23. kebohongan


"Ini mungkin belum seberapa rasa sakit yang pernah ku torehkan untuknya. Mungkin ini adalah balasan dari tuhan, namun belum seberapa dengan apa yang sudah ku perbuat padanya dulu."

(Jeon jungkook)

.

.

.

.

.

Author pov

"Bisa tidak kau tak usah menganggu-ku!, apalagi yang kau mau? Aku sudah memberikan semuanya untukmu!." Eunha berbisik Sembari melihat ke-kanan dan ke-kiri, ia kini tengah bertelvon dengan seseorang. Namun nampaknya eunha sedang marah pada orang diseberang sana.

"Tidak siwon! Kumohon woonji anakku, aku tak bisa membiarkan dia pergi bersamamu." Kata eunha lagi, dan menyebut mantan rekan liciknya.

"Kau lupa? Woonji juga putraku! Jika kau tak ingat Aku ingatkan Sekarang! Woonji itu anakku, dia darah dagingku, aku berhak untuk memilikinya."

"Hey jangan asal bicara kau siwon! Aku tak pernah sudih menganggap bahwa kau adalah ayah dari woonji, ingat woonji anakku dan jungkook bukan dirimu!."kata eunha dengan kencang, tanpa diketahui bahwa ia kini tengah diperhatikan seseorang yang baru saja memasuki rumahnya.

Jungkook jelas kaget mendengar pekikan eunha dari arah dapur. jungkook baru saja pulang dari kantornya, ia kaget saat eunha tiba-tiba sedang bertelvon dengan nada Marah. Membuat jungkook penasaran dengan siapa yang sedang bertelvon dengan istrinya itu.

"Jungkook! Ka-kau." Eunha menatap kaget jungkook. Bagaimana tidak kagetnya, saat ini posisi jungkook sudah berada di belakang eunha. Pantas saja saat eunha berbalik langsung kaget.

Jungkook mengambil handpone yang masih digenggam oleh eunha, ia penasaran dengan siapa istrinya itu berbicara.

Choi siwon

"Apa dia ayah dari woonji?." Kata jungkook sembari mengangkat handpone eunha keatas, suara gertakan gigi jungkook terdengar begitu Keras. Membuat bulu kuduk eunha berdiri, saking takutnya dengan aura jungkook sekarang ini.

"Jawab!."bentak jungkook membuat eunha berjenggit kaget.

"Jungkook woonji putramu, kau lupa jika dia-"

"Apah? Aku bahkan tidak pernah menyentuhmu, Kau hanya mengaku telah aku perawani pada saat itu." Kata jungkook dengan seringaian Miringnya, Oh rupa-rupanya jungkook benar-benar tengah marah sekarang. Jelas jungkook marah, woonji? Anak yang selama ini dimanjakan oleh jungkook ternyata bukan anaknya sendiri.

Untung saja jungkook mendengar semuanya, ia tidak percaya ternyata eunha telah menipunya.

Sial bagaimana bisa serumit ini!..batin eunha berbicara.

"Jungkook, Ak-aku."

"Ku tekankan, jangan pernah berbohong padaku!." Dan lagi-lagi jungkook mengeluarkan suara bass-nya yang kembali mampu membuat eunha berjenggit.

"Jungkook-"

"Kau memang Wanita murahan! Kau melakukan ini semua hanya untuk menipuku? Kau pikir dengan cara-mu ini aku akan senang HAH? Aku tidak! Aku tidak tahu seberapa marahnya hari ini aku karena mu!." Jungkook melihat eunha langsung bersujud dihadapannya.

Berarti apa yang jungkook dengar itu memang benar apa adanya.

"Kau benar-benar keterlaluan eun, setelah apa yang ku-berikan dengan tulus ternyata kau menyia-nyiakannya!." Ucap jungkook membiarkan eunha masih menunduk dibahwanya, jungkook tak perduli ia hanya sedang merasa sakit sekarang. Kenapa orang yang dicintai-nya menipunya seperti ini? Sangat menyakitkan.

Jungkook menggelengkan kepalanya, ia benar-benar Sudah tak bisa untuk membendungnya. Ia kecewa, woonji ternyata bukan anaknya melainkan anak orang asing.

Betapa hancurnya hati jungkook melihat kenyataan ini, woonji yang bukan anaknya mendapat kasih sayang yang lebih darinya. Sementara eunwoo? Putra kandungnya yang asli, ia malah telantarkan.

Jungkook menunduk, ia memijat pelipisnya. Ia Menangis pilu, apa yang ia rasakan benar-benar menyakitkan.

Tring

Tring

         Wonwoo appa calling....

Jungkook segera mengkat telvon di handpone eunha. Ia melihat dibalik layar sana terdapat nama Seseorang yang menghubungi eunha.

"Eun, bagaimana bisa terjadi? Kenapa siwon Bisa meminta uang lagi padaku? Apakah kalian bertengkar? Hah katakan! Apakah lelaki itu meminta woonji untuk bersamanya lagi?."

Eunha menggeleng-gelengkan kepalanya, mendengar suara orang itu mampu membuat eunha takut. Ia takut terkena amukan jungkook, apalagi eunha tahu jika jungkook mengamuk bisa langsung menggunakan fisik.

Ia tahu karena dulu ia pernah melihat jungkook memukul yeri.

"Jadi kalian bersekongkol?, hem hebat sekali." Jungkook tersenyum miring, Sangat memuakkan melihat eunha menangis sesegukkan seperti itu.

"Masih tak mau mengaku? Jika woonji itu bukan anakku?." Tanya jungkook sekali lagi dengan halus.

"Jika kau tak Keberatan Mulai saat ini Kita BERCERAI, kita sudah bukan suami istri lagi!, kita pisah!." Setelah mengucapkan itu jungkook langsung meninggalkan eunha dengan nafas yang memburu.

Eunha berusaha keras menahan jungkook agar tak pergi. Namun lelaki itu menepisnya, hingga ia jatuh Mengenaskan dilantai. Jungkook tetap berjalan tak menghiraukan eunha yang menangis sembari berteriak-teriak.

******

"Eunwoo-yya, aku pulang dulu." Kata seorang anak kecil perempuan yang memakai Pita merah dirambutnya. Eunwoo yang mendengar itu langsung menoleh dan melihat anak perempuan seusianya melambaikan tangan padanya.

Eunwoo tersenyum dan membalas lambaian anak kecil perempuan itu.

Melihat semua temannya dijemput oleh orang tuanya, membuat eunwoo menunduk sedih. Ia tak pernah dijemput oleh kedua orang tuanya, walaupun yeri ibunya sering menjemputnya meski sering telat. Tetap saja eunwoo merasa kurang lengkap.

Eunwoo menghembuskan nafasnya, ia ingin sekali seperti teman-temanya itu. Memiliki ayah yang selalu mengantar atau menjemputnya sekolah. Namun apa? Eunwoo hanya bisa menghayal. Eunwoo tersadar, ia melihat dua mobil berhenti di sampingnya, membuat eunwoo langsung berdiri.

Perlahan mobil yang berada dibelakang membuka pintunya, dan terlihat seorang pria tampan keluar dari sana. Diikuti oleh mobil yang pertama, orang yang mengendari mobil pertama langsung keluar, dan tersenyum.

Eunwoo membentuk bibirnya menjadi bulan sabit. Ia senang kalau hari ini ia dijemput oleh seseorang yang ia benar-benar sayangi. Eunwoo Berlari kecil menghampiri orang itu.

Jungkook-sang pengendara mobil pertama Terkekeh kecil melihat eunwoo berlari kearahnya, ia segera melebarkan tanganya. Agar eunwoo segera masuk dalam pelukannya.

Namun saat jungkook sudah melebarkan tanganya, eunwoo malah berlari melewatinya, dan melajutkan larinya sampai belakang. Dengan pekikan kencang bocah kecil itu.

"Appa mark Lee. Kau menjemputku?."

Jungkook perih mendengar eunwoo malah memilih mark dari pada dia. Padahal jungkook berharap eunwoo datang untuk memeluknya tadi, bukan malah memeluk mark yang berada dibelakangnya.

Jungkook baru tahu jika dibelakang sana ada mobil mark.

"Eomma." Jungkook menoleh, ia lamgsung kaget saat melihat yeri keluar dari Mobil mark dengan senyumannya.

Eunwoo berada dalam gendongan mark, dan yeri nampaknya seperti seorang isri sekaligus ibu terhadap eunwoo dan mark. Itu mampu membuat jungkook menggeram, mengepalkan tangannya.

"Kajja kita pul-" yeri berhenti dari kata-katanya saat melihat seorang namja yang tengah menatap tajam kearah dirinya, eunwoo dan mark. Dan yeri kaget ternyata orang itu adalah, jungkook. Ayah dari putranya, eunwoo.

"Jungkook-ssi, rupanya itu kau." Mark menyapa jungkook dari kejauhan. Itu membuat jungkook langsung memalingkan wajahnya.

Tapa kata-kata lagi Jungkook memasuki mobilinya, mengabaikan mark yang tadi menyapanya.

Melihat mereka bertiga membuat hati jungkook panas. Mengapa mereka seperti keluarga kecil yang bahagia?. Jungkook tak suka ia benci melihat itu.

Namun perlu ditanyakan, apakah ada hak jungkook melarang yeri untuk berbahagia dengan mark?

"Sialan! Aku membecinya. Kenapa anakku sendiri malah Memilih bersama mark dibandingkan aku ayah kandungnya!" Geram jungkook sembari membanting kasar pengemudinya saat ia berbelok.

Itu padahal sangat bahaya bisa menyebabkan kecelakaan. Namun rupanya jungkook masa bodo, ia tetap melajukan mobilnya dengan ugal-ugalan, mengabaikan pengendara lain yang marah akibatnya. Jungkook frustasi ia butuh pelampiasan, maka dari itu ia melakukan ini semua.

Semuanya hancur, eunha membohongiku dengan appa! Sementara yeri sekarang sudah bahagia bersama dengan mark!... Mengapa seperti ini! Ringis jungkook dalam batinya.

*******

Pasti udah pada bobo ya?

Gimana-gimana? 😂

Jangan lupa votte and koment yah:)

Mau gak? 😂😂

Koment kalo mau, kalo gak yaudah gakppa😌... Aku udah bikin prolognya, lucu loh ceritanya wkwkwkwk.

Jika ingin lanjut kalian harus spam next.. Oke 😘😚

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top