EPISODE - Tombak Kebebasan, Ogona Vluestrik

< Author POV >

Wanita bersurai biru yang mengenakan bikini armor itu berbalik menghadap Houshin yang sedari tadi menjaga jarak. Tombak Ogona hentak ke tanah, disaat yang sama gelombang biru datang sampai ke tempat Houshin.

"Kau ingin bertarung, pria muda..?" tanya Ogona.

"Kalahkan dia Ogona! Kau pasti bisa menang!" sorak Milk dari balik lemari pakaian.

"Ogona Vluestrik, Angels Shielder.." bisik Aika. "Houshin, dia memiliki kekuatan yang berbalikkan denganmu. Berhati-hatilah," lanjut Aika memperingati.

"Aku tidak yakin dengan itu, Aika.." sahutnya pelan.

"Sepertinya dia akan menyerang.." Ogona mengangkat tombak, sekaligus bendera yang menempel di dekat mata tombak.

Houshin mulai membuka telapak tangannya yang menghasilkan asap abu-abu putih itu, dan berjalan ke depan. Ogona memutar tombaknya ke belakang dan langsung menerjang. Tusukan tombak Houshin hindari dengan menunduk ke depan, Houshin mendekat maju. Telapaknya berhasil menyentuh salah satu lengan Ogona.

Diwaktu yang sama, bendera pada tombak bersinar, melenyapkan asap yang ingin 'menyelimuti' lengannya.

"!" Houshin sedikit membulat, tapi dia tidak mempunyai waktu untuk itu.

Ogona menarik tombaknya memutar, menghantamkan badan tombak ke perut. Houshin terlempar agak ke belakang, dia berhasil memuntahkan air liur dari mulutnya sendiri.

"Jadi begitu yang dimaksud 'berbalikkan'..?"

"Houshin, kau tidak apa?!"

"Perutku sakit.." Houshin beranjak bangkit. "Serius ya..?"

Aika hanya memperhatikan dari kejauhan, kedua orang yang akan bertarung ini mengeluarkan aura yang sangat kuat dan berbahaya.

"Flagspear Friagabi. Tombak Bendera Kebebasan yang dapat melepaskan semua mantra kutukan, racun dan juga kematian. Tombak yang digunakan para valkyrie untuk membunuh pahlawan.." batin Aika.

"Bersinarlah!"

Tombak Ogona bersinar emas dari matanya, angin bertiup tepat ke belakang Ogona.

"Houshin, pastikan kau menghindarinya.." teriak Aika syok.

"Menghindar? Seperti bukan aku saja.." kekeh Houshin untuk pertama kalinya.

Houshin dan Ogona saling melesat ke tempat masing-masing, suara ledakan tercipta saat mata tombak itu menusuk telapak Houshin. Darah beterbangan dari telapak Houshin, Houshin segera ke kiri mengikuti asap abu-abunya. Houshin meninju wajah kanan Ogona bersama asapnya, membuatnya terpental dari hadapan.

"Urgh. Sakit sekali.." ringis Houshin, tapi dia tersenyum melihat tangannya berdarah.





"Jangan lupakan ada aku!" seru Milk. Milk memerintahkan para hewan elemen biru lewat kedua matanya.

Ular melilit badan Houshin cepat dan mulai menghembuskan hawa dingin ke wajah.

Slash!

Kepala ular terpotong dalam kedipan mata, Aika berdiri dihadapan Houshin.

"Kau terlalu memaksakan dirimu.." marah Aika.

Houshin tentunya kaget karena Aika memarahinya. Aika mengangkat pedangnya ke wajah Houshin dan berucap..

"Aku adalah rekanmu. Minta bantuanlah kepadaku.."

Houshin kembali kaget karena perkataan Aika, perlahan dia tersenyum. "Maaf.." ucapnya sambil tersenyum. Aika sedikit merona.

"Sial. Aku lupa jika dia punya teman.." batin Milk menggerutu.

"Hime-chan, gunakan kekuatanmu biar kita dapat kabur.."

"Tidak-tidak. Yang ada kita bakalan mati.." tolak Hime atas saran Milk.

"Memangnya kekuatanmu apa sih?"

"Aku salut kau datang tanpa tahu apa-apa, Milk-san.."

"Jangan meminta yang tidak-tidak, Milk. Nona Hime jadi kerepotan tuh.." ucap Ogona bangkit. Ada darah dari bibirnya. "Dia memukul lebih kuat dari yang aku kira,"

Tap..

Aika menjadi siaga saat beberapa macam dan tiga ekor singa mengelilingi mereka berdua. Aika berbalik badan, 'membuka' dirinya.

"Aku akan menghadapi mereka, kau lawan wanita itu lalu kita ambil Special Diamond.."

"Setuju!"

Houshin kembali berhadapan dengan Ogona.

"Gwoooarr..!!"

Dhuar..!

Sesosok t-rex yang dikelilingi tiga elemen tiba-tiba jatuh ditempat mereka bertarung. Ombak darah perlahan menyebar dari tanah dan banjir.

"Kyaaa..!" jerit Milk melompat ke gendongan Hime. "Air. Ada air!" teriak Milk histeris.

"Tapi ini darah tahu. Dar--"

"DARAH!!" kali ini Hime yang menjerit.

Sengaja atau tidak, Hime melempar Milk dan membuatnya tenggelam dan mengeong meminta tolong. Diluar Akane baru saja datang, Akane mendekat ke t-rex, hentakan kakinya menciptakan tiga tebasan yang memotong badan.

"Ini sangat menyenangkan.." senang Akane menyembunyikan mulutnya.

"Itu A-Akane-san..?" cetus Aika.

Houshin menggendong Aika tiba-tiba dan menjauh dari TKP.

"H-Houshin.!?"

"Aku merasakan firasat buruk darinya.."

"Aaaaaaaaaaaa~~~~~~"





"Gawat.." pokerface Rei yang melihat mata Akane berbinar dengan hebatnya.

Crimson Blood : Fang Blazing Dive

Tes...

Akane menitikkan air liur ke bawah, air itu menyerap darah dan seketika api menyembur keluar dari bawah tanah. Api menyebar sejauh banjir darah terjangkau. Milk kabur bersama Hime dan Ogona menggunakan burung raksasa.

"Hutannya? Hana? Bagaimana dengan Hana??!" panik Hime.

"NonaHana sudah kami amankan, Nona Hime tidak perlu khawatir.."

"Aku ingin bertemu Hana. Aku ingin bertemu saudariku.!"

"Hai~hai~" balas Milk, mengendalikan burung ke suatu tempat.

< SKIP POV >

Blaarr..

Aika dan Houshin sama-sama tercebur ke air yang ada di depan air terjun. Api tidak dapat menjangkau mereka karena mereka ada dibawah air. Semantara itu Rei melompat 'sangat' tinggi ke langit, dia bahkan memperhatikan Akane yang terkekeh didalam kobaran api.

"Perempuan memang menyeramkan.."

Rei terjun ke bawah dengan sangat cepat, sabit dia balikkan ke bagian tumpul. Setelah jarak telah dekat, Rei menghantamkan sabitnya ke kepala Akane. Rei menggendong Akane yang pingsan sambil terliur itu.

Rei menatap bingung. "Jangan bilang dia mestruasi tadi..?"

< Other POV >

Dark terkekeh melihat kelompoknya gagal mendapatkan Special Diamond Hime, bukannya kesal Dark malah menyeringai.

"Mereka mengetahui langkahku..? Aku harap tidak ada pengkhianat di tempatku. Jika ada, aku bingung harus menghukum apa. Kkeehekeheke.."

Sementara itu Natsumi masih di dalam ruangan OSIS yang telah di sihir terlebih dulu oleh Elizabeth.

"Seperti yang kau tahu, Goddess Instruments adalah organisasi yang disetujui oleh pemerintah untuk membantu mereka menangani Black. Tapi bukan itu saja, kami juga melindungi Spesialis yang tidak dapat mengendalikan kekuatan mereka. Dan juga 'mengurus' beberapa dari 'mereka'.."

"Mereka?"

"Spesialis yang menggunakan Special Diamond untuk kepentingan pribadi saja.."

"Sepertiku..?" batin Natsumi.

"Aku ucapkan terimakasih telah membantu kami mengalahkan Fake beberapa saat lalu.."

"Tapi bukan aku yang melakukannya
.."

"Nona Elizabeth... Itu mereka!" rujuk Seira.

"Hmm?" penasaran Natsumi.

"Demon Emblem ya.." gumam Elizabeth.

"Sepertinya banyak yang tidak aku tahu.."

"Ano--!"

~~~~~~

Diwaktu bersamaan hp Natsumi mendapatkan panggilan. Natsumi mengambil hp-nya, mendapati panggilan dari Aiba.

"Halo..?"

"Natsumi-san, cepatlah ke markas Arthur Blade. Keist mencarimu..!"








































Preview Next EPISODE

A : Pagi2 lagi semuanya^^

A : Ane harap ente gk marah karena ane akan HIATUS. Wajar, orang sibuk :^

A : Dan sedikit info, SPSD akan masuk ke pertengahan. Jadi nantikan aja setelah selesai HIATUS

A : Ane rasa cukup sampai sini. Bye~~

Sheishirou, Asya_Sakura, Akira_Eldes & KurenaiNayumi

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top