EPISODE - RE
< Zaizen POV >
"Urgh.!"
Aku segera bangkit dan menghindari akar hijau yang ingin menyerangku ditempat, akar itu tidak berhenti dan terus mengejar walau aku sudah menjaga jarak dengannya. Black itu mengarahkan tangannya kepadaku dan akar tiba-tiba jadi besar dan juga cepat.
Bruk!
Aku yang terkejut melihat perubahan itu tidak bisa menghindar. Aku kembali terpental dan terjebak disela-sela bebatuan.
"Argh!"
"Ini aneh.? Kenapa kau tidak mati, manusia?" tanya Black-- gadis berambut pirang cerah yang mengenakan gaun indah tanpa bahu itu. Dia bukan manusia karena kakinya berasal dari akar hijau yang menyerangku.
"Black jenis apa gadis ini. Dia kuat sekali.!"
Aku serius. Sedari tadi dia cuma main-main dan mencoba menyerang... Kami.
Aku lirik rekan-rekanku yang sudah terbunuh olehnya.
Sial.
"Kau tidak mau menjawab.? Baiklah.." ia mulai kembali mengendalikan akar hijau miliknya, membesarkannya dan menguasainya. "Sayang sekali kau mati dengan cepat karena tidak mau bicara denganku..manusia!"
Zurshsh!
"Inikah akhirnya.?"
Zaizen, ketua memerintahkan kita untuk bekerja sama. Pastikan kau selalu siap?
"Pemimpin... Memang banyak bacot!"
Buuur.!
"??"
"Aku memang tidak berguna.!"
"........"
Akar besar itu memang menembus badanku tapi tidak ada gunanya, karena racunku bakal melelehkannya. Cairan asam milikku berwarna biru dan permataku berbentuk seperti gumpalan slime.
"Apa kau yang gumamkan, manusia?"
"Ini semua salahmu!"
Blast!
Racunku menyambar dari balik badanku, sayangnya Black itu menahannya tepat waktu dengan dinding-dinding akar yang dia kumpulkan.
"Benda apa ini? Lengket sekali.." tatap Black itu kebingungan.
Aku pernah dengar tentang jenis Black seperti ini dari Ketua Habibie. Mereka adalah generasi pertama..
< Author POV >
Zaizen Hiro, biro anggota rahasia Code X yang ditugaskan mengawasi Jepang dan kebetulan berada di Hokaido saat pencarian anggota untuk menyelidiki keanehan di Hokadate. Zaizen mengenakan jaket biru seperti biasa dan ada logam besi yang menempel disamping kanan wajahnya, entah berguna untuk apa.
Saat Zaizen ingin menyerang..Rei hadir tepat dibelakangnya. Dalam sangat cepat Zaizen berbalik badan dan menyiramkan racunnya setelah merasakan nafsu membunuh dari Rei. 1 meter sebelum mengenai Rei muncul kumpulan rantai hitam yang mementahkan tangan Zaizen.
"Apa--?!"
Rantai-rantai itu berkumpul dari bawah Zaizen dan mengurungnya seperti dalam menara.
"Diamlah di dalam penjara~ku." Peace juga hadir, pedangnya yang mengeluarkan rantai-rantai hitam astral tadi.
"Siapa kalian?"
"Oh? Dia bisa bicara.?"
"Wajar kau terkejut. Ini pertama kalinya kau melihat Black berbentuk manusia dan dapat bicara'kan, Peace.?"
"Jadi dia generasi pertama Black.."
"Dark memberi tugas yang mustahil seperti biasa. Ya, aku sudah terbiasa sih. Peace, kurung kami selama aku bertarung dan mengambil inti permatanya.."
"Baik~"
"Manusia mengambil intiku?" gadis itu mulai tersenyum. "Sungguh perkataan yang berani, manusia,"
Akar-akar hijau mencuat dari kakinya, kulitnya menjadi hijau, begitu pucat sampai membuat rambutnya juga berubah warna.
"Jadi begitu aku mengerti kenapa Dark yang mengirimku, bukannya 'dia'.." bisik Rei sembari berjalan ke depan.
Peace menancapkan pedangnya dan mengurung keduanya ke penjara hitam yang terbuat dari rantai hitam. Kini hanya Rei dan Black itu.
"Sebelum kita memulainya... Kau bisa memanggilku Rei!" cetus Rei.
"Begitukah? Aku Meta dari Firzeros generasi pertama dari Grun.."
< Other POV >
Rondo masih berada disana, menunggu jawaban dari Luna serta Natsumi yang sudah membatu..tidak bisa berkata apa lagi.
"Sial. Aku tidak boleh berakhir disini!"
"Natsumi-san, jangan! " batin Luna melihat Natsumi siap mencabut pedangnya.
"K.ali.an la.ma."
""?!"" Rondo mengangkat satu tangannya, Natsumi sempat terpana sampai ia melihat bayangan 'lain' dari tangan aslinya. Natsumi sontak saja melompat ke samping, bersamaan dengan itu tercipta puluhan tebasan ditempat Natsumi tadi.
"A-apa itu tadi?" takut Luna.
"Luna-san, pergi dari sana atau kau mati!"
"Eh?"
Bayangan hitam yang panjang menutupi Luna, hujan garis-garis hitam jatuh ke Luna. Natsumi memunculkan empat tombak raksasa yang menahan bayangan hitam itu, Luna juga memunculkan empat tombak es membantu Natsumi.
Krk!
Luna terhempas ke tempat Natsumi setelah bayangan hitam itu meleset sedikit ke kiri Luna. Natsumi menangkap Luna yang matanya memutih dan pingsan entah kenapa.
"Luna-san. Luna-san!"
"T.ebasan."
"!" Natsumi menatap Rondo. "Y.ang ta.di. Special Diamond i.tu!"
Natsumi mendapat nafsu membunuh secara langsung oleh Rondo.
"Ada apa? Kenapa dia terlihat... Terobsesi??"
"Kau." Rondo mengubah arah berdirinya ke tempat Natsumi, ilusi tangan ramping terlihat jelas dari balik badannya yang besar itu. Kira-kira ada enam ilusi tangan tambahan.
"Dia benar-benar menargetkanku.."
Natsumi menyandarkan Luna ke dadanya sedangkan tangan yang memegang pedang terangkat ke depan.
"Special Diamond i.tu, pem.ilik.nya h.arus kubun.uh!"
Rondo melancarkan serangan bayangannya yang tak terlihat itu, pedang Natsumi menyala bersamaan dengannya, puluhan tebasan cepat menangkis kedelapan tangan Rondo.
"Aku tidak tahu dan tidak peduli kenapa kau menargetkanku tapi asal kau tahu... AKU tidak boleh berakhir disini!"
Tekanan kekuatan berkumpul di pedang Natsumi, katana milik pamannya berubah jadi nodachi mata putih panjang, tujuh warna bergaris tipis terukir di mata pedang itu.
- Queen Arc : Freya Defensetables -
Nodachi itu kemudian memancarkan cahaya kuning cerah, warna kuning dimata pedang terbang berubah jadi tombak pisau bergambar bintang.
Natsumi bangun seraya menyarunkan nodachi yang kini ada dibelakangnya dan memegang tombak pisau setelah mengistirahatkan Luna.
"Aku akan mengalahkanmu.."
"Kau."
Rondo menyebarkan ilusi bayangan hitam layaknya sebuah jaring, pohon-pohon terpotong-potong jadi kecil dan angin berhenti berhembus.
Kiiiiingk!!
Cahaya kuning emas melenyapkan bayangan Rondo, ia bahkan terluka karena silaunya cahaya.
Natsumi memutar tombak itu dan menebas horizontal seketika cahaya menghilang bersama bayangan.
"Aku senang elemenmu adalah bayangan, Rondo.."
Tombak itu berputar selama Natsumi memposisikannya ke kiri, Natsumi menendang tanah dan melesat ke depan, mata tombak itu diselimuti warna emas.
- Freya Slash : Koislave -
Bats!
Natsumi memotong dada Rondo dan mendarat dibelakangnya.
"Kau..memang...he..bat... Ratu!"
"?!" Natsumi terkejut dengan kalimat terakhir Rondo, Rondo sendiri berubah jadi debu hitam dan meninggalkan sebuah telur hitam dengan motif jaring laba-laba warna putih.
"Ratu? Apa maksudnya tadi?"
< Another POV >
Ryusei dan adik angkatannya telah berhasil mengumpulkan 10 inti Oriback, tusukan pedang api Ryusei pada Oriback berbentuk gagak setengah ular itu menjadikannya yang ke-11.
"Ryusei, aku berhasil mengamankan Juragan Api.." kata elf berambut putih pendek, di dekatnya ada monster manusia setinggi 6 meter bertanduk api di punggungnya, monster itu dililit oleh akar hitam penuh duri.
"Cepat selesaikan.." perintah Ryusei.
"Oke~" adik angkatan Ryusei-- Linda mencengkeram tangannya sendiri dan akar hitam itu mengeluarkan duri yang menusuk tembus Juragan Api.
Intinya adalah secarik kertas dengan gambar api di halaman depan dan pasak di halaman belakang. Linda mengambilnya.
"Ngomong-ngomong mereka semua lemah.."
"Kita cuma beruntung, cuma tiga Oriback yang bisa bicara. Itu pun masih patah-patah.."
"Warna mereka juga beda-beda tapi punya nama sama.." lanjut Linda.
Ryusei mendesah. "Profesor sepertinya belum memberitahumu ya.?"
"Hmm??"
"Black adalah satu dari semua jenis RE.."
"Apa lagi itu?!"
"Haaah. Black itu cuma sebagian kecil dari RE, terdapat lebih banyak lagi sesuai warna yang membedakan 'mereka'. Yang baru saja kita kalahkan tadi adalah Grun dan Aka.." jelas Ryusei, Linda mengeluarkan banyak tanda tanya di dekatnya.
Ryusei facepalm. "Lupakan saja, bodoh.."
"Kau bilang apa tadi, Ryusei!?"
"..... "
"Ryusei.!"
"Sst. Apa kau tidak merasakannya.."
"Merasakan apa? Berhenti mengalihkan topik.."
"Cih, ketahuan..!"
Di arah Ryusei menatap tadi tengah terjadi pertarungan antara Rei dan Firzeros.
A : Malam all, ane kembali dgn SPSD
A : Disini ane mau ngumumin jika jenis RE ada banyak sesuai warna yang kita ketahui. Warna pelangi^^
Akagi : Tidak.tidak! Anda salah A-san, yang benar semua warna umum yang kita ketahui seperti merah kuning, hijau..
A : *silent Akagi*
A : Disini ane juga bakal memberitahu RE yg akan ditangani oleh semua organisasi, seperti Arthur Blade yg menargetkan Black, Aka milik Future Doom dan Dark... Semuanya xD
Natsumi : Kau banyak bicara. Sampai jumpa minggu depan~
Raka : Bye '-' *tersesat*
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top