Arc 20 : 1 Bulan
W Another POV W
Dulu ada seseorang ingin membuat suatu menara yang besar. Dia bekerja keras siang hingga larut malam demi rancangan menara masa depannya tapi hal tak diinginkan terjadi saat menara itu selesai ia ciptakan. Semua orang melihat satu menara tapi dia melihat ada dua menara ditempat ia membuatnya. Satu memancarkan cahaya yang dapat membuat semua mata bersinar tetapi satunya membuat si pemilik merasa ketakutan.
Dia berpikir... Apa yang telah dia buat?!
Rosa menutup buku dongeng kesukaan anak-anak dimensi Wattpad dan menyimpannya ke rak khusus. Riza yang duduk manis(?) di kursi hanya bisa terpana..dengan jumlah buku dongeng di rak Rosa.
"Menara itu menjadi sakral dan sering menjadi tempat khusus di dunia ini.."
"Tapi guru, kenapa kau memberitahuku tentang dongeng ini? Aku sudah mendapatkan Kode Nama Author kembali dan memiliki kode yang baru.."
"Tapi kau tidak memiliki Buku Kosong!" potong Rosa agak tajam, efeknya Riza jadi diam.
"Menara Kebenaran menyimpan segala rahasia yang ada di setiap dimensi kita. Tempat itu sangat sakral karena memiliki lima fungsi. Pertama adalah tempat Kode Nama 'terlahir', kedua tempat Kode Nama 'berkumpul', ketiga pusat Amnesty dan Chaos berada, keempat dimana Buku Kosong diciptakan dan kelima... Dimana para Author berakhir!"
"Hm??"
"Author tidak bisa terus menulis, kita akan kalah dengan waktu. Kau bisa memaksakan kehendak tapi tidak bisa menolak takdir yang telah ditetapkan.."
"Tapi takdir bisa dirubah andai kita percaya.!"
"Aku setuju tapi merubah itu sulit, Riza.."
"Apa maksud anda 'berakhir disini'?"
Rosa terdiam, ia terlihat mencoba mencari kata yang tepat?
"Mudahnya... Kau akan mati disana?"
"......."
"HAH?! Bagaimana bisa--?" Riza menggerebek meja sontak. Rosa sendiri duduk disamping mejanya.
"Pendahulu kita-- Adriana Pemegang Author pertama mati di Menara Kebenaran demi 'mempertahankan' Kode Nama. Aku juga mati karena 'menyebarkan' Kode Nama."
"......." Riza terdiam mendengar riwayat yang dijelaskan Rosa. "Syukurnya Adriana sempat menyegel Kode Nama Author yang berhasil aku buka, dan aku memberimu Kode Nama saat Cry membunuhku. Jujur aku tidak menyangka jika yang membunuhku adalah orang yang kupercaya,"
"Guru.."
"Eh, untung aku ini orangnya pemikiran, jadinya aku memperkirakan andai aku dibunuh oleh rekan sendiri aku sudah siap. Hasilnya kau jadi Pemegang setelahku sesuai rencana.."
"Kenapa kau terdengar menyombongkan diri, guru? Anda di bokong, ingat?" pikir Riza.
Rosa menepuk pundak sebelah Riza.
Aku takut... Kode Nama Author berakhir padamu.
Cari sisi lain dari Menara Kebenaran.
W Author POV W
Semoga beruntung, Riza!
Riza membuka kedua matanya kembali setelah 'rapat' dengan Rosa selesai. Gerobak yang sepi dan tak bergerak adalah tempat yang paling aman untuk meditasi(untuk saat ini) dalam keadaan sekarang. Beda dalam, beda dengan yang ada diluar. Dimana Hikari baru saja membantai anggota OMEGA yang berencana menyerang mereka.
"Mereka lemah tapi sangat merepotkan.!" gerutu Hikari tidak selesai-selesai, sedari tadi. Satu anggota OMEGA bergerak, itu membuatnya sial karena rantai yang berasal dari tanah mengikat tubuhnya lalu menenggelamkan.
Rantai Golem Tanah : Hukuman Bumi
Jruaak!
Bersamaan dengan itu semuanya tenggelam ke dasar tanah.
"Hikari-nii, ssst! Terlalu keras.." tegur Mizu yang bersembunyi dibalik gerobak.
"Seperti biasa kau tidak segan-segan.." Riza keluar dari dalam gerobak mengenakan kain jubah coklat. "Itu salahmu karena tiba-tiba ingin jadi pertapa dalam gerobak!" balas Hikari tidak mau kalah.
"Haaaah.." Riza mendesah pasrah menerima julukan baru.
"Kak Riza.."
"Kita sudah 1 bulan tidak minggat-minggat dari tempat ini. Kekuatanmu sudah kembali! Seharusnya kita ke markas Pasukan Pemberontak.."
"Hikari-nii, ssst!"
"Aku masih ada keperluan disini dan kebetulan aku baru ingat.."
""??""
"Ayo kita berkumpul dengan lainnya. Aku ingin kembali ke Menara Kebenaran.."
W SKIP POV W
Regu Riza yang menelusuri Kota Estaf terlihat sangat mencolok, hanya mereka yang mengenakan jubah di kota damai penuh tetumbuhan hijau terlebih mereka berdua terlihat seperti pengawal pribadinya... Mizu yang ada ditengah.
"H-hahaha. A-apa benar rencana ini berjalan m-mulus, kak?" senyum masam Mizu yang ada ditengah.
"Ini rencana bodoh.." decak Hikari yang di kanan. "Santai saja~kita aman kok~" sahut Riza sangat santai.
Di halaman 'Kata Pengefek' tertulis 'Dua penjaga, satu tuan', adalah kata yang Riza tulis di lembaran HOPE.
Hasilnya mereka sampai di hotel bintang tiga dekat Menara Kebenaran yang seluruh kamarnya telah disewa oleh Aoyuki.
"Kami kembali.." seru Riza membuka tudung jubahnya.
""Selamat datang, Riza-sama!"" sambut para maid serta butler-nya Aoyuki.
Mizu terkagum dengan kekompakkan mereka dan Hikari hanya mendengus tak suka keramaian.
"Nii-sama!"
Aoyuki menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa, diikuti Aroki dibelakangnya.
"Aoyu.."
"Aoyuki rindu dengan nii-sama.."
"Haha, padahal cuma satu bulan.."
"Tetap saja.." Aoyuki memeluk Riza sambil menenggelamkan wajahnya.
"Adikku memang manis.."
"Jah!? Nii-sama sudah mau pulang?"
"Hahah, kau tahu sendiri... Aku benci orangtua kita."
"Nii-sama.."
Riza menjawabnya sambil tersenyum.
1 bulan ini, tepat setelah Riza mendapatkan kekuatannya kembali ia menemukan fakta bahwa orangtua kandungnya adalah orang yang sangat terkenal di Wattpad Paralel, sebagai penerus Rosa dan memimpin organisasi itu yang kini berubah nama menjadi Soul's Pedia.
"Kau tidak boleh berkata seperti itu..Riza." sela Aroki.
"Aku suka saat kau tidak formal, Aroki.." senang Riza.
"Ya, itu karena kau 'belum' jadi tuanku.."
"Bisa kita sudahi percakapan ini.? Kenapa kau ingin ke menara itu lagi, Riza?" potong Hikari dengan sengaja.
"Nii-sama mau ke menara?"
"Kakakmu ini ada urusan disana, cuma sebentar saja, kurasa.."
"Sebentar?" pikir Hikari.
"Kalau begitu Aoyuki ikut nii-sama.."
"Ok, stop. Aoyu tinggal.."
"Eeeh??"
"Aoyu itu sangat terkenal, ingat? Kau adalah Diva Wattpad. Kakakmu ini pasti dengan cepat ketahuan nantinya.."
"Curang~" Aoyuki langsung cemberut, Riza menarik pipinya gemas.
"Kakakmu ini tidak bakal lama.."
W Another POV W
Eraser telah memanggil beberapa Pengguna Kekuatan ke ruangannya, totalnya ada 8 orang termasuk Rei dan Zakuro.
"Mulai saat ini kalian akan menjadi Divisi O. Misi kalian adalah menjaga Riza. Aku bisa mempercayakan ini kepadamu'kan?"
Orang yang di tunjuk sebagai Komandan Divisi menyahut. "Tentu, itu sangat mudah.."
Preview Next Arc
A : Malam2 para R^
A : Ane memutuskan up Arc 20 sambil menunggu yg form FULL
A : Yap, sesuai sinopsis pertama ada tindakan Riza yg mencari sisi lain dari menara sesuai nasehat Rosa.
Hikari : OC-nya banyak sekali
Mizu : Ini beneran jadi perang??
Rei : .....
Zakuro : Saya muncul juga walau di buku ketiga T~T
Aroki : Cuma nama doang '-'
Zakuro : *attack Aroki*
Aroki : *Aroki shield*
Aoyuki : Nii-sama
Eraser : Perasaan aku muncul cuma beri perintah aja dh..
A : Sampai jumpa minggu depan
Riza : Bye
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top