Arc 25 : Gloria Si Lemah yang hebat menghindar

W Author POV W

Truang?!

Rei menangkis sabetan sabit dari Gloria yang ingin menjatuhkan ia dan Rendra yang ada di dekat.

Pedang Pembawa Ilusi

Rendra mengeluarkan dua bayangan tersisa, dua dari mereka menusuk dari samping Gloria tetapi gadis itu memutar tubuhnya dan mengayunkan pasta sabit menciptakan tebasan kasar. "?!" saat dua ilusi Rendra terbunuh, sontak saja ketiga orang yang ada disana mengepung Gloria dengan sangat dekat.

"Begini dia tidak mungkin bisa menghindari.." Rendra membungkus pedangnya dengan auracome, disebelah ada Oshima yang menusuk dengan tombak dan Rei yang mendadak muncul juga ikut mengepung.

""Kena?!!""

"............"

Slash!!?

"?!"

"Eh?"

Serangan ketiganya meleset. Gloria melompat ke atas.

"Bagaimana caranya? Padahal dia ada di udara??"

"Sayang sekali.." suara Gloria sangat pelan. Tebasan sabitnya mementalkan ketiganya.

"Urgh?!"

"Kyaaaarh!?!"

Gloria mendarat di tanah dan langsung mengincar Rendra, orangnya sengaja jatuh agar pedangnya dapat menciptakan dua bayangan ilusi yang tiba-tiba menyerang. Gloria mengikuti arus serangan dari bayangan ilusi Rendra, menghindarinya dengan cepat sampai dihadapan Rendra.

"Urgh??!"

Tring!!

Rendra sempat menangkis sabetannya.

Gloria menarik ujung sabit itu, menarik Rendra dan melesatkan tendangan berputar ke belakang kepala dan menghidari tebasan tiba-tiba dari Rei dibelakangnya. Gloria juga menyempatkan diri menghalau beberapa pisau yang dilempar Oshima saat ia mengambang di udara.

"Di tangkis.." ringis Oshima.

"Kau tidak apa?"

"Y-ya.." sahut Rendra mengusap kepalanya sendiri. "Kita harus mencari cara untuk menghadapinya. Aku sangat yakin Kode Nama nya pasti berhubungan dengan Chaos, tapi apa??"

"Kita mencari sambil menyerang..flash!" melesat Rei duluan melawan Gloria.

"Oshima, kau bantu Rei..!"

"Hmm.."

"Aku harus memikirkan sesuatu.   ??"

Serangan Rei terus bertambah cepat dibantu Oshima, namun hasil tetap sama, Gloria menghindar serta menangkis bahkan dapat membalas serangan.

Drt!

"?" Gloria menatap ke Rendra yang mengeluarkan bayangan raksasa berwarna biru yang dikuasai api emas.

"Cuma cara ini yang bisa kepikirkan.!"

Rei sontak saja membawa Oshima menjauh.

Supernatural Titan Soul : Dest Impact

Smash?!

Bayangan iblis itu menjatuhkan tangan yang berselimut aura emas. Sosok Gloria berlari disamping tangan setelah serangan berhenti, ia mendesak Rendra dengan cara menyerangnya cepat. Walau bayangan itu nampak menyelimutinya namun tidak memiliki fungsi melindungi... Tring!? Alhasil Rendra-lah yang menahannya langsung.

Pertarungan keduanya berjalan sengit setelah mengetahui jika bayangan iblis itu ikut menyerang juga.

Teknik Membunuh Akasaka : Lengkungan Sabit Berdarah

Sabetan cepat itu menembus tangkisan pedang Rendra membuat orangnya menerima luka. Bayangan iblis menyerang selanjutnya, pedang biru tercipta ditangannya menyerang Gloria yang berhasil sempat menghindari. Gadis itu menyusup masuk ke hadapan Rendra, ia begitu cepat dan lincah sehingga dapat menyikat kaki membuat Rendra terjatuh.

Grap?!

"?"

Rendra refleks mencengkeram satu kaki Gloria, disaat bersamaan anggota Chaos Army itu terpental oleh ayunan axe besar yang Oshima hantam.

"Yes. Ken---eh?" pekik Oshima keheranan mendengar suara besi saat axe mengenai Gloria.

Orangnya sempat menangkis.

Flash!

"!?" mata Gloria memperlihatkan terkejutnya menyadari Rei berlari menyusul.

"Dengan ini PASTI!" serunya melapisi katana dengan auracome.

Flash Moves Mod : One Hundred'n One

Slaaaaassshhhh!!

Tebasan kilat benar-benar membungkus Gloria. Tidak ada celah sedikit pun.

""Berhasil?!"" batin Oshima serta Rendra.














Chaos Noob's

Went!?!

Waktu seakan tergetar, pandangan Rei mendadak buram bersama serangannya yang bergelombang mirip orang sedang pusing kepala. Gloria menjatuhkan dirinya kemudian berdiri dengan cepat.

"........"

"......."

"Urgh..? K-kepalaku.." gumam Rei nampak pusing.

Serangan tadi... Telah digagalkan Gloria.

"Tadi hampir.." cetus Gloria, dan tidak ada yang bicara.

"A-apa itu t-tadi??" tanya Oshima bingung.

"Kh!"

"Nampaknya sampai segini saja kalian bisa merepotkanku. Aku ada tugas untuk menangkap Riza Si Author, aku tidak punya waktu untuk kalian.." tuturnya datar tetapi menusuk.

"Bagaimana cara kami menghadapi Pengguna Kekuatan sekuat dia? Chaos Army.."

"H-Hnmm??" kedua mata Oshima berkedip beberapa kali melihat ke arah belakang Gloria yang benda hitamnya.

"Itu... Apa??"

"Apa?" tanya Gloria balik. Saat orangnya berbalik tidak ada apa-apa dibelakangnya. "Mencoba menipuku? Coba saj--?"

Buag!         Bruk!?

""..........."" ketiganya hanya diam melihat Gloria jatuh pingsan setelah kepalanya di jitak.

"Kalian baik saja?"

"H-hantu!??"

"Ini aku... Altair."

Altair muncul dari benda hitam yang jadi background belakang Gloria tadi.

"Aku sangka orang ini dari kubu musuh tapi dia langsung tumbang pas aku pukul.."

"Dia memang musuh.."

"..........."









Oshima telah selesai mengikat kedua tangan Gloria ke belakang, mata ditutup kain oleh Rendra dan kaki dililit tali dengan ikatan 'mati' oleh Rei.

"A-apa ini tidak berlebihan?" tanya Altair keheranan.

"Tidak.."

"Menurutku masih kurang.."

"Ayo tambahi.."

"T-teman-teman??"

"Altair, kau tidak tahu betapa mengerikannya gadis ini(menghindar).." potong Rei.

"O-oh..?"

"Yosh, ini bagus.."

""..........""

Gloria mereka jadikan mummy.

"Sudah kuduga ini berlebihan..?!"

"Kita harus berkumpul ke tempat Riza, tapi seseorang harus menjaganya. Rei, bisakah kau?"

"Dengan senang hati.."

"........."

"........"

Dan nampaknya Rei yang paling kesal terhadap Gloria.

W SKIP POV W

Wilayah barat HELL telah menjadi tumpukan batu-batu akibat amukan Violence beberapa saat lalu. Di bagian jalur yang masih bisa digunakan terlihat Sky tengah bersama Silverio saat ini menuju ke tempat Riza dan Mizu, Hikari.

"Tuan Sky, apa tenggorokan anda kering? Jika mau saya ada aqua gelas nih.."

"T-terimakasih. Dia benar. Kenapa tenggorokanku sakit.? Jangan bilang..?"

Sky mendadak berhenti.

"Tuan Sky?"

"..........."

Dari arah timur ada kukus api putih dari balik bebatuan, yang mulai menyala jingga karena kepanasan.

Burn?!!

Bebatuan itu terbakar dan Saphira berjalan lewat lubang yang dibuatnya.

"Dia kembali cepat sekali.." decak Sky.

"Sini kau. Aku akan membakar orang yang melemparku tadi..!"

"Datang masalah. Tuan Sky, silahkan and--??"

"--Tidak. Kau yang pergi duluan.!"

"........"

"Pergi saja. Aku yang akan menahannya.."

"Anda yakin? Saya rasa anda tidak mungkin bisa menghadapinya.."

"Kau benar. Tapi lain masalahnya 'andai' aku kartu as'kan?"

"......... Baiklah. Mohon berhati-hati."

Tap, tap!

"Kau mau melawanku? Boleh saja tapi setelah aku membakar laki-laki itu!"

"Tidak masalah. Tapi.." jeda Sky mengambil dua kartu bergambar iblis dan naga. "Kau harus menghadapiku dulu!"

"He. Kau memang menyenangkan! Baiklah. Untukmu saja aku akan merubah moto yang kumiliki.!"

"Terimakasih banyak.."

"Majulah, pemberontak..!!"

Awakening Form : Grand Carder














































































































































Preview Next Arc

A : Pagi menjelang siang.

Oshima & Rendra : *normal mood*

Rei : *bad mood*

Riza : Ada apa dgn mereka??

Altair : Lebih baik kau tidak perlu tahu #_#

Hikari : Arc selanjutnya akan berfokus ke Sky

Sky : Akhirnya dpt Arc sendiri *senang*

Mizu : Jadi nantikan saja up Arc depan. Bye~~bye~~~

Rei : *normal*

Oshima & Rendra : *kesal*

Altair : Heh???

0shima24,katsumi_rei, Rendra45, AltairDenebandVega, SkyLine45

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top