Arc 23 : Pedang

W Author POV W

Persenjataan Shaga No. 1 : Tangan-Tangan Ajaib

Persenjataan Shaga No. 2 & 3 : Pedang Cahaya - Perisai Penetral

Delapan tangan robot muncul dari tas yang dibelakang Shaga diiringi kemunculan pedang cahaya dan perisai baja persegi panjang.

Slash?!

Cashile menyerangnya 1 detik ke depan, tangan yang memegang perisai bergerak otomatis dan menahan tebasan.

"Hehehe.."

"Berhenti menertawakanku!" kesalnya, Cashile menyerang Shaga terus menerus berhasil mendorongnya paksa.

"Hahaha!"

"Sudah aku bilang berhenti?!"

Slash... JUMP!!

"Eh??" kaget Cashile melihat keenam tangan robot Shaga mendorong lantai dan membuat orangnya terlompat ke atas.

"Hehehe. Aku masih punya banyak tangan yang kosong lo~~!"

"Ugh!!"

Keenam keenam tangan itu berubah bentuk jadi bor dan menyerang dari atas. Cashile menghindar dengan cepat namun ia terpental saat tangan yang memegang pedang cahaya menebasnya saat kurang fokus.

"Kyaaa!?"

Persenjataan Shaga No. 4 : Roket Peluncur

Bagian atas tas milik Shaga terbelah memperlihatkan kumpulan roket-roket kecil. Mereka tertembak ke udara dan melesat cepat mengenai Cashile yang terlempar.

"Kesempatan!" dua tangan robotnya melesat sangat cepat ke tempat Cashile berada. "Bila aku mendapatkan mungkin aku bisa membuat sesuatu yang berhubungan dengan iblis. Kau adalah sebuah aset!"

Kau cuma aset, Cashile.!

"!!"

Trang?!

".....?"

"H-hahaha. Kalimatmu kejam sekali tetapi berkat itu kau membuatku senang.!"

"??" Shaga keheranan saat melihat Cashile tersenyum ke arahnya.

"Pedang Ratu Iblis!" Cashile mengangkat pedangnya, yang mana pedang itu jadi sebuah greatsword dengan motif jaring berwarna putih di dekat ganggang dan bermata hitam pekat.

Pedang Ratu Iblis : Tebasan Ratu Iblis

Cashile menciptakan tebasan yang sangat kuat. Shaga nampak dapat menghindari dengan mudah namun seluruh tangan robotnya hancur yang ada disebelah kanan.

"Serangannya bertambah kuat. Dan juga... Arrgh?! Apa yang kau lakukan?? Aku sangat bersusah payah membuat kumpulan tangan ini!"

"Benarkah~? Kalau ya kau cuma membuat yang tak berguna.."

"Tak... Berguna? Ooooh! Beraninya juga kau ya!" Shaga nampak kesal disaat bersamaan semangatnya bertambah.

Berpindah ke pertarungan satunya..

Slash, thurst.!

Iidona nampak bersusah payah menghindar dan menahan setiap serangan tombak yang dilesatkan Modi. Tanaman sekitar yang Iidona gunakan untuk menangkis seketika langsung lenyap saat bersentuhan dengan senjata Modi.

"Kau terlihat bingung, nona? Ada apa?"

"Ugh!"

"Pergerakanmu kaku! Kenapa kau gugup sekali!?" Modi melakukan gerakan tipu, Modi terlihat ingin maju membuat Iidona memunculkan barrier yang tinggi tetapi tidak. Modi melompat ke samping kanan dan melempar tombaknya yang mana menyerempet pinggang kurus gadis ini serta merobeknya.

"AaaaaH!"

"Iidona?!"

"Hyaaa.!"

"?!" Cashile tersentak kaget saat perisai baja dilempar tangan robot Shaga.

"Terima ini!"

Persenjataan Shaga No. 5 : Meriam

Kumpulan tangan robot disebelah kiri Shaga berkumpul dan menyatu membentuk meriam bulat.

"Tembak!"

"!!"

SHOOT!!

Tembakan laser dengan jangkauan luas melenyapkan Cashile dari hadapan Shaga. Orangnya selamat dan kini ada di dekat Iidona dengan sedikit luka bakar.

"Kemana kau pergi?!" kesal Shaga.

"Iidona.." Cashile melihat darah keluar banyak disamping perutnya. "Darahnya banyak,"

Darah Iidona berwarna biru malam.

"Modi, jangan biarkan mereka kabur.!"

"Hahah!" Modi mengeluarkan satu kertas bertuliskan 'Diam', kertas itu ia remukkan seketika efek diam menghampiri keduanya.

"Aku..tidak..dapat."

Persenjataan Shaga No. 6 : Stungun

Bsd?!

Dua tangan robot berpisah dari meriam membuat pistol setruman berselongsong panjang... Bzzz?!

""Aaaaaaarh?!!"" jerit keduanya.

"Ugh..!"

Cashile menancapkan pedangnya ke lantai bersamaan dengan itu aura gelap menyebar, sempat memberi intimidasi.

"Aku harus membawa pergi Iidona dari sini.."


















Almighty Force

DAAR!!?

Pintu yang ada dibelakang Shaga tiba-tiba saja hancur oleh serangan Shaker, mementalkan sosok anggota Chaos Army.

"Dia?!" syok Cashile. Pasalnya perempuan itu memegang sebuah pedang.

""Mustahil!?"" batin Modi dan Shaga terkejut.

"Hei pencuri, kembalikan pedang itu!" suara teriakan Shaker terdengar, disambung tembakan plasma yang berwarna merah berisi ungu ke udara.

Pts!?

Tembakan itu mengenai telak perempuan anggota Chaos Army itu. Tetapi..

Jimat Pengacau : Data Darah

Tubuhnya mendadak mencair kemudian jatuh. Ia kembali ke wujud fisik berkulit putih saat sudah mendarat di lantai. "Hampir aku mati~~" katanya.

"Ayane, k-kau berhasil?" syok Cashile hampir tak bisa berkata-kata.

"Hm~? Itu berarti tadi kau tidak percaya?" tanya Ayane tersenyum nakal, Cashile memalingkan mukanya karena 'kalah'. "Kau juga bisa terlihat manis, Cashile. Karena tujuan kita telah berhasil ayo kita pergi dari sini,"

"Tidak akan kubiarkan! Modi, tahan kekuatan perempuan itu!"

"B-baik.." Modi sempat terkejut mendengar perintah dari Shaker. Tidak seperti biasa?

Modi melempar meremukkan satu kertas menciptakan barikade tak terlihat.

"Menjanjikan. Tapi palsu tetaplah palsu.."

"Kau bilang apa--??" perkataan Modi terhenti oleh Ayane yang mencairkan jimat merah pekatnya, aura Chaos menguasai ruangan dan barikade Modi lenyap.

"Ini'kan!?"

"Kau sepertinya sama seperti rajamu... Meremehkan Kode Namaku." senyum Ayane senang.

Almighty Call's : Mighty Stone Prison

Jimat Pengacau : Lalu Lintas Kehampaan, Dan Menghilang

Deer!!

Shaker memunculkan pilar-pilar batu untuk meremukkan Ayane akan tetapi yang ia kenakan cuma bayangan semu berwarna
merah sedikit keunguan.

"Enak melihat ekspresi kekalahan anda, Yang Mulia. Seharusnya anda tahu bahkan 'para pencipta' akan bangun kembali pada saat Sang Penulis kembali.."

"Kau.? Jangan bilang--?!"

"Benar, Yang Mulia. Aku salah satu keturunan para pencipta. Kode Namaku adalah Chaos Sign, kekuatan yang dapat mengacaukan kekuatan lawanku saat Kode Nama ini aktif.."

"........"

"Sayangnya pemimpinku tidak akan bisa menguasai 'senjata' ini sebelum ia membunuh Sang Penulis.."

"?!"

Ayane membisikkan sesuatu ke dekat pedang yang ia ambil, disaat yang sama cahaya dan tekanan kekuatan meledak membuat pedang itu terpisah darinya... CRASH, pedang terbagi jadi lima buah.

Shaker refleks merentangkan tangannya membuat satu cahaya melesat ke tangan Shaker. Dua cahaya terbang ke Ayane serta Cashile yang tidak tahu apa-apa sementara dua cahaya yang tersisa terbang ke tempat berbeda, pergi dari Synthoria.

"Misi selesai.." seringai Ayane. Kini ada sebuah pedang kris sepanjang 2 meter ditangannya, dengan ganggang bermotif mulut naga warna merah dan mata pedangnya ada haiasan badan seekor naga Cina hingga ke ekor yang berada di ujung berwarna keunguan.

"I-ini.." Cashile tidak dapat berkata-kata akan kekagumannya terhadap sebuah pedang katana hitam pekat sampai ke ganggangnya, ada warna abu-abu yang memisah dibagian tengah mata pedang itu.

"........."

Sedangkan ditangan Shaker saat ini ada sebuah broadsword yang sangat besar. Awalnya tidak ada warna disana namun saat bercampur dengan tekanan aura milik Shaker, pedang besar itu menyala seperti emas dimatanya, di dua sisi terbagi oleh warna biru tua yang sedikit dimana pegangan pedang ini berwarna merah ringan.

"Sesuai kesepakatan kita bagi pedang ini. Kau bawa pedang itu ke ketua Darkside.." seru Ayane.

"Aku tidak tahu ada kesepakatan seperti itu.." batin Cashile.

Ayane beralih ke Shaker yang menatapnya tak suka.

"Katakan kepada pemimpinmu, aku akan datang merebut pedang itu kembali.!" tuturnya.

Ayane memberi hormat sebelum hilang jadi kumpulan asap. Cashile dan Iidona juga hilang dan keadaan berhenti jadi gelap.

"Shaker, sebenernya pedang apa itu? Aku melihatnya terbagi.." tanya Modi.

"......." Shaga memilih diam.

"Well..kurasa aku harus menceritakannya karena kita akan merebut pedang itu. Kekacauan yang ada di Synthoria pasti bertujuan untuk merebutnya."

Tap, tap, tap..

Shaker berdiri di pintu istana yang dirusak ketiga perempuan tadi, Shaker melihat asap hitam ada dimana-mana.

"Mungkin sudah saatnya.." gumam Shaker bicara sendiri.

[ Ultimate Form : The Est ]





















DRT!!

DRT!!!

DRT!!!!!!!

Synthoria terguncang oleh kekuatan Shaker.

W Another POV W

Drt!!

"Huaaa!??"

"Eh?"

Bruk!

Riza yang sudah mengenakan jaketnya tiba-tiba jatuh mendorong Anggita yang kebetulan ada di depannya.

"Ugh?! A-apa-apaan tadi? Gempa?? Maaf ya Anggita.."

"U-um.."

"Oh ya~? Tuanku, anda liar juga.."

"Heh?" pekik Riza bingung mendengar Anifa menggodanya.

Riza baru sadar ia mendorong Anggita sampai ke ranjang.

"Kak Riza, kami sudah..siap?"

Mizu masuk ke kamar.

"Ini tidak seperti yang kau KIRA!!" teriak Riza kencang.

"Ada apa?" tanya Oshima menyusul masuk.

"Hiks. Kak Riza mencoba membohongiku.." tangis Mizu.

"Apa yang kau tangiskan? Hei Mizu!"

"Hiks.." Mizu tetap menangis.

"Maafkan saya tuanku~~~"

"Anifa!!"

"Ehehehe..."

"Aku bersumpah. Siapapun yang membuat getaran ini aku pasti akan menghajarnya!" batin Riza murka(?).

W Normal POV W

Kembali ke Synthoria..

One yang sedang bertarung... Terlempar ke tumpukan sampah, sama seperti Ao.

"A-apa... Apaan orang itu!?" ucap Ao merangkak keluar dari tumpukan sampah.

"Aku senang kau baik saja, Ao.." tambah One.

"Ya.? Saya masih bisa merasakan kekuatan  sendiri.." lalu Ao menatap lawan mereka. "Saya tidak percaya dapat melawan seorang legenda di tempat seperti ini,"

"Hahaha! Aku jadi legenda ya.? Kurasa kau benar. Hidup ini tidak terasa sudah 100 tahun.."

"Hmm..??"

"".........""

Pria itu mengerutkan keningnya melihat begitu banyak lingkaran emas dengan motifnya berwarna biru di langit.

Drt!!!

Tidak berselang lama terjadi gempa bumi yang sangat kuat hingga dapat membuat orang berpikir bahwa dunia akan terbalik.

"Ini kekuatannya Shaker.." batin One.

"Hmm. Kurasa jika hanya menggunakan 'Awakening Mode' tidak akan bisa menghentikan bocah Shaker. Tidak peduli.."

"Aku juga sudah puas. One, terimakasih sudah menghiburku.." katanya.

"Mati saja kau!"

"Hahahaha.." tawa pria itu sampai tak terdengar lagi.

Aliansi Chaos Army dan Darkside mundur dari perang karena tujuan mereka telah tercapai, namun beberapa dari mereka ada yang tidak bisa kabur akibat serangan Shaker. Bahkan ada yang kehilangan nyawa mereka.

Para OMEGA diperintahkan berkumpul ke istana untuk membahas suatu hal yang penting. Sementara itu bagian penjara dikuasai oleh Diga... Dimana anak buah dan para tahanan bergabung-kembali ke pihaknya.

Perang di OMEGA berakhir bersamaan dengan di HELL. Namun peperangan yang lainnya sebentar lagi tercipta.













































































Preview Next Arc

A : Malam all, ane up lagi tengah malam xD

A : Ternyata Shaker berkelahinya cuma sebentar xD

Modi : Kena tipu kalian

Shaga : Ohoho~? Aku tidak menyangka bisa sekuat itu.!

One : Sedikit spoiler. Si Shaga gk bisa Awakening

Shaga : KNP DIBERITAHU!? *syok*

Gehenna : Arc selanjutnya akan jadi evaluasi buat Arc 23 sebelum masuk ke Arc 24, yg mana bakal kembali ke Perang Dragon Kingdom vs Entitas

One : *menghilang*

Gehenna : Sayangku hilang!? Sayang..!

A : Sip. Sekian untuk Arc satu ini. Sampai jumpa di lain kesempatan--

Anifa : Bye :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top