Arc Side's Rey : Pedang untuk Melindungi
W Author POV W
Seorang pemuda berambut hitam berjemur di bagian depan lantai rumahnya, menerima sinar pagi dari mentari dunia. Ia tersenyum bersama tiupan angin yang berhembus melewati sela-sela rambutnya itu. Dalam hati ia berkata menyukai tempat tinggalnya saat ini.
Lingkungan penduduk yang berupa mansion zaman lama Jepang itu membentuk persegi kotak, ada beberapa rumah di dalam sana salah satunya rumah yang ditinggali anak muda bernama Rey ini.
"Rey. Disini ternyata. Kau bolos pelajaran lagi.. " seorang gadis muda berambut merah muda mendapati Rey ditempat persembunyian(?).
Rey sempat meringis karena ketahuan. "A-aku tidak tahu apa yang kau bicarakan? " ucap nya mencoba mengalihkan topik.
"Jangan sok tak tahu. Ayahku dan paman sedang ada di tempat latihan menunggu kedatanganmu seorang. Yang lainnya sudah ada tuh.. "
"Tapi aku tidak suka berlatih pedang dengan ayah, Gina.. " rengek Rey bak anak kecil.
"Jangan sok acuh. Kau yang terbaik di antara kita, bahkan Yuuto juga setuju. Ayah dan paman juga mengharapkan hal yang sama darimu, kau mungkin bisa mewakilkan wilayah Asia Tenggara di turnamen berpedang nanti.. "
"Walau pedangnya kayu? "
"Jangan meremehkan kayu!? "
"G-Gina? Argh!? " Gina menyerang Rey kemudian menyeret nya.
Ini mungkin aneh jika tidak ada yang melihat nya karena saat ini ada dua orang berdiri di dinding pembatas mansion tanpa ada orang yang melihat mereka.
"Aku tidak suka cara Riisycho.. " bisik Shiina.
"Memang. Tapi caranya selalu berhasil. Dan juga... Tujuan kita melakukan ini demi orang-orang yang ada di Dimensi Kenyataan. Cepat atau lambat mereka akan terpaksa berjuang dengan kekuatan sendiri, kita hanya perlu memberi mereka kekuatan yang sama. " sahut Hyaku.
"Jadi. Apa yang akan kita lakukan? "
"Aku ada ide... "
Kembali ke keadaan Rey, kini pemuda itu terkapar di atas lantai dengan keluh peluh keringat. Gina datang memberikan botol air ke dia.
"Omedetou.. "
"Apanya yang omedetou? Mereka berdua menghajarku habis-habisan.. "
"Itu salahmu karena mau berlatih serius.. "
"Uh.. " Rey bangkit dari rebahan lantai, meminum botol air. "Hei Gina, menurutmu apa aku bisa melakukan nya? "
"Hm? Apa maksudnya? "
"Bukan apa-apa.! " Rey berteriak pasrah dan menghabiskan minumannya.
Zuuuuuut!!
""!?? "" Gina maupun Rey sontak saja terkejut merasakan ada hal aneh dalam pendengaran mereka.
Pandangan keduanya tiba-tiba bergoyang-goyang layaknya ombak dan warna langit mendadak jadi ungu.
"A-apa yang? " syok Rey.
"Rey.. "
Rey menggengam kuat pedang kayu buat latihan tadi, berdiri di depan Gina melindungi teman masa kecilnya itu dari sosok hitam setinggi perut mereka.
Ilusi Ketenangan. Anak Tangga Kedua : Sisi Hitam
"Makhluk a-apa itu?? "
"R-ey.. " Gina mendekat karena takut. "Menjauh dariku! Nanti kau terkena juga---? "
Hush!!
Sosok hitam itu menerjang Rey. Refleks Rey menusuknya tapi pedang kayu nya hanya menembus badan dari sosok hitam---lawannya. Rey terpental ke belakang karena menerima tendangan.
Sosok hitam itu menangkap Gina, badan gadis berambut merah muda itu perlahan terhisap ke dalam sosoknya.
"Rey..! "
"G-Gina?! Sial! Aku tidak bisa mengalahkannya jika seranganku tidak kena. Apa... Yang harus aku lakukan?? "
Alunan melodi berhembus di telinga kanan Rey. Apa kau mau kekuatan?
"! Siapa? "
Apa kau ingin mengalahkan makhluk itu?
"... Ya. Bagaimana caranya? "
Yang kau lawan itu adalah salah satu dari makhluk supernatural. Hanya kekuatan supernatural yang mempan terhadapnya, bukan fisik atau keyakinan.
"Kau bisa membantuku untuk mengalahkan makhluk itu? "
Ya. Tapi bayarannya tidaklah murah. Mungkin saja hidupmu dan juga orang sekitarmu menjadi berbahaya.
Apa kau masih mau?
Selembar kertas melayang di hadapan Rey, kosong tidak ada tulisan apapun disana. Rey mengambil nya refleks.
"Perlukah aku berpikir untuk sekarang? Orang yang aku sayang sedang dalam bahaya.. "
Kertas putih itu bersinar berubah jadi pancaran cahaya yang menyatu dengan pedang kayu Rey, merubah benda itu menjadi pedang sungguhan. Sebuah katana putih dengan ganggang ungu muda. Hyaku dan Shiina yang melihat perubahan Rey tentu saja terkejut.
"Hanya orang-orang terpilih yang bisa menarik kekuatan supernatural dari Kode Nama.. " terkejut Hyaku.
"Kurasa kita membuat keputusan yang bagus. Sisanya hanya perlu menjelaskan keadaan. Walau itu harus berbohong.. " lanjut Shiina.
Rencana awal keduanya ingin memberikan kekuatan kepada kertas yang Rey ambil, akan tetapi kertas itu bereaksi terlebih dulu dan menciptakan Kode Nama nya sendiri.
"Kenapa... Harus pedang? Apa karena aku memegangnya? Tidak. Gina. Aku datang! "
Rey melesat sangat cepat warna rambutnya bertambah jadi kebiruan, mata pedang katana itu menggores sosok hitam yang menangkap Gina dan Rey berhasil menyelamatkan gadis itu.
"Aku tidak tahu makhluk apa kau. Tapi karena sudah berani menyakiti orang terkasih dariku jangan harap kau bisa pergi begitu saja!? "
Mungkin karena 'bisikan' dari Kode Nama nya sendiri, Rey mengetahui apa kekuatan supernatural yang dimiliki katana itu. Aura yang berbentuk asap tipis itu keluar dari ujung mata pedang sampai ke tengah mata pedang.
Tebasan Pembelah Ruang
Slash?!
Tebasan miring putih memotong sosok hitam jadi dua. Cahaya abu-abu meledak dari sana serta melenyapkan sosoknya. Rey nampak ngos-ngosan karena belum terbiasa dengan kekuatan supernatural yang baru dia dapatkan.
"Ini kekuatan yang hebat. Aku harus hati-hati dalam menggunakannya.. "
Tidak lama kemudian Hyaku serta Shiina muncul di hadapan Rey, mereka menjelaskan apa yang diperlukan Riisycho. Mereka menjelaskan dari awal apa itu Kode Nama, ada dunia lain di dalam Wattpad serta berbagai hal lainnya. Setelah mendengar itu Rey mengikuti pelatihan setiap harinya bersama ayah dan pamannya---ayah Gina. Diam-diam meningkatkan kemampuan nya untuk bisa mengendalikan Kode Nama Dimension Sword.
Sampai di mana hari Shiina datang lagi untuk menjemput Rey untuk bergabung bersama mereka.
"Rey..! " seru Gina memanggil.
"Gina? "
"Ah, hah, ah.. "
"....? "
"Rey. K-kau serius untuk pergi? "
"Tentu.. "
"T-tapi kau tidak ada hak untuk melakukan semua ini. Ayo Rey lupakan saja dan kita menjalani semuanya seperti biasa bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa.. "
"Aku tidak bisa.. "
"....... " Shiina hanya diam memperhatikan.
"Mana bisa aku bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa. Jika aku membuang pedang itu maka ada kemungkinan orang jahat menggunakan nya, menyimpan nya pun suatu hari nanti pasti ada yang tahu. Maka dari itu... " jeda Rey, ia membuat janji kelingking bersama Gina. "Aku harus melakukan ini. Aku tidak akan lama. Dan aku pasti kembali! "
"Rey... "
Hari ini Rey pergi dari kehidupan Gina dan keluarganya, melakukan apa yang perlu ia lakukan. Sementara itu Shiina menciptakan ilusi dimana Rey tidak pernah ada agar keluarganya tidak curiga akan hilang nya anak mereka. Berbeda dengan Gina dan teman-teman Rey lainnya, mereka merasa sangat cemas dengan keadaan pemuda itu.
Ada satu niat terlintas di pikiran mereka, yaitu memiliki kekuatan yang sama agar dapat berada di tempat yang sama.
W SKIP POV W
Di ruang berlatih ROAR, Rey nampak memberi kehancuran yang lumayan banyak disana. Latihannya terhenti ketika Shiina datang menghampiri.
"Kau berlatih giat lagi? Nanti sakit.. " peringatkan gadis rubah orange ini.
"Kalau segini saja tidak bakal buatku sakit.. "
"Bagus lah kalau begitu. Rey, bisa kau ikut aku? Riisycho ingin bertemu denganmu.. "
"Ketua? "
Rey mengikuti Shiina yang membawa nya ke ruangan yang ada Riisycho makan pizza, disamping kiri dan kanannya ada sepasang adik-kakak.
"Riisycho, aku membawa Rey.. "
"Hei Rey, ini pertama kalinya kita bertemu, bukan? "
"Ya, kurasa.. "
"Hehe. Langsung saja. Rey, aku ingin kau menjadi inti kekuatan tempur dari ROAR. Aku dengar dari Shiina kau memiliki kemampuan untuk itu.. "
"Benarkah? " lihat Rey ke Shiina.
"Aku hanya mengatakan apa yang aku lihat.. " jelaskan Shiina.
"Hm... "
"Rey... "
"...... "
"Aku ingin kau menjadi Monster dari 3 Roar. Kau mewakili Shiina.. "
"Monster? "
"Aku menyebut nya begitu agar musuh takut dengan kita. Kau memiliki kekuatan layaknya monster. Kau tahu itu sendiri, bukan? "
"... Aku setuju. Kode Nama ku lumayan mengerikan. " komentar Rey.
"Yang ada di sampingku ini sama sepertimu. Mereka mewakili diriku, sedangkan untuk Hyaku ada juga.."
"Tunggu sebentar. Tadi kau bilang 3, bukankah dengan Ketua Hyaku ada 4? " heran Rey.
"Hikari dan Mizu ini berbeda. Penjelasan nya nanti saja, aku ada tugas pertama untukmu sebagai Monster Roar.. "
"......... "
"Belakangan ini kita sering diganggu oleh Si Hitam. Bisakah kau mengurus Pengguna Kekuatan ini untukku? "
"Si hitam? Maksudmu Alfharizy? "
"Ya~~."
"Aku pernah memotong kegelapan sebelum nya jadi kurasa bisa saja.. "
"Aku bergantung padamu, Rey~~. Dia tidak perlu dihabisi jika bisa tangkap.. "
"Woaaah? Ini bakal sulit.. " Rey meninggalkan ruangan dengan perasaan tak nyaman.
Riisycho tertawa puas disana. Ia tidak tahu jika mempertemukan kedua Pengguna Kekuatan ini akan menghancurkan organisasi ROAR ke depan nya.
Preview Next Arc
A : Sore dan Malam, R. Ane akhrinya bisa menyelesaikan Arc Side bagian Team Virus. Setelah Arc Side ini bakal ada Special Arc yg mana mirip movie yang biasa kalian lihat namun lebih pendek... Mungkin.
A : Untuk penjelasan lbih jelas kalian bisa baca di up terbaru
A : Oh ya. Spesial Arc ini akan berfokus ke Team Virus lagi. Kemudian berpindah ke ROAR, kita akan membahas ROAR setelah Spesial Arc.
A : So tunggu aja kelanjutannya.
Riza : SPW4 kapan up, A?
A : °√°
Riza : 😑
Rey : Sampai jumpa di Special Arc 👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top