Arc 25 : Takdir

W Riza POV W

DASH!

Aku bergerak cepat bersamaan dengan Sanders yang ada di depan saat ini. Aku sedikit terkejut saat tongkatnya hancur di bagian mahkota menjadi beberapa pecahan kecil yang tajam.

Tring, tring..

Aku mengangkat Sarung Lengan Penciptaan sebagai perisai dan menangkis beberapa tusukan benda tajam itu yang mengincar bagian bawah. Kata 'Kecepatan' keluar cepat dari mekanisme Sarung Lengan Penciptaan, Sanders bahkan tidak terkejut sedikit pun saat aku tiba-tiba hampir tak terlihat.

Sanders melepaskan aura Chaos dari tempatnya, itu yang menghapus efek kata dari Sarung Lengan Penciptaan.

"Kena kau.! " ucapku. Kata 'teleportasi' aku sembunyikan dibalik telapak kiri, saat bersatu dengan kalimat itu aku memikirkan berad di dekat Sanders, dan aku berpindah tiba-tiba saja sudah ada dibelakangnya.

"Kurasa benar. Kau yang kena?! " bisiknya menusukkan tongkat tak bermahkota ke arahku.

"Dia mengetahui rencanaku sesuai yang aku pikirkan.. "

Thrust!?

Aku lenyap saat kena tusukan itu dan berpindah ke belakang punggung Sanders setelah dapat mengakses ke sana. Ada kata 'klon' yang kena tusukan tongkat Sanders.

"Pengalihan!? " pekik Sanders terkejut, dan berbalik menyerangku dengan Chaos.

Tapi aku lebih cepat. Aku dorong pedang mekanik di tangan kananku dan menembus telapak tangan Sanders yang dibungkus Chaos itu, akibatnya pedangku lenyap setengah.

"Akh!? "

Aku tempelkan kata 'Netral' tepat ke badan Sanders, tubuh aku putar dan mendaratkan tendangan berputar.

Hikari pernah bilang jika Chaos ada Kode Nama yang sulit untuk dicari kelemahannya. Aku setuju tapi kenapa ayah kandungku berhasil membantai banyak dari dari mereka yang memiliki atribut Chaos. Jadi cuma ini yang bisa aku dapatkan, masing-masing dari mereka memiliki kelemahan tersendiri seperti Sanders yang aku lawan saat ini.

Syuuuut.... Dar!?

Sanders menghantam satu pilar batu ditempat pertempuran ini.

"K-kenapa k-kekuatannya dapat menggapaiku?? "

"Kau bertanya, kenapa? Itu karena aku sudah mengetahui kelemahan dari Chaos milikmu. Kau mempunyai kekuatan yang kuat tapi itu cuma bekerja pada sistem medan saja.. "

"?! "

"Kau menggunakan Chaos dalam bentuk medan. Itu yang aku amati setelah beberapa pertarungan yang aku lihat.. "

"Tcih! "

"Biar aku jelaskan biar tebakanku benar. Saat kau membungkus tanganmu dengan Chaos, daerah di sekitar tanganmu juga ikut terkena dampak dari Kode Nama itu. Saat kau melepaskan aura Chaos itu juga memberi dampak kepada sekitarmu tapi ada batasnya.. "

"Jika Chaos yang aku tahu dapat mengacaukan apapun yang berusaha mengusiknya maka aku benar. Terlebih kau memiliki Half Chaos yang mana artinya kau hanya bisa menggunakan setengah dari kekuatan asli dari kemampuan kekacauan ini--"

"---DIAM KAU! "

"??"

"Apa salahnya dengan cuma setengah? Kau sama saja seperti yang lain mencoba membedakan dan merendahkan aku. Hanya ayah yang mengerti perasaanku... "

"Padahal aku cuma mau menjelaskan... " kataku sengaja pelan-pelan.

Sanders bangkit dari terhantamnya bersama tekanan aura yang kuat.

"Lebih baik aku akhiri saja pertarungan ini! "

"Aku tidak mengerti tapi maaf. Aku tidak sedang mencobanya.! "

"Aku tidak perduli. Aku akan membunuhmu disini dan membawa mayatmu ke ayah, maka dari itu ayah akan memujiku. Hahaa..! "

Amazing aku fokusnya ke Sarung Lengan Penciptaan untuk mendukung perfomanya sedangkan pedang mekanik aku hilangkan karena sudah tidak dapat digunakan.

Awakening Half Chaos : Despair of Chaos

JUNG!!!?!

Authority Ability Gift : Absolute Defense

Tubuhku dibungkus aura yang sangat berat yang aku sendiri pun tak sanggup untuk bergerak untuk saat ini. Tapi pertama-tama tadi aku mengeluarkan kata 'Aman' dari Sarung Lengan. Jarak kami sangatlah dekat karena aku mencoba mendekati Sanders tadi. Half Chaos mengandalkan medan sebagai cara kerjanya, maka dari itu aku cuma perlu melapisi tubuhku dengan banyak kemampuan asal itu cukup bertahan dari kekuatan Sanders yang... Meningkat?

Sreeezzssss....?!

Apa ini??!

Seragam dan Sarung Lengan yang menempel padaku perlahan terkikis... Atau lenyap. Tapi kenapa? Ini sudah 5 lapis kekuatan tahu!

Amazing serta Access dinonaktifkan tanpa aku ketahui penyebabnya.

Tap!?

"! " aku refleks membuka note kecil yang ada senjata rahasiaku. Kalimat 'Pindahkan aku ke tempat aman jika situasi berbahaya' juga lenyap bahkan kertasnya hancur tak berbekas.

"Apa ini? Yang selamat cuma HOPE?? " bingungku.

"Aku muak denganmu!"

"?? "

"Aku muak dengan orang-orang yang suka membedakan. Mereka pikir mereka siapa? Tidak ada yang meminta aku memiliki kekuatan seperti ini, keluarga kami selalu yang disalahkan... "

"Sanders.. "

"Aku benci mengatakannya tapi Riza, kau memang benar. Chaos milikku menggunakan sistem medan namun kami semua memiliki kesamaan tertentu itulah kenapa aku dapat melenyapkan kelima energi yang ada padamu.. "

"Dan itu adalah, apa?! "

"Hehe. Kami menggunakan emosi untuk memperkuat Chaos. Perasaan lebih tepatnya. Dan di antara semua Ancaman yang ada di Chaos Army aku adalah yang terbaik dari yang terhebat!! "

"Aku mengerti. Terimakasih..! "

Pedang Penghapus Kalimat keluar dari HOPE terbang ke tangan kananku. "Jujur aku tidak yakin dapat mengimbangimu hanya menggunakan HOPE dan Author 'saat ini' tapi aku tidak boleh berhenti disini..! "

"Mati saja sana! "

Chaos Hand Claws

Cakar yang terbuat dari aura Chaos menerjang ke tempatku, aku angkat pedang Penghapus Kalimat namun tak berefek sedikit pun malahan pedang itu lenyap dalam sekejap. Namun itu membuatku terhindar dari serangannya.

HARAPAN : 'Buat jarak kami berdua terpotong'

HUKUMAN : 'Hentikan pergerakan lawan'

Swing!?

Aku berpindah di 2 meter ke hadapan, aku gempalkan tinju kiri ke wajah Sanders yang hanya menunggu... Punch, tinjuku mengenainya.

"I---itu sakit..!? "

Sial! Tinjuku kurang keras ternyata. Aku masih punya 10 detik selama itu aku memukuli Sanders hanya menggunakan fisik karena saat ini dirinya diselimuti Chaos. Rencanaku membuatnya pingsan gagal setelah HOPE terpisah dariku.

Sanders menendangnya, jaketku tertusuk oleh pecahan tongkat mahkotanya dan terakhir..

Chaos Shock

Deg!!?

"Urgh--?! " seluruh badanku seperti mati rasa.

"R-rasa sakit a-apa i-ini? "

Sanders dengan seringaian nya menghajarku sampai jatuh berlutut.

"Kau sangat mudah dikalahkan jika kekuatan Author itu aku matikan.. " kata Sanders menendang muka---

Argh?!

"M- mematikan? Menonaktifkan maksudnya? "

Akh?! Akh?!

"Hahaha! Aku akan mengakhiri ini segera. Angkat wajahmu agar aku bisa melihat ekpresi keputusasaan itu..! "

Sanders menggunakan kakinya untuk mengangkat daguku.

Ia memutar tongkat mahkota itu dan mengarahkan bagian tajam. "Ada kalimat terakhir..? "

"A-ada... Orang di atas kita. "

"Hahaha. Kau mau membohongi diriku ini---!? "

Smile....

Kenapa aku tersenyum? Mungkin aku senang melihat mereka ada disana.

Krang!!?

"Rantai!?? "

Hikari jatuh di samping kami berdua, rantai besi yang ada ditangannya terhubung dengan yang merantai Sanders. "Hmp! " dalam sekali genggam Sanders tersetrum oleh listrik, tanpa memberi waktu Hikari yang kejam itu menendang Sanders menjauh dari kami.

Byuuurr.... ZZBZBBZBZ!!??!

Air tiba-tiba jatuh pada Sanders membuat listrik semakin besar dan menghanguskan lelaki itu.

"Kak Riza! "

"Riza..! "

"M-Mizu... Anggita? "

"Kenapa kau tidak meminta bantuan kami, bodoh.! " cibir Hikari.

"Riza, lukamu? Apa ada bagian dalam yang terluka? Biar aku sembuhkan dengan Belover.. "

"A-aku hanya sedikit kesusahan.. "

"Dilihat darimana pun kau terluka.. "

"Rasain.. " seringai Hikari senang melihatku di marahi Anggita.

"Hikari-nii.. " seru Mizu, disaat bersamaan Sanders kembali.

"Dasar orang keras kepala.. "

"Beraninya..! " kemurkaan menguasai Sanders, aku bisa merasakan perasaan itu.

Rantai Air : Tarian Gelombang Laut

Rain Streamdrop

Serangan kombinasi air keduanya menghantam ke tempat Sanders, tapi ada aura Chaos yang melenyapkan serangan barusan.

"Sepertinya percuma saja.. "

"Kalau percuma k-kenapa kau menyerang? " tanyaku heran.

"Mengukur tingkat kekuatan lawan. Dan itu tidak baik untuk kita.. "

"Tidak baik, ya?"

".......... "

"Hikari-nii, kenapa kita tidak mencoba yang itu.. "

"Yang itu mana---yang ITU!!?? " kaget Hikari.

"Hmm.. " angguk Mizu. Aku mencoba menyela. "Apa yang ingin kalian gunakan? "

"Aku tidak percaya apa yang namanya takdir.. " kata Hikari menjeda. "Tapi kurasa kita bertiga ditakdirkan untuk bertemu, "

"?? " aku hanya bisa diam, kebingungan.

"Kak Riza, ini adalah cerita yang panjang. Alasan kenapa kami bergabung dengan ROAR karena kami berdua memiliki kekuatan rahasia yang dapat mendukung Kode Nama Author. Ketua Riisycho saat itu mungkin tidak mengetahui rahasia kami tapi berbeda dengan kakaknya---Raja Synthoria, Shaker. "

"Kekuatan rahasia? "

"Kami memiliki Kode Nama Creator dan Editor yang cuma bisa aktif jika ada di dekat Author. Raja Shaker mengetahui itu dan memaksa kami bergabung sampai ia mendapatkan Kode Nama Author.. "

"Tapi takdir berkata lain.. " sambung Hikari, rantai yang ada padanya hilang, Mizu juga meletakkannya payungnya ke tanah.

Huruf C dan E bersinar dari kedua bahu kiri dan kanan mereka berdua, Kode Nama Author juga bersinar di depan dadaku.

"Sejujurnya ini adalah senjata pamungkas untuk mengalahkan Shaker tapi situasi berubah, setidaknya tidak ada OMEGA saat ini. Riza, ayo kita lakukan Combination Form.. "

"Combination... Form?? "

"Riza, aku sudah selesai menyembuhkan.. " beritahu Anggita. Aku bangkit dari berlutut kemudian berdiri di belakang mereka.

"Seperti yang kalian ketahui aku 'sama sekali' tidak mengerti, jadi.. " Hikari dan Mizu hanya bisa tersenyum melihat tanggapan dariku. "Mohon pimpin aku?! "

"Hehe, dengan senang hati.. " seringai Hikari.

"Kak Anggita, tolong lindungi kami. Teknik ini mengharuskan kami untuk melakukan fokus agar bisa menonaktifkan Kode Nama utama yang kami miliki.. " pinta Mizu.

"Serahkan saja kepadaku. Berjuanglah kalian bertiga.. "

Chaos Armenia

"?! "

CRASH!!?

Anggita menggesek tanah, pasak es raksasa membelokkan naga Chaos yang mengarah ke tempat kami.

"Jangan remehkan esku, pangeran.. "

"Es macam apa itu!? Argh, aku tambah kesal... "

Sanders mengumpul banyak kekuatan ke atasnya.

Chaos Redtimatic : Doom the Selese

Bola energi yang semuanya bagian dalam berisi Chaos tercipta di hadapan kami.

"Mati kalian semua bersamaan!? "

THROW!!!!

"Apa tidak apa??! " teriakku.

"Berisik kau! " marah Hikari.

"...!!!? "

W Author POV W

Tp, tap...

"??? " Sanders melihat Anggita berdiri di jalur serangan.

"Apa perempuan itu mau mati duluan? Silahkan saja! "

"Hihi, mati? Aku lebih suka duduk di samping Riza daripada memikirkan hal seperti itu.. " aura kuat dipancarkan badan Anggita.

Awakening Freezer : Absolute Ice Wall

Dinding es hijau muda hadir di jalur bola milik Sanders dan menahannya.

"APA? Bagaimana mungkin? Chaos dapat melenyapkan apapun yang ia sentuh..! " syok Sanders.

"Chaos dapat melenyapkan apapun yang ia sentuh? Tidak ada yang salah, tapi apakah ia bisa melenyapkan apa yang dirasakan? "

"A-apa..? "

"Dinding ini adalah perasaanku. Mana sudi aku membiarkan semacam kode melenyapkan perasaanku.. "

"I-itu..curang! "

"HAHAHAHAHA!! "

""?? ""

Semuanya terkejut mendengar Riza tertawa keras.

"Hahaha. A-Anggita, kau bisa saja.. "

"Riza.. "

"Terimakasih. Berkatmu aku tahu apa yang harus aku lakukan..."

"Anggita, terimakasih atas perasaanmu..! "

"Hmm..! "

"Ini bukan saatnya untuk menggoda.. " sela Hikari.

Awakening Editor : The Purchasing

"Hihi. Kak Riza.. " terkekeh Mizu.

Awakening Creator : The Smith

"Heh.. " Riza tersenyum.

Awakening Author : The Preator

Ketiganya mengeluarkan jubah dengan warna masing-masing, Riza putih, Hikari biru tua dan Mizu biru muda.

"Kami yang membuat dan menghapus, yang digantikan dengan ketepatan.. " Mizu.

"Kami yang berkorban dan berjuang, bersama-sama menuju takdir baru, menunggu hari baru di masa depan.. " Hikari.

"Semuanya ditentukan oleh hati, janji dan perasaan. Disini kami akan merubah apa yang salah jadi benar, apa yang buruk jadi baik, yang gelap jadi terang, yang kecil jadi besar, yang terlupakan jadi penuh HARAPAN...! "

{ Combination Form : AllOrder }



























































































































Preview Next Arc

A : Halo 2 semuanya, senang dpt kembali di buku SPW yg sudah lama tak update lagi ini

A : Pasti pada sebal karena ane meng-cut adegan di atas. Itu SENGAJA ane lakukan karena bukan waktunya untuk melihat hal tersebut..

A : Yg pokoknya ini adalah akhir bagian dari Arc 25 dan akan masuk ke Final Arc dimana.... Riza bakal bertemu dgn Riisycho lagi, hehe..

A : Bagaimana dgn Sanders? Dia kalah.

Sanders : Heh? Tidak diperlihatkan?

A : Yap. Karena Combination ditunjukkan saat melawan bapak ente aja..

Sanders : Owh..? TETAP AKU TAK TERIMA. SETIDAKNYA PERLIHATKAN BAGAIMANA AKU KALAH??!!

A : Ente kalah kena 'bom' dan 'dash' *mencoba memperagakan.

Riza : Dasar A 😑

A : Untuk Final Arc akan jadi penutup Buku ke -3 ini, dan akn ane beritahukan karena bakal ada beberapa OC yg ane matikan di akhir nanti, hehe *menyeringai*

A : So nantikan saja up minggu depan di hari Rabu yg sama. bye-bye..

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top