Arc 24 : Perang tetap berlanjut

W Dragon Kingdom POV W

Devanti dan Lisa menghadiri rapat yang ditunjukkan olehnya dari pemberitahuan Akira dan yang lain. Mereka memasuki wilayah tengah ibukota Bahamuth ke istana kerajaan dengan dua tiang batu berpatung kepala naga di atasnya, anak tangga terbuat dari batu juga tetapi memiliki warna putih keju dengan motif kumpulan badan seekor naga. Para prajurit kerajaan berbaris rapi disamping kiri dan kanan, yang mana membuat Lisa terkekeh(?).

"Silahkan masuk, nona kebajikan.." sambut Yume di pintu masuk. Dua pelayan membukakkan pintu tersebut agar mereka Yume dapat mengantar tamu ke hadapan sang ratu.

Di aula sudah tersedia dua meja persegi panjang, samping kiri ada dari kerajaan dan sedangkan di kanan 4 Kebajikan duduk bersama Reonerym yang anggota Divisi 5 Pasukan Pemberontak.

"Jadi perempuan itu pemimpin kebajikan. Dia cantik, kurasa.." pikir Reonerym.

"K-kak Devanti-- m-maksud saya ketua.."

"Halo Yuu, aku dengar kau berhasil mengalahkan Pemegang Pride. Itu hebat.." puji Devanti.

"U-um. T-terimakasih.."

"Kau terluka, Akira?" tanya Lisa dengan senyum mengejek.

"Kau juga. Apa lawanmu segitu susahnya, ha?"

"Hm.." aduan petir nampak tercipta saat mereka keduanya saling tatap. Mereka akrab.

"Ketua, saya sudah menyiapkan kursi untuk anda.." cetus Alicia menunjuk kursi di kanannya.

"Kerja bagus, ketua.." tambah Ica sambil tersenyum. Devanti dan Lisa lalu duduk di kursinya masing-masing, dengan fokus mata ke Sira yang tengah menatap ke tempat mereka.

"Saya tahu apa yang ingin anda bahas, ratu. Dan kebetulan saya ada waktu luang untuk mendengarkannya secara langsung.." kata Devanti.

"Oh~? Senang mendengarnya.."

"Karin, berapa perkiraannya?" tanya Sira ke belakang singgasana. "82% ia setuju,"

Sira nampak tersenyum. "Baiklah. Aku akan menjelaskannya secara rinci dan membiarkan komandan Divisi 5 memberi waktu untuk rapat ini.."

"Hm? Sejak kapan komandan melakukan perjanjian dengan Ratu Sira?" pikir Reonerym keheranan.

W Another POV W

Sementara itu keadaan di wilayah Entitas..

Jiwa Api Kegelapan : Amarah Tak Nampak

GURN!!?

Hembasan api kegelapan dari komandan Divisi 5--- Anka. Dalam bentuk Awakening Form : Phoenix Maiden [D].

"Mundur. Dia bukan tandingan kita! Mundur semuanya.!" perintah ketua pertahanan berasal dari ras siluman.

"Jangan pikir bisa.!"

Slash, slash..!

Kilatan cahaya biru menebas semua tentara monster itu dengan cepat. Seorang pemuda berambut biru terang yang mengenakan rompi pemadam kebakaran berhenti di api biru yang keluar dari sepatu esnya. Ia telah kehilangan beberapa bagian badan dan digantikan dengan mesin dalam berbagai macam pertempuran juga, walau begitu ia tetap menjadi Pasukan Pemberontak yang lebih senior dari Mizu.

Rival Si Kilat Biru.

"Jangan terlalu semangat.." peringat Anka.

"Saya duluan, komandan.!" Rival melesat di udara menggunakan sepatu es yang menciptakan kobaran aura biru itu.

"?!"

Anka mengibaskan satu tangannya menangkis kehancuran dari benang mematikan milik Takeru.

"Elit Ent. Form.."

"Aku sudah bertemu dengan komandan mereka.." lapornya ke Juwita.

"Tahan dia selama aku sibuk.."

"Dimengerti, ratu Juwita.!"

Jiwa Api Kegelapan : Lengan Dua Sayap

Dua kobaran api muncul ditangan kanan Anka yang ia angkat, kedua api itu lalu menembakkan bola-bola api dalam kecepatan hebat. Takeru menarik keluar benangnya dan memotong setiap bola dengan ayunan benang yang mengintari badannya.

"Orang ini lumayan berbahaya!"

Takeru melempar bagian tipis melewati Anka dengan cepat, susah dilihat nampak ada sulur-sulur kilat dari benang yang dilempar. Berkat insting kekuatannya Anka melompat tinggi ke atas menghindari sangkar besi yang terbuat dari benang-benang tajam.

"Hei, apa kau manusia? Darimana kau tahu akan serangan itu?!" tanya Takeru kesal.

"Kau sendiri juga apa manusia? Kode Namamu aneh. Bagaimana benang dapat berkembang biak seperti tadi.." sahut Anka membuat Takeru marah.

"Aku bunuh!"

Benang Besi Yang Kejam : Sarang Laba-laba

Crink..!

Takeru melebarkan penyebaran jaring lewat kedua telapaknya, jaring yang tertarik kemudian terbang ke langit, tambah lebar dan menjadi jaring tangkap yang sangat tajam.

Api Jiwa Kegelapan : Tubuh Abstrak

Clash!!?

Dua jurus saling berbenturan. Tubuh Anka seketika jadi kobaran api karena terpotong oleh jaring Takeru. Dirinya jatuh dengan tangan muncul dari kobaran mencoba menangkap, Takeru tentu melihatnya dengan jelas. Ia menarik cuma satu jalur benang.

Benang Besi Yang Kejam : Terpotonglah!

FRASSHH??!?

Anka tercincang saat benang yang Takeru tarik tadi ia lepas yang mana menciptakan ledakan benang-benang yang sangat tipis. Tubuh Anka sekarang jadi percikan api-api kecil.

"Dimana?" Takeru diam ditempat dengan berfokus ke telinga. "Disana!?"

Benang Besi Yang Kejam : Ombak Baja

Dari kelima jarinya itu keluar lima benang yang sangat tipis dan bergoyang saat ditarik layaknya air. Takeru memainkan jarinya cepat membuat kelima benang melilit lengannya sendiri, dan saat Takeru tinju ke depan, tempat yang jadi incarannya terpotong dalam sekejap mata membuat jurang hitam.

"........."

Set.........

Anka tiba-tiba saja muncul disamping Takeru.

"Kau tidak bisa mengalahkanku yang dalam Awakening Form ini, selama Kode Namamu masih dibentuk awal.."

"Ap--???"

IMPACT!!!!

Ayunan api kegelapan ke belakang Takeru itu menjatuhkan orangnya langsung sampai tak sadar lagi.

"Aaaaa--"

"Tidurlah. Kau bukan lawanku disini.." ucap Anka lalu berjalan pergi.

W Other POV W

"Miawawawa. Lihat mata Takeru, miaw? Putih, miawawawa.." tawa perempuan dari ras kucing berkulit ungu.

"Aku sudah memperingatinya untuk istirahat sebentar tapi tidak mau.." gumam Liffi menatap lelah.

"Mau bagaimana lagi? Perintah Ratu Juwita.."

"Tapi tidak perlu ia mesti menawarkan diri juga.." hela Liffi.

"Miaw~? Kau nampak perhatian dengan Takeru? Ada apa, miaw?"

"Perhatian? Aku cuma khawatir harus mencari kelinci percobaan baru untuk eksperimenku andai Takeru mati.."

"Tapi ia beruntung bertemu dengan orang baik.." kata Ketua Elit Ent. Form, yang adalah seorang wanita berambut putih twin-tail bor.

"Ketua, anda tidak pakai celana lagi, miaw~?"

"Aku lebih enak seperti ini.." sepuluh Elit Ent. Form yang ada hanya bisa menjatuhkan keringat. "Oke, sekarang kita susun rencana untuk menahan Divisi 5 dari Pasukan Pemberontak dan mengantipasi kejutan dari Dragon Kingdom serta Pemilik Kebajikan,"

"Bicara soal itu. Bagaimana dengan Pemegang Dosa? Tuan Aria dan Ren, mereka bukannya.."

"Tidak bisa dihindari. Mungkin pangeran terkadang bisa salah dalam memilih seseorang, buktinya mereka kalah. Legenda yang aku tahu, untuk dapat melenyapkan 'dosa' kau harus mengorbankan 'kebajikan'.."

"Apa maksudnya?"

"Maksudnya... Mereka berdua harus mati bersama-sama!" jawab pemuda berambut biru rumput laut yang mengenakan badysuit hitam berlapis jaket jubah putih.

"Raikun benar. Posisi kita saat ini juga dalam bahaya. Bukan hanya Dragon Kingdom dan Pasukan Pemberontak, OMEGA juga telah mulai menghalangi.."

"Jadi begini rasanya punya banyak musuh, miaw~~~?"

"Hei Luusiii, kenapa kita tidak minta bantuan Solcode Intrement? Bukannya mereka melindungi ras-ras yang sepertimu.?"

"Kau salah, miaw. Memang benar tapi dalam bentuk penyiksaan atau pembullyan. Kasusku sedikit berbeda, miaw, karena aku tidak terseret ke dalam kedua hal di atas, miaw~"

"Ini... Merepotkan!"

"Tidak. Kita mestinya bersyukur.." sela ketua mereka.

"Kenapa??"

"Aku setuju, miaw~. Coba kalian pikirkan, medan peperangan ini tercipta berkat kekuataan ratu yang mana menghubungkan kedua buah tempat berbeda namun berakibat kacaunya dimensi. Tepat diperbatasan Entitas dan Dragon ada sebuah hutan yang penuh binatang normal dan sedikit berbahaya.."

"Hubungannya dengan Intrement?" tanya Raikun seperti menuntut.

"Kode Nama ketua Intrement adalah Ultimates Wild. Ketua adalah pemilik segala kekuatan hewan dan alam liar, bukan itu saja ketua bahkan dapat mengendalikan, merubah dan memanipulasi lingkungan sekitarnya. Ketua dapat merasakan kekejaman sedikit apapun berkat Kode Nama itu, miaw~"

"Itulah kenapa aku sangat bersyukur dia tidak ada ditengah-tengah kita. Bisa-bisa Entitas dan Dragon Kingdom hancur olehnya seorang.." jelas ketua Elit Ent. Form seraya mendengus.

"Sekuat itu'kah?" penasaran Raikun. "Anggap saja dia satu angkatan dengan bos World-mu, Raikun,"

"Tunggu dulu! Itu artinya.."

"Benar. Or Ketua Solcode Intrement termasuk salah satu dari Ultimatum Member's Code Pemenang Kursi ke-16.."

"Kekuatannya hampir setara dengan pangeran tapi kita saat ini kita dirugikan karena menurut penjelasan ratu pangeran belum sepenuhnya 'bangun'. Maka dari itu tugas kita sebagai anak buahnya untuk 'mengawal' beliau sampai benar-benar bangun.."

"".........""

"Kalau begitu masuk ke rencana. Luusiii dan Raikun pergilah menyusul Takeru, kalian akan menghadapi Pasukan Pemberontak. Liffi dan lainnya akan berjaga di dunia bawah. Kita mesti menyambut kebajikan disansa..!"

W Normal POV W

"Wow? Aku tidak percaya raja kalian dapat bertahan melawan orang itu selama hampir 2 bulan lamanya. Apa mereka tidak istirahat?" celetuk Akira.

Kembali ke Kerajaan Naga, mereka tengah disibukkan oleh rencana 'apa' yang bagus untuk menghadapi Entitas. Korban yang berjatuhan tidaklah sedikit dan kerusakan ada dimana-mana. Waktu terus maju dan orang yang menghadiri rapat bertambah, Karin telah tidak bersembunyi lagi dibelakang Sira dan kini bersandar disamping singgasana(itu sopan?).

Ada juga Anggreani serta Orange dari Pedang Keadilan Raja yang baru saja kembali dari Synthoria setelah menghadiri rapat lainnya. Serta satu Perisai Pelindung Rakyat yang dikirim Shaker untuk mengalahkan Entitas, ia adalah seorang laki-laki berambut merah jambu dengan zirah baja hijau danau, dan ada pedang zig-zag sepanjang 1,6 meter dibawanya.

"Rasanya aneh saat mesti bekerja sama dengan kalian.." ungkapnya menatap Reonerym.

"Hm? Kau bicara denganku?"

"Tenanglah, nak Gill. Kita disini bukan untuk memberi kebencian.." tegur Orange merapikan jenggotnya.

"Kakek terlalu santai.." tambah Anggraeni nampak sangat santai.

"Apa masih lama?"

"Jangan tanya samaku.." balas Shuro ketus saat ditanya Ica. "Hei Sira, apa lagi yang kau pikirkan, hah!? Aku sarankan untuk langsung menyerang saja atau Ghufron tidak akan bertahan lebih la--?"

"--Bisa kau diam? Aku juga tahu itu!"

"........ "

"Kerajaan ini ada dibawah tanggungjawabku. Aku sudah berjanji pada kakak untuk melindungi mereka semua. Aku ingin pergi saat ini juga tapi keselamatan teman-teman dan pendudukku jadi taruhannya!"

"".........""

"Tapi disaat yang sama juga aku khawatir dengan si bodoh Ghuf-Ghuf itu.."

Bertengkar itu tidak baik. Kalian mesti akrab.

Tapi Kak!? Sira yang memulainya duluan!

Hei! Kenapa kau menuduhku? Kau sebut dirimu pria, Ghufron?!

Aku memang pria~~

Ghufron!

Hahahaha. Sepertinya kalian akrab..

He?

Eh?

Darimana yang 'akrab'??!

Sira teringat kenangan masa lalunya. "Andai kita tidak sebodoh ini.." Sira tersenyum tipis.

Semuanya tertuju ke Devanti yang mengangkat tangan. "Jika diperbolehkan izinkan saya yang menyusun rencana untuk penyerangan ini.." katanya.

"Kalau bukan dari mereka aku setuju saja..." cetus Gill sempat menatap kelompok Reonerym.

"Aku juga tidak keberatan.."

"Apa rencanamu, ketua Kebajikan?"

"Kita akan memanfaatkan Kode Nama-ku dan juga tuan Shuro untuk bisa menyusup masuk ke dunia bawah kekuasan Entitas saat ini kemudian membagi regu jadi lima. Aku ingin Kebajikan di pisah untuk menarik kemungkinan jika ada yang ketemu dengan Dosa. Pedang dan perisai jadi satu bersama anggota Dragon Kingdom, serta.." Devanti menatap Sira. "Saya ingin ratu ikut ambil bagian dalam penyerangan ini!"

"!?"

"I-itu..."

"...... Tentu." terima Sira santai.

"Terimakasih banyak. Dan untuk Divisi 5 dari Pasukan Pemberontak yang mendapat tugas untuk mengawal ratu Sira..."

"Akan aku sampaikan.." sahut Reonerym.

"Bagus. Penyerangan akan berjalan bagus dengan ini.."

"Ketua, anda masuk regu mana?"

"Aku? Aku bersama Ratu Sira.."

""H-eh???""

Rapat berjalan lancar dengan rencana Devanti sebagai titik utamanya. Pemilik Kebajikan dipersilahkan berbincang kepada sesama anggota regunya, para pemberontak pergi keluar karena aura yang diberikan oleh pihak OMEGA.

"Ketua.." Alicia dan Yuu mengekor dibelakang, Devanti terpaksa berbalik badan di koridor istana.

"Ya?" sahutnya seraya tersenyum.

"Maafkan kami karena belum terlalu bisa mengendalikan kekuatan penuh Kebajikan, membuat anda datang.."

"K-kakak sudah s-sibuk dengan pekerjaan di perusahan. K-kami m-malah menambahnya.." Alicia dan Yuu menunduk sedih.

"Tidak-tidak. Jangan begitu. Ugh, mereka imut sekali.!" Devanti mencoba menenangkan dirinya sebelum menenangkan kedua juniornya.

"Kalian semua tidak salah. Aku datang karena ini sekarang adalah tugasku.."

"Sebagai Ketua Kebajikan?"

"Itu setengah benar tetapi alasan sebenarnya aku diperintah untuk mengakhiri peperangan disini bersama Dragon Kingdom dari pemimpin Pedia's Soul.."

"Dari p-pemimpin?" tanya Yuu sontak.

"Ya. Pemimpin ingin tuan Riza mewarisi Pedia tanpa harus menyelesaikan masalah merepotkan seperti halnya sebuah perang.."

"Kak Riza..."

"Apa kau tidak sabar bertemu kakak tirimu, Yuu? Oh, bukannya kalian pernah bertemu saat di Jakarta??"

Yuu menggeleng gugup. "K-ami tidak s-sempat bertemu..c-cuma Novy yang b-bertemu sama Aldi."

"Sayang sekali.? Kalian berdua istirahatlah setelah ini kita akan bertarung mempertaruhkan nyawa.."

""Ya..""

Devanti pergi meninggalkan mereka menuju ke luar istana.

Tap.!

Devanti berhenti disatu tiang batu dan melirik ke Shuro yang bersembunyi.

"Apa aku tidak salah dengar? Kekuatanmu lebih lemah dariku, dan kau ingin mengakhiri perang? Asal kau tahu saja Pengeran Entitas yang kita lawan sangatlah hebat. Aku ada kesempatan menang dengan mengorbankan nyawa tapi aku tidak ingin.."

"Aku tahu betul soal itu. Seseorang yang dulunya bernama Laras dan sekarang jadi penguasa dunia bawah--- Pangeran Entitas, salah satu Ultimatum Member's Code Pemenang Kursi ke-15, Kode Nama Alter kekuatan yang dapat membatalkan segala kemampuan dengan melawan balik menggunakan 'kekuatan yang berbeda'. Ia bisa memadamkan api dengan air, dia bahkan meniadakan 'apa yang ada' jadi 'tak ada'. Mirip Imagination milik CryVirus tetapi lebih kuat!"

"Dan kau mengatakan kepada dua gadis tadi, 'datang untuk mengakhiri perang'? Jika kau tahu seberapa kuat lawanmu kenapa kau mengatakan kebohongan kepada mereka?"

"Heheeh.."

"Apa yang lucu?!"

"Kau berbicara seperti bukan orang baik saja. Kau bisa saja juga mengakhiri perang ini jika kau mau.."

"......"

"Tapi benar juga. Mengorbankan nyawa untuk orang yang tidak kau kenal bukanlah hal bijak tetapi termasuk perbuatan baik yang menjadikanmu seorang manusia.."

"Seperti yang aku katakan, tidak ada yang berubah dan tidak ada kebohongan. Aku akan... Mengakhiri perang disini!"

"Keh. Kita lihat seberapa benar kebajikanmu itu.."

"Kau cukup bersabar saja karena itu adalah pilihan terbaik saat ini.."

Tiiit...

"Apalagi aku tidak akan sendirian!" Devanti mengangkat panggilan lewat hp-nya.

"Saya mau melapor..."

"Hm. Jadi kau sudah ada di Dragon Kingdom.."

"Ya, pak.."

"Hm...... KENAPA KAU BARU MELAPOR, BODOH!!"

"Urgh!?"

W Pedia's Soul POV W

"Kenapa kau baru melapor... Dasar sekertaris bodoh?!!"

"S-saya mesti bertarung dan menghadiri undangan ratu. Jadi saya tidak punya wakt--"

"--Tapi setidaknya mengirimku satu sms!"

"M-maafkan saya, pak!"

"Haaah. Kau tunggu saja, kerjaanku disini hampir selesai jadi sebentar lagi aku ke sana.."

"B-baik.." panggilan berakhir saat pria berambut coklat dengan tampang serius itu menekan gambar merah.

"Kau terlalu keras padanya, Zeke.." tegur Aroki.

"Kenapa anda ada disini?" kagetnya.

"Aku yang memanggilnya.."

Seorang pria tua berumur 35 lebih nampak di dekat jendela. Sebenernya mereka bertiga ada di dalam ruangan.

"Kenapa anda memanggil tuan Aroki, pemimpin?"

"Untuk membicarakan sesuatu. Kau juga harus segera pergi ke Underworld membantu Devanti, Zeke.."

"Akan saya selesaikan dengan cepat, pemimpin.." pria bernama Zeke itu lalu keluar bersama lembaran dokumen kerjanya, meninggalkan Aroki bersama pemimpin Pedia's Soul saat ini..

"Apa yang ingin kau bahas... Ixran?"

"Ini soal Riza.."

"Ada apa dengan, Riza?"

"Aku melihat sesuatu yang tidak bagus ke depannya. Aku ingin dia secepatnya memiliki semua 'harta' yang ada disini.."

Aroki menggaruk kepalanya. "Dia adalah anakmu. Percayalah pada keberuntungan yang ia miliki, bisa saja lebih besar darimu.."

"Riza lebih mirip ibunya... Sering terseret masalah."

"Itu terdengar aneh dari orang yang menyatakan perang kepada Dewa Kekacauan dan Penguasa Underworld.."

"Haaah. Kau tenang saja. Saat ini Riza aman bersama Pasukan Pemberontak.."

"Kenapa anak buahku malah menantangku..?"

Tanpa siapapun sadari Riza dan ayahnya memiliki hidup yang sama.



























































































































Preview Next Arc

A : Malam all ^^

A : Untuk Arc depan ada Divisi 5 vs Elit Ent. Form

A : So itu saja. Bye~~~

Riza : Pendeknya!!?

QI-Thmir, Akira_Eldes, EnvyArtOfficial, AngemonTakeru6, Yuu_Airi, aliffia_mutia, GillThunder0

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top