Arc 14 : Serangan Di Taman
W Now POV W
"Permisi komandan.." pria berambut hijau tua yang mengenakan topi aneh itu menyela ke depan Fath, menghentikan jalan Fath dan juga Sira yang ingin kembali ke kereta.
"Ada masalah, tuan penyair?" tanya Yume bersikap ramah(?).
Pria dengan fashion aneh itu menggerakkan wajahnya menunjuk ke depan, di pintu masuk taman ada dua perempuan menghadang mereka.
"T-tekanan kekuatan ini.? M-mereka bukan Pengguna Kekuatan biasa.." takut Zahra.
"Mundur sedikit, nona.." Feren juga ikut berdiri di depan.
"Si Pengecut itu memberi perintah seenaknya, sementara dia hilang entah kemana.." kesal Reiko. "Jika bertemu kembali aku akan membunuhnya!"
"Itu tidak baik, Reikochi. Ratu Juwita bakal marah~" nasehat Shiroo dengan nada ngantuk khasnya.
"Ya. Kita berhutang banyak kepada Pangeran, dan hanya ini yang dapat kita lakukan untuk Dia.."
"Kalau Reikochi sudah siap, aku boleh menyerang..?" Shiroo memunculkan bulu-bulu domba di dekatnya.
Aries Female : Hujan Anak Panah Mimpi
Bulu-Bulu domba itu terbang ke langit dan menjatuhkan puluhan anak panah cahaya. Tapi semua anak panah itu tidak mengenai targetnya, dan perlahan keluar sulur kuning pucat dari anak panah.
"A-aree?? Badanku kok..jadi lemas.??" sempoyongan Feren.
"Ini..!"
Penjara Gelembung
Ptas..?
Letusan kecil terdengar di sekeliling mereka, dari udara hampa puluhan gelembung menutupi anak panah.
"Hm? Anak panahnya..?" kaget Shiroo.
"Sepertinya ada yang memiliki kekuatan yang dapat menghadapi bulu-mu, Shiroo.."
"Uwa. Ini gawat.." cemas Shiroo menutup matanya panik.
"Maka dari itu.!" sabit hitam muncul entah dari mana dan kini sedang dimainkan oleh kedua tangan Reiko dengan lihainya. "Aku akan membunuh gadis itu duluan!"
Das...
Reiko sekejap sudah berada dibelakang Zahra. Semuanya hanya bisa diam saat sabit itu membelah badan Zahra.
Ssss...
"!"
Zahra perlahan jadi asap dan dinding kabut menghilang dibelakang Yume, menampakkan Zahra yang 'asli'.
"Sesuai yang aku perkirakan. Nona muda, kau terlalu terburu-buru.."
"Hah?!"
Penciptaan Ilusi : Bayangan Asap
Feren berlari ke belakang dan membalas serangan Reiko, pedang hijau itu dihindari dengan mudah oleh Reiko. Lian tiba-tiba saja sudah ada dibelakang Reiko, mengayunkan pedang esnya horisontal.
Sekali lagi Reiko berhasil menghindar, ia melakukan backflip kuat ke belakang dan hanya melewati ayunan pedang Lian.
"Dia lincah sekali.."
Reiko berdiri di atas taman, tempat khusus mereka berbicara tadi. Lalu ia berdecih.
"Sangat sulit untuk menahan diri.." gerutu Reiko.
"Ratu Sira, anda segera pergi dari sini. Biar kami yang menahannya.." pinta Lian.
"Dengan senang hati... Itu yang ingin aku katakan, tapi sepertinya tidak bisa."
"?"
Dibelakang Shiroo mulai bermunculan bulu-bulu domba dalam jumlah banyak, berkumpul membentuk dinding raksasa.
"Kita terkepung.." cetus Yume santai.
"Fahri, apa kau bisa menghilangkan benda itu?"
"Maaf komandan, levelnya jauh berbeda tapi akan aku usahakan.." kata pria dengan fashion aneh.
"Berjuanglah. Dan Nona Sira--?" Fath bingung melihat Sira berjalan melewati Fahri.
"Biar aku yang melakukannya.." cetus Sira dengan ekspresi jenuh.
Bulu-bulu domba yang telah menjadi dinding itu perlahan berubah bentuk menjadi asap, dan asap berkumpul di telapak Sira. Semua bulu domba itu terhisap habis ke telapak tangannya.
"Aku tidak tahu siapa yang mengirim kalian dalam jumlah 'kecil' ini, tapi kurasa dia terlalu meremehkan.." Sira mencengkeram kabut yang ada di telapaknya hingga lenyap. "Kalau kalian sudah mengerti cepatlah pergi dari sini!" lanjut Sira mengusir.
"Sebutan 'Ratu' terlihat cocok dengannya.." pikir Fahrin.
""..........""
""..........""
"Haaaah... Si Pengecut Ryuu itu, nanti akan aku bunuh!"
Drrtt..!!
Tekanan gravitasi yang ada di tempat Reiko berubah dratis, tanah bergetar bersamaan dengan pandangan. Sosok malaikat pencabut nyawa keluar dari balik punggung Reiko.
"Waktunya bekerja, Izrail..!"
Ya...
Sabit Reiko sepenuhnya diselimuti oleh angin hijau tua dan tatapan matanya semakin tambah tajam.
""..........""
Reiko... Ada yang datang!
Sstt!!
"!!" Dicky dan Marina tiba-tiba saja hadir disamping kiri dan kanan Reiko.
Reiko mengayunkan sabitnya kasar tapi ditahan oleh tinju Marina. Dicky menyusup ke belakang kanan, telapaknya menghasilkan jeritan petir. Dan tanpa tunda Dicky menghantamkan petir itu ke perut Reiko dan mementalkannya. Sebelum Reiko terpental jauh Marina melempar kristal teleportasi, portal dimensi muncul dan menghisap Reiko ke dalam sana bersama Marina yang ikutan masuk.
"Sisanya kami serahkan kepada kalian.." setelah mengatakan itu Dicky melompat masuk ke dalam portal.
""..........."" tentu semuanya terdiam.
Satu-persatu menatap Shiroo.
"U-U-Uwa..??!" ekspresi Shiroo seketika menjadi pucat.
"Aku tidak mengerti tapi sepertinya musuh kita berkurang.." cetus Feren.
"Hei nona muda, maukah kau pergi saja..?" pinta Fahri ramah ke Shiroo.
"A-aku bisa kabur, tapi..."
"Ratu Juwita mungkin tidak akan suka.."
"?"
"Maka dari itu aku akan tetap disini!"
Crak..!?
"A-apa yang--?" Fahri membatu saat udara tiba-tiba 'pecah'.
""Roooaarr"" beberapa naga keluar dari retakan udara dan berkumpul menghalangi semuanya.
"Ada musuh lagi?" gumam Sira.
"Zahra, persiapkan dirimu. Mungkin saja aku tidak dapat melindungimu.."
"B-baik.." Zahra mendekat ke tempat Yume yang dalam mode 'tempur'.
"Feren, aku ingin kau membawa ratu keluar dari situasi ini. Aku akan melindungi kalian dari belakang.."
"Mereka terlalu banyak, Lian.."
"Hanya ini pilihan yang kita punya.."
"Aku tidak keberatan.." sela Fath. "Kita akan bertemu di Dragon Kingdom!" tatap Fath ke Sira.
"Komandan, kurasa kita tidak dalam posisi yang bagus juga.." kecut Fahri.
"Aku bersamamu, Fahri.."
"Itu tidak membuatku senang.."
Feren bertukar isyarat dengan Yume yang sepertinya sudah siap.
"Kami pergi dulu!" seru Lian.
"Kepung mereka!" perintah Shiroo.
Beberapa naga berdiri di jalur yang ingin digunakan oleh kelompok Sira agar dapat kabur. Para naga bertambah tanpa ada batasnya, lewat pecahan dimensi.
"Minggir!" Feren menerjang ke depan, memunculkan akar-akar hijau dari jalanan, pedang hijaunya menumbangkan para naga tanpa ada masalah dan tangan kirinya mengendalikan akar tumbuhan.
Lian menebaskan dinding api dan membakar bagian selatan taman bunga. "Sekarang!"
Mereka mulai berlari. Yume yang pertama dikejutkan oleh seekor naga bertaring tajam. Dinding tak kasat mata tercipta saat Yume menutup sebelah matanya, naga itu seketika menjadi batu dan hancur saat jatuh. Zahra menggunakan gelembungnya untuk membatasi asap hitam yang menghalangi jalan, sementara itu Sira dengan santainya berjalan.
"Ratu, larilah!!"
W Other POV W
Sementara itu ditempat Ryuu mengamati, dia ditemani oleh Sewhix yang bertugas sebagai pengawal.
"Hmm~~sepertinya aku sedikit berlebihan.." gumamnya asik tersenyum sendiri. "Sewhix, kau tidak bosan bersamaku?" Sewhix hanya menggeleng.
"Yang benar saja, buat repot saja.!"
"!!" Ryuu dan Sewhix refleks menjauh dari atas atap dimana mereka mengamati, lubang dimensi tercipta dibelakang Ryuu tadi dan Diga keluar dari dalam.
"Mizushima Ryuu, aku datang untuk menangkapmu..!"
W Another POV W
Seorang pria dan gadis muda berjalan keluar dari dalam portal itu, seseorang menyambut kedatangan mereka di dalam gudang gelap dan sunyi itu.
"Tempat yang buruk sebagai kemunculan pertamaku.." cibir pria itu.
"Maafkan saya, Pemegang Lust. Hanya ini tempat yang jarang diperiksa di Dragon Kingdom.."
Pria bermanik ungu violet itu mendengus geli dan melirik rekannya. "Bagaimana denganmu, Pemegang Greed?"
"Aku tidak keberatan asal dapat keluar dari sini.."
"Aku setuju denganmu.."
"Dikarenakan ratu sedang sibuk bertemu Pemegang Sloth sama Wrath. Kenapa kita tidak menemui raja bodoh itu..?"
"Kebetulan. Aku tertarik dengan orang yang kuat.."
"Begitu juga aku.."
Orang yang menyambut mereka menyeringai misterius. "Kalau begitu, mari...?"
Preview Next Arc
A : Pagi semuanya, senang bertemu dgn kalian
A : Maaf agak telat up karena ada urusan di RL. Dan juga ane mau memberitahukan jika jadwal HIATUS ane adalah 6 bulan PENUH, dan akan dimulai setelah hari raya atau pertengahan bulan juli. Jadi ane akan berusaha up sebanyak mungkin.
A : Pd Arc ini kita mendapatkan OC baru. Sambut Fahri-kun karena telah ane pilih secara acak. Jgn marah ya? '-'
A : Sedikit info, kita akan beralih ke Dragon Kingdom. Dimana dua dari 7 Tujuh Dosa Besar menyusup dgn bantuan pengkhianat.
Ghufron : Dan saatnya diriku beraksi!
A : Akan ada banyak OC baru di Arc depan dan selanjutnya. So nantikan saja
Akira : *mulai bosan*
Riza : S-Sabar Akira
Raka : Sampai jumpa di lain kesempatan~
Shiroo : Bye~^
afadfath03, QI-Thmir, Yume_Night, ZahraSyaharani, lian_Juliana25, shiroochan, reikoaishita, & DigaRW
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top