Arc 18 : Gabriell &..

W Past POV W






Di ruangan putih itu berdiri lima Pengguna Kekuatan, dua di antara mereka adalah Gabriell dan Via. Orang dengan dua wajah berbeda memasuki ruangan, ekspresinya juga beda-beda yaitu senang dan sedih.

"Dengan ini ujian Pemenang Kursi segera dimulai. Lima dari kalian akan melakukan survival fight. Yang bertahan dapat menantang atau ditantang oleh salah satu dari kami.." jelasnya dengan dua suara berbeda, dibelakangnya ada begitu banyak bayangan.

"Ujian... Dimulai!!"






W SKIP POV W






Empat Pengguna Kekuatan terkapar kehabisan tenaga mereka seraya menerima terluka serius di masing-masing bagian, hanya Gabriell yang tidak terluka disana.

"Aku menang, senior.!" seru Gabriell tersenyum ke Alfharizy yang duduk di kursi hitam-putih.

"Dia lolos tanpa terluka sedikit pun.." kagum suara wanita.

"Dia kuat~" kata anak kecil menggoyangkan kedua kakinya di kursi biru.

"......" Shaker hanya diam di kursi biru bergaris emas.

"Nice fight, Gabriell.." salut orang berwajah berbeda, ia bertepuk tangan sambil berekspresi bahagia dan iri. "Karena kau sudah berhasil lulus, kau dapat melanjutkan ke ujian selanjutnya. Ada yang ingin kau tantang?" lanjutnya bertanya.

Gabriell menunduk, mata kirinya menyala mengerikan. "Kalau begitu..."

Jarinya terangkat menunjuk ke kursi merah keunguan darah. "Aku menantang..."






W Normal POV W






[ Freeze ; The Saluction Breath ]

Vrink!!

Ratusan pasak es milik Riel hanya melesat menyimpang di kiri serta kanan Gabriell. Ia tersenyum dalam diam.

"Masih belum.." Gabriell menunjuk pasak es dengan jarinya seketika Riel terhenyak ke belakang bersama tembakan yang membekukan dirinya.

"Urgh?! Apa?"

"Mundur, Riel!"

Akakou terbang ke langit, panasnya lava menempel di anak panahnya bersama burung api.

[ Red Shoot ; Overdest Blazer ]

Shot!

Tembakan Akakou bercahaya merah, aliran api memfatamorganakan udara, tiga lesatan anak panah menuju ke tempat Gabriell.

Toug~(c)h Calm

Press.....

Cahaya merah terperangkap ke bola transparan sesaat Gabriell 'menangkap' udara di depan, Gabriell mendorong kedua tangannya sampai menepuk bersamaan dengan itu serangan Akakou terhenti.

"M-mustahil!?" syok Akakou melihat jurus andalannya dihentikan begitu mudah.

"Masih belum. Terlalu lemah.." ucapnya 'membuang' serangan Akakou ke samping dan menciptakan ledakan api yang hebat.

"Orang ini langsung serius di awal pertarungan.."

Lava Taiki mengeluarkan rantai-rantai api emas beserta monster berbentuk gorila dibelakangnya.

"Grrr! " Fluiw menggeram dan langsung berlari.

"Bunuh anjing itu!"

"Rraaar!" golira ikutan maju.

Ia mengangkat tangannya mengayunkan pukulan ke wajah Fluiw di lanjutkan mencengkeram leher dan membanting Fluiw ke lantai. Taiki mengelilingi mereka dengan lautan lava yang terbakar,  Fluiw terkena lava dan mulai terbakar.

"Tidak begitu mudah.." bisik Gabriell menargetkan gorila.

Tapi..

Crank!

Rantai api emas Taiki merantai Gabriell, nyala api mulai membakar jaket dan kulitnya.

"Tidak ada yang bisa tahan oleh api emasku! Kau akan aku kalahkan!" tekad Taiki.

Ia menggenggam kuat tombak lava yang ia ciptakan.

"Rantai ini panas sekali. Kepalaku pusing~" celutuk Gabriell tidak fokus.

"Heh.."

Cruak!

Mata kiri Gabriell melebar, tombak magma Taiki meluluhkan perut sebelah kirinya.

"Aaaaarghhh!" jeritnya. Taiki kembali melempar tombak lava-nya, tombak itu menancap tepat ke dada serta dengan cepat menembus kulit dan melelehkan tulang Gabriell.

"AARRGH!!" matanya memutih dan darah keluar.

Taiki menambahkan rantai dan melilit badan Gabriell sepenuhnya.

"Kau akan mati tanpa sempat bertindak, karena syarat Kode Nama-mu hanya bisa dilakukan satu target saja.!"

BURN!!!

Rantai Taiki menyala emas dan meledak hebat menggetarkan ruangan.

Asap tersisa ada ditempat Gabriell, setengah badannya hancur tak memiliki kaki lagi dan tangan. Akhir yang tragis.

"Hah, hah... Aura kehidupannya sudah benar-benar hilang." terkejut Akakou. "Taiki, kau berhasil mengalahkan salah satu Ultimatum Member's Code!" teriak Akakou senang.

"Taiki~" tangis haru Riel.

"Masih terlalu cepat!" bentak Taiki.

Di saat bersamaan Fluiw menyerang ketiganya dengan lolongan serigala super. Lantai rata oleh udara sekitar, ketiganya sempat menghindari dan Fluiw mendekat ke mayat Gabriell yang tak enak dipandang. Fluiw mengecil dan berdiri di kepala mayat itu.

"A-apa yang dia lakukan?" tanya Akakou gugup.

"Terserah, mungkin dia kasihan dengan tuannya. Apapun itu aku tidak peduli, akan kuselesaikan dengan serangan besar.." Taiki menarik sebuah pedang payung dari dalam magma dekatnya.

Riel membungkus pedangnya dengan es dingin. "Aku siap membantu!"

""...........""




































Sial~aku harus mencari 'wadah' baru lagi. Padahal aku sudah dapat yang imut.!

"" ?!?!?! "" Taiki dan kedua temannya menatap syok ke mayat Gabriell yang berbicara.

Lihat.? Apa yang kau lakukan, dasar nakal. Aku harus mencari yang baru lagi, padahal senior Alf sudah memberi yang bagus!

"H-hah--a-aku tidak mengerti ini. K-kenapa dia m-m-masih hidup?!" takut Riel.

"T-Taiki.." tatap takut Akakou. Taiki berdecih. "Apa maksudnya ini??"

Aku akui kau berhasil mengalahkanku... Secara fisik. Tapi Kode Nama ini lebih dari itu.

"Dasar monster..!" teriak Taiki.

Lihat, siapa yang bicara.? Kau sendiri sudah cukup untuk 'dikatakan' monster. Dan dibandingkan senior-senior-ku, aku ini masih tidak ada apa-apanya. Jika kau ingin mengalahkanku maka gunakanlah kekuatan jiwa!

Aura lavender yang sangat gelap tersebar dari mayat Gabriell yang menyeringai.

"Urgh.? Aku tidak bisa bergerak!"

"Lyla, tolong aku.!"

"Sial!!"

Tangan astral mencekik tubuh ketiganya dan wajah menyeringai terlihat di mayat Gabriell.

Akan aku ambil raga kalian dan membuat yang 'wadah' baru agar bisa mengalahkan 'orang itu' suatu saat nanti.

Asap lavender masuk lewat mulut mereka semua.

Awakening Great Wises : Choostake






W Alfharizy vs Lyla POV W






Tap.

Alfharizy berhenti duduk dan berdiri berhadapan dengan Lyla.

!

Lyla mengangkat satu jarinya, seketika tiga jarum merah muda menusuk di tiga tempat berbeda. Beruntung Lyla cepat memasukkan serangan itu ke dalam ruang dimensi.

"Intuisi yang bagus. Aku puji itu tapi... Matilah!" dari balik jubahnya terbesar bunga-bunga sakura 'yang tajam'.

Lyla memutar jarinya membuat lubang hitam yang menghisap semua bunga sakura. Lyla memegang lubang itu lalu memutarnya mengakibatkan serangan Alfharizy terpental kembali ke tempatnya.

[Tuan..]

{Hei.!}

Ssst!!

Dua bayangan muncul di depan Alfharizy dan menahan serangan balik tadi. Surai hitam serta putih dari dua jenis berbeda nampak saat asap menghilang.

"Darimana saja kalian? Aku panggil tapi tidak disahut.." cetus Alfharizy agak kesal.

{Hehe, kami hanya jalan-jalan..}

[Tadi ke toko kue dan menghabiskan gaji kami, tuan..]

"Kalian berdua ini.." lesu Alfharizy. "Terserah. Terlebih, nampaknya pertarungan satunya sudah selesai,"

"?"

Kreek..

Pintu dibuka oleh Gabriell yang telanjang bulat dan hanya dibalut kain putih polos.

Dia sudah kembali?

"Senior, aku sudah selesai lo~~"

"A-ada apa dengan pakaianmu?" kaget Alfharizy melihat sebelum ditutup oleh Pures.

[Jangan dilihat, tuan. Haram..]

{Heheh. Foto saja dulu~~}

"Dimana ketiga rekanku?" tanya Lyla masing tenang.

"? Mereka ya? Ada kok~~"

Gabriell membuka pintu lebar-lebar mempersilahkan Fluiw yang menyeret mereka masuk menggunakan mulut kecilnya. Taiki dan yang lain nampak tak sadarkan diri.

"Apa yang kau lakukan pada mereka?" tatap datar Lyla.

"Tidak khusus. Aku hanya 'sedikit' menghisap kehidupan mereka.."

"Menghisap kehidupan?  ?!" Lyla refleks melompat mundur mendapat serangan dari Curses secara tiba-tiba.

{Cih~meleset..}

"Hentikan Curses, tugas kita bukan membunuhnya.!"

"Tugas?"

"Hei, apa kau tahu... Bukan cuma kau yang dikirim ke sini?"

"Apa..maksudmu?" bingung Lyla atas pertanyaan Alfharizy.

"Sepertinya Shaker serius akan semua kekacauan ini nantinya.."

"Aku tanya, apa maksudmu?!" seru Lyla bertanya.

"Gabriell.."

"Baik, senior.." Gabriell mengangkat kepala seorang Pengguna Kekuatan Kode Nama Alien.

"Siapa dia?"

"Dia adalah anggota yang diberikan tugas untuk membunuh 'kalian'... Dari OMEGA!"

"!" mata Lyla menampakkan keterkejutan untuk pertama kalinya.

"Aku tidak mengerti yang kau katakan.." balas Lyla lumayan datar.

"Aku akan menjelaskan semuanya setelah tim yang aku kirim membalas pesanku.."

"Kirim? Kemana?"

"Ke orang-orang yang ingin membunuh kalian!"






W Another POV W






Beberapa titik muncul di alat pendeteksi hawa panas di depan perempuan itu.

"Ah, gawat.? Mereka menemukan posisi kita?" pekiknya seakan dibuat-buat.

Perempuan itu mengetik-ketik komputernya dan menghilangkan beberapa titik di pendeteksian.

"Awas kau Shaker aku balas nanti. Aku bodoh menerima tugas ini. Aku baru tahu Al ada, sialan~~" ia mencoba menyelesaikan pemrograman sistem.

"Ultimatum Member's Code? Persetan dengan mereka. Kami punya Omega Five disini.." kesalnya menekan tombol kuat-kuat, kacamatanya bersinar di dalam kegelapan.

"Oh ya ngomong-ngomong bagaimana dengan ke-13 ya.?"

"Shaga, kau sudah selesai?" tanya bayangan dengan aura hijau besar.

"Sebentar lagi. Bersabarlah!"

"Apa rencana kita untuk Shaker bakal berjalan lancar?" tanya bayangan pria dengan kacamata.

"Ya,ya,ya,ya. Mana aku tahu! Pertama kita harus memusnahkan Batu Besar dan Tombak Kemenangan, lalu ke tahap selanjutnya.."

"Batu Besar kurasa tidak perlu di urus, sisanya tinggal Tombak Kemenangan saja'kan.?"

"Kita serahkan mereka untuk ke-13 saja.."

"Aah~! Sayangku memang tampan seperti biasa.." bisik bayangan keempat melihat layar pertarungan di markas Diga.

Tit!

Layar menampilkan tulisan 'loading' dan menuju hitungan mundur.

"Tapi sebelum itu kita harus membersihkan penyusup yang ingin ke sini.."

"Serahkan itu kepadaku~~" bayangan keempat adalah seorang perempuan dengan pakaiannya setengah kasual setengah koki.

Ia berjalan ke pintu luar sambil merona.

Kegilaan yang tidak diketahui semua orang baru saja dimulai. Rencana cadangan Shaker?

Yaitu pembersihan.

Organisasi baru yang berada dibawah kendali Shaker... Akhirnya memunculkan niat mereka.














































































Preview Next Arc

A : Malam~malam~~

A : Setelah ini ada pertarungan antara anggota penyusp vs salah satu dari Omega Five

A : Bagi OC yg belum hadir bakal langsung main di Arc selanjutnya. Jadi tunggulah, wahai kalian:^

A : Setelah itu kita akan kembali ke markas Diga

A : So~so? Good bye^

Arshxiella, Taiki_Huda & MAlfharizy

Lyla_ss

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top