30. Harta berharga

"Terimakasih tuhan atas kebahagiaan yang masih kau berikan untukku."

                (KimYerim)

                          .

                          .

                          .

Author pov

"Kook-ah, Eomma lihat Belakang ini kau sering melamun. Sebenarnya apa yang terjadi, nak?." Jiwon mengelus punggung Jungkook yang terbalut kain bludru yang halus.

Jungkook menggeleng pelan, ia tidak ada niatan untuk membalas ucapan ibunya. Baginya sangat memalukan jika Jiwon tahu bahwa Yeri menolaknya secara Gamblang. Terdengar Lucu atau malah Menyedihkan Nanti jika Jiwon mendengarnya.

"Tadi Eomma Sengaja bertemu dengan Eunwoo, dia begitu pintar. Sama seperti dirimu." Kata Jiwon dengan Senyuman lebarnya. Jungkook menatap Jiwon lekat, ternyata Jiwon sangat menyayangi Putranya terdengar dari nada Suaranya yang begitu antusias.

      Jungkook membalas senyuman Jiwon.

"Yah, Eunwoo memang pintar bahkan Melebihi diriku." Kata Jungkook menghela nafasnya. Bayangan dimana Eunwoo memanggilnya dengan sebutan 'appa' membuat Jungkook Merindukan Putranya itu.

"Bolehkah jika Kau meminta eunwoo pada Yeri Untuk tinggal disini sehari saja?." Tanya Jiwon penuh harap Jungkook Menyetujuinya.

    Jungkook menggeleng tegas, itu gila. Jika Jungkook meminta Eunwoo untuk tinggal bersamanya walaupun sehari Jungkook yakin Jika Yeri akan menolaknya habis-habisan lagi. Jungkook masih trauma dengan penolakan yang dilakukan Yeri, jangan sampai ia menambah lagi Tolakan itu.

Cukup sekali merasakan sakitnya ditolak. Jangan menambahnya lagi.

"Kenapa? Apakah kau dilarang untuk mengajak putramu kesini?." Mengapa jiwon banyak sekali bertanya? Jungkook pusing sendiri mendengarnya.

"Aku baru saja berbaikan dengan Yeri. Aku tidak ingin Yeri kembali membenciku eomma."

"Kau ini berlebihan sekali. Mana mungkin Yeri kembali membencimu hanya karena Eunwoo kau ajak tinggal dirumah dalam sehari." Yah jika difikir-fikir perkataan jungkook itu kurang masuk akal.

"Asal tau saja aku baru saja ditolak saat aku meminta rujuk padanya." Gumam jungkook yang nyaris tak terdengar.

Tetapi Jiwon? Wanita paruh baya itu nampaknya mendengarnya, terlihat dari matanya yang sudah membulat sempurna.

"Kau ditolak?."

Jungkook Menarik nafasnya. Tuhan Jungkook kira Jiwon tak mendengarnya, tetapi?

"Hahahaha, terdengar lucu." Bukanya menasehati ataupun memarahi, Jiwon malah tertawa Kencang mendengar ucapan putranya itu. Jungkook terheran-heran sendiri melihatnya.

"Kau ini haha, bodoh. Bagaimana bisa Yeri menolak dirimu? Bukanya kau selalu mendekatinya dan berusaha agar dia kembali terjatuh padamu?." Kata Jiwon sembari mengelap air matanya yang keluar karena tertawa tadi.

"Kau meledekku eomma? Asal eomma tahu saja, Yeri masih belum siap untuk ku ajak nikah lagi." Kata Jungkook mendengus kesal.

Jiwon mengangguk paham. Yah ia tau bagaimana rasanya Yeri, mungkin Wanita itu masih berada dalam masa traumanya jadi Yeri belun Berani untuk menikah lagi. Apalagi dengan jungkook sendiri yang sudah membutnya trauma.

"Kau harus bersabar. Eomma yakin Yeri pasti akan kembali padamu, kau tahu? Eomma rasa Yeri itu memang takdirmu."

   Jungkook memutar bola matanya malas, mengapa harus ada rasanya? Mengapa tidak langsung Yeri itu terlahir memang hanya untukmu Jungkook. Kenapa Jiwon tidak langsung mengatakan itu? Jungkook jadi pusing sendiri mendengarnya.

"Sudahlah eomma jangan bicara soal takdir. Yeri memang sudah menjadi takdirku sejak lahir!.." final Jungkook berkata penuh penekanan membuat Jiwon terkekeh geli mendengar nada suara putranya.

         Berjuanglah nak, eomma selalu mendo'akan mu.

                       ***

"Eomma mengapa begitu cantik?." Yeri tersipu malu mendengar perkataan putranya yang memujinya. Sungguh Yeri tak tahu darimana anaknya tahu tentang perkataan itu?

"Wah cucu Halmoni memang pandai merayu yah." Joohyun tiba-tiba datang sembari berjalan membawa Tiga minuman. Satu susu dan dua teh hangat.

"Aku tidak merayu, eomma-ku memang cantik. Kata Bu-guru, setiap wanita itu cantik. Terutama eomma." Joohyun mengelus puncak kepala cucunya itu, ia tersenyum lembut melihat putra dari putrinya itu begitu cerdas. Padahal umurnya belum menginjak 6 tahun.

"Kau sangat pintar." Kata yeri sembari menjawil hidung mancung eunwoo. Eunwoo Membalas Perbuatan ibunya itu, ia menarik hidung Yeri dengan lembut.

"Eomma nakal." Kata eunwoo terdengar manja.

Hal itu membuat Joohyun dan Yeri terkekeh geli mendengarnya. Oh astaga bagaimana mungkin anak kecil bisa sangat menggemaskan?

"Sudah-sudah, minumlah dulu Nanti Tak panas lagi." Kata joohyun menghentikan tawanya.

Eunwoo turun dari kursi, anak aktif itu langsung mengambil gelas yang berisikan susu Kacang kesukaanya. Yah, eunwoo selalu minum susu dimalam hari.

"Eomma, aku bertemu Halmoni jiwon disekolah." Kata eunwoo yang sudah meletakan gelas ke-meja, anak itu langsung tertawa senang saat melihat muka ibunya yang terkejut.

    Yah, Yeri terkejut mendengar perkataan Eunwoo.

"Apa yang Ia katakan?." Tanya Yeri pada Eunwoo. Eunwoo nampak sedang mengingat-ngingat apa saja perkataan Jiwon tempo hari saat Jiwon menemuinya.

"Hm, Jiwon Halmoni ingin mengajakku kerumahnya, bersama Appa Jungkook." Ucap Eunwoo dengan pekikan kencangnya.

"Memangnya Eunwoo tak mau ikut dengan Jiwon halmoni?." Kali ini joohyun yang bertanya pada cucunya itu. Eunwoo semakin menggemaskan jika banyak berbicara.

"Aku ingin, tetapi aku tak bisa. Aku tak ingin meninggalkan Eomma Sendirian dirumah." Kata eunwoo menatap Yeri yang tengah Menyeruput teh-nya. Yeri tidak was-was akan ajakan Jiwon, ia jelas mengerti mengapa jiwon mengajak Eunwoo untuk kerumahnya. Alasanya adalah jiwon ingin lebih mendekatkan diri dengan eunwoo, agar nanti Eunwoo terbiasa dengan adanya Jiwon.

"Kau ini, Eomma disini bersama Halmoni joohyun. Jika pun Eunwoo pergi Eomma tak akan kesepian dirumah." Entah kenapa perkataan Yeri terdengar srius di diri eunwoo, Harusnya Yeri merasa sedih jika Eunwoo tak ada dirumah? Tapi apa, Yeri benar-benar tak merasa seperti itu jika ditinggal olehnya. Fikir eunwoo.

"Jadi eomma tak sedih jika aku tidur dirumah Appa dan halmonu?." Lirih Eunwoo dengan mata yang memerah, oh ya ampun anak itu terlihat begitu manis, Yeri sampai-sampai ada niatan untuk mengerjai putranya itu.

"Iyah, Eomma malah senang jika Eunwoo tidur dirumah appa dan halmoni jiwon. Karena saat tidur dikamar Eomma tidak merasa sempit, karena tak ada eunwoo." Kata Yeri dengan Senyumanya, Eunwoo terlalu polos untuk dikerjai seperti itu. Anak kecil itu pasti Merasa sedih mendengar ibunya begitu senang berkata seperti itu.

   Yeri dan Joohyun diam-diam Terkekeh geli saat melihat Eunwoo mengucek matanya, Bahkan tadi sempat keluar air mata. Eunwoo menarik Ingusnya yang sempat keluar, Yakin jika anak itu menangis Yeri sampai Ingin tertawa terbahak-bahak.

       Eunwoo-yya Kau memang Pintar. Tetapi Eomma tidak tahu jika kau sedih hanya karena Eomma mengerjaimu - batin Yeri.

"Oh sayang, kemarilah." Kata Yeri sembari melebarkan kedua tanganya. Eunwoo menatap datar ibunya, bukan datar tetapi sendu, Eunwoo berfikir jika Yeri tak menyayanginya Hingga anak itu menangis seperti ini.

Yeri tersenyum sambil menarik Eunwoo yang masih diam, ia menarik eunwoo kedalam pelukannya. Dikecupinya beberapa kali puncak kepala putranya itu.

      Yeri merasa bahwa ia gagal membahagiakan Eunwoo.

"Eomma Ingin Eunwoo tetap berada disamping Eomma." Kata Yeri mendekap Tubuh mungil eunwoo semakin erat.

   Yeri kembali mencium Puncak kepala Eunwoo.

"Eunwoo berjanji tak akan meninggalkan Eomma?." Kata Yeri menyodorkan Jari kelingkingnya kepada eunwoo. Mengerti akan maksud ibunya, eunwoo lansung menbalas Uluran jari Ibunya.

"Tapi Eomma Tadi bilang akan senang jika aku pergi." Lirih Eunwoo terdengar memilukan.

"Oh, sayang. Eomma hanya bercanda, mana mungkin eomma senang jika kau pergi. Eomma sangat menyayangimu, eomma sedih jika kau pergi. Jadi berjanjilah jika eunwoo takkan pergi meninggalkan eomma, hmm?." Kata Yeri panjang.

Terdengar Suara tarikan ingus dari Eunwoo. Yeri terkekeh pelan mendengarnya, lalu setelah itu anak kecil itu mengeratkan pelukan pada Yeri sembari Mengangguk.

"Eomma." Rengek Eunwoo yang menahan untuk tidak menangis. Namun nyatanya Eunwoo gagal menahanya, mungkin eunwoo terharu mendengar perkataan Yeri yang tulus hingga ia tidak bisa membendung air matanya.

Yeri tersenyum sembari menenangkan Eunwoo yang menangis kencang. Ia sangat bersyukur mempunyai anak yang sepintar Eunwoo, bahkan anak kecil itu sangat menyayanginya.

Terimakasih tuhan kau telah memberikan Eunwoo padaku.

                         ****

Doain yang terbaik untukku yah😭 aku lagi males-malesnya nulis tapi aku paksain demi kalian

Jadi kalian harusnya ngehargain aku, Cukup beri aku dukungan aja. Gak lebih!😫

PLEASE JANGAN SIDERS AKU GAK SUKA!!!🙏🙏

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top