28. ini Bingung
"Aku ingin kembali, namun aku masih tak yakin."
(Kim yerim)
.
.
.
.
Author pov
"Yerim?."
Yeri yang tengah asik melamun, langsung saja menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya. Ia sedikit terkejut akan kedatangan Joohyun di rumahnya.
"Ah-eomma. Maafkan aku tidak tahu kau berada disini." Kata Yeri yang langsung berjalan menghampiri ibunya.
Joohyun nampak tak suka mendengar perkataan Yeri barusan. Joohyun menggelengkan kepalanya lalu menghela nafas sebentar.
"Semenjak Mark pergi kau selalu saja melamun. Kau seperti tak punya jati diri lagi Yeri."
Yang dikatakan oleh Joohyun seratus persen benar. Semenjak Mark berpamitan kepada Yeri, semenjak itu pula Yeri sekarang Hobi sekali melamun. Bahkan bisa diperkirakan 24 jam Yeri melamun selama 12 jam perhari.
"Apakah kau tak merasa kasihan kepada Eunwoo? Dia bahkan sering merengek karena kau selalu telat memberinya makan." Joohyun kembali menghela nafas
"Ada apa sebenarnya? Apa kau merasa kehilangan Mark? Dulu saja kau menolak saat Mark mengajakmu menikah."
"Eomma- sudahlah, aku hanya berfikir lain bukan tentang Mark." Kata Yeri dengan nada sendunya
"Kumohon Yeri janganlah berbohong padaku. Aku tahu jika kau merasa kesepian disaat mark pergi." Yeri meringis mendengarnya, apakah iya ia merasa kesepian tanpa adanya sosok mark? Tetapi Yeri rasa itu salah. Justru kini ia tengah merasa Risih akan setiap harinya.
"Aku tidak kesepian, Eunwoo selalu menghiburku."
"Janganlah berbohong yeri. Eomma sudah lama mengenal dirimu itu." Yeri mengiyakan perkataan Joohyun. Namun Yeri tidak membenarkan kata Joohyun, dia tidak merasa Kesepian. Justru ia merasa bingung sekarang. Bingung pada hatinya sendiri.
Semenjak kepergian Mark, Jungkook selalu saja menggangunya. Selalu mendatangi rumahnya dengan alasan ingin bertemu eunwoo. Padahal yeri tahu bahwa jungkook kemari bukan hanya untuk bertemu dengan eunwoo melainkan dengan nya juga.
Namun Yeri merasa bingung, ia terkadang merasa senang akan kedatangan jungkook. Kadang juga merasa sedih sekaligus kecewa akan lelaki itu. Namun sekali lagi perlu dijelaskan yeri bingung akan semua ini.
Ia setiap hari selalu memikirkanya, sampai ia tak bisa tidur semalaman karena Lelaki itu.
Flasback
Yeri tengah melihat eunwoo yang berlarian kesana-kemari dengan riang bersama dengan jungkook. Itu adalah pemandangan terindah yang pernah Yeri lihat seumur hidupnya.
Melihat anaknya berlari tertawa kencang bersama dengan ayahnya-ayah kandungnya.
Pemandangan yang sangat mengiris hati Yeri, jika saja Jungkook yang dulu seperti sekarang, mungkin saja status mereka kini masih bersama. Tetapi sekarang sudah berbeda. Mereka sudah bukan siapa-siapa Lagi
"Kau melamun?." Yeri terjelonjak kaget saat suara bariton mengagetkanya.
"Tidak." Dengan datarnya Yeri menjawab perkataan jungkook. Jungkook yang mendengar itu langsung terkekeh kecil. Menurutnya itu sangat lucu.
"Kau berbohong. Aku tahu sendari tadi kau terus memperhatikanku dengan eunwoo." Yeri menoleh melihat jungkook dengan tajam. Namun jungkook membalasnya dengan senyuman miringnya.
"Aku punya ide. Bagaimana kalau kita menambah satu anak lagi."
"Kau fikir perkataanmu lucu?." Ucap yeri dengan tajam
"Hey. Aku serius Yeri. Bahkan aku berencana ingin membuat anak perempuan dengan dirimu." Yeri membelalakan matanya. Perkataan yang sangat konyol.
"Memangnya kau tak iri melihatku bermain dengan eunwoo? Jika kita memiliki satu anak perempuan lagi, mungkin dia bisa bermain denganmu. Sama sepertiku dan eunwoo." Ucap jungkook dengan nada mulusnya
BRAK
Yeri menggebrak meja yang berada didepanya. Ia tidak terima. Ia merasa diinjak-injak oleh jungkook.
"Ingat status kita itu sudah bercerai, jadi kau jangan seenaknya mengatakan hal-hal menjijikan seperti tadi!." Teriak yeri didepan jungkook.
Jungkook berdiri dari duduknya. Sumpah demi apapun ia tidak bermaksud membuat yeri marah
"Asal kau tahu, aku srius dengan ucapanku. Kau tahu aku ini orang yang tak pernah main-main dengan perkataan. Maksudku berkata demikian karena aku memiliki maksud terselubung yerim!" Tekan jungkook dengan suara yang tegas. Ia mengengam kedua tangan yeri, walaupun yeri mencoba memberontak. Namun ia tetap berusaha untuk menggenggam tangan yeri.
"Kembali-lah menjadi istriku, Yeri. Aku berjanji akan membahagiakan dirimu."
Yeri menegang mendengar perkataan jungkook. Apa yang ia dengar itu benar? Jungkook mengajaknya rujuk?
"Aku serius dengan perkataanku. Pegang janjiku ini yeri."
"Aku tidak bisa karen-"
"Aku tahu kau juga masih ingin bersamaku, kumohon yeri bukan untuku ini untuk putra kita berdua."
Flasback off
Semenjak kejadian itu, yeri sering sekali melamun. Karena ucapan jungkook begitu membuatnya risih sekaligus bingung. Jujur dia Masih ingin bersama namun yeri masih belum bisa menerima jungkook lagi.
Traumanya menjalani rumah tangga itu masih membekas. Jadi Yeri masih ragu untuk kembali rujuk dengan jungkook.
"Eunha dan wonwoo sudah dipenjara Yerim. Mereka divonis selama 8 tahun." Kata joohyun memberitahu yeri.
"Aku tahu Eomma. Jungkook memberitahuku semuanya, aku merasa kasihan terhadap mereka. Biar bagaimanapun mereka itu sebenarnya orang baik. Hanya saja mata mereka tertutup hingga hatinya ikut menghitam." Ucap yeri dengan panjangnya.
"Aku ingin mengunjunginya besok." Lanjut yeri sambil tersenyum singkat. Biar bagaimanapun eunha dan wonwoo pernah menjadi orang yang yeri kenal. Ia tak boleh benci terhadap mereka, kasihan jika dibenci. Walaupun Mereka membencinya. Tetapi yeri sama sekali tak ada niatan untuk membencinya
tiba-tiba Eunwoo berlari sembari membawa Coklat ditanganya.
"Appa jungkook datang." Bisik Eunwoo kepada yeri.
Joohyun menggelengkan kepalanya. Ia jelas mendengar perkataan cucunya itu. Karena suara anak yeri itu bukan berbisik melainkan berbicara pelan.
"Temui dia. Yeri eomma tidak akan melarang lagi jika kau masih ingin memberinya kesempatan." Kata joohyun dengan lembut.
Yeri terdiam mendengar jooohyun. Ia semakin bingung melihat situasi didepanya ini. Mengapa sekarang ibunya seperti mendukung ia kembali pada jungkook?
Yeri melihat punggung joohyun yang semakin menjauh, sembari menggendong eunwoo yang asik berceloteh.
Yeri menghela nafasnya. Lalu ia berjalan keluar rumah. Menemui Jungkook.
*****
"Bagaimana keadaanmu?."
"Bahkan kita setiap hari bertemu. Jungkook." Ucap yeri yang langsung disambut gelak tawa jungkook
"Tadinya aku ingin bertemu dengan eunwoo." Kata jungkook sembari mengedarkan pandanganya kekiri dan kanan seperti mencari sesuatu.
"Kau pasti sudah bertemu denganya. Dia yang memberitahuku kalau kau berada disini."
Jungkook Tercengang, ia meringis pelan. Apakah alasanya sudah kadaluwarsa? Hingga yeri berkata demikian. Jungkook memejamkan matanya.
"Ekhem, Yeri Kau ingin ikut denganku?." Kata jungkook tersenyum hangat. Ia gugup namun bertahan supaya sanggup
"Kemana?."
"Ikutlah." Yeri baru saja akan bertanya lagi. Namun jungkook sudah buru-buru menarik tanganya berjalan menuju mobil lelaki itu
Oh tuhan bahkan Yeri belum berpakaian dengan rapih. Tetapi lelaki itu? Benar-benar membuat yeri geram.
*****
Maaf banget Aku telat update. Dikarenakan tugas sekolah ku numpuk jadi Aku gak bisa update deh😩😩😩
Tetapi demi kalian aku usahain deh. Biar update lagi😊
Maaf yah sekali lagi.
Aku pasti Bakalan tamatin cerita ini. Jadi tenang aja yah😊😊😍😍
Seeyou
Jangan lupa Votte and comment
Spamm next jika pengen besok aku update😂😂 kalo gak yaudah deh😂😂
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top