Arc 14 : Kembali

W Author POV W






Alicia melesat ke hadapan Ren setelah Yoshikuni menyatakan 'kelelahannya', aura merah muda hampir tak terlihat menggores kulit putih Ren. Ren hanya menyeringai senang(?). Ia menekan kakinya kuat dan merentangkan telapak ke depan dalam posisi mencengkeram.

Sssss...!

Sosok Alicia tiba-tiba saja hilang dihadapan Ren, berpindah ke samping kiri punggung Ren.

Accellarate Shot : Light Impact

Tusukan dingin di sisi kiri pinggang Ren, membengkokkan badannya. Ren terlempar sedikit ke sudut ruangan, beruntung dia dapat mengendalikan keseimbangannya.

"Kau memang pantas mengembang nama 7 Kebajikan, Alicia Pemilik Kebaikan Hati.!"

"Terimakasih.." Alicia mengangkat tombaknya kembali ke depan.

Bzzzz...

"Ren..ini aku--Kuruya. Kita mundur. Aku sudah mendapatkan apa yang kita cari!"

"Mengecewakan.."

Alicia menurunkan kewaspadaannya setelah tekanan aura Ren tiba-tiba mengecil, bahkan Ghufron sempat ingin bergerak tadi.

"Maaf mengatakan ini tapi tujuan kami sudah tercapai. Awalnya aku ingin mencoba salah satu dari 7 Dosa Besar bertarung melawan 7 Kebajikan. Tapi... Kurasa tidak sempat?"

"Apa maksudmu? Apa tujuanmu?" tanya Yoshikuni.

Aroma Kenikmatan : Gerbang Dunia Lain

Asap ungu muda berkumpul dibawah kaki Ren, asap itu perlahan 'memakan' dirinya. Di akhir pertemuan Ren tersenyum.

Kita akan bertemu kembali, gadis manis.






W SKIP POV W






Ren telah keluar dari istana Dragon Kingdom, Ren bertemu dengan Kuruya di suatu lembah diluar wilayah Dragon Kingdom. Di dekat Kuruya ada Georke yang tak sadarkan diri.

"Jadi, dia memiliki informasi tentang paman Eraser..?"

"Aku tidak tahu.."

"Hah?"

"Tapi aku yakin. Dia salah satu dari anggota Divisi 1 Pasukan Pemberontak.."

Ren menggaruk rambutnya. "Aku tidak akan protes jika kau 'tidak'.."

Kuruya mengeluarkan sebuah batu kristal dari balik sakunya.

"Ayo kita kembali ke markas dan menginterogasi dia..!"






W Other POV W






Yume berjaga di depan pintu gerobak kereta saat Sira berjalan masuk ke dalam bersama Zahra.

"Hyaaaa...!" Feren melompat tinggi ke atas, dan menghantamkan dirinya ke tanah, seketika akar-akar hijau bermunculan dan mementalkan beberapa naga tanah.

Tidak jauh dari gerobak kereta, Lian menghabisi beberapa naga dan duduk di kursi depan bersama Yume. Pintu gerobak telah tertutup dengan Sira dan Zahra di dalamnya serta Feren di atas.

"Jalan.." perintah Yume pendek.

Lian mengacu kuda dan menggerakkan kereta menjauh dari taman. Terlihat ada berbagai macam cahaya di taman, dan terlihat juga ada sosok Fath yang melompat-lompat layaknya katak.

Kesampingkan hal itu, sekarang Lian telah berhasil mengeluarkan mereka dari taman, menuju kembali ke Dragon Kingdom.

"Aku harus bicara dengan Ghufron.." celutuk Sira, mengeluarkan batu kristal dengan emblem kepala naga.

"........."

"........ "

"Ghufron, aku ada info untukmu.."

"Begitu juga denganku, Sira..!"






W Another POV W






Sementara itu..

Slash..!

Batu karang itu terbelah dua. Sosok Reiko muncul dibelakang batu.

Sosok Dicky mendarat tidak jauh di depannya. Perempuan bersurai putih memperhatikan mereka dari kejauhan tertentu--- surai Marina terkibar lembut ditiup angin.

"Tangkap gadis itu hidup-hidup, Dicky.." ingatkan Marina.

"Haha, kau kira aku ini siapa.."

"Orang bodoh nan polos tapi mesum..!"

"Argh!? B-bukan. Aku tidak seperti itu!"

"Lakukan saja tugasmu, kita akan membantu Allyn dalam ambisinya.."

Dicky mendesah pasrah. "Aku setuju sih~ tapi.." jeda Dicky menatap Reiko. "Apa benar..? Allyn tidak dapat 'membunuh' Riza??"

"Dicky.!"

Mata Dicky membulat, badannya refleks 'patah' ke belakang menghindari tebasan yang dapat memotong badannya itu. Dicky segera melakukan putaran backflip ke belakang menjauhi Reiko.

"H-hampir saja aku jadi burger bahan baru.." lega Dicky. Lalu Marina hadir dibelakangnya dan menendang wajahnya.

"Aaaahhh.." Marina ikutan mendesah. "Aku bodoh terlalu berharap kepadamu,"

"K-kejam.." kata Dicky terperosok.

Sabit Reiko menciptakan getaran mata pedang yang bising. Reiko menatap keduanya dengan amarah.

"Kesabaranku telah habis. Akan aku bunuh sekarang kalian berdua disini..!"

Marina mengenakan sarung tangannya tapi dihentikan oleh Dicky.

"Marina, bisa aku saja..? Kau lelah, bukan? Melawan Tombak Kemenangan OMEGA??"

"......."

"Yang ingin aku katakan adalah.." Dicky beranjak bangun dari terperosoknya, jeritan petir menyala di kedua matanya. "Serahkan pertarungan ini kepadaku!"

"Bwhahahahaha! Aku tidak menyangka Dicky bisa keren juga.." tawa Allyn terbanyak-bahak entah kenapa, Lette yang ada disampingnya juga ikutan tertawa tapi ditahan.

"Dicky-kun keren.." kagum gadis kitsune itu.

"Pujilah dia, Shiina. Dia akan senang nantinya, hahaha.." tawa Allyn kembali.

"Yang lebih penting..? Allyn, kau ingin melihat perkembangan kami 2 tahun ini'kan.?"

Allyn mengambil bir-nya. "Sangat. Aku ingin melihat kelompok yang akan membunuh Sang Author!"

Dengan senyuman lebar Allyn memperhatikan pertandingan. "Riza~~aku ingin bertemu denganmu~~"







W Riza POV W






Aku terbangun setelah mendapat mimpi buruk yang mengerikan. Di mimpi itu aku kehabisan kuota untuk mendownload anime dan internet-an.

Sungguh mengerikan.

"Riza.."

Lelaki bernama Dave membuka ruang tidur sementara ku. Ia tersenyum seperti biasa. Biasa? Kenapa aku menganggap itu biasa?

Aku belum pernah bertemu dengannya'kan..?

"Nanaisme ingin bertemu denganmu.."

"Nanaisme..?"

"Dan juga... Alfharizy!"






W Normal POV W






Reiko berdecih pelan, sabit ia putar mengelilingi dirinya dan dihentikannya ke depan, mengarah ke Dikcy. "Sekali lagi kau melawak aku akan benar-benar membunuhmu.!"

"Hm? Melawak? Siapa??" Reiko langsung panas dingin terhadap Dicky.

Reiko menerjang Dicky dan kilatan petir menghalangi sabit Reiko dengan wajahnya.

"Maaf.? Aku selalu seperti ini, dan juga seharusnya aku yang mengatakan itu. 'berhentilah melawak'? Dari awal kau bilang 'akan membunuh' dan 'membunuh', tapi faktanya itu hanya ucapan yang keluar dari mulutmu.." balas Dicky.

Krrrk.. Krrtkk...

Mata sabit hitam itu tidak dapat lepas dari celah-celah jari Dicky, Reiko terlihat menarik sabitnya kembali tapi tidak bisa.

Marina menatap datar pertarungan. "Ini adalah hal yang akan terjadi jika kau meremehkan Dicky. Manusia yang diberikan darah oleh dewa langit.."

Petir Dewa : Mjolnir Impact

Deretan petir meledak di depan Reiko, ia terlempar lumayan jauh ke belakang. Reiko segera membuka matanya, menyelimuti dirinya dengan kabut hijau menghindari hantaman keras petir dari langit.

Dicky muncul di jalur terlempar Reiko, di satu tangannya ada sesuatu yang hitam, dan..menjerit.

Petir Kegelapan : Basilio Espadar

Kdaarr..!!

Dikcy melempar petir hitam itu ke depan, menembakkan suatu laser yang dapat meratakan tanah. Tapi Reiko hanya terjatuh di atas tanah dengan selamat.

"Hah, hah, hah. Apa-apaan orang ini!? Dia berubah menjadi orang berbeda setelah bertarung.." gumam Reiko lelah.

"Reiko, bangunkan diriku..!" titah Izrail.

"Aku masih..bisa!"

"Dasar keras kepala!"

Reiko bangkit dari jatuhnya, memandang Dicky yang sedang mematikan petir dua warna.

"Aku senang kau masih sadar, karena aku ingin mencoba Kode Nama ini.." Dicky menunjuk ke petir hitamnya. "Black God!"

BZZZZZZTTT!!!

Seketika petir jatuh dari atas langit dan menghujani Dicky, petir hitam menyambar keluar dari dalam hujan petir langit. Kedua petir itu menyatu menjadi hitam keemasan.

Petir Dewa Pembunuh

"Reiko, kau sudah tidak dapat menghadapinya. 'panggil' diriku..!" bentak Izrail.

"Aku..masih b-bisa.." Reiko mengangkat sabitnya dengan gemetaran.

"Panggil aku. Setidaknya kita dapat kabur darinya.." keras Izrail.

Hydra Tornado Espadar

Dicky mengumpulkan petir itu digenggaman tangan lalu melepaskannya ke segala arah. Torpedo melesat terbang bagaikan angin topan yang memporakporandakan padang pasir.

"Reiko!!"

"Aku masih bis--" kalimat itu terhenti saat tornado petir menghantamnya.

Bas!

Satu kali hempasan, petir Dicky tiba-tiba lenyap. Marina dapat melihat satu sosok tinggi berdiri di depan Reiko.

"Dia'kan.."

Sementara itu di dalam asap..

"Reiko, kau kelewatan kali ini.."

Reiko mengenal sosok itu tapi Reiko membalasnya dengan kata-kata yang kasar setelah diselamatkan.

"Tujuan 7 Dosa adalah melayani kepada Pangeran dan mencari Eraser, sebagai salah satu Pemegang aku memiliki hak untuk bertindak sendiri, begitu juga dengan kau(Reiko). Jika kau sampai mati atau 'menghilang' maka cita-cita Pangeran akan lenyap.." balas pria itu dengan dingin. Efeknya, Reiko menjadi diam.

Lalu pria itu menatap ke depan, dan Dicky hanya tersenyum seperti biasa.

"Aku kira kau mati ditangan Penguasa Dua Sisi.."

"Saat itu aku sekarat dan berkat Riza yang mengalahkan Kailyas, mungkin aku tidak akan berdiri disini.."

"Kau itu 'apa'..?"

"Glutony!"

Pria itu melempar kristal teleportasi ke samping kanan, mendorong Reiko masuk ke dalam sana.

"Kita akan bertemu kembali.."

"Sayangnya aku bukan salah satu Kebajikan.." dengus Dicky geli.

Mereka pergi setelah memasuki lubang dimensi itu. Dicky berdiri sendirian di sana.

"Bodoh!" suara Marina terdengar jelas ditelinga Dicky.

Lette menepuk keningnya pening sedangkan Allyn tertawa terbahak-bahak.

"Apa kebodohan Dicky semakin bertambah selama 2 tahun ini..?" tanya Allyn yang tidak kuasa menahan tawanya.

"Allyn-san, jangan bully Dicky-kun.."

"Maafkan aku Shiina tapi Dicky--ppfftt, hahahaha. Aku tidak dapat menahannya!" tawa Allyn kembali.

"Dia membiarkan target lolos begitu saja, ditambah tadi dia bicara dengan musuh.." bisik Lette, mengingat-ingat. "Sepertinya kita harus melakukan rencana dadakan," tatap Lette ke Allyn.

Allyn sudah menghabiskan birnya. "Santai~aku punya rencana.." Allyn memperhatikan Buku Kosong yang ada di atas meja.

"Ayo kita temui Diga!"

































































Preview Next Arc

A : Pagi semuanya^^
Senang bertemu dgn kalian kembali. Ane up hari ini karena cuman bonus selama HIATUS yg lama.

6 bulan adalah waktu yg sangat lama dan kemungkinan besar ane akan ON lagi pd awal tahun. Ane juga akan mencoba up sesekali selama HIATUS(jika ada waktu).

PENGUMUMAN!
Untuk setelah ini ada Arc khusus, yaitu...... Arc 14'5

Heh? Kenapa Arc 14'5..? '-'

Itu karena masih dlm jalur Head Dragon, dan sedikit tambahan pd jalur lainnya

Riza : Ribet amat -_-

A : Biarin :^

Alicia_MEMORIES, NRA_Yoshikuni, Mlankghufron, Yume_Night, QI-Thmir, allynscarleta, Lette99, & reikoaishita

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top