EPISODE - Organisasi Demon Emblem
< Author POV >
"Silahkan duduk ditempat yang kalian suka.." jamu perempuan bersurai pirang panjang, yang memiliki manik violet itu.
Pakaiannya tidak seperti orang biasa, gaun yang terlihat sangat menawan, aura yang mencolok. Bahkan ruangan yang menjadi tempat bicara mereka dipenuhi oleh kilauan cahaya, alat musik, berbagai macam barang antik dan lukisan. Perempuan itu duduk manis di sofa merah muda dengan garis emas, di depan Seira duduk dengan tenang. Beda dengan Natsumi yang---
"A-Apa semua ini? Dimana kita?" gumamnya syok. Beberapa saat lalu mereka memasuki ruangan OSIS dan entah bagaimana mereka sudah ada di ruangan megah ini.
"Natsumi.." panggil Seira.
Natsumi menyahutinya dan duduk disamping Seira, perempuan bersurai pirang tersenyum kecil.
"Selamat datang di Goddess Instruments, Natsumi Reiji. Perkenalkan, aku Athena Elizabeth.."
< Another POV >
Disuatu taman yang indah, terlihat damai. Langit terlihat sangat cerah, ditengah taman ada tempat duduk khusus dibuat untuk orang penting saja. Dan orang penting 'itu' tengah berbincang disana.
"Aku dengar Hokada Gakuen kedatangan Fake. Apa mereka baik saja?" gadis kecil bertanduk merah muda itu melempar anggur ke dalam mulutnya. "Aku juga dengar Si Licik Dark ikut bergerak," tambahnya.
Malaikat bersurai lavender yang ada di dekat gadis kecil menyarungkan pedangnya, maniknya menatap datar gadis kecil bertanduk.
"Athena ada disana. Kau tidak khawatirkan..?"
"Mana mungkin. Hahaha. Dia bukan anak kecil lagi.."
"Benar. Berbeda denganmu, dadanya tambah besar.."
"Oi, aku tidak keberatan jika bertarung sekarang..?"
Malaikat lavender menghela nafasnya. "Maaf.."
Gadis kecil bertanduk mendengus. Malaikat lavender mengalihkan topik.
"Bagaimana keadaan Princess of Sun Crystal?"
"Dia baik saja di hutan. Kita bekerja sama melindunginya. Special Diamond miliknya akan berguna bagi Tiga Pilar nanti.."
Malaikat lavender meminum jus buahnya. "Berdoa saja agar Dark tidak ikut campur.."
< Rei POV >
"Pergi dan ambil permata itu untukku.."
"........."
Aku hanya bisa diam mendengar perintah orang rakus ini. Yang benar saja..? Aku baru saja kembali dari 'pekerjaan' dan dia memberiku yang baru lagi?
"Orang ini benar-benar cari mati.."
"Kenapa?"
"Jangan pasang wajah malas seperti itu, Rei. Kau suka bertarung, bukan? Bukankah ini hal yang bagus??"
"Ini cuma siksaan.." aku mendesah dalam diam.
"Alasannya.?"
Dia--Dark menyeringai tiba-tiba. "Spesialis satu ini adalah Orang Istimewa.."
"Hoo~~targetnya adalah Spesialis..!? Tidak biasa. Biasanya Dark memberiku pekerjaan untuk membasmi Black. Kenapa tiba-tiba??"
"Dia salah satu Pemilik Besar. Special Diamond-nya sangat over. Itulah kenapa kita membutuhkannya, demi dunia yang 'baru'.."
"Seperti biasa. Dia mengoceh tidak jelas. Membuat dunia dimana semua orang dapat hidup bersama Black. Sungguh konyol..!"
Lalu, kenapa aku mengikutinya..??
< Normal POV >
Rei keluar dari ruangan Dark setelah mendapat 'jawaban'. Markas mereka ada di bawah tanah, lebih tepatnya stasiun kereta bawah tanah yang telah lama ditinggalkan. Sangat cocok untuk organisasi seperti itu berada.
Rei Hotaka. Tangan kanan Dark, pemimpin organisasi ilegal bawah tanah yang mengumpulkan Special Diamond dari Black.
Demon Emblem.
Rei berjalan sendirian di lorong koridor bawah tanah yang gelap dan sempit itu. Demon Emblem memiliki anggota yang banyak, itu hanya diluar. Semantara untuk bagian dalamnya tidak memiliki banyak anggota, sangat susah untuk Spesialis yang dapat dipercaya langsung oleh pemimpin organisasi.
Contohnya seperti Rei yang sekarang. Rei bekerja sebagai Tangan Kanan Dark, tugasnya mengumpulkan Special Diamond dari Black rare, Rei juga sesekali mendapatkan misi diluar tugasnya. Tidak banyak anggota yang memiliki tugas pribadi seperti Rei, sisanya hanya pion yang siap dikorbankan kapan saja.
Bagi Dark, Kemangan adalah segalanya. Tidak peduli berapa banyak korban yang dihasilkan, asalkan tujuan tercapai. Semuanya 'terbayar'.
Sembari memikirkan itu, Rei membuka pintu sebuah ruangan.
"Akane, aku masuk.." Rei masuk ke dalam kamar gelap, yang hanya diterangi lampu lentera itu.
"Halo Rei~aku harap kau tidak menyeretku dalam masalahmu lagi. Dan juga aku tidak ingin mendengarmu curhat juga.." balasan tajam diterima Rei dari wanita bersurai panjang merah darah.
Wanita itu memiliki kulit putih, paras yang cantik, ditambah ekspresi malasnya. Ia mengenakan kimono merah yang seksi, dia duduk sambil mabuk.
Akane Saishoukan. Sekretaris Demon Emblem, dialah yang menentukan anggota yang boleh masuk ke dalam organisasi ilegal ini. Ukurannya adalah E Cup.
"Tutup mulut tajammu itu. Dark ada tugas untuk kita.."
"Kau bohong. Aliran darahmu berkata sebaliknya.."
"Aku sudah memberimu kesempatan keluar dari sini. Dan kau menolak? Houshin sudah pergi duluan tahu.."
"Tidak. Aku terima kok~~"
"Mm?"
"Aku mulai bosan hanya diam duduk di kamar ini. Setiap hari harus menyeleksi calon anggota, ditambah mereka menatapku terus.."
"Salahkan pakaian yang kau kenakan.." Rei mendesah lelah.
"Jadi Rei..? Kita akan kencan kemana?"
< Others POV >
"Nee..? Hime-chan, kau tidak bosan hanya diam disini? Aku sudah bosan nih. Kita jalan-jalan keluar yuk..?"
"Aiko-sama dan Marina-sama, sudah bilang agar tidak keluar dari wilayah. Kau sudah lupa, Milk-san..?"
"Aku bosan~~!" rengek perempuan bertelinga kucing biru itu. "Aiko-sama, aku bosan," sambungnya sembari menangis.
Sakura Hime. Pemilik Princess of Sun Crystal. Seorang gadis muda yang mendapat perlindungan dari Tiga Pilar. Special Diamond Hime bisa terbilang 'kuat', kekuatan kristal yang dapat menyegel matahari. Senjata--- bom yang mengerikan.
Hime menerima kondisi tersebut karena tidak suka bertarung, dia sendiri juga tidak menginginkan kekuatan ini. Selama hidupnya Hime hanya tinggal berdua bersama saudari kembarnya-- Hana.
Hime mengangkat cangkir teh dan meminumnya, mengacuhkan perempuan bertelinga kucing yang mengeong tak jelas.
"Hime-chan, Hana-chan mana? Sedari tadi aku tidak melihatnya?"
"Milk-san benar. Walaupun hutan adalah rumah bagi kami berdua, tetap saja aku khawatir dengan Hana. Aku harap Hana baik-baik saja.."
< Another POV >
"H-Hime--"
Bruuk!
Gadis bersurai pirang yang memiliki tampang Hime itu terkapar di atas tanah sambil bersimbah darah.
"H-Hime...lari--"
Dua sosok bayangan berdiri dibelakang kembaran Hime. Salah satu dari mereka berlumuran darah.
"Houshin-kun, aku akan menyembuhkannya. Itu tidak baik jika kita membunuhnya.."
"Maaf. Aku kurang memperhatikan.." menunduk lelaki berambut hitam itu.
Gadis twin-tail coklat itu menggembungkan pipinya kesal. "Lain kali kau harus lebih hati-hati. Dia juga seorang perempuan tahu. Bagaimana jika dia mati lalu kembarannya mengamuk..?"
"Hahaha... Itu bisa gawat."
Gadis itu berjongkok dan menyembuhkan kembaran Hime.
"Aku akan tinggal sebentar.."
Houshin tersenyum. "Terimakasih.."
Houshin berjalan pergi sambil tertunduk. Semantara itu Akane dan Rei baru saja sampai di depan pintu masuk hutan, yang berupa air terjun itu.
"Seperti cerita dongeng saja. Air Terjun Dunia Lain, air terjun yang menghubungkan dua dunia. Indah.."
"Itu terlihat aneh saat kau bicara dengan ekspresi malas.."
"Jahat~"
"Aku memang jahat.."
"Kejam~~"
"Hmm~~"
"Pelit~~"
"Woi..!"
Preview Next EPISODE
A : Pagi semuanya^^
A : Ucapkan salam kpd OC yang baru muncul *tepuk tangan*
Eliora : Aku kapan keluar?
A : Kau beda lapak. Hus, hus...
Eliora : -_#
Natsumi : Minggu depan... Hutan terbakar!
Akane : Bukan aku pelakunya
Rei : Ekspresi malasmu menjijikan
Akane : Kejam~~
Rei : *senang*
A : *menatap jijik* J-Jangan bilang Rei itu 'M'
Rei : Candaanmu itu terlalu berlebihan, A #-#
Hime : *ehem Sekian untuk review bagian ini
Milk : Aku bosan!
Seira : Good nice day~
Rei : Bye :^
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top