Arc 23 : Istana Synthoria
W Driver & Riska POV W
Driver dan Riska yang sedari tadi mencoba menenangkan Yupit dikejutkan oleh perempuan itu yang tiba-tiba berteriak kencang seperti orang kesakitan, tidak berselang lama asap merah keunguan keluar lewat mulut kemudian hilang ditiup angin, jubah merah darah yang dikenakan oleh Yupit berhenti mengamuk menghancurkan perabotan dan orangnya mendadak jatuh berlutut.
"Ah, ah, ah--!? A-apa..y-yang aku... Lakukan?"
"Dia sadar? Itu artinya ada yang telah menghilangkan penyebar chaos?" pikir Driver.
"Yupit, kau baik-baik saja? Kau sudah sadar??"
"N-nona Riska? A-apa yang sudah s-saya perbuat?" bingung Yupit dengan ekspresi memelas.
"Syukurlah!" Riska memeluk Yupit membenamkan wajahnya, bukan cuma mencoba membuat pusing Yupit mereda namun juga agar perempuan itu tidak melihat 'korban' yang dia serang.
Riska diam-diam memberi isyarat kepada Driver. Orangnya berjalan tenang melewati kedua perempuan itu, ada aura asap yang dikeluarkan oleh tubuhnya.
"T-tuan Driver.." panggil Murasato yang sekarat.
"Ssst. Jangan terlalu berisik.."
"B-baik.."
Driver menempelkan asap putihnya ke semua orang yang terkapar di atas lantai, luka yang mereka derita dalam sekejap sembuh berkat kumpulan asap putih Driver.
"Aku sembuh.? Tidak bisa dipercaya dia melakukannya dengan cepat.."
"Ini nampak bagus. Sekarang tinggal---"
DAAR!
Atap tiba-tiba hancur menjatuhkan pendekar pedang dan Gendon... Tring, keduanya saling menyerang menggunakan senjata andalan masing-masing.
"Ada apa ini? Bukannya kami tamu??" tanya Driver polos.
"Heh. Tamu mana yang membantu pengkhianat membebaskan tahanan penting!? Yang Mulia telah memperkirakan ini dan beliau memberiku tugas untuk mengawasi kalian.." jawab pihak musuh.
"Ketua... Maaf." kata Gendon singkat. Gendon melangkah mundur dan masuk ke dalam bayangannya sendiri dan muncul dibelakang bawah pendekar pedang OMEGA, menyayat kaki orang itu tapi gagal karena ketahuan.
"Aduh.! Kalian benar-benar melakukannya. Itu buat susah untuk tujuan kita bersekutu dengan OMEGA.." kata Driver.
"Kak Driver mau bersekutu dengan OMEGA!!?" pekik Riska kaget.
"Hahaha... Aku cuma bercanda!"
"Kalian semua akan kutahan bukti karena berani melanggar janji.."
"Gendon.."
"Saya benar-benar minta maaf.."
"Aduh! Buat pusing saja.."
IIINNGGG!!
""??""
"......"
Suara speaker radio yang ada diseluruh wilayah Synthoria tiba-tiba menyala sangat nyaring, disambung suara seseorang.
"Disini keamanan istana, gawat! Pertahanan pintu telah didobrak. Aku ulangi pertahanan pintu TELAH didobrak. Istana diserang, meminta bantuan.."
"Apa, itu mustahil?!" kaget pendekar pedang itu.
"Istana diserang? Jadi tujuan kekacauan ini dibuat untuk itu.?"
"Kak Driver, kita harus pergi dari sini. Sekarang.!"
"Baiklah..tapi kau duluan. Aku penasaran dengan broadcast tadi."
"Kakak!? Baiklah. Aku akan pergi bersama anggota Solcode Weacore.."
"Saya ikut anda, nona Riska. Saya mesti mengevakuasi warga-warga yang tak bersalah ini.." pinta Gendon membuat Driver bermuka masam. "Aku dikhianati di depan muka." kata hati Driver.
"Baik. Kau ikut aku.!"
"Tcih. Kalian lolos kali ini tapi tidak untuk lain kali!" pendekar pedang OMEGA itu pergi dari tempat.
Riska juga bersama Yupit dan teman-temannya serta Gendon, menyisakan Driver saja.
"Aku ditinggal sendiri.."
W Other POV W
Sementara itu di dalam istana telah berjatuhan korban hasil serangan pihak musuh. Jumlah penyerang ada 3.
"Iidona, jangan sampai lengah.." kata Cashile-- perempuan ras iblis yang ikut rapat Solcode di Argent, yang mewakili Darkside. Nada bicaranya terdengar tenang dengan cara berirama yang disengaja, memiliki surai seputih kertas tulis mengenakkan gaun pakaian yang sangat seksi.
"B-baik, kak Cashile.."
"Hmhm~kau manis sekali.." Cashile muncul tiba-tiba dibelakang gadis dari Solcode Darkside juga. Cashile mengelus wajah dan meremas dadanya. "Kau pasti sangat lezat, slurp!"
"S-saya bukan makanan, kak--ugh!?" desah perempuan bersurai hitam panjang bermata ungu ini.
"Kalian nampak menikmatinya.."
"...?"
"Kau mau ikut juga?"
"Tidak, terimakasih. Tidak seperti kalian aku tidak 'punya'.." perempuan berambut seputih kulitnya juga ini memiliki pancaran mata yang tenang walau ada ular putih besar yang menempel dibadannya dan perempuan ini memakai pakaian pendeta yang ada di Jepang.
"Tidak perlu malu. Aku suka semua yang manusia punya.." senyum Cashile mempesona, mungkin(?).
"Tcih. Aku datang bukan untuk melihat ini!" decak suara laki-laki.
"Ohya? Bukankah kau suka yang begituan, Modi?"
"Berisik kau, wanita gila!"
"".........""
Di atas anak tangga yang menunju ke aula berdiri dua anggota Omega Five. Modifier serta Shaga.
"Bisakah aku menyerahkan disini pada kalian?" pinta anggota Chaos Army satu ini.
"Kau ingin membuat ini jadi pertarungan dua kubu? Tidak masalah~~"
"........."
"Ayo, Iidona!"
"S-saya akan berusaha!"
"Terimakasih.." perempuan berambut putih pendek ini mengambil satu kertas merah pekat dari dalam lengan pakaiannya.
Jiimat Pengacau : Merah Gulita
Pys!!?
Ajaib bin aneh. Semua yang ada disana jadi merah pekat dengan sedikit garis ungu yang tipis. Perempuan tadi berjalan dengan santainya saat semua yang ada disana terdiam karena hanya bisa melihat warna merah.
Tap.!
Saat langkahnya melewati kedua anggota Omega Five ini terdengar ia telah membuka pintu ke ruang aula.
"Sampai ketemu lagi~~"
"Apa-apaan itu? Tadi GILA!?"
"Aku tidak mau mendengarnya darimu, orang gila?!" marah Modi.
"Waktunya pertunjukkan.." Cashile memunculkan pedang ditangan kanannya, ia melepaskan satu tebasan energi yang mana tas yang dibawa oleh Shaga mengeluarkan perisai baja, dan menahan serangan itu.
Pedang Iblis : Menara Cahaya Pemusnah
Cashile mengayunkan pedangnya ke depan sembari berputar lalu menebas ke bawah menjatuhkan menara cahaya tiba-tiba dari atas sana.
"Buat perisai yang tak dapat ditembus"
Sekilas ada sebuah pulpen yang menulis ke satu buku namun Modi nampak tidak melakukan apa-apa dan cuma diam. Ia diam menunggu perisai itu muncul lalu mengangkatnya ke atas.
"Apa cuma segitu? Kalau ya lupakan tujuan kalian datang ke sini.!" cetus Modi sangat
meremehkan.
"Tadi cuma pembuka~~"
"??" Modi mendadak bingung dengan kemunculan kunang-kunang ungu berserta tanaman yang berwarna hitam.
Kebun Kegelapan Penghenti Harapan
Iidona berdiri di titik pusat dimana akar yang gelap muncul serta memperngaruhi sekitar.
"Perasaan ini.." bisik Shaga.
"Cuma akesoeisr.!" gerah Modi mengeluarkan kertas yang sama seperti Riza saat ingin memunculkan sesuatu. "Authority Ability Fade : Lightsaber."
""..........""
"........"
"........"
Tidak terjadi apa-apa.
"Hah?"
"Bodohbya!"
"Apa kau bilang?!"
"Bodoh! Kalian sekarang berada di area dimana hanya ada kekuatan gelap dan menolak semua kekuatan yang ada di dunia ini.! Inilah kekuatan asli Iidona... Dark Garden!"
"Tidak bisa memakai kekuatan!? Hmp!" Shaga nampak antusias.
"Ini... Menyusahkan!" sebal Modi.
"Inilah akhirnya.."
Pedang Iblis : Tebasan Iblis
Slash?!
Tebasan horizontal panjang menutupi keseluruhan yang ada.
"Hei Modi, bolehkah aku mengacaukannya?" tanya Shaga sempat-sempatnya. "Tcih. Terserah kau! Aku juga perlu waktu untuk melakukan 'itu'!"jawab Modi.
"Ehehehe......"
SHEILD!!?!
"Apa??" bingung Cashile.
Sebuah perisai baja yang sangat besar juga menahan serangan Cashile.
"K-kak, d-dia..." syok Iidona.
"Kalian bingung kenapa aku bisa'kan? KAN?"
"Huh.." dengus Modi.
"Akan kujawab. Itu karena saat ini yang aku gunakan bukankah kekuatan dari Kode Nama-ku tetapi 'hasil' dari Kode Nama-ku.."
"Hasil... Kode Nama?" kebingungan Iidona.
"Ehe! Kode Namaku adalah Mecharich Project. Aku dapat membuat apapun asal ada bahan yang kaya akan potensi. Artinya aku adalah seorang pencipta, jadinya saat aku bertarung aku tidak pernah menggunakan kekuatan Kode Nama karena kemampuanku bukan untuk bertarung melainkan menciptakan. Kalian mengerti?"
"Heh! Aku suka ekspresi kekesalan di wajahmu, iblis.." ejek Modi.
"Manusia tidak tahu diri. Beraninya kalian beranjak dari peringkat rendah kalian!" murka Cashile tak tertahankan.
"K-Kak.."
"Hmp! Kurasa sudah cukup.?"
Modi merentangkan tangan kanannya ke samping kiri... Memunculkan tombak putih dengan bagian abu-abu ditengah.
Authority Ability Fade : Erasespear
"Dia JUGA!?" batin Iidona tak percaya.
"Bagaimana mungkin kau juga?! Padahal kau ada di dalam sini.." tatap tajam Cashile.
"Aku tidak mau mengakuinya tapi---tcih! Jka kalian mengenalku berarti kalian tahu apa Kode Namaku. Aku adalah Kepalsuan. Dengan kata lain, aku adalah sisi gelap Sang Penulis...?!"
"K-kak, a-apa yang harus kita lakukan? Kak??"
"Makhluk rendah yang tidak tahu diri!"
"Urh!?" Iidona tersentak kaget oleh nafsu membunuh yang dikeluarkan oleh Cashile.
"Iidona, kita tetap pada rencana. Lanjutkan ke rencana cadangan. Aku ingin sekali membunuh makhluk lemah seperti mereka!!"
W SKIP POV W
Anggota Chaos Army yang bersama Cashile serta Iidona tadi sudah berada di ruang aula kerajaan, di hadapan Raja Terkuat Wattpad Paralel.
"Salam kenal, Yang Mulia. Ini pertama kalinya kita bertemu dan bukankah ini tidak sopan jika kita tidak bertatap muka secara langsung.?"
"Kau hanyalah pion yang siap dibuang. Untuk apa aku datang untuk orang seperti itu?"
"Anda kasar sekali~~!"
Ia melempar satu jimat merahnya dan dapat menembus pertahanan tembus pandang Shaker.
"........"
"Anda saat ini yang ada disini hanyalah kloning buatan semantara yang asli berdiam di suatu tempat. Apa anda yakin dapat mengalahkan saya yang termasuk Ancaman ini?"
"Diriku yang ada disini saja sudah cukup.." Shaker beranjak dari singgsana raja dan melepas mantelnya. "Walau harus kuakui kau itu lumayan kuat,"
"Terimakasih... Terimakasih banyak, Yang Mulia. Jadi biarkan orang asing ini membuat anda senang..!"
"Majulah, pembuat kacau, kau pasti menyesal karena berani menentangku..!"
Preview Next Arc ;
A : Malam-Malam~~~sore (('-'))
A : Arc depan bakal jadi debut bertarung Shaga dan juga akan memperlihatkan kekuatan dahsyat False Author nya Modi.
A : Jadi nantikan saja karena akn penuh kejutan lainnnya *alasan biar cepat selesai*
Riza : ..........
A : Knp kau diam saja?
Riza : ............ Bye
A : Riza? Riza!?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top