EPISODE - Rondo the Oriback

< Author POV >

"K-kuurg.."

Slash.!

Satu tebasan terakhir itu membunuh Black yang dihadapi oleh Natsumi.

"A-aku berhasil mengalahkan lima Black, semuanya!" sorak seorang Spesialis, tentunya bukan Natsumi.

Rekannya memberi pujian atas kontribusi Spesialis satu itu.

"Roooar!" Black berbentuk singa berbulu hitam tiba-tiba melompat dari titik buta Spesialis itu lalu menerkamnya.

"Aaargh!?"

Slash!

Diana melesat menolongnya, Black berbentuk singa itu terpotong rapi oleh longsword-nya.

"T---"

"---Bodoh!"

"Hiik?!"

"Siapa yang menyuruhmu untuk merayakan keberhasilanm? Kita berada di markas Black saat ini. Buang semua ide tak berguna itu.!" marah Diana.

"B-baik.."

"Grrr.!!"

Sekumpulan Black serigala mengepung medan hutan yang telah hancur berkat pertempuran, ada natri begitu banyak lubang dan pohon yang tumbang akibatnya. Terhitung lebih dari 15 Black serigala.

"Ini gawat. Hei kau, jangan berbuat hal bodoh lain--" Diana terpana melihat Spesialis yang dia selamatkan sudah mati dengan kepala hancur--tepatnya terbakar.

"Cepat?!" batin Natsumi kaget.

!!

Natsumi melakukan backflip tinggi ke langit, diwaktu sama tempat Natsumi terbakar serta hancur dihantam bayangan besar.

"Dan besar.."

Di medan pertempuran bertambah satu Black yang seluruh badannya terbakar. Natsumi mendarat di dahan pohon mengamati betapa panjangnya lawannya satu ini, kira-kira lebih dari 100 meter jika diingat luasnya Pegunungan Hokadate.

"Semuanya jaga jarak kalian. Lawan kita adalah Fake!" teriak Diana memberi arahan.

Black dan Fake dibedakan oleh warna dan asal usul terciptanya mereka. Jika Black tercipta dari ketiadaan, maka Fake tercipta dari keadaan.

- Reiji Sword Style : Ame no Sekai -

Jrurut!!

Hujan tebasan kilat menghantam Fake berbentuk ular berkulit lava panas, serangan Natsumi menghasilkan retakan pada sekujur kulitnya.

"?"

Kulit Fake itu seketika tertutup kembali dan badannya menyala.

"Menunduk!!" teriak Diana sangat keras.

BRAASH!!

Fake menyemburkan nafas api dari kulit panasnya dan membakar sekitar. Natsumi masuk ke dalam lubang tanah yang ada, Diana menancapkan pedangnya membuat kubus pelindung untuk semuanya.

"Ah, hah, hah.." keluh keringat membanjiri wajahnya Diana.

"Dia.." tatap Natsumi bingung ke Diana. Pasalnya sifat kasar Diana yang membuat Natsumi tidak pernah berpikiran akan Diana melindungi seseorang.

"Hei anak baru, kau mendengarku.?" tanyanya memanggil Natsumi lewat headsheet, namun Natsumi tidak menjawab. "Bisa kau memberiku waktu melawan Fake ini? Aku akan mengalahkannya setelah persiapanku selesai," lanjut Diana memberitahukan.

".........."









"Dimengerti.." sahut Natsumi pelan.

"Hmp.."

Dash..

Natsumi keluar dari lubang dan melemparkan banyak senjata ke Fake, diantaranya ada tombak serta kapak yang berhasil menembus kulit. Fake mengibaskan ekornya ke tanah menghancurkan jalan. Natsumi menarik pedangnya memotong bongkahan tanah yang menutup jarak, Natsumi terus maju sampai di depan lawan. Fake kembali mengibaskan ekornya, Natsumi bergerak 3 detik lebih cepat yang membuatnya berhasil menghindar. Tatapan tajam tercipta saat Natsumi menatap Fake di mata kirinya.

Terpotonglah

- Reiji Sword Style : Hikaken -

Jush!!

Cahaya kilat memukul wajah Fake dan merobek mulutnya, sisa asap tercipta saat Natsumi membuka sedikit sarung pedangnya.

"Ssssstt!!!" Fake itu mendesis menatap tajam lewat mata membara, badannya kembali menyala siap melakukan serangan attack of area atau disingkat AoE, seperti tadi.

"Kuso.." decih Natsumi, ia tidak memiliki teknik untuk menghentikan serangan AoE itu.

BRASH!!

Api menyebar dari bawah badan Fake itu, Natsumi tidak sempat menghentikan api ditambah Diana belum selesai.

"Apa tidak ada yang bisa aku lakukan?!" pikir Natsumi keras.

""......"" semuanya membeku oleh waktu, warna merah menyelimuti Natsumi dan seluruh anggota Arthur Blade, Diana dikelilingi aura hijau miliknya.

"Siapapun... Bantu kami!"







CRASH!! Blaar..!

Tembok es menahan semburan api yang hampir mengenai Diana. Tapi ssatu bola api melayang ke Diana.

Natsumi muncul dan menebas bola api itu jadi dua. "CEPAT!" teriak Natsumi. Diana yang tersadar, sudah menyelesaikan casting-nya.

"Hmp... Lumayan, anggota baru!" bisiknya, longsword Diana menyala merah berubah bentuk menjadi boardsword hijau dengan garis hitam ditengah dan bola biji orange.

- Leform A'la King Majesty : Destruction Light -

"Hyaaaa!!" Diana mengayunkan boardsword lurus ke depan saat menghantam tanah tercipta tebasan yang sangat kuat, Fake itu terbelah dua tepat di depan kepala.

Tenaga Diana terkuras dan Fake itu jatuh tak bernyawa lagi, tubuhnya pecah jadi kunang-kunang merah dan meninggalkan semacam buah anggur berwarna merah.

"Kau baik saja.?" tanya Natsumi mendekat.

"Tidak perlu kujawab.." balas Diana lemah.

"Dia benar-benar memaksakan diri.."

"Aku ucapkan 'terimakasih' kepada anggota yang kau bawa, anggota baru. "

"Namaku Natsumi. Terserah.." Natsumi membuang mukanya acuh, angggota Goddess Instrument yang dia bawa hanya tersenyum manis.

Ia adalah gadis kecil berambut putih sepanjang pinggang memiliki ikat bando merah, mengenakan gaun biru tua dan apron putih susu dibagian depan.

"Senang bisa membantu.." cetusnya tambah tersenyum.


Luna Xavier, salah satu angggota Goddess Instrument dan kelas X di Akademi Hokada, jurusan memasak.

"Nona Diana, aku menemukan sesuatu.!" seru anggota Arthur Blade, ditangannya ada buah anggur merah yang terasa 'panas'.

"Apa itu inti Fake sama seperti Fake saat di akademi.?" tanya Natsumi. "Bentuknya sangat berbeda,"

"Masing-masing Fake memiliki bentuk mereka, dan itu bukan buah tapi permata.."

"Eh? Itu permata?!" kaget Luna tak percaya.

Diana menyarungkan kembali pedangnya yang sudah jadi seperti semula dan berjalan ke tempat Spesialis itu, Luna dan Natsumi mengikuti mereka dari belakang.

"Awh. Ini panas?" pekik anggota Arthur Blade merasakan tangannya terasa terpanggang.

"Kalau begitu biar aku yang pegang.?"

"Heh? Kau siap--?"

Bag!

""!?"" kelompok Natsumi terkejut melihat anggota Arthur Blade itu ditinju oleh Spesialis lainnya.

Spesialis itu mengambil inti itu ke tangannya.

"Siapa kau?!"

Spesialis itu menutupi seluruh badannya dengan armor canggih berwarna kuning, tebasan cepat milik Natsumi ditangkisnya diwaktu yang sama.

"Maaf membuat kalian repot tapi aku akan mengambil inti Fake ini.." ucapnya menyimpan inti Fake ke dalam tubuhnya yang sudah jadi mesin.

"Aku tanya siapa kau yang berani menyerang anggotaku?!" teriak Diana murka.

"Aku Bumblebee dari Demon Emblem.!"

"Demon Emblem kau bilang?!" Diana tambah murka. "Kembalikan!"

Seketika angota Arthur Blade mengepung Spesialis bernama Bumblebee itu.

"Maaf itu tidak bisa. Terlebih kalian harus waspada, karena bukan aku saja yang jadi musuh!"

Trak!?

Sesosok bayangan besar menyingkirkan pohon raksasa dibelakang kelompok Natsumi.

"Aku tidak punya waktu meladenimu!" teriak Diana penuh amarah menghadap Black dibelakangnya.

"Hentikan. Tenagamu sudah hampir habis.!" peringat Natsumi.menghentikan.

"Sial!"

Pedang Diana berubah menjadi boardsword, tebasan berat menghancurkan semua tanah yang ada di tempat Black dan belakangnya. Asap debu mengelilingi tempat mereka, hal itu dimanfaatkan Bumblebee untuk langsung naik ke atas pohon.

"Ah, hah." wajah Diana jadi pucat, tangannya masih memegang pedangnya dalam bentuk boardsword. "S-satu serangan lagi untuk pencuri i-itu," kata Diana lemah.

"DIANA!" teriak Natsumi keras.

"E-eh?" Diana terkejut melihat bayangan besar tetap berdiri di depannya tanpa terluka sedikit pun.

"D-dia bukan Black.."

"Apa..kau?"

"Dia bisa bicara?!?" pikir Natsumi sangat terkejut.

"B-bukan j-juga Fake? D-dia--"

Pass!!

"Eh?"

"E--?"

Lambaian lengan hitam panjangnya memutuskan kepala Diana dari lehernya. Kepala Diana jatuh di dekat Natsumi dan Luna yang hanya bisa terdiam, mata Natsumi dan Diana saling bertemu.

"Ori..back."

Tidak ada yang bergerak melihat kejadian di depan mereka, sebaliknya Black itu mendekat sampai di depan Luna serta Natsumi.

"Kalian..siapa? Apa..mau kalian..disini?"

"........" tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Black satu ini, Natsumi menunduk penuh keringat.

"J..a..wab. Aku..Rondo."

Bumblebee yang berdiri diam di atas pohon sampai menjatuhkan keringatnya.

"Jadi ini Oriback. Black legendaris dari generasi kedua. Sungguh kekuatan yang dahsyat.." batin Bumblebee lumayan ketakutan.

< Other POV >

Di sisi lain gunung Peace dan Rei sudah sampai ditempat misi mereka, terdapat banyak mayat Spesialis yang tubuh mereka terpotong-potong, organ dalam mereka tercerai berai berserakan di atas tanah.

"Ba~u." kata Peace menutup hidungnya, beda dengan Rei yang terbiasa.

"Ada seseorang.." beritahu Rei.

Di depan mereka ada sesosok Black--bukan, Oriback dalam bentuk manusia setengah monster berkelamin perempuan. Tidak jauh dari tempatnya ada seorang Spesialis yang kehabisan tenaga karena bertarung dengan Oriback satu ini.

"Disana ada orang? Apa yang kita lakukan, Re~i?"

"Kita bunuh saja keduanya.." jawab Rei santai.

"Heh~e. Aku suka idem~u."

Diluar dinding supernatural sudah berdiri dua orang dari organisasi Future Doom.

"Aku merasakan kekuatan Oriback dari balik dinding penghalang ini, Ryusei.." ucap perempuan elf berambut putih berbando hitam.

"Kata professor kita harus mendapatkan inti Oriback. Hm, tugas ini tidak mudah.."

"Oh? Baru kali ini aku melihat kakak angkatanku terlihat pesimis. Kita pernah membunuh Oriback beberapa kali, bukan.?"

"Itu mereka yang tidak memiliki akal, akan beda ceritanya andai mereka dapat bicara. Mereka digolongkan sebagai generasi kedua, aliran langsung dari generasi pertama.." beritahu Ryusei sedikit gugup mengingat pertemuannya pertama kali dengan generasi pertama Black.

"Sudahlah, kak. Adik angkatan ada bersamaamu.." kata elf itu berpose imut.

Ryusei menitikkan airmata. "Setidaknya aku tidak mati sendirian.."

"Oi.." (-_-)




































































Preview Next EPISODE :

A : Malam semuanya^^

A : SPSD bakal up lagi besok sabtu(mungkin) dan akan membawa pertarungan besar antara dua Oriback~~

Riza : Disini ditunda melulu ~_#

Reza : Iya nih. Parah A, huuu

Rei : .......

Luna : Come~comee, aall. Senang jadi pembawa review pd kesempatan kali ini. Buat EPISODE depan akan ada pertempuran 2 Oriback dan bakal jadi cerita yang panjang karena kedua kubu benar-benar kuat seperti Ryusei katakan.

Ryusei : Aku oke aja asal gk ketemu generasi pertama. Bisa mati ane #_#

??? : Kakak mh mudah pesimis. Pantes aja masih jomb-- *mulut tersumbat donat*

Ryusei : Sampai jumpa hari sabtu depan. So good bye~~

RakaTrafagar, Akira_Eldes & Re_Incarnation

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top