Arc 23 : Kegaduhan di Penjara Omega

W Author POV W

Aaaaa, aaaa...

Terlihat banyak anggota OMEGA bertempur menghadapi puluhan bahkan ratusan bayangan hitam berbagai macam bentuk, contohnya adalah manusia dan binatang. Dan bahkan ada yang bentuknya tidak seperti apapun.

Mereka disebut Darker. Senjata berbentuk pasukan milik Darkside.

Punch..kick... Smash!

Dan ditengah itu semua ada Marina yang menghajar acak kedua kubu yang tengah bertempur itu. Ia melakukannya karena tidak memiliki satu pun sekutu.

"Ini mudah. Hyaa!" Marina semakin tidak karuan namun bergerak dengan rapi mengurangi jumlah masing-masing kubu yang berada di pintu keluar Penjara Omega, bahkan karena terlalu rajinnya ia mengalahkan semua yang ada disana.

Kini Marina berdiri sendirian dengan ekspresi bercampur aduk, menyesal, kesal dan kebingungan.

"A-aku... Terlalu berlebihan."

Angin melewatinya pelan yang seorang diri disana. Dan cctv setempat menciduk Marine.

"Tidak! OMEGA pasti mencariku nanti?!"

Tap, tap..

"?"

Suara langkah kaki membuat siaga Marina kembali, disana ada seorang gadis berambut hitam gelap dengan armor seksi ungu yang menampakkan bagian diatas perutnya, ada pedang ditangan kiri dan aura menyengat.

"Dia siapa?"

"Hmp~akhirnya sampai juga setelah lama tersesat tadi.."

"Eh? Dia bilang apa tadi?"

"Aku adalah orang yang akan menghentikan kekacauan disini..!" serunya.

".........."

Krik..krik..krik.

Jangkrik berbunyi.

Wajah gadis itu memerah. "Ugh?! Aku salah baca naskah. Maksudku 'aku' adalah orang yang akan membuat kekacauan disini!"

"..........."

Kekacauan sudah diselesaikan oleh si rajin Marina.

Wajah gadis itu tambah merah. "Arh? Padahal aku baru sampai, kenapa sudah selesai?!"

"I-itu.." dan entah kenapa Marina jadi malu-malu kucing.

"Ugh~~ini menyebalkan!"

"Sudahlah, Darksinia. Setidaknya Darkside telah mencapai tujuannya di OMEGA!"

"!!" Marina dikejutkan dengan sosok kura-kura besar yang melayang dibelakang gadis itu. Ukurannya seperti mobil toyota keluaran terdahulu.

"Dan disana tertinggal satu. Setidaknya ada lawan.?"

"?! Hei nona.."

"A-apa??" sahut Marina membuat posisi siap.

"Apa kau dari ras Iblis?"

"Bukan. Aku... Manusia!"

"Kenapa kau bertanya begitu, Tortoise??" tanya gadis bernama Darksinia. "Hmm. Aku pernah dengar berita tentang puteri raja iblis yang melarikan diri karena tidak mau jadi pemimpin baru. Dan kebetulan nona di depan kita ini memiliki mata dan rambut yang sama. Yah itu berita 10 tahun yang lalu."

"Ooh~~"

Marina... Perlahan melangkah mundur.

"Aku dalam situasi yang tidak menguntungkan.."

Sementara itu keadaan di dalam penjara..

DHUAR!

Lemparan bola api biru meledakkan jalur kabur Team King yang telah ketahuan. Gya membombardir mereka dengan kekuatan Blazing Blue's Heart.

"Hei! Hei! Katakan, bagaimana kalian bisa tidak ketahuan tadi, hei!? Andai aku tidak menggunakan auracome pasti kalian sudah kabur tadi.."

"Cih. Dia menyebalkan!" decih Allyn. Ia memunculkan lima lingkaran waktu yang melenyapkan api biru Gya dengan menyerapnya ke dalam 'ketiadaan'.

"Jam? Dan seorang gadis? Kyahaha, jadi kau Gadis Pelintas Waktu itu ya.? Beruntungnya aku.!" senang Gya.

"Dia... Berisik sekali!"

Bzt?!

Dicky melesat sangat cepat menggentarkan udara dengan guntur dan menghajar tubuh Gya yang tingginya hampir mencapai 3m.

"Pukulan yang bagus. Aku suka!"

"Ugh?!" Dicky terhantam oleh pedang besar Gya.

Teknik Berpedang Lette : Angin Yang Lewat

Blast!!?

Tebasan kuat dibelakang Gya oleh Lette memberi dampak tebasan yang sangat besar. Darah biru sedikit ungu membanjiri punggungnya.

"Berhasil--?!" Lette kaget melihat Gya melakukan hantaman berputar, untung Lette sempat berpindah sebelum terkena serangan tersebut.

"Argh! Tadi itu sakit sekali. Kenapa lukanya tidak bisa sembuh!?"

"Pedangku ini adalah Senjata Kode Nama yang dapat membelah dimensi. Tentu aku membelahmu agar kau tidak dapat sembuh.."

"Gyahaha, itu curang namanya!"

"Aku tidak mau mendengar itu dari iblis yang dapat meregenerasi.." balas Lette dingin. "Allyn, Dicky, kalian pergi duluan. Aku akan menghadapainya!"

"Jangan sampai terlambat.!" cetus Allyn kemudian berlari ke arah pintu.

"Kau terlalu mudah percaya, Allyn.." ucap Dicky mengikuti.

"Kyahaha? Jangan bilang kau mau mengalahkanku, manusia?"

"Percayalah. Aku pernah menghadapi iblis yang lebih kuat darimu!"

W Allyn & Dicky POV W

"Allyn, tunggu! Apa tidak masalah meninggalkan Lette sendirian menghadapi monster itu?!"

"Dicky~Dicky~kau lebih tahu dariku jika serangan Lette adalah yang terkuat dari kita, apalagi ada Dimension Blade. Kemenangan sudah ada ditangan Lette.." seringai Allyn.

"Itu benar andaikan ia bisa menguasai senjata itu. Tapi?!"

"Ini tidak seperti kau biasanya. Apa yang terjadi padamu? Siapa yang kau lawan dari OMEGA selama aku tidak ada??" tanya Allyn, namun Dicky seketika jadi diam.

"..........."

"Lelaki itu adalah Batu Besar Terburuk yang pernah aku l-lawan.."

W SKIP POV W

Sementara Lette tengah bertarung sengit dengan Gya, satu anggota Chaos Army yang melakukan rekanan dengan Gya terus mengerjakan tugasnya... Menyebarkan virus. Di depan gadis robot itu ada layar hologram bentuk peta yang memperlihatkan kekacauan di Synthoria. Menggunakan Kode Namanya ia menginfeksi para Pengguna Kekuatan dengan mental lemah hanya dalam sekali tekan pada layar.

Namanya adalah Liomore. Kode Nama Kontaminasi Penyakit Kekacauan. Ada bunga dari jenis berbeda dibawah kakinya dengan aura merah keunguan yang menyelimuti.

"Mendekat dengannya saja sudah mau membuatku mual.." batin Karoko yang mengendap-endap.

Tap!

"....!" Liomore mendeteksi keberadaan Karoko.

Satu bunganya menyerang Karoko, yang refleks melakukan hindaran cepat. "Dia mengetahui keberadaanku!? Itu mustahil?!"

Serangan Liomore terus melesat ke arah pintu yang berbeda dari arah Allyn dan Dicky pergi, sesosok bayangan mementahkan Liomore.

"Sejenak kau mengincar apa, robot?"

"Huh?" Karoko mendarat aman di dekat Liomore, terdiam melihat sosok lelaki berambut pakaian rapi ungu gelap.

"Dia bukannya Batu Besar!?" pikir Lette sempatnya.

"Gyahaha!"

Lette menghindari satu serangan Gya.

"Kemana kau melihat, manusia.?"

"........"

Berfokus ke anggota Batu Besar terakhir setelah Anifa. Dia anggota kuat yang dimiliki Shaker sekaligus anak buah yang dipimpin oleh salah satu Solcode bernama Ayaka.

"Data diterima. Nororik Si Pembantai! Ancaman diterima sekarang melakukan kualifikasi untuk target.."

"Hu. Sekarang aku jadi data.." gumamnya terhalang tangan sendiri.

Liomore mulai menyebarkan penyakitnya ke segala arah dan menyerang Nororik dengan bayangan bunga besi.

"Ini klise.." ucapnya membuat posisi pikir.

Hujan Embun Makhluk Bayangan

Nororik menghentak satu kaki seketika jatuh kabut ungu kebiruan yang menjatuhkan bunga-bunga besi Liomore serta mencegah penyebaran virus.

Nororik meletakkan tangan ke mulut. "Dan sepertinya Kode Nama adalah lawan alami kekuatanku, robot.."

"Mencari cara  untuk melenyapkan target. Mulai beralih ke mode membunuh.." mata Liomore berputar jadi bola jeruk.

Treess..!

Lengan-lengan robot mulai bermunculan dibadan, dimana akar dan asap virus terhasilkan disana.

"Kekuatanmu lah yang membuat OMEGA kacau saat ini dan tugasku sebagai batu untuk menghentikannya. Aku juga akan sedikit serius.."

Kode Nama Cloudburst, kekuatannya berbentuk seperti kabut namun dapat berubah setiap saat bisa jadi ringan dan berat. Mirip seperti Azalea namun tidak dapat menyakiti.

Embun Malam Hari Mahkluk Bayangan

Langit-langit mulai mengeluarkan kabut ungu kebiruan mirip awan hitam yang menutupi, Nororik yang menciptakannya ia mengangkat satu tangan walau satunya lagi masih menutup mulutnya, kabut berkumpul disana bersama auracome dimana berhasil membentuk sarung lengan kabut dengan ketahanan baja

"Target dilenyapkan!"

"Hilanglah dalam ketenangan..!"

Serangan keduanya berdampak pada sekitar dan merusak, aduan dua kekuatan dibalik tebalnya kabut malam yang menghasilkan bayangan besar. Pertarungan berakhir setelah sosok Liomore jatuh tak menyala lagi. Nororik menghancurkan inti kehidupan robot itu.

"Disini Nororik, aku sudah mengalahkan biang keladi pertama. Bersiap untuk membantai yang selanjutnya.!" lapornya.

"!?" Karoko yang tak terlihat mengambil keputusan untuk menyerang Nororik. Secepat kilat keduanya bergerak, sayatan pisau Karoko berhasil sedikit menggores pipi dan Nororik dapat menghindari serangan tak terlihat.

"Sial.." kesal Karoko memunculkan dirinya karena kabut milik target telah menempel pada dirinya.

"Pisau racun ya.?" gumam Nororik menjilat darahnya sendiri.

"Ha! Kau gila menelan racun yang mematikan.." ejek Karoko.

"Dari dulu aku sudah terbiasa dengan racun tapi harus kuakui ini buat pusing.."

"Ck!"

Trang! Trang?!

Sementera pertarungan satu ini masih berlangsung.

"Hibur aku, manusia!"

Amukan Api Biru

Gya menyerang Lette dengan ledakan api biru yang tiba-tiba. Lette berhasil memotong api biru terdekat tetapi tetap membakar sedikit rambut dan tangan, ia melompat mundur karena rasa panas menyengatnya.

"Ini sakit.." kata Lette yang wajahnya sedikit terluka.

"Gyahaha! Saatnya mengakhiri ini semua!"

Amukan Bulan Biru

Gya memusatkan api birunya ke atas membentuk bola api raksasa.

Tebasan Dimensi : Tanda Langit Terpotong

Slash!?!

Lette memotong bola api Gya jadi dua, miring. "??!" namun tetap tidak terpisah.

"Kenapa??"

"Apa kau pernah dengar soal api iblis yang tidak dapat padam karena api itu hanya digunakan untuk menyeret makhluk fana ke neraka.?"

"Api Biruku ini yang akan menyeretmu!"

Lette terdiam agak lesu. Kemudian menghela nafasnya kasar. "Itu buat kesal!" ucapnya dingin.

Lette menaruh Dimension Blade ke kanan, dengan dua tangan. Asap putih tercipta dari auracome yang dikumpulkan.

Tebasan Dimensi : Garis

Slash....!

Gya melempar bola apinya dan disaat bersamaan Lette mengayunkan katana vertikal lurus ke atas. Saat hembusan angin melewati Gya, ia dan serangannya terbelah jadi dua.

"Haaaaa. Selesai.."

"Benarkah?"

"!!?" kedua mata Lette membulat melihat Gya masih hidup walau tubuhnya terbelah dua, ada sulur-sulur api biru yang menyambungkan kedua bagian tubuh.

"Gyahahaha. Aku tidak akan mati. Hatiku akan terus MENYALA!!" raungnya menciptakan hembusan angin yang kencang.

Gya berpindah dengan sangat cepat ke tempat Lette dan menyerangnya sampai terpental, sosok Lette dilahap oleh api biru yang membakar badan.

"Lette!?" teriak Karoko muncul.

Bguagg?!

Karoko menendang gadis berpedang itu dari samping dan memaksa api padam dengan Lette yang terpental kembali seraya berguling.

"Maaf.." ucap Karoko langsung berdiri melindungi Lette.

"U-ugh. K-kuharap k-kau bisa melakukannya d-dengan lembut tapi thanks.." sahutnya kesakitan.

"Gyahaaha! Cara unik tadi membuatku senang. Apa kau yang akan jadi lawanku berikutnya, gadis kecil?"

"Ya. Aku ak--"

"--Aku belum... Selesai!" potong Lette bangkit. "Lihat kondisimu. Jika apinya tidak padam tadi kau sudah jadi gosong sekarang!" teriak Karoko marah(?).

"H-ehehe. Thanks..tapi aku masih belum menyerah." Lette menepuk sebelah pundak kecil lalu kemudian melewati Karoko.

"Apa yang bisa kau lakukan dengan kondisi seperti itu, Lette?!"

"Gyaha~~kau mau bertarung lagi denganku?" Gya dengan sengaja memperlihatkan luka yang diberikan oleh Lette, sembuh dalam sekejap mata.

"Ah, ah..aah. A-aku benci kalah.."

"Menyerahlah, manusia. Andai gadis kecil itu tidak ada maka kau tinggal jasad sekarang. Kau tidak akan bisa mengalahkanku!" ucap Gya sangat yakin.

"Eh-ehehe. Ayolah~~aku bahkan belum memperlihatkan sisi lain dari katana ini.."

"..??"

"Lette, jangan bilang kau.?" Karoko nampak terkejut. "Jangan! Dengan kondisimu saat ini itu mustahil! Kau bisa langsung mati!" peringat Karoko keras.

Karoko berlari ke tempat Lette tapi diwaktu bersamaan gadis itu berteleportasi ke atas langit-langit.

"Lette.."

"Apa yang ingin kau perlihatkan padaku? Kuharap kau tidak membuatku kecewa..."

"Tenang saja. Aku jamin... Kau akan senang!"

Lette berteleportasi ke depan Gya dan menebasnya. Gya melawan balik dan nampaknya Lette kembali terpukul ke belakang.

"Apa itu, hah?!"

"Tidak~~"

Mata katana Lette menyala terang bersama dirinya.

































[ Ultimate Form : Doom Bringer ]

Cahaya yang sangat menyilaukan mengisi seluruh ruangan bercampur warna violet yang muncul di Dimension Blade. Angin berputar sangat cepat dan merasuki, luka-luka Lette sembuh dengan cepat, penampilannya berganti jadi seorang ksatria elit dengan pedang ungu besar.

"Dia benar-benar melakukannya.." gumam Karoko tak habis pikir.

"Gyaha~?! A-aku dapat merasakan kekuatan tengah berkumpul ke pedangmu, manusia!"

"Bentuk ini membutuhkan 'bukti' dari lawan yang kuhadapi. Ini hanya bisa aktif jika lawanku kuat hingga dapat membangkitkan bentuk kekuatan ini. Kau mengerti? Artinya kau baru saja menggali kuburanmu sendiri!"

"Gyahahah! Siapa takut! Ayo kita beradu.!"

Awakening Blazing Blue's Heart : Blaze Titan

Gya diselimuti kumpulan api biru yang sangat besar memunculkan sosok bayangan raksasa yang lebih besar dari tubuhnya.

- [ Dimension Blade ] : Unstop Straight -

Aura violet meledak di mata pedang Dimension Blade yang Lette angkat dengan satu tangan, tekanannya menciptakan garis-garis putih yang memotong udara.

"Well. Aku harus segera pergi dari sini.." kata Karoko lenyap lagi dari naskah.

"Terima ini!" bayangan api Gya mengayunkan lengan panjangnya saat Gya melakukan hal yang sama.

Teknik Berpedang Lette : Tebas Dan Menangkan

























Slash!!!

Api biru seketika lenyap sesudah sampai ditempat, angin berhenti berhembus diganti dengan suara tebasan kecil.

"Yang aku lakukan tadi bukan serangan melainkan efek bernama 'Yang Tak Terhenti' dan teknik tadi adalah serangan yang sesungguhnya.."

Penampilan Lette kembali seperti di awal... Namun penuh luka. Ia ambruk bersamaan dengan Gya. Karoko muncul kembali didekat Lette sambil berjongkok.

"Apa yang kau lakukan padanya? Tidak ada darah ataupun tebasan padanya.."

"Aku memotong kesadarannya. Dengan itu dia tidak akan dapat sadar lagi kecuali Dimension Blade berhenti berfungsi.."

"Itu sama saja dengan mati. Kau bisa berdiri?"

"Hmp~~Karoko, gendong~~"

W Other POV W

"Bagaimana keadaan diluar?"

Masyana yang berjaga diluar gang, ia memanfaatkan kekuatan Akemi untuk melihat keadaan. "Aman, kurasa?"

"Bagaimana dengan bagianmu, Raka?" tanya Liliana ke Raka yang berjaga di atas. Raka mengenakan selimut tak terlihat buatan Mia.

"Aman seperti kata Masyana.." jawabnya melapor.

Liliana menghela nafas lega, di dekatnya ada Luna yang menyembuhkan Azaela dan Cheresy yang melakukan pijatan ringan di kepala serta pundak.

"Bagaiamana, ketua? S-saya tidak terlalu mahir y-yang b-beginian.."

"Haaa~~! Rasa es batu~~" keenakan Azalea.

Mia datang dari arah belakang gang bersama buku gambarnya. "Kita bisa pergi sekarang. Tapi kita harus kemana?"

"".........""

"Apa yang dikatakan Mia benar? Kita terus bersembunyi dari kejaran OMEGA sampai sekarang.." seru Liliana.

"Hm. Sebenarnya aku ada tempat.."

"B-benarkah itu!?"

"Hehehe. Begini-begini aku mahir dalam melarikan diri, kalian tahu.?"

Semuanya pada tersenyum kecut.

"Aku punya seorang teman yang dapat diandalkan. Tapi.." jeda Azalea membuat anggotanya diam. "Kurasa kita harus pergi ke tempat yang berbeda,"

""........"" mereka setia menunggu.

"Tidak ada yang bertanya.." batin Azalea.

"Jika yang dikatakan ketua tombak 'itu' benar kita harus bersiap juga..!"

"B-bersiap, ketua?" penasaran Chersy.

"Semuanya, ayo kita cari para batu!"





























































Preview Next Arc

A : Malam all, ane up tengah malam seperti biasa karena gk ada waktu *alasan* ('-')

R : .......

A : Tidak ada guyonan pd arc ini karena ane mau cepat selesai. Pd arc ini kekacauan di penjara mulai reda dan tinggal melihat situasi Marina saat ini.

Nororik : Apa aku tidak diperkenalkan? *menutup mulut*

A : Untuk Arc depan kita akan beralih ke istana. Dan AKHIRNYA Shaker dpt bertarung walau bukan Riza dan Allyn lawannya.

A : Arc depan juga bakal jadi aksi pertama 2 anggota Omega Five yaitu Modi serta Shaga dlm menghadapi lawan2nya

Nororik : *sengaja berdiri disamping A*

A : Sekian sampai disini. Sampai jumpa next arc... Bye^

Nororik : Cuma dikacangin doang

Riza : Yang sabar #_-

A : Bye :^

makai90, allleter, BigFath, Lette99, KarokoLinq, LilianaCorpus, Chresy_syy

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top