🌸 San 🌸

Rutile masuk ke kamar Padparadscha. Ia langsung membuka jendela dan membiarkan angin musim semi masuk ke dalam kamar.

"Anginnya segar. Membawa musim semi ke kamar yang sumpek ini. Kamu harus menikmatinya, Padparadscha," ucap Rutile.

Rutile menatap pemandangan luar yang menampilkan pohon bunga sakura yang mekar dan sungai Yamazaki yang berkilau.

"Sebenarnya di sini juga bisa hanami. Tapi kamu pasti bosan kalau terus berada di sini. Apalagi sudah 5 tahun kamu terus ada di sini. Kamu kan maunya pergi ke tempat-tempat yang belum dikunjungi."

Rutile membuka keranjang pikniknya dan mengeluarkan flower crown sakura yang ia buat. Ia memakaikannya di kepala Padparadscha. Ia tersenyum puas melihat Padparadscha terlihat semakin indah dengan flower crown buatannya.

Ia juga mengeluarkan dango dan sakura mochi dan meletakkannya di atas piring di meja samping tempat tidur.

"Kubawakan makanan khas musim semi. Kalau tidak kamu makan sampai malam ini, aku yang akan makan," kata Rutile.

Seperti biasa, Padparadscha tidak menjawab. Matanya juga masih terpejam. Rutile hanya tersenyum kecil melihat keadaan Padparadscha.

Rutile duduk di kursi samping tempat tidur. Tangannya mengelus pipi Padparadscha yang putih pucat.

"Padparadscha, tadi seru ya. Aku senang bisa mengajakmu hanami di kota yang belum kamu kunjungi. Biasanya kamu yang selalu membawaku pergi jalan-jalan. Sekarang giliranku." Rutile mulai mengajak Padparadscha bicara.

"Oh, ya. Ada sisa bunga sakura nih. Tadinya aku ingin bikin semua bunga jadi flower crown. Tapi ternyata malah kelebihan. Aku akan menghias tempat tidurmu dengan bunga-bunga ini."

Rutile menuang semua bunga sakura yang ada di dalam keranjangnya ke atas Padparadscha. Ia tertawa melihat Padparadscha yang terkubur bunga-bunga.

Ia pun mulai menghias tempat tidur Padparadscha dengan bunga-bunga itu. Tempat tidur Padparadscha jadi lebih cantik dan wangi. Musim semi seperti ada di dalam kamar Padparadscha.

"Cuma ini yang bisa aku lakukan untuk membawa musim semi padamu. Maaf, ya, Padparadscha," ucap Rutile lirih.

Rutile kembali duduk di kursi dan menelungkupkan kepalanya di samping bahu Padparadscha. Tangan Padparadscha digenggamnya erat.

"Padparadscha... Ayo, bangun... Aku kangen kamu..." ucap Rutile lirih.

Rutile tidak bisa menahan air matanya. Ia benci saat air matanya jatuh. Itu membuat Padparadscha semakin merasa bersalah dan juga sedih. Biasanya ia bisa menahan air matanya, tetapi kali ini sulit.

"Ukh..." Rutile menyembunyikan wajahnya di tempat tidur Padparadscha supaya Padparadscha tidak melihatnya.

"Padpa... Padparadscha... Maafkan aku yang tidak kompeten ini..."

🌸🌸🌸

Author's bacot time a.k.a notes:

- Gimana cara baca nama-nama tokohnya ya? Biasanya sih Author baca sesuai cara baca Jepangnya sih. Padparadscha dibaca Paparachia, Rutile dibaca Ruchiru, lalu Dia dibaca Daiya.

- Oh ya, Padparadscha itu gems favourite Author. Kalo kamu?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top