Arc 25 : Pengacau datang
W Riza POV W
!?
Perasaanku saja atau ada seseorang yang sedang membicarakan namaku?
"........."
"Heh. Jadi orang yang dicari itu memang susah.."
Aku mendengus geli seraya berkaca dengan sombong.
Drap, drap..!!
"Jangan pernah bergerak sedikit pun atau kami--- OMEGA tidak sungkan untuk menyerang!" ancam kumpulan Pengguna Kekuatan dengan setelan hitam berdasi susu.
"Anifa, kau bilang disini adalah tempat yang aman?!?" jeritku dalam hati.
"Kita lumpukan Riza Si Author sekarang!"
"Hoi, aku tidak bergerak sesuai janji, dasar OMEGA!"
Ceassssa!
Setelah amarah batinku tadi, pasak es menghantam mereka yang ingin melumpuhkanku.
"Riza, kau baik saja?" tanya Anggita baru masuk kamarku.
"Oh, ya? Darimana mereka datang??!"
"Aku juga tidak. Tiba-tiba saja gedung ini dikepung oleh mereka.."
Apa pengkhianat di Divisi 0 ini? Aku tidak mau mempercayainya! Hikari? Mungkin.
"Riza..."
"Ya, ayo pergi dari HELL!"
"Ciptakan Jalan Untuk Kami Pergi Dari HELL"
Slash, shot... Dhuar!!
Ruangan hotel satu ini hancur oleh serangan anggota Divisi 0 yang pergi ke kamar ini.
"Kakak baik?"
"Riza, secepatnya kita harus pergi dari sini? Aku merasa firasat buruk..." seru Sky.
"Hikari-nii dan yang lainnya sudah membuatkan jalan untuk kita pergi dari HELL.."
"Riza..."
Jadi ini efek Kode Nama Author yang baru? Aku menyukai ini!
"Baiklah... Ayo kita pergi dari sini!"
Aku mengikuti mereka berdua keluar dari hotel dekat menara jam ini. Walau belum keluar aku bisa mendengar jelas suara pertarungan diluar. Darimana OMEGA mengatahui letakku bersembunyi? Apa ada dari mereka yang memiliki kekuatan melacak?
Ini tidak baik.
Swush?!?
Pedang dari HOPE tiba-tiba keluar dari dalam sana. Biasanya ada hal berbahaya yang mengancamku maka otomatis pedang ini keluar(aku mengatur seperti itu). Aku tarik Pedang Penghilang Kata dan disaat bersamaan muncul satu orang bersetelan OMEGA namun mengeluarkan aura Chaos.
"Jangan bilang..!?"
Amazing Sword Style : The Stormshock
Blast?!
Tebasan pedang berputar yang aku lakukan langsung mengalahkan orang itu tanpa menyentuh auranya.
"Riza.?!"
"Dia.." tatapku melihat aura Chaos masih menyelimutinya. "Mungkinkah orang ini dari Chaos Army yang ingin nyawaku?"
"Kak Riza, apa yang---! Chaos A-Army!?"
"Mizu, kau tahu?"
"Y-ya. Satu dari mereka menyerangku saat ingin mencari bahan makanan bersama Dwi waktu itu. Mereka mengincar nyawa kak Riza.."
Lalu aku memperhatikan anggota OMEGA lainnya. Aku bisa melihat mereka nampak terkejut dengan orang yang baru saja aku kalahkan. Perasaan tidak enak ini..
Mereka menyamar jadi OMEGA?! Aku mesti memperingati yang lain---
"........."
".......smirk?!"
Aku menemukan seorang pemuda dengan sebuah mahkota di atas kepalanya.
Target ditemukan. Buang kedok kalian!
"?!"
"Kak Riz--?!"
"--Suruh yang lainnya berkumpul!!!" teriakku dihadapan.
BLAAAAERRRR!!?!!
""!!?!""
Aura merah keunguan meledak dan menciptakan gelombang kejut yang bisa menghempaskan kami. HOPE aku buka untuk mengetahui kondisi saat ini karena aku hanya bisa mendengar suara serangan serta jeritan orang tak kukenal.
Wush! Wush!
"?!"
Aku merasakan ada yang datang menghampiri tapi entah kenapa aku tidak dapat bergerak seperti biasa. Apa karena gelombang merah keunguan ini??
"Target dilenyapkan!"
"?!"
Tring?!!
Percikan antar pedang yang menghasilkan bunga-bunga api bertebaran di mukaku. Dua sosok gadis tengah beradu senjata mereka.
Tapi mereka berdua siapa???
"Bagus, Huda..!"
"Ha?"
Satu pria berambut hijau berlari dari arah kiri, ia menyerang gadis bertanduk merah yang ingin menyerangku. Serangan meleset atau disengaja, agar gadis dengan dua pedang kimono ini dapat memberikan serangan telak yang mana mementalkannya.
Rain Drop
Mizu berseru dibelakang, hujan air hadir dan 'menghantam' keras tanah. Ugh, yang kena pasti kesakitan nantinya.
Seet...?
"Hmm??"
Sebuah garis hitam muncul tepat di atas 'mereka' yang mana air hujan Mizu masuk ke dalam sana. Mirip pintu.?
"Riza..!"
"Tuan..."
Seluruh anggota Divisi 0 akhirnya berkumpul setelah sempat bertarung dengan OMEGA..tidak sampai 'mereka' datang.
"Sepertinya kita gagal di kesempatan pertama.."
"Maafkan saya, tuan muda.."
"Tidak apa. Aku malah suka yang seperti ini.." seringainya bisa aku lihat jelas. "Lakukan rencana kedua, pisahkan Riza Si Author dengan penjaga-penjaganya!"
""Baik!!!""
Walau tidak jelas aku sangat yakin... Mendengar banyak sekali suara diseberang.
W Author POV W
Divisi 0 yang ingin berkumpul ke tempat Riza di kacaukan oleh satu sosok titan bersayap. Tanah jadi tidak rata kembali dan mereka benar-benar terpisah.
"Rychy.." panggil Huda, orangnya hadir membelakangi si gadis samurai. "Mereka semua berasal dari Chaos Army yang pernah diceritakan oleh tuan Sota."
"Hu, padahal aku sedang melawan OMEGA tadi beraninya mereka mengangguku..!" decak Huda nampak sangat kesal.
Tap! Tap!
""?!!"" Huda serta Rychy kompak membagi diri menghindari tebasan pedang gadis bertanduk merah dari ras oni. Ia menarik katana keduanya menghalau serangan balasan dari dua pedang Huda.
"Tahan dia disana--??"Rychy tercegat oleh garis hitam yang muncul tiba-tiba.
"Kau?! Solcode Darkside?!"
"Padahal aku tidak terlihat lo? Ultimatum Member's Code memang hebat..yah walau cuma 'pengganti'."
Wanita berambut ungu lebat yang lumayan panjang hadir dari 'dalam' garis, ia mengenakan baju putih dan jubah hitam yang keren, celana panjang coklat kulit serta sepasang sepatu ungu yang nampak serasi.
"Aku mengenali cara berpakaian dan rambutmu, Darkside. Kau Ihsasum'kan?"
"Oowh~~"
"Semua anggota Solcode -mu itu memiliki Kode Nama mematikan. Sudah pasti jadi perhatianku terlebih aku sekarang adalah Ultimatum Member's Code.."
"Walau cuma pengganti.."
Rychy menyeringai sadis mendengar ejekan tadi.
"Maaf, Huda. Kurasa aku 'tidak' bisa membantu.."
"Tidak masalah.." tatap Huda ke lawannya. "Aku bisa mengatasi yang satu ini!"
"......."
AI hanya berdiri menatap dinding tanah yang memisahkannya dengan yang lain. "Kira-kira aku bakal bertemu dengan lawan yang seperti apa ya?" pikirnya.
Dan baru saja di bicarain muncul sosok hitam dibelakang AI, badannya mirip kucing mesir akan tetapi tepat di dadanya ada 'seseorang' yang sengaja ada.
"Oh~? Lawanku pasti kuat tapi aku tidak menduga yang ini.." senyum Al tiba-tiba bersemangat. "Ucapkan namamu, monster.!" titan AI menggunakan kekuatannya.
"Labronant Pengacau VII..."
"Chaos Army, ya? Riza, kau menyeret pihak yang menarik ternyata, Haha..!"
Trang?! Trang..!
Disebelah dinding ada Rei yang menyerang lawannya yang ada gadis muda berambut hitam mengenakan syal putih susu dan bersenjatakan sabit hitam besar.
Trang...
Tapi secepat apapun serangan yang diberikan gadis itu selalu dapat menangkisnya. Lalu Rendra datang membantu tapi hasilnya nihil, sama saja.
"Dia cepat.. " kata Rei.
"Eh?" pekik Oshima tak percaya.
"Dia terlihat lemah tapi jangkauan sabitnya sangat membahayakan.. " Rei dan Rendra saling beri tatap.
"Oshima, lindungi kami dengan senjata-senjatamu.." pinta Rei.
"Aku mau saja asal kalian punya rencana.."
"Kami punya..."
"".........?""
Saat mereka ingin maju tiba-tiba tercipta ledakan api yang sangat besar. Musuh memanfaatkan untuk menyerang, Rendra refleks menangkis, Oshima melempar tiga pedang besi..dan Rei menyerang dari belakanga punggung.
Set?!
""!?""
Tapi sekali lagi mereka dibuat bingung bagaimana si gadis dapat mengantisipasi tindakan ketiganya.
Teknik Membunuh Akasaka : Bulan Merah
"Awas!?!"
Slash!
Hah, hah...
Api membakar tempat Sky, orangnya terluka parah.
"Mengecewakan!"
"Urh?!"
"Aku dengar penjaga Author kuat semua tapi nyatanya Yang Mulia Raja Iblis terlalu.membesarkan kalian..!" ucap wanita dari ras iblis berambut merah yang mengenakan armor berwarna merah darah.
"S-siapa kau!?"
"Orang lemah sepertimu tidak harus tahu namaku..!" jawabnya kasar.
"........."
"Matamu tidak menunjukkan keputusasaan. Baiklah aku akan memberimu petunjuk. Aku salah satu dari Para Bencana, akulah Sang Kebakaran!"
W Other POV W
"Sepertinya kita mendapatkan kesempatan yang sangat bagus.." ungkap lelaki berambut putih bermahkota.
"Dia nampak sangat lemah.."
"Benar sekali..!" mendengar itu membuat Riza meringis sakit.
"Tuan muda, izinkan kami untuk menyerang. Saya tidak tahan lagi.!"
"Sabarlah, Kak Zina?!"
"Saya maju duluan!"
"Argh?? Maaf, tuan muda?!" kejar pemuda berambut hitam.
"Mereka tidak sabaran.." kata titan.
"Violence.."
"Perintah menyerang?"
"Mengamuklah!"
Smirk!!
Riza dan lainnya langsung merinding mata besar yang ada ditengah badan si titan terbuka lebar.
"Pencipta adalah milikku!!"
"Riza, menyingki--??"
DHUAR!! HUSH!!?
"Heh? Aku... Tidak melihat itu datang?"
"RIZA!?"
"Gragahahaha!"
"Monster sialan!!" Hikari merantainya dengan rantai api serta es yang digabungkan.
"Dingin! Panas! LEMAH!"
"Apa--?!"
Rantai Hikari patah dan dirinya ditarik mendekat, dan langsung di pukul menghantam tanah.
"Hikari-nii..!"
"Dapat satu..!"
"!?"
Gadis twin-Tail yang diketahui bernama Zina hadir disamping Mizu lalu menendangnya hingga terpental.
"Kak Zina, jangan buru-buru--?"
"--Yami lempar ia kembali ke sini!"
"Oh? Baik.."
Pemuda berambut hitam adiknya Zina, Yami--ia berpindah ke arah Mizu terpental,memutar badan sembari memegangi bagian tubuh Mizu dan melemparnya kembali ke tempat Zina.
"Ronde dua. Hyaaaa!"
Fist, fist, fist!
Tiga tinju cepat Zina memberhentikan Mizu di udara, sentakan aura Chaos darinya mempingsankan orangnya. Dan tinju penutup mementalkan Mizu ke tempat Hikari pingsan juga.
"Yosh!" sorak Zina.
Violence pergi dan datang kembali membawa Riza yang sekarat.
"Kerja bagus.." kagum lelaki bermahkota.
"Membosankan. Berakhir cepat.." ungkap Violence.
"Violence, kau ikut aku. Kita bawa Riza Si Author ke tempat ayah. Kita belum boleh membunuhnya.."
"Dimengerti..."
"Tuan muda, bagaimana dengan kedua Pengguna Kekuatan disini?" tanya Yami.
"Kalian boleh membunuh mereka.."
"Kak Zina saja yang lakuin, aku tidak mau tanganku kotor.."
"Oke, adik. Dengan senang hati~~"
"Aku lempar..."
Swush...
Yami melempar Hikari dan Mizu ke udara dengan mudah.
"Terimalah jurus mematikan Ini. Hyaaaa!"
"Sial!" batin Hikari.
Ha...
CRINK??!!??
"Eh? Hoooaaah??!"
"Kak Zina!?"
"URGH!?!" sebelah tangan Violence terpotong.
Riza, Mizu dan Hikari ada dibelakang dinding es yang melukai Violence.
Belover Lock On : Share Heal
"A-A... Angggita."
"Istirahatlah disana. Sisanya serahkan kepadaku.."
"Punggungku sakit sekali~~"
"Cuma bengkak biasa, kak.."
"Adik durhaka. Sembuhin kek..!"
"Aaaaaaaa! Sakit! Manusia!"
Violence menumbuhkan lengannya yang terpotong, bukan itu saja ia juga mengeluarkan sayap.
""Oh?"" suara Yami dan Zina.
"Kita mundur sejenak.." saran lelaki bermahkota.
""Setuju!!""
"..........."
"Manusia! Lemah! Aku pasti membunuh kalian?!"
"...... Itu kalimatku. Beraninya kau melukai penyelamat hidupku!"
"Ha?"
Crush..?!
"Hmm??"
Sekujur badan Violence mendadak jadi beku.
"Kalian semua telah membuatku marah besar!"
Crack of Ice : Endlife
Krk!!
Violence membeku dalam es waktu Anggita.
"..........."
Orangnya berjalan santai melewati si titan yang sudah dikalahkan.
"Siapa selanjutnya yang ingin jadi es batu.?"
Preview Next Arc
A : Selamat tahun baru, all xD
A : Moga aja dpt jodoh buat masa depan, hehehe xD
A : Di Arc ini ane memunculkan Chaos Army yang menyerang tiba-tiba. Ini baru tahap kejutan pertama karena bakal ada 2 orang yang mati dari Divisi 0 dan satu tambahan lainnya.
A : Langsung saja ke calon dead list pertama ada pertarungan Huda serta Rychy
Ihsasum : Nantikan saja next up Arc 25
Huda : Bye..
anggita157, mizu_hikari, Rendra45, katsumi_rei, SkyLine45, 0shima24, RychyAlhuda,
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top