Chapter 6: Pertarungan Di Bawah Langit Yang Merah

Jraassshhh...

Zraaatttsss...

Bunyi suara senjata yang saling beradu sama lain.

"Egh, kembalilah kau ke dalam neraka wahai iblis yang terkutuk" ucapku menangkis dengan menggunakan pedang

"Bwhahaha, ternyata kau boleh juga. Tapi terlalu cepat untukmu melawanku sekarang bocah. Mimpi apa kau ingin mengalahkanku dengan mudahnya" ucap iblis itu dengan diselingi senyum yang menyeringai

Akira masih menangkis serangan iblis itu dengan menggunakan Ken no Tamashi miliknya. Namun, iblis itu tak mau kalah dan kini menyerang Akira dengan senjatanya.

'Cih, aku sedikit kewalahan. Dasar iblis yang menyusahkan, coba berikan aku sedikit celah saja biar aku bisa membalas serangannya'  batinku berkata saat masih menangkis serangan iblis itu

"Hahaha, apa tenagamu cuma segini kah anak muda?" Tanya iblis itu dengan santainya sambil dia melancarkan serangannya

Kini Akira bagaikan dikepung dari berbagai arah akibat serangan yang dilancarkan oleh iblis itu.

'Cih, dia sengaja ingin menghabisi tenagaku. Dasar licik awas kau'  batinku berkata

Sementara iblis itu masih tetap menyerangku dengan membabi buta, aku cuma bisa menghindari beberapa serangan yang hampir mengenai diriku. Ku coba untuk berbalik menyerang ke arahnya secara langsung hingga pertarungan kami berlangsung secara lama, saling berbalas serangan masih terjadi.

'Cih, boleh juga anak ini. Sepertinya dia hebat juga. Aku harus tetap waspada, kalau tidak bisa-bisa aku yang akan dihabisi sekarang juga oleh anak muda ini'  batin iblis itu berkata

Wuuussshhh...

Sriiinnnggg...

Sriiitttsss...

Mereka berdua terlempar mundur saat itu setelah beberapa serangan yang mereka lancarkan satu sama lainnya. Namun, Akira terlihat sedikit kelelahan. Itu terlihat dari ekspresi wajah dan nafas yang keluar dari mulutnya.

Hosh... Hosh...

Nafas yang berat terdengar dari mulut Akira saat itu. Saat pertatungan yang terhenti sejenak, tiba-tiba Handsfree yang dipakai Akira berbunyi kembali.

Ckiitt...

'Akira-kun dengarkan aku sekarang. Mungkin dengan tenagamu yang sekarang ini bisa-bisa kau dapat kalah melawannya"  ucap suara Mr.A dari balik Handsfree

"Aku pikir juga begitu Mr.A , tapi kurasa iblis ini tangguh untuk aku lawan dengan kemampuanku yang sekarang ini. Bagaimana ini, apakah kau ada ide Mr.A?" Tanya Akira

'Sebenarnya kau mempunyai skill yang baru kau dapat saat melawan iblis saat pertarungan perdanamu. Tapi aku ragu apakah kau bisa memanfaatkannya Akira-kun, yang ku tahu kau kan sedikit bodoh Akira-kun. Pfffttt Hahaha'  ucap Mr.A

(Dasar kau Mr.A , bodoh gundulmu. Jika aku bertemu kau akan kuhabisi kau)

Kembali lagi ke cerita

"Apa kau kira aku sebodoh itu, bodoh gundulmu. Ayolah aku sedang tak ingin bercanda dengan dirimu saat ini bodoh, ayo beritahu aku sekarang" pinta Akira saat itu pada Mr.A

'Inilah Akira-kun yang aku kenal. Hahaha... santai... santai jangan emosi dong, baiklah akan aku beritahu caranya padamu' goda Mr.A pada Akira saat itu

Lanjut Mr.A memberitahu secara detail pada Akira tentang penjelasan selanjutnya.

'Skill yang kau punya saat ini adalah (Double Sword)  skill ini mengharuskan kau memainkan kedua pedang yang ada dikedua tanganmu. Dengan skill ini kau akan banyak mendapatkan keuntungan lebih besar saat menyerang, dan seranganmu akan menjadi lebih efektif lagi Akira-kun. Fufufu... Ganbatte ne Akira-kun Bye...!!!'  Ucap Mr.A dan seketika memutuskan sambungan obrolannya dari balik Handsfree

"Dasar! Giliran seperti ini kau serahkan padaku. Sebaiknya aku tak membuang-buang waktu lagi, oke kita mulai" ucapku dengan diselingi senyum yang menyeringai

Clliiinnnggg...

Cahaya yang terang terpancar dibalik Weapon Gear milik Akira. Terlihat Akira tengah mengucapkan sebuah kata yang terlihat dari kejauhan.

"Ken no Tamashi: Skill Double Sword"

Kini terlihat ada dua bilah pedang yang digenggam dikedua tangan Akira yang satu berwarna Hitam gelap dan yang satu lagi berwarna Krem yang agak sedikit pudar.

"Wah boleh juga ini, aku semakin percaya diri nih. Hahaha" ucap Akira dengan diselingi tawa nya

...

Disuatu sisi yang berbeda terlihat iblis yang bernama Mictlantecuhtli  tengah menyusun rencana. Entah apa yang dia pikirkan selanjutnya, sepertinya pertarungan yang tak mudah akan dihadapi Akira sebagai sang Akuma Hanta .

(Aku harus tetap waspada dan bergerak sesuai rencana yang di perintahkan oleh Tuan. Kalau tidak bisa mati konyol aku)

Tatapan mata Mictlantecuhtli masih menatap Akira dari kejauhan. Tangan kanannya yang memegang sebuah tongkat panjang seakan tak mau kalah dari senjata milik Akira saat itu dia mencoba merubah wujud senjatanya dengan bentuk yang lain.

"Katar"  ucap iblis itu dengan nada santainya

Katar sebuah senjata berbentuk pisau dengan versi berbeda berbentuk seperti pedang (seperti cakar milik wolffrin namun dengan bentuk yang berbeda). Namun mempunyai tombol yang dapat mengeluarkan dua bilah disebelah sisi kiri dan kanannya. Senjata itu digunakan bagian tangan kanan dan tangan kiri iblis itu.

Zraaakksss...

Suara senjata itu berbunyi saat kedua bilah pedang yang keluar disisi kiri dan kanan nya.

Drap... Drap...

Derap langkah Mictlantecuhtli yang terdengar maju mendekati Akira yang saat itu tengah memegang kedua bilah pedang.

"Bersiaplah kau anak muda. Hehehe" ucap iblis itu

Kini ekspresi Mictlantecuhtli terasa berbeda dari sebelumnya. Aura-nya kini terasa seperti pembunuh berdarah dingin yang ingin membantai apa saja yang ada dihadapannya.

...

Langit malam kini tidak terasa gelap lagi, langit berwarna merah yang kini menghiasi malam pertarungan Akira dan iblis itu seperti membawa pesan tertentu dari langit.

Angin yang kini berhembus kencang bagaikan badai, menerbangkan dedaunan yang berguguran dan sampah sobekkan kertas bertebaran di udara.

Saat itu aku melihat jelas iblis itu mendekat ke arah dimana aku berdiri. Tapi entah mengapa aku merasakan sesuatu hal yang berbeda setelah pertarungan kami berhenti sejenak, seperti aura yang pemangsa yang ingin membunuh maupun membantai korbannya.

'Gawat gerakan serangannya berbeda dari sebelumnya. Aku harus tetap waspada'  batinku berkata

"Mau tidak mau aku harus menghadapinya sekarang juga. Aku tak akan kalah" sambung ucapanku saat itu

Eaaarrgghh...

Beettss...

Kedua pedangku kini beradu dengan senjata milik iblis itu. Seakan mendapatkan tambahan tenaga kini gerakanku semakin membaik memainkan kedua pedangku saat menyerang Mictlantecuhtli sang iblis pemangsa manusia.

Kucoba menebaskan ke celah yang ku anggap sebagai titik lemah yang terbuka dari iblis itu.

'Sepertinya ini akan jadi akhir dari dirimu wahai iblis bodoh'  batinku berkata saat itu

Eaaarrrgghhh...

Sruuutttsss...

Slpaasshh...

Ternyata seranganku mengenai sedikit dititik lemah iblis itu. Ternyata dibagian leher sebagai titik lemah sang iblis itu. Namun, iblis itu sempat menagkis serangan dari kedua pedangku dengan 'Katar'  miliknya.

'Yes, aku berhasil mengenainya sedikit. Sekarang aku tahu titik dimana menjadi kelemahan iblis itu'  gumam Akira saat itu

Sreeessshhh...

Leher Mictlantecuhtli kini kembali seperti semula. Regenerasi tubuhnya sangat bagus, dia dapat menyembuhkan dirinya sendiri dengan sangat cepat namun dengan satu catatan butuh beberapa waktu untuk kembali seperti semula lagi.

'Sial bocah itu beraninya dia melakukan itu padaku. Untung saja aku mempunyai kekuatan regenerasi tubuh yang cukup baik jadi aku bisa pulih dengan cepat'  batin iblis itu berkata

Akira melirik ke arah iblis itu dengan tatapan yang sangat puas karena telah menemukan titik lemah iblis itu diselingi senyum yang menyeringai jelas di wajahnya.

"Hei, apakah kau sudah lelah hah. Hehehe" goda Akira pada iblis itu

"Heh, boleh juga kau menghadapiku anak muda. Aku masih merasa semangat melawanmu kapan pun kau siap" jawab iblis iti dengan sedikit kelelahan

Sriiittss...

"BERSIAPLAH KAU!!! AKAN KU AKHIRI PERMAINAN INI" teriak Akira berlari sambil menggenggam kedua pedangnya disisi kanan maupun kiri tangannya

Draapp...

Wuusshh...

Aku pun kini menghilang dari hadapan iblis itu hingga membuat iblis itu sedikit waspada melindungi bagian lehernya dengan sangat ketat.

"Cih, ternyata kau mau bermain-main denganku ya. Akan ku layani kemauanmu, Hehehe" ucap iblis itu sambil melirik disekitar dimana dia bediri sekarang dengan memutarkan badannya

Wuuussshhhh...

"Black Hole"  ucap Akira yang tak terlihat keberadaannya oleh iblis itu

Sebuah pedang bewarna Hitam mengarah ke arah Mictlantecuhtli saat itu juga.

Baattss...

Tubuh iblis itu tiba-tiba berbalik dengan cepatnya ke arah dimana pedang itu mengarah dibalik belakang tubuh iblis itu. Dengan tatapan mencekam bagaikan ingin membunuh dengan sadisnya.

'Ternyata benar dugaanku'  gumam iblis itu dan bersiap akan menangkis pedang milik Akira menggunakan Katar mikiknya

Sraaattt...

Buusshhh...

Kini senjata milik Akira menghilang dihadapannya seperti seorang Ninja yang menghilang secara tiba-tiba.

"Egh! Kemana pedang itu menghilang" ucap iblis itu dengan terkejutnya

Buusshh...

"Heh, ternyata kau bisa juga ya tertipu. Sayonara ya, Hehehe"  ucap Akira dengan suara yang berbisik dibalik belakang tubuh iblis itu

"Egh, sial" ucap iblis itu yang sedikit menoleh ke belakang

Jraaassshh...

Zraaaattsss...

Craaasshh...

Tebasan kedua pedang itu mengenai bagian leher iblis itu dengan tebasan berbentuk silang dari kedua pedang milik Akira.

"Saatnya hitung dosamu wahai iblis" kalimat akhir yang terucap dari mulut Akira

"Aaarrrggghhh, ja-ngan kir-im a-ku ke sa-...!!!" Kalimat terakhir yang terucap dari mulut iblis itu

Gerbang kematian pun terbuka dengan lebar dan menyeret Mictlantecuhtli masuk kedalamnya. Kini akhirnya Mictlantecuhtli sang iblis pemangsa manusia dapat dikalahkan. Meskipun,  Akira terlihat sedikit kewalahan melawan iblis itu. Tapi kini terlihat jelas raut wajah puas dari Akira yang sudah berhasil mengalahkan iblis itu.

"Fiuuuhh, lelah-.."

Kriuuukkk...

Seketika perkataan Akira terhenti saat mendengar suara yang sangat besar berbunyi dibalik perutnya.

"Egh, sial perutku keroncongan nih. Rasanya aku ingin makan ramen" ucap Akira yang memegang bagian perutnya dengan kedua tangannya

"RAMEEENNN AKU DATAAAANNNGG" sambung Akira dengan teriakan kencangnya

Dengan ini perburuan Akira di malam hari berakhir dengan musnahnya Mictlantecuhtli yang dikirim ke dalam gerbang kematian.

-to be continued-

____________________________________

Obrolan pojok bawah:

Akira: Hei, gara-gara kau aku merasa lapar tahu (lirik Akira ke arah Mr.A)

Mr.A: Itu sih deritamu. Hahaha (tertawa puas)

Akira: Derita gundulmu, awas kau ya Mr.A (jawab Akira dengan kesalnya)

Author: Hei berisiiiikkkk. Biarkan aku isitrahat, kalau tidak karir kalian akan musnah (tatapan menakutkan)

Akira & Mr.A: Maafkan kami... Maafkan kami Tuan

Author: Abaikan kedua orang bodoh ini. Saksikan kelanjutannya dalam Chapter selanjutnya... bye...

Terimakasih ~ Sayonara

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top