Reality


16.45 atau sudah sejam berlalu sejak Leo mencegat Diablo dan menceritakan semua yang terjadi kemaren.

Jujur Diablo gak pengen dengar apa yang terjadi kemaren karena semua udah sesuai tebakannya.

Semua rencana Leo kemaren gagal, tentu saja mereka bertiga bahkan tidak berbicara pada cewek manapun, kecuali penjaga toko dan karyawan nya.

Intinya mendengar kan cerita Leo itu tidak ada gunanya hanya akan membuat mu lebih cepat ke dokter THT.

Kenapa Diablo betah mendengar ocehan Leo? Karna bisa di jadikan bahan gibah tentu saja.

"Eh anjing lo dengerin gak sih?"

"Dengerin kok jadi intinya kalian tuh cuma muter-muter kan di sana"

Leo mengerang dan mengacak rambutnya persis kayak sad boy yang stress habis di putusin pacar nya bedanya dia stress karena menjomblo.

Leo melempar buku yang dari tadi di pegang nya pas ke arah muka iblis itu yang tentunya dengan mudah di tangkap nya.

Tidak adakah jasa membunuh iblis Leo udah gedek ngeliat senyum Diablo.

"Kenapa sih lo gak nyari vampir lain aja?"

"Lo tau sendiri kan gimana tinggi nya standar vampir!"

"Kata cewek cewek lo tuh ganteng"

"Serius nih?"

"Iya serius lo tuh ganteng kalo lagi diam"

...
....
.....
......

"IBLIS ANJING"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Halo ane balik setelah mendapat siraman kolbu.

Entah kenapa akhir-akhir ini tidak ada ide ide bagus yang nyantol di otak ku.

Saya miskin ide •́  ‿ ,•̀.

Nanti kalo ide ku mentok kayak nya bakal di kasih profil 6 tokoh utama di spill the tea.

Mungkin kedepannya aku bakal up seminggu sekali di malam Minggu atau malam senin.

Aku terima berbagai saran kok tenang aja aku gak gigit.

Jangan lupa vote dan comen nya

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top