4) Dihukum Berdua
SPACE
"ZACKY! SIKUT LO NGELEWATIN BATAS, NIH, LIAT!"
Teriakan itu membuat seisi kelas menatap tajam ke arah gadis blasteran yang duduk di bangku bagian belakang. Gwen berteriak karena cowok yang duduk di sampingnya itu melewati batas wilayah mejanya.
"Nggak usah teriak-teriak juga bisa, kan?" Zacky menatapnya dingin, kemudian memindahkan sikutnya agar menjauh dari batasan meja.
Zacky paling tidak suka ada orang yang mengganggunya saat ia sedang membaca buku.
"Lama-lama gue bisa budeg duduk sama lo terus." Zacky mengucapkan itu tanpa menoleh ke lawan bicara, ia masih fokus membaca buku catatan Biologinya karena di pelajaran ketiga akan diadakan ulangan harian.
"Gue juga bisa cepet tua gara-gara duduk sama lo terus. Bawaannya pengin marah mulu," balas Gwen sambil berkacak pinggang.
"Kalian tuh ganggu gue nonton aja, njir. Nggak liat apa gue lagi khidmat nonton drakor?!" protes Keira, menoleh ke arah Gwen dan Zacky.
"Ya maap, Kei. Nih, Si Zacky bikin orang naik darah mulu."
Zacky menatap Gwen dengan satu alis dinaikkan.
"APA? BENER KAN? LO BIKIN DARAH GUE NAIK TERUS!"
"Serah lo, Gwen."
"Kalian berdua berantem mulu. Heran Abang," ujar Zidan sembari memijat pelipisnya, seperti sedang pusing.
"Suka-suka gue dong! Mau berantem, kek, mau gelud, kek, mau salto, kek. Bukan urusan lo!" seru Gwen ngegas pada Zidan.
"Sabar, Zidan, sabar." Zidan mengelus dadanya sendiri seraya menggelengkan kepalanya.
"Lo lagi PMS?" tanya Zen pada Gwen.
"Njir, pertanyaannya." Zidan tertawa karena pertanyaan yang diajukan oleh Zen.
"Sok tau banget lo, sabun Zen!" Gwen melempar pulpennya ke arah Zen, alhasil pulpen tersebut berhasil mendarat mengenai kepala Zen.
Gwen pun tertawa bahagia karena lemparannya tepat sasaran.
Ngomong-ngomong kelas mereka sedang free class dikarenakan guru Matematika mereka sedang sakit. Untungnya tidak ada tugas yang diberikan, makanya seluruh penghuni kelas XI IPA 2 bebas melakukan apa saja.
Seperti Gwen yang sedang memainkan ponselnya setelah beradu mulut dengan Triple Z barusan. Gwen tidak berniat mempelajari Biologi karena otaknya sedang mumet. Juga ada Zacky yang selalu memberinya contekan, pikirnya.
Berbeda dengan seorang gadis yang duduk di bangku paling depan──berhadapan dengan meja guru, Aina Gadis Paramita. Sejak tadi DIA mencak-mencak sendiri ketika cacing yang ia pelihara sampai gendut mati dalam permainan game cacing──game favoritnya .
Lain hal dengan Keira yang sedang khidmat menonton drama yang berasal dari Negeri Gingseng dan juga Fanya yang tengah menghafal berbagai macam materi Biologi dari buku catatannya.
Beda lagi dengan Triple Z. Setelah Zacky selesai mengulang materi yang nanti akan dijadikan sebagai bahan ulangan, ia mengajak kedua sahabatnya mabar free fire.
Mabar teroooos emang.
Kalau kalian bertanya, "Ini pada nggak ada yang belajar Biologi selain Zacky dan Fanya? Kan, bentar lagi ulangan."
Maka jawaban anak kelas XI IPA 2 selalu seperti ini, "Ulangan? Ulangan itu apa?"
Tinggal liat samping, belakang. Gampang itu, mah.
Emang sekarang ulangan, ya?
🍀🍀🍀
Jam pelajaran ketiga adalah pelajaran yang sangat menyebalkan bagi siswa-siswi kelas XI IPA 2 karena sekarang Bu Kuwil---guru Biologi mereka memberikan ulangan harian.
Baru saja mereka bersenang-senang saat pelajaran pertama sampai kedua, eh, pelajaran ketiga justru membuat otak mereka dipaksa untuk berpikir keras menemukan jawaban atas soal Biologi itu.
Semua penghuni di kelas itu tampak protes kepada guru berambut kriwil tersebut, sebab Bu Kuwil tidak memberikan waktu lagi kepada anak kelas XI IPA 2 untuk mempelajari materi 2 BAB itu lagi.
Mereka pikir akan diberikan waktu untuk belajar lagi. Eh, ternyata tidak. Malah saat free class tadi, sebagian anak kelas XI IPA 2 santai-santai lagi. Kecuali yang pintar dan rajin-rajin, mereka pasti menyempatkan untuk belajar, menghapal, atau sekadar membaca buku.
Tetapi protesan itu diabaikan Bu Kuwil. Beliau tetap memberikan ulangan dengan membagikan satu lembar kertas yang berisi 50 soal Biologi.
"Fan, nanti kasih tau gue, ya." Keira memperlihatkan puppy eyes-nya pada Fanya yang duduk di sampingnya.
"Hm, oke. Kalo gue tau jawabannya, ya," kata Fanya. Lalu dibalas acungan jempol oleh Keira.
Setengah jam sudah berlalu, hampir semua murid yang ada di kelas itu tampak panik dan bingung mencari jawaban atas soal yang diberikan Bu Kuwil.
Lain hal dengan Zacky, ia sekarang tengah fokus mengerjakan soal itu tanpa merasa sulit sedikit pun.
"Zack."
"Ky ...."
"Jaki," panggil Gwen setengah berbisik pada cowok di sampingnya itu.
Tetapi panggilan tersebut diabaikan begitu saja oleh sang pemilik nama. Ia masih fokus mengerjakan soalnya.
"Zacky," panggil Gwen lagi sembari menyentuh tangan Zacky dengan ujung pulpennya.
"Zack, jawaban soal nomer enam apaan?" tanya Gwen pada Zacky.
Ingatan Gwen sangat lemah dalam mempelajari berbagai macam materi Biologi. Ia sangat tidak suka menghapal.
Merasa tidak direspon oleh Zacky, Gwen pun kesal dan ingin rasanya menjambak rambut cowok yang duduk di sampingnya ini.
"Zacky, lo budeg apa gimana, sih?!" Gwen berdiri dari duduknya seraya membentak Zacky dengan intonasi suara yang tinggi.
Gwen menjadi pusat perhatian semua penghuni kelas hingga Bu Kuwil pun tampak terkejut dengan bentakan itu.
"Anjir suara lo Gwen!" cibir Aina sedikit keras karena refleks sembari menoleh ke belakang, tepatnya menoleh ke arah Gwen dan Zacky. Baru ingat bila suaranya sedikit keras sampai Bu Kuwil menatapnya juga,Aina pun menutup mulutnya, kemudian nyengir ke arah Bu Kuwil.
Bu Kuwil pun mengalihkan tatapannya dari Aina.
"Gwen, Zacky. Kemari kalian." Bu Kuwil memanggil mereka berdua.
"Mampus gue," gumam Gwen.
"Lah, kok, saya juga, Bu? Kan, saya tidak melakukan kesalahan." Zacky membela diri.
"Cepat! Kalian berdua kemari dan bawa soal ulangannya," suruh Bu Kuwil. Beliau masih setia duduk di kursi guru tanpa niat beranjak sedikit pun.
"Nikahin aja mereka berdua, Bu. Dari tadi debat mulu soalnya," celetuk Zen.
"Apa hubungannya mereka debat sama dinikahin?" tanya Keira polos kepada teman sebangkunya.
"Lo tau, Fan?" Keira menatap Fanya, berusaha menjawab rasa ingin tahunya.
"Lupain, Kei. Otak lo nggak bakalan nyampe." Bukannya Fanya yang menjawab, malah Zidanㅡyang mejanya bersebrangan dengan Keira dan Fanya, yang menjawab pertanyaan Keira yang menurutnya tidak berfaedah.
"Sudah-sudah. Kerjakan kembali soal kalian, jangan ngobrol!" tegas Bu Kuwil kepada Zen, Zidan, dan Keira.
Gwen dan Zacky pun berjalan menghampiri Bu Kuwil.
"Kalian berdua diam di luar sampai pelajaran saya berakhir dan kalian tidak Ibu kasih ulangan," perintah Bu Kuwil kepada Zacky dan Gwen.
"Kita nggak ikut ulangan, Bu? Serius?" Tatapan Gwen berbinar setelah mendengar perintah dari Bu Kuwil.
"Tapi kalian tidak Ibu kasih nilai di ulangan kali ini," ujar Bu Kuwil sembari membenarkan letak kacamatanya.
"Yah, kok, gitu, Bu? Gwen aja yang jangan dikasih nilai. Kan, dia yang salah, Bu," protes Zacky.
Gwen melotot ke arah Zacky.
"Sudah-sudah, tidak ada yang protes. Kalian berdua sekarang berdiri di luar kelas!" suruh Bu Kuwil seraya merentangkan satu tangannya──menunjuk keluar kelas.
Zacky dan Gwen pun tampak pasrah dengan keputusan Bu Kuwil tersebut.
Mereka berdua keluar dari dalam kelas dan berdiri di luar kelas sampai pelajaran Biologi selesai.
"Gue jadi kena getahnya, kan? Gara-gara lo, tuh, yang mulutnya, kek, TOA masjid." Zacky menyalahkan Gwen karena mulut Gwen tidak bisa dikontrol volume suaranya.
"Jangan salahin suara gue, dong! Harusnya lo yang salah disini. Lo, sih, pura-pura budeg, makanya gue teriak tadi," bela Gwen merasa tidak terima disalahkan dalam kejadian tadi.
Mereka berdua sekarang tengah berdiri di samping pintu kelas. Sesuai perintah guru yang berambut kriwil itu.
"Sembarangan kalo ngomong! Gue ini nggak budeg, ya, Gwenneth. Telinga gue masih berfungsi, nih, " ujar Zacky seraya menunjuk telinganya.
"Ah, masa, sih?"
"ZACKY BUDEEEEEEEG!" teriak Gwen tepat di telinga kanan Zacky.
Si Empu Telinga sampai mengerjapkan beberapa kali matanya akibat suara Gwen yang membuat telinga Zacky berdengung.
Zacky mengusap telinga bagian kanannya yang tadi diteriaki oleh Gwen. "Anjㅡ"
"Gwen, Zacky. Ibu heran sama kalian, kerjaan kalian ribut mulu, nggak capek apa?! Sekarang kalian bersihkan toilet sana." Belum sempat Zacky mengumpati Gwen, kata-kata itu sudah dipotong dengan perintah tak terbantahkan dari Bu Kuwil yang sudah berada di hadapan keduanya.
"Emang, ya, jadi orang cantik banyak banget penderitaannya." Gwen bergumam sambil menyebutkan segala sumpah serapahnya untuk Bu Kuwil.
Lain halnya dengan Zacky. Cowok itu justru bersyukur berkat Bu Kuwil. Jika ucapannya tadi tidak dipotong oleh beliau, ia pasti sudah kelepasan mengumpat karena Gwen.
🍀🍀🍀
"Perasaan gue apes mulu semenjak deket-deket sama lo," ujar Zacky sembari mengepel lantai bagian luar toilet.
"Harusnya lo bersyukur. Because gue, lo nggak usah pusing-pusing lagi sama soal-soal Biologi itu," ujar Gwen.
Zacky tidak menghiraukan perkataan Gwen tadi. Sekarang ia sedang malas berdebat dengan cewek bule itu.
"Aww ... so sweet banget, sih, kalian nge-date di toilet," goda Verissa yang baru saja sampai di depan lorong toilet dan menemukan Zacky dan Gwen yang tengah membersihkan toilet.
Verissa tidak sendiri, ia bersama Sora. Biasalah kalau cewek-cewek ke toilet pasti selalu berdua.
"Perlu gue tampol, Ver? Amit-amit gue nge-date sama dia," Gwen bergidik ngeri menatap ke arah Zacky.
"Jadi apa, dong? Oh, gue tau. Pasti di hukum, ya?" tanya Verissa.
"Lo nyerocos mulu, kek, petasan."
"Ya, terserah gue, dong, Jaki."
"Ayok, Ver. Katanya tadi kebelet, keburu Pak Sumitro masuk kelas," ujar Sora mengingatkan. Melerai adu mulut diantara Verissa, Gwen, dan Zacky.
"Oh, iya, sampe lupa gue."
"Permisi, ya, maap gue injek lantainya." Verissa dan Sora berjalan melewati lantai yang baru saja di pel oleh Zacky.
Zacky hanya bisa menyebut dalam hati melihat dua cewek itu yang sekarang sudah memasuki toilet.
"HAHAHAHA, kasian, deh. Selamat bekerja dua kali lipat, Zacky Fernando." Gwen menepuk-nepuk bahu Zacky seolah memberi semangat.
Tanpa disadari keduanya, ada seorang cowok sedang membidik momen Zacky dan Gwen dengan menggunakan kamera yang ia bawa.
"Momen yang harus diabadikan, nih," ujar cowok itu yang posisinya tak jauh dari keberadaan Zacky dan Gwen.
🍀🍀🍀
Haiii👋
Wah siapa sih si 'cowok' itu?
Ada yg penasaran kah?
Atau ada yg mau nebak siapa dia?
Hm kalo penasaran, ayo, lanjut bacanya!
Jangan lupa vote dan comment, ya! 😉
Salam manis,
All authors.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top