39|| Memulai Permainan ☀

Kuncinya satu, ketika kita memulai suatu permainan maka kita harus menyelesaikannya.

🌹🌹🌹

Semua memandang heran dua pasang remaja yang baru saja memasuki area sekolah. Sang perempuan terlihat begitu senang dengan tas pink di punggungnya. Sedangkan, sang laki-laki masih setia dengan wajah cuek dan dinginnya.

Fira dan Emily yang baru saja memasuki gerbang sekolah sempat terdiam beberapa menit sampai akhirnya pandangan Fira dan laki-laki itu bertemu. Hanya seperkian detik sebelum akhirnya mereka memutuskan kontak mata.

Fira merasa sesak di dada melihat Mario dan Nabila berangkat bersama ke sekolah. Mario benar-benar sudah mulai menuruti permintaan Papa-nya untuk menjauhi Fira. Ada sedikit rasa tidak terima di hati Fira, tapi Fira tahu ia tidak bisa berbuat apa-apa sampai semuanya berakhir.

Fira mengulas senyum tipis begitu melihat Mario berjalan meninggalkan Nabila di belakangnya. Fira ikut melangkah kembali sembari menarik tangan Emily.

Lo harus tahu, berpura-pura tidak mengenal lo itu sulit. Batin Fira mulai berkata.

"Buru, Em! Gue belum ngerjain PR Bahasa Indonesia," ucap Fira.

Dahi Emily berkerut mendengar penuturan Fira. "Belum kerjain PR, apa belum nyapa Mario?" goda Emily.

Fira tersenyum miring. "Ingat permainannya, Em," ucap Fira mengingatkan.

Emily menghentikan langkahnya secara tiba-tiba. "Lo siap untuk menyakiti hati lo untuk beberapa saat?" tanya Emily polos.

"Selalu siap. Kita melakukan ini demi nama baik kita, dan demi persahabatan yang sudah kita bangun cukup lama." jawab Fira tegas.

Emily mengangguk paham, sekarang adalah waktunya untuk memancing orang-orang yang terlibat untuk menunjukkan batang hidungnya. Orang-orang yang sudah menghancurkan persahabatan yang sudah seperti keluarga.

Sekarang, kuncinya adalah membiarkan semua orang mengira Mario benar-benar sudah melupakan Fira, begitupun sebaliknya. Agar permainan ini segera berakhir dengan cepat. Tanpa harus menyakiti hati keduanya lebih lama lagi.

Emily sangat ingin menanyakan hal lain, tapi Vino lebih dulu menghampiri Fira dan menarik Fira ke arah kantin. Membiarkan Emily menatap kosong ke arah mereka. Emily mengeluarkan napas perlahan.

"Semoga gue sama Andre, bisa mengambil keputusan hari ini," gumam Emily lalu tersenyum puas dan ikut menjalan tugas masing-masing.

Emily kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda karena Fira. Emily melangkah dengan senyum merekah di wajahnya. SemogaAndre sudah menjalankan misinya.

Sesampainya Emily di depan kelas XI-IPA 1 ia merasa terkejut dengan pemandangan yang Emily lihat. Andre sedang mencium punggung tangan Inayah begitu lama. Emily merasa sesak di dadanya, ia tahu itu hanyalah pura-pura tapi seperti yang terlah dikatakan, hati juga ikut terlibat.

Emily cemburu dan memilih untuk meninggalkan mereka. Emily berlari menuju kantin. Mengabaikan Dika yang menyerukan namanya.

Dika yang awalnya hendak mengejar Emily, memilih untuk menghampiri Andre.

"Dre," sapa Dika.

Andre terkejut lalu menoleh ke arah Dika tanpa melepaskan pautan tangannya dengan Inayah.

"Lo jadian?" tanya Dika.

Andre dan Inayah mengangguk secara bersamaan. Dika melirik sinis ke arah Inayah.

"Gue harap lo gak nyesel udah milih dia." Dika seolah ingin memperingati Andre bahwa Inayah bukanlah orang yang baik.

Andre terkekeh. "Sorry, Dik. Hanya gue yang tahu, yang terbaik untuk gue,"

Dika tertawa hambar. "Oke, silahkan dilanjutkan,"

Dika dan Andre sama-sama tersenyum tipis. Berpura-puralah sampai semua selesai.

☀☀☀

Emily tidak dapat membayangkan bagaimana perasaan Mario dan Fira saat mereka harus menahan diri mereka untuk tidak saling memandang, saling peduli, dan saling melindungi secara terang-terangan. Emily melihat akting Andre yang benar-benar natural saja sudah kesal setengah mati.

Bagaimana dengan Mario dan Fira yang harus memancing orang itu untuk mengatakan kebenarannya dengan cara berpura-pura tidak mengenal satu sama lain?

Emily takut jika suatu hari nanti, semua yang berawal dari kepura-puraan akan menjadi sungguhan. Seperti hubungan Mario dan Nabila, Inayah dan Andre, serta hubungan lain yang akan dilakukan beberapa saat lagi ketika sudah berhasil melakukan misi pertama dan kedua. Hubungan antara Vino dan Emily, serta Fira dan Dika.

Emily menghela napas tidak dapat membayangkan apa yang terjadi setelahnya jika salah satu atau beberapa orang dari mereka melibatkan perasaannya kepada pasangan pura-puranya.

Emily terus melangkah berusaha menemui Fira. Namun, sesampainya di kantin, yang ia temukan bukan hanya Fira dan Vino. Tapi di sana juga terlihat Mario dan Nabila sedang duduk berhadapan menikmati nasi goreng. Keduanya saling diam tapi ekspresi senang Nabila tidak dapat ditutupi.

Emily memperhatikan Fira dan Vino dari jauh. Mereka terlihat begitu asik berbincang seolah mengabaikan kehadiran Mario dan Nabila yang berada di sampingnya.

Berpura-pura adalah syarat dari permainan ini.

Emily mengembuskan napas perlahan lalu melangkah mendekati meja Vino dan Fira. Emily memilih kursi kosong di samping Vino.

Emily mengulas senyum kepada Fira. "Andre jadian, Fir, sama Inayah," gumamnya.

Fira dan Vino sama-sama terkejut mendengar ucapan Emily, namun ada yang lebih terkejut lagi begitu mendengar nama Inayah disebut, Mario. Mario tersedak nasi goreng yang sedang berada di dalam mulutnya. Fira melirik sedikit ke arah Mario, Mario-pun melakukan hal yang sama. Nabila dengan sigap memberikan air putih kepada Mario.

"Pelan-pelan makannya," ucap Nabila.

Mario menerima air pemberian Nabila tanpa mengatakan sesuatu. Fira meremas ujung roknya dan memejamkan matanya. Emily dapat melihat Fira sedang mengatur napasnya.

Fira membuka matanya perlahan. "Lo kata siapa?" ucap Fira mengalihkan perhatiannya dari meja di sampingnya atau lebih tepatnya seseorang yang tepat duduk di sampingnya, di meja yang berbeda.

Emily tersenyum. "Mereka lagi pacaran di depan kelas," jawab Emily dan lagi-lagi Mario terbatuk.

Vino terkekeh lalu menoleh ke arah Mario dengan senyum lebar di wajahnya. "Batuk, Pak Haji? Minum OBH!" ucap Vino meniru salah satu iklan obat batuk.

Fira dan Emily mendadak tertawa mendengar ucapan Vino. Tapi tawa mereka terhenti begitu handphone yang Fira di letakkan di atas meja menyala dan menampilkan adanya panggilan masuk dari Dika.

Fira mengambil ponselnya lalu menatap ke Emily dan Vino. "Dika nelfon," ucap Fira.

Dan seperti yang sudah-sudah, Mario terbatuk. Mario melirik sinis ke arah Fira namun hanya Vino dan Emily yang menyadari. Mereka tahu, Mario sedang menahan kesal.

"Kantin," jawab Fira singkat saat ia mengangkat panggilan masuk tersebut.

Dan detik berikutnya Fira kembali menaruh ponselnya di atas meja. Fira melirik sedikit ke arah ponselnya yang menyala di sana terlihat pop-up notifikasi dari Mario rmdhn.

Fira terkekeh sejenak lalu meraih ponselnya dan membuka aplikasi LINE-nya.

Mario rmdhn
Udh mkn?

Zhafiraaa
Start the game!

Syarat dari permainan ini, berpura-pura.

Fira terkekeh sejenak lalu kembali meletakkan ponselnya tepat saat Dika duduk di samping Fira.

"Sumpah demi apapun gue kaget pas tahu ...," Dika menjeda ucapannya, ia meneguk air mineral milik Fira dan langsung dihadiahi lemparan kacang atom dari Mario tepat mengenai dahi Dika.

"Beli sendiri!!" ucap Mario mendekati berteriak.

Dika mengusap-usap dahinya lalu menatap Mario mengejek. Dika berdiri lalu menghampiri meja Mario dan Nabila. Dika mengulurkan tangannya ke hadapan Nabila, dan tentu saja itu menarik perhatian orang-orang yang berada di kantin.

"Kenalin, gue Andika Gradiasika, sahabat sekaligus Adik angkat dari Mario Ramadhan," ucap Dika memperkenalkan diri.

Emily tertawa mendengar kalimat Dika. "Emang Mario mau ngangkat lo jadi Adik?" ledek Emily.

Dika menoleh ke belakang tepat ke arah meja Vino sembari menutup bibirnya dengan jari telunjuk tangan kirinya seolah menyuruh mereka diam.

Nabila membalas uluran tangan Dika begitu lembut lalu tersenyum sangat manis. Dika diam-diam menyunggingkan senyum tipisnya dan terlihat begitu sinis.

"Selamat datang di Mafir Zone, dan ketika lo lelah hanya ada dua pilihan, mengaku atau mundur," ucap Dika begitu mengintimidasi.

Vino yang mengerti maksud dari kalimat Dika langsung ikut bangkit berdiri dan merangkul bahu Dika begitu akrab. Mario dan Fira diam-diam mengulas senyum tipis tanpa menyadari adanya seseorang yang memperhatikan mereka.

"Mafir Zone adalah kawasan di mana banyak orang-orang yang membela kebenaran dan selalu menjunjung tinggi kejujuran. Dan dimanapun mereka berada, itulah Mafir Zone. Anggap saja ini sebuah permainan, siapa yang mencapai titik finish terlebih dulu, dialah pemenangnya," ucap Dika tanpa melepaskan tangan dan arah pandangnya.

Nabila terkekeh lalu melepaskan pautan tangannya dengan Dika. "Silahkan kumpulkan nyawa yang banyak dan siapkan hati yang kokoh untuk menerima kekalahan," balas Nabila seolah ia mengerti arah pembicaraan Dika.

Vino sedikit meremas bahu Dika seolah menyuruhnya diam.

"Bersembunyi di balik nama baik seseorang, dan menjatuhkan banyak nama adalah hal paling bodoh yang dilakukan oleh seorang pelajar. Ekonomi memang boleh di bawah, tapi bukan berarti kalian para kelas menengah ke bawah melakukan cara keji untuk mendapatkan segepok uang," balas Vino dengan senyum miring di bibirnya.

Mereka terus berbincang, saling menyudutkan satu sama lain, tanpa menyadari kepergian Mario, Fira dan Emily dari kursi mereka masing-masing.

Tapi, Dika dan Vino tersenyum puas saat menyadari lawannya sedikit ketakutan dengan penjelasan permainan yang akan mereka lakukan.

☀☀☀

Kemarin malam di rumah Vino.

"Caranya mudah, kita hanya akan melakukan satu syarat, yaitu berpura-pura," ucap Vino menjelaskan sebuah peraturan bermain yang tentu saja permainan yang akan memakan waktu dan juga pikiran atau mungkin sampai harus menyiapkan hati untuk ikut terlibat.

Vino menjelaskan mengenai inti permasalahan yang telah terjadi kepada Emily. Karena dari banyaknya orang yang berkumpul hanya Emily-lah yang belum paham semuanya secara jelas. Vino dengan sabar menjelaskan semua dibantu Andre dan Dika.

Di sini, di kamar Vino telah ada 10 orang remaja yang berkumpul hanya untuk melakukan serangan balik untuk semua orang yang terlibat memperumit hubungan Mario dan Fira, tidak hanya itu. Ini juga mengenai nama baik Mario, Fira dan Lintang yang sempat tercemar karena ulah Martin.

Vino, Andre, Dika, Devan, Rendi, Mario, Emily, Shinya, Fira, dan Ana duduk melingkar di karpet samping tempat tidur Vino. Mereka terlihat begitu seksama mendengarkan ide dan rencana yang dibuat oleh tim laki-laki.

"Intinya, kita akan memerankan sebuah drama kali ini. Tapi dengan skenario yang sangat mennjlimet atau bahasa Indonesia-nya rumit, memusingkan, dan sebagainya. Sebelum itu kita harus mencari poin-poin kesalahan Om Martin," ucap Vino begitu serius seraya mengarahkan pulpen ke kertas yang berada di antara mereka.

Kesalahan :
1. Membuat fitnah bahwa Mario dan Fira pernah melakukan hubungan intim.
2. Membuat Lintang hampir ditangkap oleh pihak KPAI.
3. Membuat skenario seolah-olah Mario dan Nabila melakukan hubungan intim dan memberikan foto bukti yang ternyata merupakan sesi foto paksaan (dokumentasi paksaan).
4. Membuat keluarga Nabila, Inayah, dan Ellen jatuh miskin dalam sekejap.
5. Ber

Vino menghentikan gerakan tangannya, ia menatap Fira dan Mario secara bergantian seolah meminta persetujuan keduanya untuk menulis poin nomor lima, poin terakhir. Dan poin ini adalah poin kesalahan yang dirahasiakan oleh keluarga Fira dan juga Mario.

Fira dan Mario mengangguk secara bersamaan. Vino kembali mencoretkan pena di atas kertas putih tersebut.

5. Bercinta dengan Endang tepat di depan Lintang (suami Endang), Mario (anak dari Martin), dan juga Fira (anak dari Endang dan Lintang). -pemerkosaan- 1 tahun yang lalu.

Semua yang membaca membelalakkan mata mereka begitu semua membaca poin kelima. Kesalahan yang belum pernah mereka duga sebelumnya, bahkan Fira dan Mario bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa.

Mereka terlalu pandai menutupi masa lalu. Mereka terlalu pandai menyimpan sesuatu. Dan mereka terlalu pandai berpura-pura.

"Permainan ini sudah dilakukan sejak satu tahun silam, tanpa Mario dan Fira sadari. Kedua-nya saling berpura-pura," gumam Vino yang mampu membuat mereka membungkam mulutnya rapat-rapat.

☀☀☀

Hayooo ada yang kaget gak sama yang dilakuin Om Martin dipoin kelima?

Yang mau join grup "Speranza" di Line, bisa dm aku yaa.. atau langsung LINE aku:))


19 Desember 2017
15 Februari 2018
-Fan-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top