Arc 21 : Pemilik Kebajikan

W Ica vs Kageito POV W






Ica mengangkat Senjata Kode Nama nya, pedang itu menciptakan dua ilusi pedang raksasa yang Ica tebaskan nantinya, Kageito mengelak dari tiga tebasan kasar yang bermaksud untuk mengalahkannya. Ganggang Ica berputar sontak ke tiga huruf, E, A dan A lagi bersamaan dengan itu semua elemen alam berkumpul menyelimuti pedang itu.

Combination Code Sword : All Element Attack of Storm

Ayunan kuat ke depan Ica menciptakan gelombang tebasan elemen yang menghancurkan area pertarungan. Sosok Kageito terlihat melompat tinggi ke atas melancarkan tusukan dari tiga ekor yang digabungkan, Ica menahannya lalu terdorong ke belakang.

"Dia kuat sekali. Bagaimanapun aku harus mendorongnya.." pikirnya cemas dengan Luna yang istirahat dibelakang.

Set.!

Ica terlihat menggeser ganggang pedang ke bagian yang tidak ada hurufnya.

"?"

Awakening Combination of Code Sword : The Slash's

Tebasan yang menusuk melesat sangat cepat menghancurkan tempat Kageito, orangnya sempat menghindar.

"Apa yang dia pikiran menyerang menggunakan itu??"

Awakening Combination of Code Sword

"??!?" Kageito membulatkan matanya terkejut melihat Ica melancarkan serangan yang sama. "Apa yang-?!"

SLASH!!

Tebasan menghantam Kageito di udara, jatuhnya menciptakan jurang besar bahkan langit terbelah oleh serangan Awaken milik Ica.

"Huu..untungnya dia ada di udara tadi." peluh Ica jadi lega.

Kageito keluar dari bawah jurang dalam keadaan tangan hilang sebelah, Kode Nama Glutony menyembuhkan luka itu dengan regenerasi daging.

"Aku benar-benar ceroboh tadi. Siapa sangka kau bisa menggunakan Awaken Attack lebih dari satu kali.?" cetus Kageito, membuat tangan daging dibungkus aura ungu tua.

"Dia masih hidup itu artinya aku meleset?"

Devil Combine : Deadball

Percikan bola listrik gelap berkumpul disamping Kageito, bola-bola itu melesat cepat ke Ica yang sudah siap menghalau sembari menghindar.

Ganggang pedang berputar ke huruf D, seketika menjadikan pedang jadi dua(?). Ica menyetel ganggang pedang lainnya sebelum dilempar.

Combination Code Sword : Speed Time

Pedang yang dilempar ke atas pecah jadi kunang cahaya yang jatuh bersamaan dengan itu gerakan Ica bertambah lebih cepat memudahkannya mematahkan serangan.

Teknik Berpedang Lette : Hempasan Lengket

Ica mengayunkan kuat pedangnya, memukul satu bola berbalik menyerang. Kageito cuma memiringkan kepalanya sedikit namun hal selanjutnya membuat Kageito menyesal.

Sentakan kuat sampai membuatnya tidak dapat bergerak membuat seluruh badan Kageito tertebas oleh tebasan pedang yang sangat banyak.

"Aku kira itu cuma candaan yang ditampilkan Team King, ternyata beneran teknik berpedang.." batin Kageito syok berat.

Asal kalian tahu saja, teknik yang digunakan barusan adalah jurus Lette yang dia upload di dalam channel youtube Wattpad Paralel. Dan banyak orang yang melihat serta memperagakannya.

Ica berhenti tidak jauh dari tempat setelah menebas dalam kecepatan yang sangat cepat. "Masih belum.!"

Combination Code Sword : Long Distance of Spears

Thrust!!!

Tusukan dari tiga gambaran tombak yang sangat panjang melubangi badan Kageito. Ica menyambung dengan memunculkan palu besar dari langit, melakukan tebasan besar beberapa kali sampai tubuh Kageito terpotong-potong.

"Masih... Belum!"

"Gadis sialan!"

Kageito seketika marah melihat apa yang terjadi padanya. Pada saat Ica melakukan tebasan pengakhiran, Kageito beregenerasi cepat, pertama ia menghindari tebasan itu di udara lalu menyerang secepat kedipan mata.

"A--??" Ica tersentak ke belakang menerima tusukan di bahu dari ekor ungu. Kageito menarik dirinya sendiri dan mendaratkan kedua kakinya di atas tubuh Ica.

"Cukup main-main! Aku akan memakanmu sekarang.!"

Badan Kageito terbelah memperlihatkan rentetan gigi tajam monster mengerikan.

Trass.!!

Kode Nama Chastity aktif menahan gigitan Glutony.

"Ugh?!"

"Aaaaaarrrh.!" raung Kageito... Menghancurkan pelindung.

"......."

"Aku gagal lagi?"

Ica seketika mengingat perjuangan Luna. "?!"

"Aku... Tidak mau kalah!" Ica mengangkat tangannya dan menusuk ke dalam mulut Glutony.

""..........""

Trek.?

BRUSSSH!!!

Dimensi retak kemudian mengeluarkan kabut asap merah muda, di sisi lain retakan ada Lisa yang ikutan keluar.






W Author POV W






"Lihat.? Ini gara-garamu karena membuat ruangan yang lemah, Devanti.!" tegur Lisa marah(?).

"Maaf, kak Lisa. Aku pikir kakak bisa mengalahkannya dengan cepat.."

"Kau terlalu berharap padaku. Dimana kau sekarang, kita mesti menghentikan penyebaran kabut perangsang ini atau orang-orang bakal jadi gila.."

Lisa mengeluarkan pistol jangkar dan menembak ke menara yang ada di dekatnya. Tidak berselang lama pemimpin Kebajikan sampai juga.

"Kenapa kau tidak memasangkannya dengan Akira.? Anak itu pasti dengan mudah mengatasi Pemegang Lust.." sebal Lisa karena harus berlari dari kabut dari awal tadi.

"Tapi bukankah Kebajikan kakak adalah lawan alaminya Dosa Nafsu?" Devanti--- pemimpin Kebajikan mendadak bingung.

"Jangan mengalihkan topik. Pertanyaannya bagaimana kita menghentikan penyebaran kabut ini?!"

"Baiklah, kalau begi--?!?"

"Kak Lisa, pemimpin.!" seru Ica memanggil keduanya seraya menggendong Luna dibelakang(ia sudah siuman sekarang).

"Kau terluka? Apa yang terjadi??" kaget Lisa melihat tangan kanan Ica berlumuran darahnya sendiri.

"Gawat?! Pemegang Glutony tengah mengamuk!?"

GRAAAAAAR!!!

Beberapa tempat dibelakang Ica hancur oleh kemunculan monster yang berbentuk kumpulan daging yang berwarna ungu gelap dengan puluhan mulut.

"Akira dan Alicia masih bertarung kurasa, dan kita tidak bisa mengandalkan mereka. Seandainya Pemilik Kesederhanaan ada mungkin kita bisa menggunakan Kode Nama nya.."

Ica yang baru sadar ada kabut perangsang mulai agak panik, beda Luna yang memandang polos.

"Kayaknya enak.." pikir Luna.

"Apa yang harus dilakukan, pemimpin Devanti?" ancang-ancang Lisa menunggu.

"Aku bisa menghadapi Pemegang Glutony, untuk kabut ini haruskah aku memasukkannya lagi ke ruang dimensi?"

"Buat yang lebih kuat agar dia tidak bisa keluar.." saran Lisa.

"J-jika b-boleh izinkan aku yang melakukannya.." seru Luna gugup, ditambah semua menatapnya. "A-aku punya sihir penyegel dimensi--eh? Tapi tongkatnya'kan sudah hilang? Bagaimana?!" lanjut Luna jadi panik sendiri.

Devanti menghela nafas pendek, ia lalu merobek satu kertas yang ada di halaman buku. "Untuk kali ini saja kurasa boleh.."

"Devanti, bukankah itu?" terkejut Lisa.
"Hm. Pemimpinku yang memberikan ini padaku, beliau bilang gunakan dalam keadaan mendadak."

"Kau mau menggunakannya untuk apa?"

"Membuat Senjata Kode Nama... Untuk anggota baru kita!"

"Eh? Untukku? A-apa tidak masalah? I-itu b-barang yang berharga, bukan?!" Luna tambah gugup dan panik.
"Tentu bermasalah, tapi aku masih punya empat jadi tidak masalah..mungkin."

"Dia baru saja bilang mungkin.."

"Mungkin katanya.."

Kartu itu berubah warna jadi putih pucat dengan garis abu-abu gelap disetiap bidang, ada gambar balok melengkung dibagian atas yang mana di dalam balok terbesar aura bunga serta kupu-kupu.

Authority Trans-ject : The Lantern Massrone of Love's Virtues

Kemudian kertas berubah jadi kalung berbentuk lentera yang berisi cahaya merah muda tua.

"Ini adalah salah satu benda pusaka dari Pedia's Soul, 'Lentera Pemilih'. Aku menambahkan atribut Kebajikanmu di dalamnya. Rawatlah benda ini dengan baik.."

"T-terimkasih banyak.." Luna menerima kalung itu dengan mata berbinar.

"Cantiknya! Dijual mahal--tidak, aku tidak boleh. Tidak boleh.."

"Kalau begitu aku serahkan kabut pada kalian berdua.." pergi Devanti ke arah Pemegang Glutony. Ica tanpa sadar tangannya yang terluka sudah disembuhkan oleh Devanti sendiri.

"Aku akan mengawasi dari sini kalian pergilah.."

"Baik.!"

Ica serta Luna pergi ke hadapan badai kabut perangsang, bagian dari Ren Pemegang Lust yang tidak memiliki bentuk tapi sangat merepotkan.

"K-ita harus a-apa? A-aku belum tahu cara menggunakan Senjata Kode Nama ini.." tanya Luna seraya masih panik.

Chastity's Shield

Perisai cahaya raksasa berbentuk tembok menahan kabut itu terus maju.

"Pertama-tama kita tahan dulu.."

"B-baik. Aku juga bisa. Aku harus memikirkan bagaimana kerja Senjata Kode Nama ini, saat ini... Aku ingin berguna!"

Cast..!

Cahaya terang keluar dari kalung berbentuk lentera itu.

"Ini.." Luna meraih cahaya itu lalu..

Awakening Form : Love Advent

Cahaya itu menutupi Luna, seragam penyihirnya berubah jadi gaun sweater abu-abu dan jubah sihir hitam, kalungnya membesar jadi lentera gambar kupu-kupu di dalam keluar jadi hidup.

Luna dalam penampilan baru itu mendadak muncul di ruangan putih dengan motif strip merah muda, di depannya berjalan mendekat dua sosok. Yang pertama adalah Sima dan kedua adalah gadis penyihir dari organisasi tertentu.

"Hm~~jadi kau Pemilik Kasih baru yang menggantikan adikku ya~?" gumam Sima memperhatikan Luna.

"S-salam kenal, n-nyonya.."

"Tidak usah kaku begitu. Malahan aku senang. Aku cemas jika tidak ada yang meneruskan Kebajikan itu.."

"Maaf?"

Sima memperlihatkan Kode Nama Love yang mulai menghilang di lehernya. "Aku adalah Pemilik Kasih... Sementara. Menggantikan adikku yang meninggal 5 tahun yang lalu, aku bergabung dengan organisasi Wattpad untuk melindungi Kebajikan ini dan menunggu penerus barunya. Tapi waktu 5 tahun itu lama'kan? Aku hampir putus asa dan menjadikan diriku sebagai Pemilik itu sendiri. Namun.! Kau muncul."

"I-ini pasti cuma kesalahan. A-aku tidak mungkin Pemilik asli? Aku..cuma seorang pembunuh." bantah Luna.

"Kau memang pernah membunuh tapi menurutku kau bukan orang yang jahat, Luna.."

"N-nona Mage!?!"

"Panggil saja namaku. Kekuatanmu sudah setara dengan milikku, Luna.."

"T-tapi.."

"Kau memang saat ini masih bawahanku tapi tingkatan kekuatan kita sama. Aku ingin kau berbicara biasa denganku..saat hanya ada kita berdua. Oke?"

"B-baiklah... Riska." mendengar Luna memanggil namanya gadis penyihir ini tersenyum senang.
"Kau memang bawahanku yang manis. Sini aku peluk.!"

"J-jangan--?" semuanya kaget saat sosok laki-laki itu muncul dari ketiadaan.

"Hei Riska.!" marahnya. "Semuanya ribut tiba-tiba kau menghilang, tahu?!"

"Maaf~?"

"Hmm. Bukankah kau Luna? Bagaimana kabar Raka sialan itu.!"

"K-kak Raka sehat-sehat saja kok."

"Heh, aku pikir dia mati saat OMEGA mengkhianati kalian. Ternyata kalian beruntung juga.."

"Ryuuga, tidak boleh berkata seperti itu. Kau anggota OMEGA juga'kan?"

"Aku menyamar disana untuk mencari informasi. Aku tidak akan bernasib sama seperti kedua bawahan itu(Luna serta Raka). Ayo Riska.."

"Haa~walau kita tetangga-an di Tanah Laut, posisiku lebih tinggi darimu tahu.." desah Riska lelah.

"Oh ya?! Katakan pada Raka jika dia membuat masalah lagi... Nanti aku laporkan pada ketua!"

"Ish, kau ini.." Riska memukul wajah Ryuuga dengan tongkatnya masuk ke dalam pintu cahaya.

"B-baik.? B-bagaimana keduanya bisa berada disini??" tatap Luna ke Sima. "Mungkin Kode Nama originalmu yang menyeret nona tadi dan lelaki tadi menggunakan kekuatan dimensi untuk memaksa masuk ke Dimensi Kebajikan ini." jelas Sima.

"Eeeh~jadi ini Dimensi Kebajikan. Cantiknya.."

"Luna.."

"Hhmm.?"

"Aku titipkan Kebajikan Kasih padamu.."

Perlahan sosok Sima hilang dan Luna hadir kembali di Dragon Kingdom.

Hm.

Tras! Bzt.!

Dinding merah muda transparan tiba-tiba melapisi tembok cahaya milik Ica.

"Kak Ica, aku bantu!"

"Dia hebat. Aku tidak boleh kalah. Luna, kita akan mengurungnya lalu kita segel. Ikuti saja sumber dari cahayaku.."

"Ya!"

Ica menggunakan Kode Nama Chastity untuk mengurung kabut di kotak persegi raksasa yang terbuat dari tembok cahaya. Saat Luna mau membantu lenteranya mengeluarkan layar hologram merah muda dan beberapa kotak yang penuh kalimat.

"Jadi ini yang maksud 'Lentera Pemilih'.."

Luna menekan kotak dengan kalimat [Kunci tembok sehingga jadi tempat penyegelan], bersamaan dengan itu dari langit jatuh cahaya yang menembus masuk tembok lalu memperkuat pondasi penyegelan.

"Bagus.!" pekik Luna senang, karena masih banyak 'kotak pilihan' membuat Luna menjadi tenang.

Tapi dia tidak mau membuang waktu. Luna menggunakan [Lemahkan] pada kabut yang mulai menipis, Ica tidak tinggal diam ia mempersempit atau mengecilkan persegi melihat kabut menipis.

"Lakukan Luna.!"

Lentera Pemilihan : Cahaya Segel

Ting.!

Di sudut lentera ada tulisan,  'perhatian : semua unsur berwarna merah muda' ini membuat Luna sedikit bingung, sampai cahaya merah muda yang sangat terang menyinari bagian dalam persegi. Keduanya kesilauan selama 10 detik hingga cahaya lenyap.

Di depan mereka hanya ada persegi kotak dengan ukuran 5x5cm dengan kabut perangsang versi kecil di dalamnya.

"Kita berhasil?" tak percaya Luna.

"Mereka berhasil.." bisik Lisa mengamati dari kejauhan. Tidak berselang lama Riska tiba-tiba muncul disampingnya. "Kau kembali?"

"Hm. Aku baru saja bertemu Luna disana.." Riska menatap ke Luna. "Sekarang aku tidak perlu cemas lagi,"

Sebenarnya Riska sudah datang tepat saat Ica dan Luna menghadapi kabut tadi, disaat bersamaan Riska terseret ke Dimensi Kebajikan karena Kode Nama nya memiliki hubungan dengan Mage orisinalnya Luna.

"Aku cukup panik saat Raka bilang jika Luna menghilang tiba-tiba, jadi aku mencarinya.."

"Apa karena Kasih kami adalah bawahan dan kau adalah ketuanya.?"

"Itu bisa dibilang 'ya' apalagi Luna sudah aku anggap seperti adik perempuanku sendiri. Aku jadi kasihan sama Raka karena masuk organisasi besutan kak Driver.."

"Itu adalah resiko untuk Pengguna Kekuatan seperti kalian yang memiliki organisasi masing-masing, atau kalian bakal di jajah seperti yang dilakukan OMEGA.." Lisa memeluk dirinya.

Tomas.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Tentu saja kembali. Akan diadakan rapat antar Ketua Solcode di Argent, maka dari itu aku akan membawa Luna sebagai pendampingku disana.."

"Hm??" Lisa memunculkan tanda-tanda kebingungan.

"Aku akan membantu Kebajikan mengalahkan 7 Dosa Besar!"























































Preview Next Arc

A : Siang menjelang sore all^^

A : Ane up dgn memunculkan OC baru. Mari beri tepuk tangan ke R yg beruntung ini riskasari123

Riza : Padahal cuma asal pilih -_-

Rey : *masih tak ditemukan*

Alfharizy : Minggu depan masih perang Dragon Kingdom sama Entitas *siap cari pict buat wallpaper baru*

A : Benar. Dan di Arc depan ada pertarungan Akira Kebajikan Ketaqwaan melawan Aria Dosa Envy. So jgn dilewatkan.

Orange : Bagaimana dgn yg lainnya?

A : Selesaikan dulu perang Kebajikan sama Dosa, lalu pindah spot.

Anggraeni : Hm...

A : Tenang saja. Ane seminggu-an ini cuma Up SPW... Jika gk malas xD

A : So seeyounexttime. Bye *ketularan Allyn*

kageito, ica2823

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top