EPISODE - Kedatangan Demon Emblem Di Hutan

< Akane & Rei POV >

Akane dan Rei akhirnya dapat melewati air terjun setelah berjalan cukup panjang di terowongan yang ada dibalik air terjun tersebut, pemandangan hutan menyambut mereka bersama suara kicauan burung. Kedua manik Akane berbinar walaupun ekspresinya masih malas

"Jangan dibakar ya..?" ingatkan Rei.

"Kasar sekali. Aku tidak akan membakar hal yang tidak aku suka.." cemberut Akane. "Hutan ini terlihat indah, sangat berbeda dengan kamarku," aura suram menyelimuti mata Akane.

"Jangan dibakar ya..?"

"Tidak usah diulangi. Rei kejam sekali. Aku tidak akan menggunakan Crimson Fang Tiger untuk membakar hutan ini... Sedikit sih."

"Akhirnya kau akan membakarnya juga.." tatap datar Rei.

"Grrr.." suara geraman hewan buas terdengar dari balik pepohonan yang besar, diikuti langkah kaki besar yang menggetarkan tanah.

Rei melihat sosok T-rex berkulit hijau tua keluar dari balik pepohonan. "Akane, biar aku yang--" Rei facepalm melihat kedua manik Akane kembali berbinar.

"......"

"Jangan dibakar ya..?"

"Hmph.." Akane mengalihkan wajahnya, kesal. Rei mendesah panjang.

T-rex itu meraung keras dan berlari ke tempat keduanya.

"Sepertinya hewan ini diperintahkan untuk menjaga pintu masuk untuk siapapun yang menyusup ke dalam hutan ini.." sabit hitam muncul ditangan kanan Rei. "Tapi kurasa dia kurang beruntung!"

Slash!

Tebasan kilat memotong kepala T-rex itu, hewan itu mati dalam posisi berdiri.

"Walaupun begitu, tidak ada yang dapat lolos dari Track of Death milikku.."

Darah yang keluar dari tubuh T-rex itu terhisap ke tempat Akane, Akane membuka mulutnya dan meminum darah itu sampai terkuras habis.

"Enaknya~" bisik Akane merona kecil.

"Menakutkan. Semoga saja aku tidak menikahi wanita ini. Bisa mati aku di malam pertama.." batin Rei pucat.

"Ayo Akane. Kurasa Houshin telah menemukan targetnya sebelum kita.."

< Another POV >

"Siapa kau?" tanya Milk yang berdiri di depan Hime.

Houshin berdiri di 10 meter di halaman depan rumah, tatapan matanya tetap kosong seperti biasa.

"Yang asli ketemu juga.." gumam Houshin.

"Asli?" penasaran Hime. Lalu Hime melihat bercak darah yang melumuri tangan kiri Houshin.

"Ada apa?" tanya Houshin heran. Houshin menyadari jika Hime memperhatikan tangannya yang berdarah.

"Ini? Walaupun sedikit berlebihan di awal tadi, tapi kembaranmu tidak mati. Jadi tenang saja.."

"Kau... Apa yang kau lakukan, Hana-chan?!" tatap Milk.

"Aku datang untuk perempuan yang ada dibelakang itu. Special Diamond-nya dicari oleh Dark.."

Hime dan Milk mulai melangkah mundur saat Houshin mulai melangkah mendekat.

"Berhenti. Berhenti sampai disana!" peringat Milk. Milk sontak mengangkat telapak tangannya yang diselimuti aura biru itu.

"..........."

"..........."






"Milk-san, apa yang kau lakukan?"

"Eh? T-rex-nya mana??" batin Milk bingung.

Srek.. Srak!

"A-Akhirnya datang juga.." pekik Milk kegirangan melihat semak belukar bergerak 'asik'.

"Ah. Maaf Houshin aku sedikit lama tadi.." gadis yang bersama Houshin tadi keluar dari semak belukar.

"Aika.."

"..........."

"Milk-san, kau tidak menunggu musuh bertambah banyak'kan?"

"Areee??"

< Akane & Rei POV >

Dar...

Mayat T-rex tak berkepala itu tiba-tiba bergerak spontan. Hewan itu berlari dan menghantam ke tempat Akane dan Rei berjalan.

Rei berhasil menghindari hantaman keras itu, berbeda dengan Akane yang terpental akibatnya. Akane menghantam batang pohon dan perutnya ditembus oleh bagian yang tajam, darah mulai mengalir deras.

"Itu akibatnya jika kau malas bergerak.." sweatdrop Rei malas.

Akane masih terbaring disana, banyak darah keluar dari mulutnya.

"Hei, cepatlah bangun atau kau benar-benar akan mati.." peringat Rei, dan T-rex tadi sudah berhenti dihadapan Akane.

"J-Jika kau seorang pria, maka bantulah aku yang seorang wanita ini.."

"Lakukan sendiri..."

"Itu artinya aku boleh membakar sekarang..?"

"Tidak!"

"Kalau begitu bantu aku. T-Tolong~~"

Rei menatap malas Akane yang hanya diam dengan manja dibawah sana. "Tunggu sebentar. Aku diminta untuk mengawasi agar dia tidak terlalu berlebihan, itu artinya jika aku pergi... Aku tidak perlu mengawasi wanita merepotkan ini!"

Pikiran pendek Rei memberikan ide tak bertanggungjawab.

"Akane, sepertinya Houshin dalam masalah. Aku pergi dulu~~" pamit Rei pergi dari sana.

"Grrrrr....."

"Rei pergi?"

Akane berusaha bangun tapi T-rex itu memakannya tanpa peringatan. Akane masuk ke dalam perut sebagai sarapan pagi.

Krauk.. Krauk!

Suara tulang patah terdengar jelas di mulut T-rex dan ada potongan tangan  terjatuh dari atas sana.

".............."






Curse Blood : Crimson Splash

Cruassh...!

T-rex itu tiba-tiba meledak dan darahnya beterbangan kemana-mana. Sosok Akane bangun dari kumpulan daging, badannya sepenuhnya ditutupi oleh darah.

Akane berjalan menjauh dari tengah, darah yang berserakan perlahan terhisap ke Akane. Semuanya menjadi bersih, tidak ada luka yang diterima oleh Akane, hanya pakaiannya saja yang agak robek-robek.

"Grrrr..!!" suara geraman berat terdengar dari belakang Akane.

T-rex itu perlahan hidup kembali, kali ini darahnya berwarna biru, api, es dan air berkumpul disatu tempat. T-rex dengan kulit putih bergaris biru dan menyemburkan api biru terlahir dihadapan Akane.

"Sepertinya aku akan telat.." senyum manis Akane.

< Author POV >

"Haa, haa, haaa..!!" seru Milk mengangkat kedua tangannya ke sana dan kemari.

"Milk-san, kau seperti orang bodoh saja.." batin Hime prihatin.

"Kenapa? Kenapa T-rex-nya tidak datang.." gumam Milk gemetaran menatap kedua tangannya.

"M-Milk-san, kenapa tidak memanggil yang lain saja?" saran Hime.

"Ah, benar juga.."

" 'ah' dia bilang..!?" sweatdrop Hime.

"Keluarlah, semuanya..!"

Milk merentangkan tangannya ke depan, lingkaran sihir biru muncul dalam jumlah banyak, bersamaan dengan itu bermunculan berbagai macam hewan dari abad pertengahan.

Houshin membuka telapak tangannya perlahan, dan mencengkeramnya. Seketika semua hewan itu lenyap ditiup angin.

""S-Semuanya mati dalam genggaman tangan..?!"" batin Hime dan Milk syok.

"A-A-A--- Ini diluar kendaliku!!" jerit Milk membawa lari Hime masuk ke dalam rumah.

Milk mengunci pintu rumah, menaruh beberapa barang seperti meja, lemari dan sofa disana. Dan buru-buru mengambil hp.

"Aku rasa itu tidak dapat menahan mereka, Milk-san.." senyum masam Hime.

"Tidak!!"

"Ada apa, Milk-san?" panik Hime mendengar Milk menjerit.

"Karena salah ketik Mobile Legend-ku terhapus.." tangisnya.

"Kan masih ada akun, jadi tidak mungkin hilang.." facepalm Hime.

"Ah, benar juga.!"

"Dia kembali bilang 'ah' tadi.." batin Hime pasrah.

Sementara itu diluar, Aika yang mendengar JELAS percakapan didalam rumah hanya menjatuhkan keringat.

"Houshin, jangan terlalu berlebihan.." ingatkan Aika.

"Akan aku usahakan--!!" Houshin berhenti di lima langkah ke depan.

Angin tiba-tiba berubah arah dan debu berkumpul diberbagai macam tempat, cahaya biru meledak dan menghidupkan semua hewan yang dilenyapkan oleh Houshin tadi. Tubuh mereka diselimuti api biru, air dan juga es.

Daaar...

Disaat yang sama juga sesuatu jatuh dari atas langit, seorang wanita bersurai biru yang membawa tombak emas berdiri ditengah-tengah berbagai macam hewan itu.

"Blue Foundation, Animalue milikmu memang hebat, Milk.." pujinya.

"O-Ogona, aku mencintaimu!" jerit Milk sambil menangis.

"Halo Milk, lama tak jumpa.."































































Preview Next EPISODE

A : Pagi semuanya, ane update lagi pagi ini. Tentu setelah ini break time lalu lanjut setelah tarawih

Akane : Hmm~aku dpt banyak bagian disini

Akira : Lagi2 cuma dpt setengah bagian saja

Houshin : *tiduran di atap*

Aika : *masak2*

Akagi : Aku kpn munculnya *lagi galau*

Natsumi : Belum bagianku ya '-'

Milk : Huahahaha. Aku dpt banyak waktu untuk melawak disini *berdoa dpt melawak lagi*

Hime : Hana, dimana kau? *keluar jalur*

A : Sekian untuk pagi ini..

All : Bye^^

Akira_Eldes, Sheishirou & Asya_Sakura

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top