EPISODE - Gunung Hokadate
< Natsumi POV >
"Kalau begitu..permisi."
Aku pergi meninggalkan sekolahanku menuju ke gedung pemerintahan. Beberapa saat lalu aku mendapat pesan untuk segera ke markas Arthur Blade, karena si sialan Keist memanggilku. Setibanya disana ada seorang wanita berambut orange panjang mengenakan seragam hitam tembus pandang dan set sekolah yang berwarna hitam juga, jubah hijau daun dan ada pedang di pinggang kirinya.
Memangnya ini abad pertengahan, apa?
"Saya Natsumi Reiji.." ucapku memperkenalkan diri.
"Ho~jadi kau adalah anggota baru itu. Kuharap kau tidak jadi beban untuk misi satu ini.."
Sombong sekali nih wanita. Cih!
Aku menghela nafas, menahan gejolak amarah. Ini adalah misi pertama untukku terlebih..
< Past POV >
"Natsumi-nee, mau pergi lagi?" tanya Akagi.
"Gomen.." jawabku sambil tersenyum parah.
Akagi mendesah. "Jangan kelamaan. Natsumi-nee tidak lupa'kan jika malam ini kita harus belanja?"
Aku benar-benar lupa. Padahal aku tidak pernah lupa apapun jika itu menyangkut bersama Akagi. Apakah ini efek bergadang?
< Normal POV >
Aku harus menyelesaikan misi ini dengan cepat.
"Ho~entah kenapa kau terlihat lebih semangat.."
"Jadi senpai(?), apa misi pertamaku.?" seruku mengacuhkan pernyataan yang barusan. "Kita akan ke gunung."
"Gunung?"
"Sarang para Black!"
< Another POV >
"Dilihat darimana pun ini tidak normal. Banyak tanda-tanda Black ditempat ini. Apa mereka membuat sarang.?" gumam CEO muda berambut putih.
"Apa ini karena fenomena supernatural beberapa hari lalu di Jepang, Pak Habibie?"
"Kemungkinan. Kita harus memeriksanya. Seingatku ada anggota kita disana, bukan? Perintahkan kepadanya untuk memeriksa wilayah itu!"
"Baik.."
CEO muda itu masih mengawasi label getaran yang ada di layar, tanda hitam terlihat membesar sering waktu disatu titik tempat.
Semantara itu dimarkas Demon Emblem ada Akane yang tiduran tanpa pakaian hanya selimut putih tebal, ia nampaknya sudah mencapai batas dan akhirnya tidur.
"Apa semua perempuan selalu begitu? Tidur tanpa pakaian?" pikir Rei tak habis minat.
Rei menutup pintu kamar Akane pelan dan berjalan ke arah kantor Dark. Dijalan ia bertemu seseorang dengan pakaian tahanan, lengkap dengan kerah dileher dan rantai berat yang mengunci pergerakannya.
"Kenapa semua rekanku mereka semua orang yang aneh-aneh.?" desah Rei lelah atas kenyataan Demon Emblem.
"Re~i.." panggilnya ke Rei.
"Kau kabur dari penjara lagi, Peace?" tanya Rei dan wanita itu mengangguk. "Aku sudah bosan dipenjara itu. Mereka terus melecehkanku." jawabnya dengan nada erotis.
"Itulah kenapa kau membunuh mereka.?"
Ada pedang hitam besar di tangan kiri wanita tahanan ini. Peace Glosbe, seorang algojo yang ada di Demon Emblem, Peace mendapatkan tugas untuk memberi hukuman pada siapapun yang melanggar aturan organisasi.
"Oh ya Re~i, aku lihat kau baru saja dari kamar Akane. Apa kalian baru saja berhubungan.?"
"Itu kau.."
"Re~i mesum.."
"Aku tidak mau mendengar itu dari pelacur sepertimu.." batin Rei berpikir dingin.
Rei berjalan ke samping Peace dan melewatinya, tapi tangan kanan Peace menahan Rei.
"Apa--"
"--Kita ada misi dari ketua, Re~i!" Peace tersenyum mengerikan.
< Rei POV >
Misi lagi? Baru saja aku menyelesaikan misi dan dia memberikanku yang baru lagi.
Ini seperti aku adalah pekerja paksa.
Baiklah aku akan membunuhnya 'lagi' setelah misi ini selesai.
"Dimana?" datarku ke Peace.
Ia sengaja menempelkan kedua dadanya agar mendekat. Ini cara lama aku tidak tertarik.
"Kita akan bertamasya ke gunung, Re~i.!"
< Author POV >
Diana Fosters. Wanita yang menjadi rekan Natsumi dan pemilik Special Diamond Majesty Leform. Mereka ke Gunung Hokadate setelah turun dari mobil, ada dinding supernatural yang memisahkan dunia nyata dengan dimensi Black.
"Aku merasakan banyak kehadiran Black di dalam sana. Kau bagaimana?" tanya satu Spesialis.
"Y-ya. Mereka cukup banyak.." jawab rekannya.
Sesampainya disana Natsumi banyak bertemu dengan anggota Arthur Blade yang memiliki jabatan yang sama sepertinya. Diana berjalan ke tengah karena dia yang ditunjuk sebagai pemimpin saat ini.
"Dengarkan semuanya.! Dibalik dinding ini ratusan Black, dengan kata lain tidak mungkin kalian dapat dipastikan selamat. Aku Diana Fosters yang bertugas sebagai pemimpin disini hanya akan mengatakannya satu kali saja.."
"Kalian boleh mundur atau masuk ke dalam bersamaku. Kita dapat mencegah Black menyebar lebih jauh dari ini. Aku akan mempertaruhkan nyawaku demi pulau ini. Black adalah sesuatu yang harus kita basmi!" pidato Diana.
Beberapa Spesialis terlihat sudah memantapkan tekad mereka. Natsumi menatap kagum. "Apa dia menggunakan kekuatan permatanya?" pikir Natsumi.
Dibalik dinding ada tiga entitas yang menguasai tiga wilayah. Mereka adalah ketiga Fake yang menjadi dalang terjadinya keanehan di Gunung Hokadate.
Fake dengan wujud wanita itu baru saja selesai makan.
"Belum cukup. Aku butuh lebih dari ini!"
Preview Next EPISODE
A : Pagi semuanya, ane harap dgn upnya ini ane dapat up dlam jangka berskala
A : Hoho~~dua tokoh baru udah muncul--eits, maksudnya tiga sama Pak Habibie xD
Natsumi : Aku siap mengamuk kapan pun
Rei : '-'
Riza : Bagian kami kpn up, A?
A : Nanti lagi malas
Allyn : *ikat A sama granat*
BOOM!
Akagi : Sampai jumpa di Arc Gunung Hokadate. Bye^
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top