Arc 15 : Team King Dan Kekuatan Raka
W Author POV W
Tak.. Tretak, tak.. Tak!
Shiina memukulkan bagian ujung tongkat membuatnya ikutan menghilang bersama Lette.
Slash!
Lette muncul di belakang Chresy melesatkan tebasan vertikal ke atas. Balok es mencuat dari bawah menangkis katana Lette. Hembusan angin yang kuat melesat ke wajah Chresy. Dinding es berlubang saat menerima tusukan dari tongkat Shiina.
Jarum-jarum es dari balik punggung Chresy menusuk Shiina, Lette tiba-tiba hadir memotong es itu, Shiina membagi dirinya jadi lima klon bayangan yang mana kelima klon itu menyerang dari lima arah berbeda.
".........."
Krrk...
Tongkat kayu Shiina tertahan oleh keras dan dinginnya badan Chresy.
Teleport Slash : Dimensions Slash
Lette muncul kembali di belakang, menebas vertikal ke atas. Gelombang tebasan itu melesat melewati Chresy. Cairan merah terbang dari pundak kanannya.
Melodi Ilusi Satu Hentakan : Seribu Klon Bayangan
Shiina menjadi 1.000 'buah' setelah ia hentakkan tongkatnya menghasilkan asap dan membuat klon bertambah banyak. Klon-klon itu berlari menargetkan Chresy yang lemah.
"Shiina!" teriak Lette.
"Hyaaaa!!"
"Stand... Form"
W Raka vs Ramadhani POV W
""........"" keduanya hanya diam di tempat masing-masing, menunggu.
Lalu saat Ramadhani mengisi amunisinya Raka langsung berlari ke depan. Ramadhani menembakinya dengan peluru berat tapi semuanya hampir dihindari Raka. Ramadhani menginjak tanah hingga terangkat sampai ke Raka, Raka melayang di atas langit tanpa ada celah menghindar.
Beban Peluru : Tembakan Penghancur
Dor!
Ramadhani menembak Raka tanpa tunda. Raka dengan lihai menghindar kembali karena ukuran peluru lumayan kecil. Raka berputar di atas udara, membuat rune di sekitar tangan dan menciptakan pedang katana berwarna biru dengan mata tipis.
Bluedge Aurora Bless
Ramadhani memutar tubuhnya beberapa detik saat Raka melakukan ayunan. Tebasan datar membelah tanah dan sungai, sampai-sampai membuat air terisap ke belahan itu. Raka mendarat bersamaan dengan jatuhnya potongan handgun Ramadhani.
"Dasar monster..!" batin Ramadhani.
Selagi tersenyum pahit Ramadhani memberatkan satu kakinya. Raka melesat dan menebas horizontal ke atas, Ramadhani mengayunkan kaki kanannya ke belakang hingga membuat ia seperti tertarik. Angin menjadi hening saat langit dan awan terbelah dua.
"Katana itu merepotkan. Sepertinya harus aku patahkan.." gumam Ramadhani di dengar oleh Raka. "Mematahkannya?" Raka sengaja meningkatkan tekanan aura dan menyelimuti katana dengan itu. "Kau akan terbelah dua sebelum mengkhayalkannya!"
Raka menerjang ke Ramadhani sembari menebas. "Terpotonglah menjadi dua---?!" kalimat Raka terhenti disaat matanya melihat Ramadhani melakukan gerakan yang sama, Ramadhani menggunakan kakinya.
Pelepasan Beban Di Luar Batas
"Heh?"
Prang??!
Kaki kanan Ramadhani menghancurkan bagian mata pedang katana Raka hingga berkeping-keping.
Indonesian of Smash
Tinju tangan kiri Ramadhani mengenai telak wajah Raka. Raka terdorong ke belakang dan menghancurkan tanah yang ada di tempat.
W Back POV W
"Urgh..!" tongkat Shiina tertahan oleh dinginnya es. Seluruh badannya membeku kecuali bagian atas, Lette juga membeku tapi lokasinya tidak diketahui.
"Yang benar saja. Dia membekukan satu kota?!" protes Lette berusaha lolos.
Chresy melangkah ke Shiina yang posisinya sangat terbuka, bongkahan-bongkahan es menyingkir saat Chresy melewatinya. Kulit Chresy menjadi putih pucat dan matanya biru semua seperti Gadis Salju.
"Shiina mantan ketua ROAR, kak Riisycho ingin bertemu denganmu.." cetusnya. Shiina menjerit berusaha lepas dari es abadi Chresy
Tap..
Chresy menyentuh sebelah pipi Shiina dan ia perlahan membeku.
"Tidurlah. Ini akan terlihat lama tapi kau pasti akan bertemu dengan kakak.."
"Tid---!" Shiina membeku sepenuhnya, menjadi boneka es.
"Shiina.." Lette menatap tak percaya.
"!!"
Suatu tekanan aura meningkat dratis dan bongkahan es itu hancur berkeping-keping.
"Huuu~~ di dalam sana dingin sekali.." kata Marina, yang lolos.
Mata Marina dan Chresy saling bertemu.
"Kau lagi.." bisiknya.
Aura ungu keluar dari Marina. Kedua tangan dan kakinya menampakkan sesosok tangan hitam besar dan bersisik, dan di bagian belakang di mana terdapat sebuah ekor hitam-ungu.
"Stand Form - Devil Female Dragon"
"Gadis iblis.." gumam Chresy seperti berbisik. Chresy menciptakan pasak es sepanjang telapaknya, pasak itu mengembang saat dilepas.
Pasak Ratu Es
Drrrtt..!
Puluhan pasak-pasak es kecil tertembak dalam bentuk kecil dari wujud orisinalnya. Marina berlari menghindari tembakan es yang menargetkannya. Marina memutari Chresy, berharap tembakan berhenti. Di sudut 45' Marina tiba-tiba berhenti, salah satu tangannya menciptakan asap hitam.
[ Hand ; Devil Female of Dark Air Dragon ]
Punch!
Gelombang angin hitam menerjang ke tempat lawan. Dinding es muncul dari bawah menahan tinju. Dinding es Chresy masih kokoh setelah terkena serangan langsung.
"Hancurlah.!"
Sss.? Trang!?
Aura hitam mencuat keluar dari dinding es, menjadi hancur berkeping-keping.
Ekor Marina menghambat di balik asap putih, retakan es terdengar jelas setiap ia berjalan. Di tempat, Chresy dengan cepat menyiapkan beberapa serangan es lainnya.
"Stand Form..!" seru Marina membuat Chresy siaga. "Tingkat terendah sebelum mencapai Ultimate Form. Jika kau tidak bisa mencapainya maka 'Stand Form' yang akan sebagai 'penggantinya',"
"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Chresy datar.
Marina menaruh satu tangan di pinggang kanan. "Kenapa tidak kau gunakan 'Stand Form' juga? Aku dengar semua 'tombak' menguasainya.." Chresy sempat merenung. Ia menggeleng lemah dan kembali menatap Marina. "Aku akan bertarung dengan apa yang aku kuasai. Kak Riisycho telah mengajarkan itu kepadaku..!"
"Gadis bodoh.."
"!" Lette berteleportasi tepat di belakang Chresy, katana berada digenggamannya.
Dimension Katana : Sky Sign Cutter
Slash!
Tebasan memotong pundak hingga kaki menggores vertikal miring Chresy, background langit terbelah beserta bangunan di belakang menutup pertarungan. Chresy jatuh bersimbah darah.
Marina melompat ke tempat Chresy sambil kembali ke bentuk manusianya. Marina menggunakan kekuatannya menolong Dicky dan Shiina yang membeku.
"Ada gunanya kita mencuri Senjata Kode Nama ya?" seru Marina.
"Ya.." Lette menatap katana-nya.
Dicky yang baru lolos juga ikut dalam percakapan. "Apa yang akan kita lakukan pada gadis ini?" lalu mereka menatap Chresy.
W Raka vs Ramadhani POV W
"Hah, Hah..."
"Dasar orang yang menyusahkan. Aku tidak menyangka dia sempat-sempatnya menciptakan pelindung.." Ramadhani menatap wajah pingsan Raka. "Yah, setidaknya itu sudah dari cukup sih," lanjutnya.
Ramadhani menjauh dari kawah sebesar badan manusia itu, Ramadhani meringis saat lengan kirinya bengkak akibat memukul Raka.
".............."
"Hei... Kita belum selesai!"
Ramadhani menghentikan langkahnya saat suara Raka memanggilnya. Raka sadar dengan sebelah mata memutih dan sebelahnya berwarna biru.
"Kau pasti bercanda.." batinnya pesimis.
Raka menggesek kakinya, dari bawah tanah keluar deras aura biru langit. "Wahai Aurora, aku memilih warna biru. Langit yang tinggi, dan laut yang dalam. Penuh cahaya serta kegelapan. Aku Ahli Kebaktian dan Simbol Pengkhiatan..."
Awakening Mode : Lyrics User
Aura itu berputar cepat meniup semua bagian tubuh Raka. Angin biru muda menyelimuti Raka, semua luka Raka seluruhnya---hilang saat angin itu berubah menjadi jaket jubah biru muda dengan garis putih susu.
"H-hahaha... Sial!"
W SKIP POV W
Lokasi Ramadhani bertarung hancur bak peristiwa alam, Sungai Siring airnya menghilang dan terdapat kawah raksasa yang ada Ramadhani di tengahnya. Sosok Raka melayang di udara memperhatikan.
"Kak Raka.?" panggil Luna lewat speaker.
"Tidak ada yang serius. Ini lebih lama dari yang aku perkirakan.." jawab Raka tenang.
"B-brengsek. S-sampai membuatku seperti ini.." seru Ramadhani, masih sadar.
"Dia masih sadar.?" kata Raka pendek.
"W-wah..? K-kak Raka, aku menemukan di mana lokasi Riza 'Author'.."
"Baiklah, aku akan ke sana setelah urusanku selesai.." Raka mematikan komunikasi bersamaan dengan itu tercipta tombak biru dari udara kosong. Tombak itu jatuh menghantam Ramadhani, setelahnya air sungai meledak entah darimana dan menenggelamkan Ramadhani.
W Another POV W
Bzzzz..
Tembakan laser emas menghancurkan kapal yang memiliki jalur yang sama dengan kapal yang ditumpangi Riza. Perempuan itu memperhatikan teman-temannya ikut menghancurkan kapal-kapal kecil lainnya yang dapat memuat tiga sampai lima orang saja.
"Hm..?" perempuan itu, matanya menangkap sepasang sayap besar terbang di atas Sungai Siring.
"Apa itu?" tanyanya.
"Sial.." perempuan itu menatap Akise yang berdecak di sampingnya.
"Akise, itu apa?"
Akise mengigit kukunya. "Itu... Pesawat?!"
Preview Next Arc
A : Pagi all, senang bertemu dgn kalian^^
Arc depan kita akan naik kapal *hore*
Harazuo : Tampil juga akhirnya
Akira : Aku mana? '-'
Riza : Tunggu aja Arc depan semuanya karena kita akan kedatangan banyak OC baru dan 'spoiler' tertentu.
Allyn : Sampai minggu next Arc, alll. Bye~~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top