Arc 13 : Persiapan Di Paris
W Author POV W
Drap. Drap.!
Puluhan orang bersetelan hitam bergerak kompak menjaga batas wilayah yang telah ditentukan, mereka semua dilengkapi dengan senjata berat seperti shotgun dan machine gun. Tidak banyak juga menggunakan senjata seperti pedang, rantai serta pisau.
Dan ditengah mereka berdiri seorang gadis bersurai hitam panjang dengan sepasang manik merah darah, ia mengenakan jaket mantel coklat yang hangat dan celana panjang yang lumayan tebal. Ia mulai tersenyum tipis.
"Majulah kalian para pemberontak. Aku, dan semua bawahanku akan menghabisi kalian.." bisiknya dingin.
Sedangkan di lantai teratas Menara Paris, Eiffel-- berdiri seorang wanita bersurai merah darah yang dibiarkan tergerai bebas, ia mengenakan bodysuit berwarna hitam transparan kentat dan juga seksi, ditangan kirinya tergenggam sebuah pedang merah sama seperti warna rambutnya. Disaat yang sama seorang gadis berambut ungu muda kehitaman menghampiri wanita bersurai merah itu, si gadis memiliki dua manik sangat berbeda, sebelah kiri berwarna biru laut dan disebelah kanan berwarna violet darah. Ia mengenakan kemeja putih dan blazer biru, rok hitam selutut, sepasang sepatu sekolah serta lengkap dengan kaos kakinya.
"Salsa-sama, Liliana-san sudah menutupi semua celah yang ada di Paris. Dengan ini mereka terpaksa menggunakan jalur yang telah kita sediakan.." lapornya.
"Aku ingin ini cepat selesai dan pergi ke HELL menyelamatkan Trash. Mia, kau bantu Liliana dibawah. Aku yang akan menjaga menara ini sendirian.."
"Segera saya laksanakan.." gadis dengan manik berbeda itu memberi hormat lalu pergi dari sana.
"Majulah kalian para pemberontak. Aku tidak punya waktu untuk kalian para tikus.."
W Change POV W
"Dimana mereka?"
"I-itu--"
"Apa yang kalian lakukan, bodoh?"
"Argh..!"
"Dasar tak berguna.."
Beberapa saat yang lalu beberapa orang bersetelan hitam memasuki sebuah gang yang sepi saat salah satu dari mereka melihat seseorang berlari di dalam gang. Setelah masuk mereka dikejutkan oleh serangan entah darimana.
"Yang tidak berguna itu adalah KAU.!"
"Siapa??!"
Seorang lelaki berambut coklat dengan mantel bulu abu-abu keluar dari dalam dinding dan meninju leher orang bersetelan hitam, ia tidak sampai disitu. Lelaki itu mengeluarkan pisaunya dan menusuk.
"A-aaaa..!?"
"ShiroKuro..!"
"Oke.."
Orang bersetelan hitam yang melarikan diri dari gang ditebas oleh sambaran halilintar biru yang jatuh dari atas langit. Seorang pria kacamata berdiri tepat di pintu masuk gang bersama pedangnya.
"Sepertinya aku sedikit berlebihan ya.." kekehnya.
"Exorcist, ShiroKuro.. Jangan lupa dengan misi kita disini!" tegur Tora yang baru saja sampai.
"Kau saja telat.." batin Exorcist.
"Bisa kalian tekan kekuatan kalian? Aku tidak bisa konsentrasi tahu.." kali ini Gina yang menegur ketiganya.
Gina dan lainnya tadi membuat serangan kejutan terhadap anggota mafia yang kini menguasai Paris. Dikarenakan jumlah mereka tadi lumayan banyak, Exorcist dan ShiroKuro dengan agak terpaksa menggunakan 'Awakening Form' mereka.
Gina bersandar dibalik tembok gang, mengintip ke luar dimana beberapa anggota mafia bersetelan hitam tengah berpatroli. Gina menyelimuti gang dengan penghalang tak terlihat, membuat semua yang ada disana seakan terlihat tidak ada apa-apanya.
"Seperti yang kak Bella bilang mereka menutup semua jalur kita dan memaksa kita untuk masuk ke dalam jalur utama. Licik sekali.." gumam Gina.
"Tapi kakakmu lebih licik, Gina.."
"Jangan ejek kakakku.." Gina menubruk Exorcist yang berniat bercanda tadi, tapi... Yah tahulah, masalah kelompok.
"Jadi apa yang akan kita lakukan?" tanya Tora.
"Kita tunggu sinyal dari Rey.."
W SKIP POV W
Di stasiun kereta bawah bawah, lorong terowongan disana penuh dengan tumpukan anggota mafia yang tak sadarkan diri. 3 pria berdiri membentuk lingkaran ditengah tumpukan itu, wajah mereka ditutupi oleh gelapnya lorong.
"Meminta kita mengamankan tempat ini, hanya bertiga lagi. Rey, kau memang kurang ajar.." keluh lelaki berambut putih dengan manik emas.
"Sudahlah Yuuto-kun. Hiro-kun saja tidak mengeluh.." tegur pria berambut biru tua yang mengenakan kimono itu.
"Ayolah Ichiro-san, kau pasti tahu jika Hiro tidak banyak bicara dalam 'bentuk' itu.."
"Jangan bicara seolah aku hanya figuran.." cetus Hiro tersenyum datar.
"Heeh? Faktanya memang begitu, bukan?"
"Kau juga sama.."
"Apa..?!"
Ichiro hanya tersenyum melihat pertengkaran keduanya. Lorong kereta bawah tanah itu diselimuti oleh suara pertengkaran dua orang.
"Sudah-Sudah, ayo kita ke tempat tujuan dan melihat sinyal dari Rey~~"
Semantara itu ditempat Rey..
"Kopinya belum jadi? Masih lama? Lama ya..?" tanya bocah berambut merah yang mengenakan seragam tentara itu.
Di samping bocah itu ada Rey yang menguap sambil mengucek matanya, di hadapan mereka ada kedai kopi yang terbengkalai setelah OMEGA datang. Dan di dalam kedai gerobak itu ada Bella yang bekerja, membuat lima cangkir kopi. Satu untuknya sendiri, satu untuk Rey, satunya lagi untuk Galih, satunya untuk bocah tadi dan satunya..
"Apa tidak apa dibiarkan begini? Kita ada tugas lo, TUGAS.." tekan Galih sweatdrop.
"Banyak bacot lo, Galih.." balas Rey ngucek.
"Hoi, mana semangatmu untuk balas dendam beberapa saat tadi. Apa itu hanya aksesoris katamu biar keren, HAH?!" batin Galih.
"Biarkan saja mereka, Galih. Apalagi kalian adalah 'kunci' untuk memenangkan pertarungan ini'kan..?"
"Mentor Sima..?!"
Seorang wanita bersurai merah muda sepunggung dan mengenakan topi bundar mendekati Galih yang tengah galau. Ia mengenakan gaun merah muda yang 'mengundang', ada kalung mutiara yang indah dilehernya, rok satu set dengan gaun dan sepatu klasik.
"Tapi Mentor Sima--"
"--Biarkan saja.." potong Sima lembut.
Galih akhirnya menghela nafasnya kasar dan duduk di kuda-kudaan. Ngomong-Ngomong mereka berada di taman bermain anak TK.
"Kopinya sudah jadi.."
"Sip. Sekarang tinggal barbeque-nya.." gumam Rey.
Galih mendesah. "Kuharap yang lainnya tidak melihat ini.."
W Author POV W
Sedangkan itu Liliana yang sengaja menunggu ditengah jalan sendirian memasang wajah kesal, tangan dan kakinya tidak bisa berhenti mengetuk.
"S-sampai kapan kalian mau membuatku menunggu, Para Pemberontak Sialan..!" raung Liliana.
Preview Next Arc
A : Good Morning semuanya, bagaimana pertarungannya? Heboh, bukan xD
Riza : tarung saja belum -_-
Gina : Huuuuu..!
Tora : Dasar Rey malah kemping dia. Gk ngajak lagi xD
Ichiro : Knp aku tidak satu kelompok dgn Rey ya..? Biar dpt makan juga :-:
Yuuto : Ichiro-san #_#
Haru : ........
Rey : *absen*
Alfharizy : *absen*
A : Yap. Untuk Arc depan mungkin... Kemping aja ya xD *dilempar botol*
A : Hahaha... Pokoknya tunggu aja, ane mau buat kejutan sedikit. So..?
Cry : Sampai Jumpa minggu depan. Bye~~^
_sausy, LilianaCorpus, EdogawaMia, Agatasya_Gina, Yuuto_, FeraFernanda18 codetwenty tora_akagi, Xorcist
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top