Rii.. " panggil Fanny lemah.

Hikari menyeringai senang. "Sepertinya terkaanmu benar.. "

"T-terimakasih.. " kata Riza yang tak dapat bergerak lagi.

"A-apa?? " bingung Mizu, AI yang ada disamping menjelaskan. "Senjata Kode Nama itu memang hebat dan dapat menghilangkan kekuatan, tapi setiap kekuatan pasti ada syaratnya. Riza menyadari itu, jadi biar aku beritahu kemungkinan untuk mengaktifkan kekuatan dari pedang itu dibutuhkan dua tangan. Karena itu ada boardsword yang besar jadi cara memegangnya harus dengan dua tangan dimana tebakanku mengatakan itu dapat mengeluarkan potensi tersembunyi dari pedang itu. " jelas AI.

"Kurgh! Kalian pikir aku kalah hanya dengan ini?"

Tangan yang ditangkap itu bersinar terang kemudian meledak, otomatis tentakel air putus. "Kalian tidak lupa dengan kekuatanku, bukan? "

"Tcih! "

"Maaf kami tidak bisa membantumu.. " beritahu Sky sedang berlawanan dengan Pedang dari OMEGA bersama Rendra.

"Urusi urusanmu sendiri.. " balas Hikari sambil berdecak.

"Aku mulai lagi, Hikari! "

Pedang Penghuni Kehidupan : Tebasan Pelenyap Kehidupan

Slash?!

"...! "

Rantai Air Penguasa Lautan : Telur Laut

Air yang dihasilkan dari armor biru Hikari mengeluarkan banyak air sehingga orangnya nampak ditutup oleh bola biru pekat, disaat bersamaan tebasan Riisycho menghantam dan menghilangkan jurus Hikari.

Riisycho terdiam saat melihat kedelapan tentakel air berkumpul di depan membentuk bor dengan bagian tengahnya terbuka.

Rantai Air Penguasa Lautan : Meriam Lautan

BURST!!?

Riisycho terdorong kuat ke belakang karena nekat menahan serangan besar itu menggunakan Pedang Penghuni Kehidupan.

"Tidak mau hilang? " heran Riisycho. Kemudian ia melihat siluet merah di tengah meriam biru ini. "Itu... Chaos?? "

"HAAAAA!!! "

!!

BUUUUURSSTTTT!!?!!!

Meriam biru milik Hikari berhasil menembus pelindung Pedang Penghuni Kehidupan dan membuat Riisycho terhantam pasak tanah.

"Hah, hah. Hahah, rasakan itu breng---uhargh!?? " kata-kata Hikari terpotong saat orangnya muntah darah.

"Hmm. Sudah kuduga dia menggunakan Chaos tadi.. " AI dalam pose berpikir.

"Hikari-nii!? Sudah berapa kali aku bilang untuk jangan menggunakan itu.. "

"Hah, hah--tidak ada cara yang lain. Aku mesti dan hasilnya aku berhasil mengalahkan si brengsek itu, hehe.. "

Riisycho tertusuk pasak di banyak tempat termasuk di leher dan sebelah matanya.

"Rii... " Fanny perlahan menutup matanya karena tak kuat lagi, kemudian pingsan.

"Tuan Riisycho... "

"K-kak Riisycho...? "

"............ "
















...

"Ada yang aneh.. " pikir AI, kemudian ia menggunakan semacam mata untuk dapat melihat aura. "I-itu!?!! "

"Hei Riza, cepatlah bangun. Kalian juga cepatlah, bisa saja ada bantuan datang... "

"... Tidak ada bantuan yang lain kok. "

""!!!?? "" semuanya merinding saat mendengar suara itu. Hikari dengan takut(?) mengalihkan pandangannya ke depannya, lagi.

Disana ada Riisycho yang menyeringai mengerikan.

"D-dia masih hidup?! " syok Novy.

"T-tapi bagaimana mungkin? Fanny bukannya sudah tak sadar? Siapa yang menyembuhkannya.. "

Gabriela yang diam dari tadi berucap. "Kode Nama.. "

"Kode Nama? "

"Perempuan itu benar.. " Riisycho perlahan bangkit walau banyak darah mengalir hampir di seluruh tubuhnya, lubang yang ada di matanya itu menutup---beregenerasi cepat dan menyembuhkan luka di bagian yang lainnya.

"Ini adalah kartu As yang seharusnya aku gunakan saat melawan Riza, kekuatan yang dapat menyeimbangi keluarbiasaan Author. Kode Nama ketiga ku yang diberikan oleh kak Shaker! "

"Kode Nama ketiga? Bukannya itu Blaze!? "

"Itu... One yang memberiku! "

"!? "

"Hades adalah pemberian kak Tomas. Dan ini adalah milik kak Shaker, Kode Nama... Immortal! "

"Immortal? "

"Artinya... Abadi. " seru AI dalam mode serius. "Sepertinya kita dalam masalah besar. Komandan?! "

"Ya. Semuanya kita mundur..! "

"Tidak akan aku biarkan. Gen, bantu aku..! " pemda berambut coklat dengan pedang mengangguk setuju, ia membantu Moizyrav menghalangi jalan.

"Gabriela, bantu Divisi 0 kabur.. " titah Alfharizy dengan cepat sudah ada di hadapan Riisycho.

"Baik, senior Alf.. "

"Minggir, Al.. "

"Maaf.. " Alfharizy sudah dalam mode seriusnya, perbedaan kekuatan terlihat saat Riisycho tidak dapat berkutik menerima serangan dua elemen berbeda cahaya dan kegelapan.

"Aku senang tidak perlu ragu saat melawan Kode Nama barumu, Riisycho.. "

"Apa itu artinya selama ini kau menahan diri karena takut membunuhku.? "

"Ya.. "

"Kurang ajar! " seringai Riisycho meregenerasikan dirinya sendiri. Ia dapat seimbang melawan Alfharizy berkat kekuatan barunya itu, tidak takut mati dan Alfharizy tidak perlu menahan diri lagi karena lawannya tidak bisa mati, untuk saat ini.

Awakening Form : God of Darkness

Jubah Alfharizy jadi putih susu dengan garis hitam pekat dan aura kegelapan yang menyelimuti.

Tarian Pedang Kegelapan Dewa Kematian

Ledakan Tanpa Batas : Ledakan German

Hush!!! Blaaaar....

Riisycho menembakkan paksa kumpulan kekuatan ledakan yang ada di kedua tangan saat telapaknya diangkat, melepaskan bom berdiameter 5 menghancurkan lima pedang hitam yang tersambung dengan tapi cahaya di tangan Alfharizy. Setelah ledakan berakhir Alfharizy dapat melihat kedua telapak Riisycho yang robek menampakkan tulang. Tapi beregenerasi dengan cepat.

"Dia memaksakan anggota tubuhnya untuk membuat ledakan yang diluar batas tangannya sendiri. Tapi berkat kekuatan baru itu membuat Riisycho tidak ragu. Ini... Menyusahkan dari yang aku kira!? "

Riisycho meledak kedua kaki meluncur seperti roket ke hadapan Alfharizy lalu berputar cepat mendaratkan tendangan kuat, Alfharizy menahan dengan perisai cahaya di lengan kanan karena bakal tahu Riisycho pasti meledakkan kakinya.

Dhuar!?

Dan benar saja, sebagian kaki kanan Riisycho hancur hanya untuk menghilangkan perisai ditangan Alfharizy.

Api Neraka : Amarah Dewa

"!!? Gila---"

DUAR!!!?!

Riisycho mengeluarkan api yang sangat panas langsung lewat mulut sendiri. Alfharizy terpukul mundur menusuk pasak tanah ada di belakangnya.

"Senior Alf..?! "

"A-aku baik saja.. " balas Alfharizy segera bangkit, Alfharizy juga memiliki kekuatan penyembuhan dari Kode Nama Light tapi tidak sekuat milik Riisycho yang dapat menumbuhkan wajah dan kaki.

"Huh~~. Tadi lumayan sakit.. " gumam Riisycho memegang wajah sendiri.

"Kau sudah tidak waras lagi..! " ejek Alfharizy.

"Aku tidak peduli. Kekuatan adalah segalanya yang aku inginkan untuk itu apapaun akan aku lakukan.. "

Kode Nama ini dapat membuat penyesalan tak terujung untukmu.

Riisycho mengingat kembali sebelum dirinya mendapatkan Kode Nama itu.

"Tidak apa. Asal impian kakak jadi kenyataan.. "

Riisycho kembali menyeringai. "Tadi menyenangkan tapi target utamaku bukan kau..! "

"Sayang sekali~~"

Alfharizy memeriksa Gabriela yang sudah pergi jauh membawa Riza bersama Divisi 0.

"Baiklah... "

Ada sesuatu yang berbeda sebelumnya dari Alfharizy, ia kembali ke bentuk semula namun masih menggunakan kedua kekuatannya.

"Apa kau melihat ada yang beda dariku? " tanya Alfharizy tersenyum jahil.

"Beda? Tidak ada yang beda darimu kecuali senyuman menjijikan itu.. "

"Sayang sekali. Jika kau menyadarinya mungkin kau sadar betapa...... aku ini.. "

"Hah..? "

W SKIP POV W

"Maaf merepotkan.. " ucap Rendra ke Gabriela.

"Tidak apa-tidak apa. Apalagi ini perintah dari senior, sebagai junior aku mesti mematuhi.. "

"Ngomong-ngomong kemana hilangnya butler Riza? Apa dia mati?? " tanya Charlotte.

"Anggota Eksekutif Keluarga Riza tidak selemah itu?! " jawab Novy lumayan keras.

"Komandan? "

"M-maafkan aku.."

"Ugh.. "

"Argh.. "

"Orang terluka dan harus dilindungi bertambah satu.. " cetus Sky, seketika Hikari menatap tajam.

"Eh--? " pekik Gabriela.

Gadis berambut merah muda berkacamata itu mendadak berhenti berlari.

"Ada apa? " tanya Novy, dan Divisi 0 ikutan berhenti.

"Ada... Yang datang. Orang itu!! " tatapan ramah yang dilihat Divisi 0 dari Gabriela tadi dengan cepat lenyap berubah jadi ekspresi kemarahan yang mendalam.

Tap, tap...

"...? "

Novy membalikkan badannya, siluet bayangan tinggi berjalan di jembatan yang menghubungkan dengan pelabuhan HELL disusul beberapa bayangan kecil, sedang dan besar lainnya.

Pria tua yang terlihat seperti pemimpin mereka berhenti di depan, matanya yang tenang dan juga hampa tak ada niat menatap itu kini mengarah ke Divisi 0.

"Akhirnya aku temukan anakmu, Ixran.. " bisik pria tua itu.

"Tekanan kekuatan milik siapa ini? Dia bahkan tidak memberi intimidasi sama sekali.. " Charlotte tiba-tiba jadi gugup dan Oshima nampak ketakutan.

"Chaos Army. Dan pria tua yang ada di sana adalah pemimpin dari pasukan besar itu.. " kata Gabriela sambil menunduk. "Akhirnya aku bisa bertemu dengan orang itu lagi. Kali ini pasti bisa.! "

"Gabriela? " bingung Mizu.

"Mizu, jangan berani kau melawan salah satu dari mereka. Prioritaskan untuk kabur. Aku dapat merasakan tiap-tiap dari mereka seimbang atau lebih kuat dari Wakil Komandan.." bisik Hikari lemah.

"Dewa yang Agung, apa perintah anda..? " tanya satu bayangan dalam posisi berlutut.

"Pisahkan mereka dari anak Ixran. Aku akan membunuh bocah itu dengan tanganku sendiri.. "

"Komandan, ciptakan teleportasi selama aku menahan mereka semua?! "

"AI, mau kemana kau? "

"Aku akan melawan mereka semua..! "

AI melesat sangat cepat ke hadapan pemimipin musuh, saat dia sudah siap melepaskan [ Ultimate Form ]...... Tercipta lubang besar di tubuhnya sendiri.

"Jangan menghalangiku.. " kata Dewa Kekacauan.

"URGH!? Apa aku terkena serangannya? Tidak! Ini cuma aura yang dia keluarkan?! "

"!? " satu anak buah Dewa Kekacauan menghajar AI yang ingin menyerang diam-diam dari belakang.

"Dia masih bisa bergerak? " tanya Dewa Kekacauan.

"Sepertinya dia bukan manusia, Dewa yang Agung.. " jawab pria dengan topi koboi.

"Kalau begitu kau urus yang 'bukan' manusia disini, Glenn.. "

"Akan saya laksanakan perintah anda, dewa.. "

Satu persatu anggota Chaos Army berbaris dibelakang Dewa Kekacauan, total mereka ada 9 termasuk Glenn.

"Kita sudah mendapatkan perintah dari Dewa. Kerjakan tugas kalian.! " seru Glenn mengomandoi.

Hikari refleks saja melempar rantainya ke belakang, diwaktu bersamaan sebuah rantai dengan bola duri menghantam tepat ditengah-tengah mereka---Divisi 0 tercerai-berai.

AI berhasil menghentikan dua laki-laki dari Chaos Army yang memiliki tanduk besi. Tapi itu cuma 5 detik saja, pria iblis yang terlihat tua menarik rantai AI hanya dengan fisik dan memukulnya terlempar jauh tapi AI sempat merantai pria iblis itu lagi sehingga keduanya terbang bersama-sama.

"AI pasti membawa orang yang terkuat di antara semuanya. Sisanya kami---" Charlotte membatu saat bertatapan langsung dengan sepasang mata yang tajam milik gadis kitsune bersurai cokelat cerai.

Charlotte menarik banyak besi dari belakang menahan tebasan pedang berbentuk jarum jam, ditambah dua langkah ke belakang namun kurang beberapa langkah saja itu membuat tebasan musuh berhasil mengenainya.

"Urgh!? "

Rendra datang melindungi Charlotte dari gadis kitsune itu tetapi dia terkena tendangan dari wanita yang melemparkan rantai bola duri di awal tadi. Para anggota Chaos Army mulai bergerak dan meruntuhkan formasi pertahanan Divisi 0. Kini tersisa kelompok Riza bersama Anggota, Hikari dan Mizu. Tepat tidak jauh di depan mereka ada Dewa Kekacauan yang berjalan mendekat.

"Anaknya Ixran, aku akan membunuhmu disini. Jangan marah kepadaku karena ini semua adalah salah orangtuamu.. " ucap Dewa Kekacauan.

"A-aku tidak ada hubungannya dengan orangtua itu?! "

"Aku tidak perduli, tapi fakta kau memiliki hubungan darah dengannya sudah cukup bagiku untuk membunuhmu.. "

"Hanya karena alasan itu!? Dengar, aku tidak membunuh anakmu jadi bisakah kau pergi? "

"Aku tidak punya anak! "

"Heh?? " bingung Riza, Dewa Kekacauan berhenti 8 meter di depan.

"Sanders adalah manusia buatan, boneka dengan ingatan anakku yang dulu sudah meninggal. Dia hanya memiliki ingatan anakku jadi dia bukan anakku. Aku kira menggunakannya sebagai senjata akan berguna ternyata tidak.. "

"D-dimana Sanders? " tanya Riza... Memastikan?

"Mati di bawah reruntuhan. Aku membunuhnya. Dia tidak berguna lagi untukku..." jawabnya santai.

"......... "

"Riza.. " Anggita dapat merasakan perasaan marah dari Riza karena mereka terhubung oleh Belover.

"Hikari, Mizu, aku minta maaf tapi aku ingin menggunakan { Combination Form }.."

"Tapi kondisi kak Riza---"

"---Aku akan menyembuhkan Riza dengan seluruh kekuatanku! " potong Anggita sudah siap.

"Terimakasih banyak, Anggita.. "

"Tidak perlu dipikirkan. Yang terpenting kita harus menghadapi musuh yang ada dihadapan kita saat ini. Aku juga akan memberikan seperempat kekuatan sisaku ke kalian berdua jadi aku mohon bertarunglah bersama Riza..! "

"Tcih! Sembuh akan dengan benar.. " decak Hikari bangkit dari duduknya.

"A-aku juga akan berjuang.. "

"Aku sedikit tertarik tetapi aku tidak mau mengulangi kesalahan seperti di masa lalu. Aku akan membunuhmu kalian berempat sekaligus.. "

Dewa Kekacauan melesat sangat cepat seraya mengumpulkan Chaos di tangan kiri.

Hush!!!?

"...? " Dewa Kekacauan tiba-tiba berhenti, Chaos yang dia kumpulkan tadi dilepaskan ke arah menara cahaya yang ingin menghantam dari samping. Chaos melenyapkan menara cahaya tanpa ada kendala.

Set?!

Gabriela muncul dari kepulan asap, tangan kanannya mencengkeram lengan kiri Dewa Kekacauan.

"Kau.. " Dewa Kekacauan mengenali Gabriela.

"He. Aku senang kau mengenalku, kursi ke-2.. "

Gabriela melepaskan tangan, ada sesuatu menarik gadis itu ke belakang lalu muncul dua lingkaran sihir merah muda yang mendorongnya kuat ke depan dan mendaratkan tendangan tombak dua kaki yang mendesak Dewa Kekacauan ke belakang. Gabriela menciptakan pedang cahaya yang menebas Dewa Kekacauan.

"Kau bertambah kuat, gadis kecil.. "

"Aku bertambah kuat untuk mengalahkanmu..! "

"Sudah selesai! " seru Anggita.

"Sepertinya aku harus menunda.. " sesal Gabriela. Gadis berambut merah muda ini mendorong Dewa Kekacauan jauh ke belakang dengan kekuatan 'keinginan'nya.

Burssss...!!

Riza, Hikari dan Mizu mengeluarkan jubah biru astral saat ketiganya menggunakan kombinasi. Mata mereka juga berubah seperti jam tapi tidak ada jarum dan angka, masing-masing dari ketiganya mendapatkan buku kecil dengan warna masing-masing.

Halo kak Mizu, apa yang ingin kakak buat?

Suara anak kecil keluar dari buku Mizu. Sementara pada Hikari cuma berupa tulisan.

Apa yang ingin anda lakukan, Author?

Pada Riza ada suara perempuan biasa.

"Kenapa cuma milikku saja yang tak ada suaranya? " gumam Hikari kesal.

"Hikari! Mizu.. "

"Kami sudah tahu. Pikiran kita terhubung satu sama lain. Itu menjijikan.. " kesal Hikari.

"Kalau begitu, kak Riza. Ayo kita lakukan bersama-sama... " Mizu melebarkan bukunya menjadi sangat besar.

Hikari mengambil bukunya dan membuka satu persatu halaman. "Aku siap kapanpun. "

"Kalau begitu ini rencana..! Tingkatkan seluruh kekuatan yang dimiliki Divisi 0, beri seseorang yang melawan Chaos Army kemampuan lebih, buat latar dimana menguntungkan kita semua.. "

"Aku sudah menandai orang-orang kita, kak Riza.. " beritahu Mizu lewat pikiran.

Riza mengambil sebuah sepasang Sarung Tangan hitam bergaris biru yang dibuat Mizu.

"Sarung tangan itu sudah disetel untuk melakukan apa yang kau inginkan jadi jangan sia-siakan imajinasi apapaun yang kau miliki. Lawanlah Dewa dengan kekuatan Dewa juga.. " kata Hikari.

"Ayo kita selesaikan ini bersama-sama.! "

Dewa Kekacauan hanya diam melihat perubahan Riza.

"Ini sangat menarik sampai membuatku takut.. "













































































































































Preview Next Final Arc

A : Sore malam, all. Bentar lagi bulan puasa. Gk kerasa udah hampir 3 tahun SPW memulai debutnya 😤

A : Pada Final Arc ini bakal ada OC penting yg  mati, dan semua R yg pernah daftarkan OC nya akan muncul di Final Arc ini sebagai kubu tambahan dgn latar dadakan kalian

A : Tpi untuk Arc depan bakal berfokus ke Combination Form sebelum berpindah ke pertarungan 1vs1

A : So nantikan aja up minggu depan. Bye all 👍

MAlfharizy, mizu_hikari, RiiSycho, anggita157, Char_Zoe, S_Aisy

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top