Epilog
Satu tahun kemudian....
Kim Yerim pov
Tak terasa Sudah satu tahun lamanya kini aku kembali bersama dengan Jungkook, lelaki yang dulu pernah menyakiti hatiku.
Dulu aku sangat membenci dia karena Sikapnya itu, namun Rasa benci itu sirna seiring jalanya waktu.
Tidak ada rasa benci Dan tidak ada lagi kesedihan yang melanda Diriku. Kini Semua hal yang dulu sering kali aku Alami, Telah sirna Bagai ditelan oleh Bumi. Aku bersyukur oleh itu, Kusangka Aku yang sudah di-takdirkan untuk tak berbahagia, Ternyata salah besar.
Ternyata kesedihan ku dahulu Sudah terbalaskan dengan Kebahagiaan Yang bertubi-tubi.
Aku senang dengan itu, Aku teramat sangat bahagia dengan kehidupanku yang sekarang.
Lama bergelut dengan pikiranku, aku tersentak kaget saat Jemari seseorang mengelus perutku Yang membuncit.
Saat kulihat dia tersenyum, memperlihatkan giginya.
"Selamat sore sayang, selamat sore anak appa." Aku tersenyum saat merasakan kecupan didahi dan juga perutku.
Yah kini aku tengah mengandung buah hati kedua kami, Usianya sudah 9 bulan. Dan diperkirakan minggu ini Proses persalinanya.
Aku menghela nafas, aku lupa belum menyiapkan makanan untuk suamiku. Dia seharian bekerja Sementara aku dirumah? Malah sibuk mengenang masalalu.
"Sayang Aku belum masak." Kataku lirih.
"Ah Aku sudah memesan Ketring tadi, kau sedang hamil tua Tidak seharusnya Kau melakukan pekerjaan rumah." Kata Jungkook menatapku lembut, semakin hari sifatnya yang possesive kembali seperti masa aku dan dia masih menjadi kekasih.
Aku terdiam sembari menatap lantai.
"Eomma, appa.." itu suara Eunwoo putraku, aku tersenyum sembari menariknya untuk memelukku. Jungkook pun ikut meringkih tubuh kami.
Selama tiga hari ini Eunwoo pergi liburan dengan sekolahnya, Jadi wajar saja aku merindukannya. Tetapi saat pulang Eunwoo tak membawa apapun, itu membuatku mengerutkan dahiku.
"Woo-yya, kemana ranselmu sayang?." Jungkook melirik matanya padaku.
"Ah, tadi ada Ahjussi yang membantuku." Kata Eunwoo dengan keceriaanya.
"Hallo Jungkook, Yerim."
Aku seperti pernah mendengar Suara ini, tapi dimana? Langsung saja aku melihatnya karena rasa penasaranku kian membuncah.
"Mark?."
****
Sudah berapa lama aku memeluk erat tubuh Mark. Aku tak tahu, aku tidak perduli. Yang kubutuhkan adalah dekapan hangatnya, sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan Mark.
Dan baru kali ini Aku bertemu lagi denganya. Dihapus air mataku sendiri.
"Kau dari mana saja hiks, Kau lupa jika masih ada aku disini." Kataku membuatnya terkekeh. Memang ada yang lucu?
"Sudah ku katakan padamu, kalau pekerjaanku yang di kanada tidak bisa ditinggalkan begitu saja, Yerim." Kata mark sembari melepas pelukanya.
"Dan kau tidak boleh Seperti ini, ingat suamimu yang sendari tadi menatapku seperti kelaparan." Aku menoleh dan Jungkook langsung gelagapan sendiri.
Namun aku tak perduli, aku sangat merindukan Mark, dan Jungkook pun tahu kalau mark adalah teman dekatku dulu.
"Akh." Oh tidak mengapa perutku tiba-tiba terasa sangat sakit? Aku benar benar tak bisa menahannya.
"Astaga kau ini kenapa?." Kata mark yang kudengar dengan nada cemasnya.
"Mark-sshi bantu aku Yeri sepertinya akan melahirkan." Jungkook langsung mengerti dan meminta bantuan pada Mark, untuk membantuku.
****
Sudah berapa kali Aku mengucapkan Syukurku atas semua ini, kebahagiaanku mini bertambah seiring dengan adanya bayi mungil yang telah kunantikan Kehadiran ya.
Bayi kecil perempuanku yang diberi nama, Jeon Eijein. Dan jungkook yang memberi nama itu, Berarti bahwa putrinya ini Akan selalu menjadi wanita hebat dan penuh kasih sayang.
Aku tersenyum dengan namanya terutama Artinya. Jungkook begitu sangat antusias Ia bahkan lupa jika tadi sempat cemburu karena kedekatanku dengan Mark.
Tetapi sekarang Jungkook malah asik menggendong sembari bernyanyi, Sangat mengharukan aku melihatnya.
Dulu saat Eunwoo Jungkook tak ada disampingku, tetapi sekarang? Jungkook Berada disisiku membantu mengenggam tanganku, mengusap peluhku, bahkan menciumi seluruh wajahku. Aku benar-benar Terharu dengan itu semua.
"Yerim, ternyata Jungkook memang berubah." Aku menoleh dan melihat Joohyun Menatapku sembari memperhatikan Jungkook sesekali.
"Yah Eomma, kau benar." Eomma tersenyum hangat.
"Syukurlah kalau begitu." Katanya dan membuatku langsung mengangguk.
Jiwon Eomma pun ada, kini jiwon eomma tengah memperebutkan Einjein dengan Jungkook. Oh astaga putriku bahkan kini dia diperebutkan oleh orang-orang yang menyayanginya.
Aku menggelengkan kepalaku melihat itu.
"Wah adik kecilku sangat manis sekali. Appa boleh aku lihat." Eunwoo juga sangat antusias melihat Adiknya, bahkan tadi Eunwoo sempat menangis Saat aku akan dibawa kerumah sakit.
"Wah benar-benar kecil." Semua yang ada didalam ruangan tertawa, kecuali aku yang terdiam sendiri. Kemana Mark?
"Eomma, Mark kema-"
"Tadi Ada asistennya Dia disuruh berangkat ke kanada lagi Yerim."
Aku menunduk lesuh, mengapa dia cepat sekali perginya? Aku sedih sekali.
****
Sudah malam, kini Bayiku sudah kecilku sudah berada didalam box yang ada di samping ranjangku.
Aku melihat Jungkook masih senang memperhatikan Einjien. Apakah tidak lelah seharian ia tersenyum memperhatikan Einjien.?
"Sayang." Dia menghampiriku, aku tersenyum melihatnya.
Eunwoo Sudah pulang bersama dengan Joohyun dan jiwon Eomma, dan kini tinggalah aku dan jungkook yang masih dirumah sakit.
"Terimakasih atas kebahagiaan yang sangat bertubi-tubi ini." Jungkook mengecup Dahiku lama.
"Terimakasih karena kau telah mempercayaiku lagi." Katanya lagi.
Aku tersenyum sembari menggenggam tangannya, Jungkook tersenyum lalu mengelus kepalaku dengan lembutnya.
"Aku sangat mencitamu Sayang, dulu aku sangat menyesal telah menyiakanmu." Kata Jungkook sembari menatapku Sendu.
Kehela nafasku.
"Sudahlah jangan memikirkan yang dulu, sekarang fokuslah pada kehidupan kita yang sekarang. Ada eunwoo dan einjien sekarang, jangan pernah melakukan kesalahan lagi. Aku mencintaimu, dulu aku sempat membencimu. Tapi Jungkook seiring jalanya waktu aku kini membuang rasa benciku ini." Kataku sembari meyakinkannya.
"Aku berjanji akan mencintaimu dan tak akan meninggalkanmu selamanya." Katanya lagi. Aku terhenyuh dan langsung menarik Jungkook kedalam pelukanku.
Hening beberapa saat, aku kembali tersentak saat Jungkook mengangkat kepalanya, matanya memperlihatkan bibirku. Aku menelan salivaku Saat Jungkook memiringkan kepalanya.
Kupejamkan mataku, saat Sebentar lagi bibir jungkook akan menyentuh bibirku, namun saat ku rasakan nafas jungkook menerpa wajahku. Tangisan putri kecilku menggelegar diruangan ini.
"Akh, Penganggu kecil." Kata Jungkook menggeram, Aku terkekeh melihat wajah frustasinya.
Dia mengerucutkan bibirnya saat Einjien sudah kugendong, Jungkook menggapai jari kecil Einjien dan menciumnya.
"Sekarang ada penganggangu baru." Kata Jungkook sembari menghela nafas dan kembali membuatku terkekeh.
Aku bersyukur lagi untuk ini, ini adalah kebahagiaan yang sesungguhnya. - Kim Yerim
Terimakasih tuhan kau sudah mengembalikan wanita yang aku sayangi, aku berjanji padamu dan kepadanya Aku tak akan meninggalkannya lagi. -Jeon jungkook.
****
Tamat
Sudah Yah guys, gak ada utang Epilog. Ff ini cukup sampe disini, gak perlu ditambah.
Part ini udah akhir jadi Gak akan ada lagi Part selanjutnya.
Dan terimakasih Untuk yang sudah setia membaca Special to my wife sampe Tamat.
Terimakasih dukungan dan komentarnya. Aku bener-bener gak nyangka bisa Namatin cerita ini diakhir tahun😂.
Tanpa dukungan kalian aku gak akan bisa nerusin cerita ini.
Terimakasih banyak Yah, sampai Jumpa😍😘
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top